Anda di halaman 1dari 22

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Depresi merupakan penyakit yang cukup menggangu kehidupan. Saat ini diperkirakan
ratusan juta jiwa penduduk di dunia menderita depresi. Depresi dapat terjadi pada semua usia
termasuk remaja. Gangguan depresi ini dapat menimbulkan penderitaan yang berat. Depresi
menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat. Biaya pengobatannya sangat besar dan bila
tidak diobati dapat terjadi hal yang sangat buruk karena dapat menimbulkan gangguan serius
dalam fungsi sosial, kualitas hidup penderita, hingga kematian karena bunuh diri.
1
Isitilah depresi pertama kali dikenalkan oleh ayer !1"#$% untuk menggambarkan
suatu penyakit jiwa denga gejala utama sedih, yang disertai gejala&gejala psikologis lainnya,
gangguan somatik !fisik% maupun gangguan psikomotor dalam kurun waktu tertentu dan
digolongkan ke dalam gangguan afektif.
1
'nak remaja yang mengalami gangguan depresi akan menunjukkan gejala&gejala
seperti perasaan sedih yang berkepanjangan, suka menyendiri, sering melamun di dalam
kelas atau di rumah, kurang nafsu makan atau makan berlebihan, sulit tidur atau tidur
berlebihan, merasa lelah, lesu atau kurang bertenaga, serasa rendah diri, sulit atau tidur
berlebihan, merasa lelah, lesu atau kurang bertenaga, serasa rendah diri, sulit kosentrasi dan
sulit mengambil keputusan. Selain itu merasa putus asa, gairah belajar berkurang, tidak ada
inisiatif, hipo atau hiperaktif. 'nak remaja dengan gejala&gejala depresi akan memperlihatkan
kreati(itas, inisiatif dan moti(asi belajar yang menurun, sehingga menimbulkan kesulitan
belajar sehingga membuat prestasi belajar anak menurun dari hari ke hari.
1
Dengan demikian, depresi harus dibedakan dengan kesedihan biasa, karena depresi
adalah salah satu gangguan jiwa sedangkan kesedihan adalah fenomena sosial yang dapat
dialami oleh setiap manusia. Dua hal itu dapat dibedakan secara kuantitatif. )ada depresi,
episode lebih lama, gejala lebih intensif dibandingkan dengan kesediahan biasa. )ada depresi
factor presipitasi tidak sejelas pada kesedihan biasa dan kualitas gejala depresi ada yang
khusus seperti halusinasi dan pikiran bunuh diri yang tidak terdapat pada kesedihan biasa.
1
1.2 Tujuan
*ujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui apa
yang dimaksud dengan +Depresi pada ,emaja-, dan mengetahui permasalahan yang sering
terjadi pada remaja sehingga menyebabkan depresi. engetahui juga langkah&langkah
mendiagnosis dan terapi.
1
BAB II
ISI
2.1 Definisi
a. Depresi
Depresi adalah gangguan penyesuaian diri dan gangguan dalam perkembangan emosi
jangka pendek atau masalah&masalah perilaku, dimana dalam kasus ini, perasaan sedih yang
mendalam dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia&sia, sebagai reaksi terhadap
!stressor% dengan kondisi mood yang menurun !.enar /0erig, 1###%.
1
Depresi merupakan kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan berkonsentrasi,
perubahan pola tidur yang parah, menurunnya energi, ketidaknyamanan fisik, mudah
tersingung, serta perasaan sedih, kesal dan tidak berdaya yang ekstrim.
1
b. Remaja
asa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
dewasa. )ada masa ini indi(idu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.
2
)erubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat
sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula orang dewasa. )ada
periode ini pula remaja berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak seperti
orang dewasa. )ada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari
orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
1&2
Selain perubahan yang terjadi dalam diri remaja, terdapat pula perubahan dalam
lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, maupun
masyarakat pada umumnya. 0ondisi ini merupakan reaksi terhadap pertumbuhan remaja.
,emaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai
bagi orang&orang seusianya. 'danya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya itu
membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan
remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya. 3ntuk
memenuhi kebutuhan tersebut memperluas lingkungan sosial di luar lingkungan keluarga,
seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lainnya.
1&2
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut4
1&2
a. asa remaja awal !11&1$ tahun%
)ada masa ini indi(idu memulai meninggalkan peran sebagai indi(idu yang unik
dan tidak tergantung pada orang tua.
b. asa remaja pertengahan !1$&15 tahun%
asa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.
c. asa remaja akhir !1"&11 tahun%
asa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran&peran orang
dewasa.
3
enurut 6ohn 7ill !1"52%, terdapat tiga komponen dasar dalam membahas periode
remaja yaitu perubahan fundamental remaja meliputi perubahan biologis, kognitif dan sosial.
0etiga perubahan ini bersifat uni(ersal. )erubahan biologis menyangkut tampilan fisik !ciri&
ciri secara primer dan sekunder%. *ransisi kognitif merupakan perubahan dalam kemampuan
berfikir dimana remaja telah memiliki kemampuan yang lebih baik dari anak dalam berfikir
mengenai situasi secara hipotesis, memikirkan sesuatu yang belum terjadi tetapi akan
terjadi.*ransisi sosial meliputi perubahan dalam status sosial membuat remaja mendapatkan
peran&peran baru dan terikat pada kegiatan&kegiatan baru.
1&2
)erubahan yang fundamental remaja bersifat uni(ersal, namun akibatnya pada
indi(idu sangat ber(ariasi. 7al ini terjadi karena dampak psikologis dari perubahan yang
terjadi pada diri remaja dibentuk dari lingkungan.
1&2
8ebih lanjut, pada remaja terjadi perkembangan psikososial yaitu4
Identity 4 mengemukakan dan mengerti dari sebagai indi(idu.
Autonomy 4 menetapkan rasa yang nyaman dalam ketidaktergantungan. ,emaja
berusaha membentuk dirinya menjadi tidak tergantung tetapi berusaha untuk
menemukan dirinya dengan kaca mata dirinya sendiri dan orang lain.
*erdapat tiga perkembangan penting dari autonomy, yaitu4
engurangi ikatan emosional dengan orang tua.
ampu untuk mengambil keputusan secara mandiri.
embentuk +tanda personalnya- dari nilai dan moral.
Intimacy yaitu membentuk relasi yang tertutup dan dekat dengan orang lain.
Selama masa remaja perubahan penting lainnya adalah kemampuan indi(idu
untuk menjalin kedekatan dengan orang lain, khususnya dengan sebaya.
)ertemuan muncul pertama kali pada masa remaja melibatkan keterbukaan,
kejujuran, loyalitas dan saling percaya, juga berbagi kegiatan dan minat.
4
Sexuality yaitu mengekspresikan perasaan&perasaan dan merasa senang jika ada
kontak fisik dengan orang lain. 0egiatan seksual secara umum dimulai pada masa
remaja, kebutuhan untuk memecahkan masalah nilai&nilai sosial dan moral terjadi
pada masa ini.
Achivement yaitu mendapatkan keberhasilan dan memiliki kemampuan sebagai
anggota masyarakat.
1&2
2.2 asalah !mum Pada Remaja
)enyesuaian remaja terhadap situasi baru dapat menimbulkan masalah akibat masa
transisi dari anak&anak menuju kedewasaan yang berlangsung begitu cepat. Seiring dengan
perubahan&perubahan yang terjadi pada remaja, berikut ini beberapa masalah yang dialami
dalam kaitannya dengan penyesuaian dari terhadap lingkungannya4
9
1. 0esulitan dalam hubungannya dengan orang tua.
erupakan masalah yang paling sering ditemui dan kerap menjadi inti yang
mendasari munculnya masalah lain. Gejala kesulitan hubungan dengan orang tua
bisanya disebabkan karena keselitan komunikasi, yaitu kesulitan untuk saling
mengerti.
1. asalah keluarga
'nak&anak dari keluarga broken home, merupakan anak&anak dengan kesulitan
tersendiri. 0eretakan hubungan keluarga akan menjadi masalah yang sulit bagi
remaja karena mereka kehilangan orang yang menjadi panutan bagi dirinya. 0ondisi
ini dapat menimbulkan kompensasi tingkah laku sebagai cara remaja menyalurkan
beban atau ketegangan emosinya.
2. asalah dengan teman sebaya
5
)engakuan dan penerimaan oleh teman&teman merupakan kebutuhan yang
mutlak bagi remaja. ,emaja&remaja yang terasing dari teman sebanyanya akan
mengalami kesepian, kesendirian dan rendah hati, termasuk dalam masalah pacar.
9. 0esulitan belajar dan mendapat pekerjaan
0esulitan dalam bersaing dalam belajar dan pekerjaan bias jadi menjadi
pemicu remaja untuk bersaing secara tidak sehat.
$. asalah penyalahhunaan obat
,emaja merasa dirinya harus lebih banyak menyesuaikan diri dengan norma&
norma orang dewasa, bila memang ingin diidentifikasikan dengan kelompok sebaya
dan tidak mau lagi dianggap anak&anak. Dalam kondisi yang demikian, rasa ingin tahu
terhadap obat&obatan terus berkembang selama masa remaja, sehingga timbul
kecendrungan untuk menganggap obat&obatan sebagai lambing yang penting bagi
keanggotaan kelompok.
:. asalah seksualitas
asalah seksualitas di kalangan remaja timbul karena4
a. 0urang adanya pendidikan seks yang tepat sehingga remaja buta terhdap
masalah seks.
b. Banyaknya rangsangan pornografi baik berupa film, obrolan, gambaran dan
lain&lain.
9
2." #pidemi$l$gi
0ejadian gangguan depresi pada remaja ber(ariasi tergantung dari kelompok umur.
0ejadian depresi makin meningkat dengan bertambahnya umur anak. Di 'merika didapatkan
gejala depresi pada remaja umur 11&12 tahun !remaja awal% lebih ringan secara bermakna
dibandingkan dengan gejala depresi pada umur 19 tahun&1: tahun !remaja menengah% dan
umur 1;&15 tahun !remaja akhir%. )re(alensi gangguan depresi pada remaja dengan depresi
berat #,9&:,9<, gangguan distimik 1,:&5< dan gangguan bipolar 1<. Sekitar 9#&;#<
komorbiditas dengan gangguan jiwa lain !penyimpangan perilaku, penyalahgunaan obat,
penyimpangan seksual, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, an=ietas, anoreksia
6
ner(osa, problem sekolah%. $#< populasi memiliki 1 atau lebih dari dua gangguan jiwa lain.
,asio remaja perempuan dibandingkan laki&laki adalah 141.
2.% #ti$l$gi
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap etiologi depresi, khususnya pada
anak dan remaja adalah4
$
1. >aktor genetik
eskipun penyebab depresi secara pasti tidak dapat ditentukan, faktor genetik
mempunyai peran terbesar. Gangguan alam perasaan cenderung terdapat dalam suatu
keluarga tertentu. Bila suatu keluarga salah satu orangtuanya menderita depresi, maka
anaknya berisiko dua kali lipat dan apabila kedua orangtuanya menderita depresi maka
risiko untuk mendapat gangguan alam perasaan sebelum usia 15 tahun menjadi empat kali
lipat. )ada kembar mono?igot, ;:< akan mengalami gangguan afektif sedangkan bila
kembar di?igot hanya 1"<. Bagaimana proses gen diwariskan, belum diketahui secara
pasti. Bahwa kembar mono?igot tidak 1##< menunjukkan gangguan afektif, kemungkinan
ada faktor non&genetik yang turut berperan.
1. >aktor sosial
Dilaporkan bahwa orangtua dengan gangguan afektif cenderung akan selalu
menganiaya atau menelantarkan anaknya dan tidak mengetahui bahwa anaknya menderita
depresi sehingga tidak berusaha untuk mengobatinya. 7asil penelitian menunjukkan bahwa
status perkawinan orangtua, jumlah sanak saudara, status sosial keluarga, perpisahan
orangtua, perceraian, fungsi perkawinan, atau struktur keluarga banyak berperan dalam
terjadinya gangguan depresi pada anak. Ibu yang menderita depresi lebih besar pengaruhnya
terhadap kemungkinan gangguan psikopatologi anak dibandingkan ayah yang mengalami
depresi. 8e(itan et al !1""5% dan .eiss et al !1"""% melaporkan adanya hubungan yang
signifikan antara riwayat penganiayaan fisik atau seksual dengan depresi, tetapi
mekanismenya belum diketahui secara pasti. Diyakini bahwa faktor non&genetik seperti fisik
maupun lingkungan merupakan pencetus kemungkinan terjadinya depresi pada anak dengan
riwayat genetik.
2. >aktor biologis lainnya
7
7ipotesis yang menonjol mengenai mekanisme gangguan alam perasaan terfokus
pada terganggunya regulator sistem monoamin&neurotransmiter, termasuk norepinefrin dan
serotonin !5-hidroxytriptamine%. 7ipotesis lain menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat
hubungannya dengan perubahan keseimbangan adrenergik&asetilkolin yang ditandai dengan
meningkatnya kolinergik, sementara dopamin secara fungsional menurun.
$
2.& 'ejala (linik
Secara umum berdasarkan DS I@&*, kriteria depresi adalah sebagai berikut 4
1. 8ima !atau lebih% gejala berikut diteruskan selama periode 1 minggu yang sama
dan menunjukkan suatu perubahan dari fungsi sebelumnyaA paling kurang satu
gejala dari salah satu mood depresi atau dua kehilangan minat atau kesenangan.
Batatan 4 jangan masukkan gejala yang jelas disebabkan oleh suatu kondisi medis
umum atau waham atau halusinasi yang sesuai mood.
a. Mood depresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari seperti yang
ditunjukkan baik oleh laporan subjektif !misalnya, perasaan sedih atau
kosong% maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain !misalnya,
tampak sedih%.
Batatan 4 pada anak&anak dan remaja dapat berupa mood yang iritabel !mudah
kesal%.
b. 0ehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua,
akti(itas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari !seperti yang ditunjukkan
baik oleh laporan subjektif maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang
lain%.
c. )enurunan berat badan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau
penambahan berat badan !misalnya, perubahan berat badan lebih dari $<
sebulan%, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.
Batatan 4 )ada anak&anak, pertimbangkan kegagalan untuk mencapai
peningkatan berat badan yang diharapkan.
d. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
e. 'gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari !dapat diamati oleh orang
lain, bukan hanya perasaan subjektif tentang adanya kegelisahan atau menjadi
lamban%.
f. 0elelahan atau kehilangan tenaga hampir setiap hari.
8
g. )erasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan yang tidak
sesuai !yang dapat berupa waham% hampir setiap hari !bukan hanya
menyalahkan diri sendiri atau bersalah karena sakit%.
h. )enurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau keragu&
raguan, hampir setiap hari !baik oleh laporan subjektif maupun yang diamati
oleh orang lain%.
i. )ikiran tentang kematian yang berulang !tidak hanya ketakutan akan
kematian%, ide bunuh diri berulang tanpa suatu rencana yang spesifik, atau
percobaan bunuh diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri.
1. Gejala tidak memenuhi kriteria Cpisode Bampuran.
2. Gejala menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau gangguan
pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi bidang penting lainnya.
9. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari ?at !misalnya, penyalahgunaan
?at pengobatan% atau suatu kondisi medis umum !misalnya, hipotirodisme%.
$. Gejala tidak lebih baik dijelaskan oleh berduka yaitu setelah kehilangan orang
yang dicintai, gejala menetap lebih lama dari 1 bulan atau ditandai oleh gangguan
fungsional yang nyata, preokupasi morbid dengan perasaan tidak berharga, ide
bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.
Gejala klinis depresi pada remaja4
:
& ood disforik !labil dan mudah tersinggung% dan afek depresif.
Gejolak mood pada remaja adalah normal, tapi pada kondisi depresi menjadi lebih
nyata. ood yang disforik dan sedih lebih sering tampak. 0ecenderungan untuk marah&
marah dan perubahan mood meningkat.
& )ubertas.
Depresi kronis yang dialami sejak masa remaja awal, kemungkinan akan mengalami
kelambatan pubertas, terutama pad depresi yang disertai dengan kehilangan berat badan
dan anoreksia. ,emaja yang mengalami depresi lebih sulit menerima atau memahami
tanda&tanda pubertas yang muncul. )erubahan hormonal yang disertai stres lingkungan,
dapat memicu timbulnya depresi yang dalam dan kemungkinan munculnya perilaku
9
bunuh diri. impi basah dan mimpi yang berhubungan dengan incest !hubungan
seksual antar anggota keluarga%, dapat menambah beban rasa bersalah pada remaja yang
depresi. )eriode menstruasi pada remaja wanita yang mengalami depresi, mungkin
terlambat, tidak teratur, atau disertai dengan timbulnya rasa sakit yang hebat dan
perasaan tidak nyaman, ood yang disforik sering nampak pada periode pramenstrual,
,emaja wanita yang mengalami depresi mungkin merasa murung !feeling blue%, sedih
!down in the dump%, menangis tanpa sebab, menjadi sebal hati !sulky and pouty%,
mengurung diri di kamar, dan lebih banyak tidur.

& )erkembangan kognitif.
Disorganisasi fungsi kognitif pada remaja yang bersifat sementara, menjadi lebih nyata
pada kondisi depresi. )ada remaja awal yang mengalami depresi, terdapat
keterlambatan perkembangan proses pikir abstrak yang biasanya muncul pada usia
sekitar 11 tahun. )ada remaja yang lebih tua, kemampuan yang baru diperoleh ini akan
menghilang atau menurun. )restasi sekolah sering terpengaruh bila seorang remaja
biasanya mendapat hasil baik di sekolah, tiba&tiba prestasinya menurun, depresi harus
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penyebabnya. embolos, menunda
menyelesaikan tugas, perilaku yang mudah tersinggung didalam kelas, tidak peduli
terhadap hasil yang dicapai dan masa depan, dapat merupakan gejala awal dari depresi
pada remaja.
& 7arga diri .
)ada remaja, kondisi depresi memperkuat perasaan rendah diri. ,asa putus asa dan rasa
tidak ada yang menolong dirinya makin merendahkan harga diri. )ada satu saat remaja
yang depresi mencoba untuk melawan perasaan rendah dirinya dengan penyangkalan,
fantasi, atau menghindari kenyataan realitas dengan menggunakan D')E'.
& )erilaku antisosial.
embolos, mencuri, berkelahi, sering mengalami kecelakaan, yang terjadi terutama
pada remaja yang sebelumnya mempunyai riwayat perilaku yang baik, mungkin
merupakan indikasi adanya depresi.
& )enyalahgunaan D')E'.
10
0ebanyakan remaja yang depresi cenderung menyalahgunakan D')E', misalnya
ganja, obat&obat yang meningkat mood !amfetamin%, yang menurunkan mood
!barbiturat, tranFuili?er, hipnotika% dan alkohol. 'khir&akhir ini banyak digunakan
heroin, kokain dan deri(atnya serta halusinogen.

& )erilaku seksual.
Secara umum remaja yang mengalami depresi tidak menunjukkan minat untuk kencan
atau mengadakan interaksi heteroseksual. Damun ada juga remaja yang mengalami
depresi menjadi berperilaku berlebihan dalam masalah seksual, atau menjalani
pergaulan bebas, sebagai tindakan defensif untuk melawan depresinya, Beberapa
remaja menginginkan kehamilan sebagai kompensasi terhadap objek yang hilang atau
rasa rendah dirinya. ,emaja yang mengalami depresi ada kemungkinan kawin muda
untuk menghindari konflik dalam keluarga. Seringkali perkawinan ini malah
memperkuat depresinya.
& 0esehatan fisik.
,emaja yang mengalami depresi, tampak pucat, lelah dan tidak memancarkan
kegembiraan dan kebugaran, Seringkali mereka mempunyai banyak keluhan fisik,
seperti sakit kepala, sakit lambung, kurang nafsu makan, dan kehilangan berat badan
tanpa adanya penyebab organik, ,emaja yang mengalami depresi biasanya tidak
mengekspresikan perasaannya secara (erbal, namun lebih banyak keluhan fisik yang
diutarakan , sehingga hal ini biasanya merupakan satu&satunya kondisi yang
membawanya datang ke dokter. Sensiti(itas dari sang dokter dalam menemukan mood
yang disforik ataupun depresi akan dapat mencegah kemungkinan terjadinya bunuh diri
pada remaja.
& Berat badan.
)enurunan berat badan yang cepat dapat merupakan indikasi adanya depresi. 7arga diri
yang rendah dan kurangnya perhatian pada perawatan dirinya, atau makan yang
berlebihan dapat menyebabkan obesitas, merupakan tanda dari depresi.
& )erilaku bunuh diri.
,emaja yang mengalami depresi mempunyai kerentanan tinggi terhadap bunuh diri.
)enelitian di kentucky, 'merika Serikat, menyebutkan sekitar 2# < dari mahasiswa
11
tingkat persiapan dan pelajar sekolah menengah atas pernah berpikir serius tentang
percobaan bunuh diri dalam satu tahun terakhir saat diteliti , 1" < mempunyai rencana
spesifik untuk melakukan bunuh diri , dan 11 < telah mencoba melakukan bunuh diri.
2.) Diagn$sis Depresi
a. enurut DS I* +Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders fourth
edition, gangguan depresi terbagi dalam " kateg$ri- .aitu/
1. Gangguan depresi berat !Mayor depressive disorder%.
Didapatkan $ atau lebih simptom depresi selama 1 minggu. 0riteria terebut
adalah4 suasana perasaan depresif hampir sepanjang hari yang diakui sendiri oleh
subjek ataupun obser(asi orang lain !pada anak&anak dan remaja perilaku yang biasa
muncul adalah mudah terpancing amarahnya%, kehilangan ketertarikan atau perasaan
senang yang sangat signifikan dalam menjalani sebagian besar akti(itas sehari&hari,
berat badan turun secara siginifkan tanpa ada program diet atau justru ada kenaikan
berat badan yang drastis, insomnia atau hipersomnia berkelanjutan, agitasi atau
retadasi psikomotorik, letih atau kehilangan energi, perasaan tak berharga atau
perasaan bersalah yang eksesif, kemampuan berpikir atau konsentrasi yang menurun,
pikiran&pikiran mengenai mati, bunuh diri, atau usaha bunuh diri yang muncul
berulang kali, distres dan hendaya yang signifikan secara klinis, tidak berhubugan
dengan belasungkawa karena kehilangan seseorang.
1. Gangguan distimik !dysthymic disorder%
Suatu bentuk depresi yang lebih kronis tanpa ada bukti suatu episode depresi
berat !dahulu disebut depresi neurosis%. 0riteria DS&I@ untuk gangguan distimik4
perasaan depresi selama beberapa hari, paling sedikit selama 1 tahun !atau 1 tahun
pada anak&anak dan remaja%A selama depresi, paling tidak ada dua hal berikut yang
hadir4 tidak nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau hipersomnia, lemah
atau keletihan, self esteem rendah, daya konsentrasi rendah, atau sulit membuat
keputusan, perasaan putus asaA selama 1 tahun atau lebih mengalami gangguan, orang
itu tanpa gejala&gejala selama 1 bulanA tidak ada episode manik yang terjadi dan
kriteria gangguan siklotimia tidak ditemukanA gejala&gejala ini tidak disebabkan oleh
efek psikologis langsung darib kondisi obat atau medisA signifikansi klinis distress
!hendaya% atau ketidaksempurnaan dalam fungsi.
12
2. Gangguan afektif bipolar atau siklotimik !Bipolar affective illness or cyclothymic
disorder%.
0riteria4 kemunculan !atau memiliki riwayat pernah mengalami% sebuah
sebuah episode depresi berat atau lebihA kemunculan !atau memiliki riwayat pernah
mengalami% paling tidak satu episode hipomaniaA tidak ada riwayat episode manik
penuh atau episode campuranA gejala&gejala suasana perasaan bukan karena
ski?ofrenia atau menjadi gejala yang menutupi gangguan lain seprti ski?ofreniaA
gejala&gejalanya tidak disebabkan oleh efek&efek fisiologis dari substansi tertentu atau
kondisi medis secara umumA distres atau hendaya dalam fungsi yang signifikan secara
klinis.
Sedangkan menurut Barlson, seperti yang dikutip oleh shafii, membagi depresi pada
remaja menjadi tipe primer dan sekunder. *ipe primer 4 bila tidak ada gangguan
psikiatrik sebelumnya, dan tipe sekunder 4 bila gangguan yang sekarang mempunyai
hubungan dengan gangguan psikiatrik sebelumnya. )ada gangguan depresi yang sekunder
biasanya lebih kacau, lebih agresif, mempunyai lebih banyak kelehan sometik, dan lebih
sering terlihat mudah tersinggung, putus asa, mempunyai ide bunuh diri, problem tidur,
penurunan prestasi sekolah, harga diri yang rendah, dan tidak patuh.
b. enurut Ped$man Pengg$l$ngan dan Diagn$sis 'angguan 0i1a di Ind$nesia
+PPD'0 III,
2
3"2 #pis$de Depresif
Gejala 3tama !pada derajat ringan, sedang, dan berat%4
& 'fek depresif,
& 0ehilangan minat dan kegembiraan, dan
& Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah !rasa lelah
yan nyata sesudah kerja sedikit saja% dan menurunnya akti(itas.
Gejala 8ainnya4
a. 0osentrasi dan perhatian berkurangA
b. 7arga diri dan kepercayaan diri berkurangA
c. Gagasan tenrang rasa bersalah dan tidak bergunaA
d. )andangan masa depan yang suram dan pesimisA
e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diriA
13
f. *idur tergangguA
g. Dafsu makan berkurang.
3ntuk episode depresif dari ketiga tingakat keparahan tersebut diperlukan masa
sekurang&kurangnya 1 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih
pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
0ategori diagnosis episode depresif ringan !>21.#%, sedang !>21.1%, dan berat !>21.1%
hanya digunakan untuk episode depresi tunggal !yang pertama%. Cpisode depresif
berikutnya harus diklasifikasi di bawah salah satu diagnosis gangguan depresif
berulang !>22.&%.
3"2.4 #pis$de Depresif Ringan
Ped$man diagn$stik
Sekurang&kurangnya harus ada 1 dari 2 gejala utama depresi seperti tersebut diatasAG
Ditambah sekurang&kurangnya 1 dari gejala lainnya4 !a% sampai dengan !g%
*idak boleh ada gejala yang berat diantaranya.
8amanya seluruh episode berlangsung sekurang&kurangnya sekitar 1 minggu.
7anya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukannya.
0arakter kelima 4 & >21.## 4 *anpa gejala somatik
5 >21.#1 4 Dengan gejala somatik
3"2.1 #pis$de Depresif Sedang
Ped$man diagn$stik
Sekurang&kurangnya harus ada 1 dari 2 gejala utama depresi seperti pada episode
depresi ringan !>2#.#%A
Ditambahn sekurang&kurangnya 2 !dan sebaiknya 9% dari gejala lainnyaA
8amanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 1 minggu.
enghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.
14
0arakter kelima 4 & >21.1# 4 *anpa gejala somatik
5 >21.11 4 Dengan gejala somatik
3"2.2 #pis$de Depresif Berat tanpa 'ejala Psik$tik
Ped$man diagn$stik
Semua 2 gejala utama depresi harus ada.
Ditambah sekurang&kurangnya 9 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus
berintensitas berat.
Bila ada gejala penting !misalnya agitasi atau retradasi psikomotor% yang mencolok,
maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak
gejalanya secara rinci.
Cpisode depresif biasanya harus berlangsung sekurang&kurangnya 1 minggu, akan
tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk
menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu.
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu menruskan kegiaran sosial, pekerjaan atau
urusan rumah tangga, kecuaki pada taraf yang sangat terbatas.
3"2." #pis$de Depresif Berat dengan 'ejala Psik$tik
Ped$man diagn$sis
Cpisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut >21.1 tersebut diatasA
Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. .aham biasanya melibatkan ide
tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu. 7alusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa
suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
,etradasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
6ika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak
serasi dengan afek !mood&congruent%.
2.2 Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis depresi pada anak maupun dewasa tidak sejelas seperti pada penyakit lain.
*idak ada tes khusus yang dapat membantu menentukan bahwa seseorang indi(idu menderita
depresi, dan sangat sedikit yang dapat ditentukan penyebabnya. >aktor neuroendokrin dapat
15
mempengaruhi kejadian depresi, sehingga dapat dilakukan deksametason supression test
!DS*% berupa sekresi berlebihan kortisol, kadar hormon pertumbuhan menurun jika disuntik
insulin-induced hypoglicemia, kadar tiroksin total lebih rendah, peningkatan sekresi kortisol
pada malam hari.
5
2.6 Diagn$sis Banding
Depresi harus dibedakan dengan kesedihan yang normal dan gangguan psikiatris
lainnya. Sebelum diagnosis psikiatris ditegakkan, kondisi organik yang mirip ataupun yang
menimbulkan gejala&gejala psikiatris harus disingkirkan terlebih dahulu seperti gangguan
organik, intoksikasi ?at, ketergantungan dan abstinensi, distimia, siklotimia, gangguan
kepribadian, berkabung, serta gangguan penyesuaian. 0eadaan seperti ini sangat ber(ariasi,
tergantung umur. )erlu dibedakan pula penyalahgunaan obat, gangguan cemas, dan fase awal
ski?ofrenia. 6uga perlu ditentukan apakah gangguan afektif yang timbul merupakan primer
atau sekunder.
5
2.7 Penatalaksanaan
7
)erawatan di rumah sakit perlu dipertimbangkan sesuai dengan indikasi, misalnya
penderita cenderung mau bunuh diri, atau adanya penyalahgunaan atau ketergantungan obat.
)ada umumnya, penderita berhasil ditangani dengan rawat jalan. Sekali diagnosis depresi
berat ditegakkan, psikoterapi dan medikasi merupakan terapi yang harus diberikan. Damun,
pengobatan selalu bersifat indi(idual, tergantung pada hasil pertimbangan e(aluasi dan
keluarganya, termasuk kombinasi terapi indi(idu, terapi keluarga, serta konsultasi dengan
pihak sekolah. )endekatan biopsikososial digunakan dalam mengobati remaja yang
mengalami depresi. )endekatan ini meliputi psikoterapi ! indi(idual, keluarga , kelompok %,
farmakoterapi, remedial H edukatif, dan pelatihan keterampilan sosial. Sebelum memulai
suatu bentuk terapi, sebaiknya dipertimbangkan dengan hati &hati. 'danya obsesi untuk
bunuh diri harus diobser(asi dengan cermat dan sebaiknya pasien di rawat inap. faktor lain
seperti kemampuan untuk berfungsi atau stabilitas keluarga merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan untuk merawat inapkan remaja ini.
1. Psikoterapi. Beberapa pendekatan psikoterapi yang dapat dilakukan adalah 4
1#
& )sikoterapi perorangan !individual psychotherapy% 4
16
emberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya serta
hal&hal yang dapat mencetuskan atau memperberat dan meringankan penyakit pasien
sehingga dapat memperpanjang remis dan mencegah kekambuhan.
emberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya
minum obat secara teratur, adanya efek samping yang bisa timbul dari pengobatan ini.
& )sikoterapi kognitif !cognitive psychotherapy 4
embantu pasien mengidentifikasi pandangan negatif pasien tentang dirinya,
masa depan serta lingkungannya dalam dirinya serta menguji nilai pikiran negatif
dalam dirinya sendiri dan kemudian mengubah keyakinan yang salah selama ini
dalam dirinya dengan cara menuntun pola pikir pasien perlahan&lahan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya secara rasional melalui pendekatan dan
memberi pengertian yang tepat.
& *erapi suportif
endengarkan masalah yang dialami pasien serta memfasilitasi pemahaman
pasien tentang masalah yang ia hadapi. emahami masalah yang dialami pasien serta
menuntun pola pikir pasien perlahan & lahan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya melalui pendekatan dan memberi pengertian yang tepat sehingga
memperkuat pertahanan psikologis dalam diri pasien.
& *erapi 0elompok !group therapy 4
*erapi kelompok bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam
pengendalian implus saat memberikan respon terhadap stimulus dari luar, belajar
mengungkapkan komunikasi (erbal dan mengekspresikan emosi secara sehat,
membantu pasien untuk meningkatkan orientasinya dan momiti(asi pasien agar dapat
bersosialisai dengan baik.
& *erapi 0eluarga !family therapy 4
emberi penjelasan yang besifat komunikatif, informatif dan edukatif tentang
keadaan penyakit pasien sehingga bisa menerima dan memahami keadaan pasien,
serta mendukung proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan, penitngnya
minum obat dan kontrol teratur, dan pentingnya dukungan dari pihak keluarga dalam
keadaan pasien.
17
1. "armakoterapi . Saat ini, belum ada obat yang direkomendasikan oleh >D'.
)engobatan secara farmakoterapi masih kontro(ersial pada anak dan remaja .
>armakoterapi yang sering digunakan4
Golongan antidepresi trisiklik4 'mitriptilin, Imipramin, Blormipramine, dan
*ianeptine. Berbeda dengan orang dewasa, pada anak tidak menunjukkan
perbedaan yang berarti antara antidepresi golongan trisiklik dengan plasebo.
Ibat ini bersifat kardiotoksik dan cenderung berakibat fatal bila melampaui
dosis.
Golongan *etrasiklik 4 aprotiline, ianserin, 'mo=apine.
Golongan 'IIJ,e(ersible !,C@C,SIB8C ID7IBI*I, I> IDI'ID
IKLD'SC&'&!,I'% 4 oclobemide
Golongan obat yang bekerja spesifik menghambat ambilan serotonin !SS,I%4
Sertraline, )aro=entine, >lu(o=amine, >luo=etine, Dulo=etine, citalopram.
>luo=etin dan sertralin. Ibat ini memberikan harapan yang cerah dalam
pengobatan depresi pada anak dan remaja. erupakan obat pilihan pertama
pada anak dan remaja karena dapat ditoleransi dengan baik dan efek yang
merugikan lebih sedikit dibandingkan dengan antidepresi golongan trisiklik.
Sayangnya, sedikit sekali penelitian tentang pengobatan rumatan
!maintenance% pada anak dan remaja. Dibandingkan dengan usia dewasa, pada
masa remaja cenderung berkembang untuk agitasi atau menjadi mania bila
mereka mendapat SS,Is !Selective serotinine reuptake inhibitors%. Ibat ini
juga dapat menurunkan libido.
Golongan 'tipical 4 *ra?odone, irta?apine, @enlafa=ine.
Beberapa contoh obat yang ada di Indonesia 4 imipramine 1$ M 11$ mg H hari,
clomipramine 1$ M 1## mg Hhari, fluo=etine 1# M 5# mg H hari, fluo=amine 1## M 2## mg
Hhari, sertraline $# M 1## mg H hari, moclobemide 1$# M 2## mg H hari.
8ara (erja
7
Depresi terjadi karena rendahnya kadar serotonin di pasca sinaps. Secara umum anti
depresan bekerja pada sistem serotonin dengan meningkatkan jumlah serotonin di pasca
sinaps. Golongan trisiklik dan tetrasiklik bersifat serotonergic dengan menghambat ambilan
kembali !reuptake% neurotransmitter yang dilepaskan di pasca sinaps tetapi tidak selektif
sehingga kemungkinan muncul berbagai efek samping yang tidak diharapkan semakin besar.
Sementara SS,I bekerja dengan cara yang sama tetapi hambatan bersifat selektif terhadap
neurotransmitter serotonin !$7*1%. 0elompok 'II bekerja di presinaps dengan
18
menghambat en?im yang memecah serotonin sehingga jumlah serotonin yang dilepaskan di
celah sinaps bertambah dan dengan demikian yang diteruskan ke pasca sinaps juga
bertambah.
2.14 Pen9egahan
3ntuk mencegah depresi dapat dilakukan dengan menggunakan keberadaan dan peran
serta guru pembimbing di sekolah. 3paya&upaya pembentukan kelompok belajar, kegiatan
ekstrakurikuler, pemilihan jurusan, pramuka dan semacamnya, kesemuanya itu merupakan
bagian dari rangkaian upaya pre(entif. 8ayanan bimbingan dapat berfungsi pre(entif atau
pencegahan. 0egiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program
bimbingan karir, in(entarisasi data, dan sebagainya. )elaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menitik beratkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui
pendekatan perorangan dan kelompok siswa yang menghadapi masalah untuk
mendapatkanbantuan khusus untuk mampu mengatasinya. *ugas guru pembimbing adalah !a%
membantu murid untuk mengenal dirinya, kemampuannya dan mengenal orang lain, !b%
membantu murid dalam proses yang menuju kematangannya, !c% membantu dan mendorong
murid untuk pemilihan&pemilihan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan interestnya, !d%
memberikan kesadaran kepada murid&murid tentang pentingnya penggunaan waktu luangdan
mengembangkan interest dalam hobi yang berguna, !e% membantu murid untuk mengerti
metode belajar yang efisien agar dapat mencapai hasilnya dengan waktu yang lebih singkat.
$
Selain itu, diperlukan pula peranan orang tua !keluarga% dengan menghabiskan waktu
bersama sehingga dapat mempererat hubungan antara anggota keluarga, bersikap lebih
terbuka dengan cara mendengarkan pendapat anak dan mau dikritik sehingga remaja merasa
lebih dihargai.
Deteksi dini dengan menggunakan alat skrining !#hild Behavior #hecklist$ Beck
%epression Inventories , #hild %epression Inventory% saat didapatkannya permasalahan
disekolah baik prestasi atau permasalahan perilaku anak akan sangat membantu mengenali
lebih dini remaja dengan depresi.
2.11 Pr$gn$sis
)rognosis depresi tergantung penyebab, bentuk klinis, pikiran bunuh diri, kepribadian
pramorbid dan keluarga dengan gangguan jiwa serta umur saat terjadinya depresi.

'pabila
depresi berat tidak diobati dan terus berlangsung dalam kurun waktu ;&11 bulan akan
berlanjut menjadi episode depresi berulang !recurrent% dengan gangguan sosial yang
19
persisten antar dua episode. 3saha bunuh diri !suicide attempt% dan bunuh diri !suicide%
merupakan komplikasi yang sering timbul. Semakin muda usia mulainya depresi, semakin
jelek prognosisnya, tetapi erat hubungannya dengan faktor genetik. ,emaja yang mengalami
depresi berat cenderung untuk menderita depresi berat berulang dan gangguan bipolar.
0ebanyakan yang sembuh dalam beberapa bulan, kembali relaps 1&1 tahun kemudian.
20
BAB III
P#:!T!P
(esimpulan
Depresi adalah gangguan penyesuaian diri dan gangguan dalam perkembangan emosi
jangka pendek atau masalah&masalah perilaku, dimana dalam kasus ini, perasaan sedih yang
mendalam dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia&sia, sebagai reaksi terhadap
!stressor% dengan kondisi mood yang menurun.
asalah umum pada depresi pada remaja adalah kesulitan dalam hubungannya
dengan orang tua, masalah keluarga, masalah dengan teman sebaya, kesulitan belajar dan
mendapat pekerjaan, masalah penyalahgunaan obat, masalah seksualitas.
Gejala depresi pada remaja umur 11&12 tahun !remaja awal% lebih ringan secara
bermakna dibandingkan dengan gejala depresi pada umur 19 tahun&1: tahun !remaja
menengah% dan umur 1;&15 tahun !remaja akhir%. )re(alensi gangguan depresi pada remaja
dengan depresi berat #,9&:,9<, gangguan distimik 1,:&5< dan gangguan bipolar 1<. Sekitar
9#&;#< komorbiditas dengan gangguan jiwa lain !penyimpangan perilaku, penyalahgunaan
obat, penyimpangan seksual, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, an=ietas,
anoreksia ner(osa, problem sekolah%.
21
DA3TAR P!STA(A
1. adiya. )ersoalan Depresi )ada ,emaja.
Diunduh dari4 http4HHwww.kulonprogokab.go.idH(11Hgetfile.phpNfileO'rtikel&)ersoalan&
Depresi&)ada&,emaja.pdfhttp4HHwww.kulonprogokab.go.idH(11Hgetfile.phpNfileO'rtikel&
)ersoalan&Depresi&)ada&,emaja.pdf
1. Depkes. )edoman 0esehatan 6iwa ,emaja !)egangan Bagi Dokter )uskesmas%.
Diambil dari 4 www.depkes.go.idHdownloadsH)edoman<1#0es<1#6iwa<1#,emaja.pdf
2. 'bdul utholib ,ambe. Depresi pada 'nak. Bagian Ilmu 0esehatan 'nak >akultas
0edokteran 3S3H ,S3)7 'dam alik edan. Diunduh dari 4
http4HHwww.tempo.co.idHmedikaHarsipH#91##1Hpus&2.htm
9. 0urlina. >aktor&>aktor yang Berhubungan dengan *erjadinya Depresi pada ,emaja.
Diunduh dari4 http4HHwww.library.upn(j.ac.idHpdfH2keperawatanpdfH1#;211#21Hbab1.pdf
$. I Gusti 'yu Cndah 'rdjana. Depresi pada ,emaja dalam *umbuh 0embang ,emaja dan
)ermasalahannya. 6akarta 4 Sagung Seto, 1##9, hal 11"&21
:. Indri 0emala Dasution. Stres pada ,emaja.
Diunduh dari 4 library.usu.ac.idHdownloadHfkH12121:51$!1%.pdf
;. aslim ,. Buku Saku diagnosis gangguan jiwa4 ,ujukan ringkasan dari ))DG6 III dan
DS&$4 6akartaA 1#12.h.:9&$.
5. Sadock B6, Sadock @'. Buku ajar psikiatri klinis 4 Gangguan Depresi. Cdisi 1. 6akarta 4
CGBA1#1#.
". aslim ,. )enggunaan klinis obat psikotropik. Cdisi ke&2. 6akarta4Bagian Ilmu 0edokteran
6iwa 3nika 'tma 6ayaA 1##;.h.12&".
1#. Cl(ira SD, 7adisukanto G. Buku ajar )sikiatri. 6akarta4 )enerbit >03IA 1#1#.h. 15;&"#.
22

Anda mungkin juga menyukai