Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil

Tabel 1 Golongan Karbohidrat
No. Nama Makanan Bahan Makanan Berat utuh
(gr)
Berat per
bagian (gr)
1. Kentang goreng Kentang goreng 1 porsi 69 69
2. Nasi uduk Nasi uduk utuh 1 porsi
Nasi
Bakwan
Tempe
Telur
Bihun
Kerupuk
345


200
20
20
45
30
10
3. Nasi padang Nasi padang utuh 1 porsi
Nasi
Kol
Ayam
Tulang ayam
telur
sambal ijo
Kacang panjang
timun
550


430
35
49
21
4
5
5
6
4. Bubur ayam Bubur ayam utuh 1 porsi
Bubur nasi
Kacang kedelai
Ayam
Kuah
300


235
23
36
90
5. Lontong Lontong 1 porsi
Lontong 1 potong
90
11

6. Pizza Pizza utuh
Pizza
Jamur
beef
sosis
76



53
13
4
6
7. Kwetiau Kwetiau utuh
Mie
Tomat
Timun
Bakso
Caisin
telur
470
375
24
34
7
4
22
8. Biskuit Biskuit 4 bh
1 bh
20
5

9. Roti manis Roti manis utuh
Roti manis 1 ptg
150
30


Tabel 2 Makanan Jajanan
No. Nama Makanan Bahan Makanan Berat (gr) Berat per
Porsi (gr)
1. Martabak sayur Martabak utuh 1 bj
Kulit
Isi
40


32
9,5
2. Onde-onde Onde-onde 1 bj
Kulit
Isi
Wijen
30


24
4
2
3. Risol Risol utuh 1 bj
Kulit
Wortel
Kentang
40


29
9
2,5
4. Putu ayu Putu ayu utuh 1 bj 25
Kelapa
Tanpa kelapa


7
17
5. Tekwan Tewan utuh 1 porsi
Kuah
Tekwan 10 bj
Bihun
Timun
330


228
125
30
7
6. Pempek
Pempek kates


Pempek rebon


Pempek telur

Pempek utuh 6 bj
Utuh 1 bj
Tanpa isi
pepaya
utuh 1 bj
Tanpa isi
Rebon
Utuh 1 bj
Tanpa isi
telur
250
40


40


40


35
4

39
2

38
2
7. Somay Somay utuh 5 bj
1 bh
Bumbu kacang
290
40
60

8. Keripik bayam Keripik bayam 2 bh
1 bh
10
5


4.2 Pembahasan
Food weighing adalah salah satu metode penimbangan makanan. Pada metode
penimbangan makanan ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh
makanan yang dikonsumsi responden selama satu hari. Food weighing mempunyai ketelitian
yang lebih tinggi dibanding metode-metode lain karena banyaknya makanan yang
dikonsumsi sehari-hari diketahui dengan cara menimbang (Kusharto & Sadiyah 2008).
Pada praktikum kali ini menu makanan yang disajikan adalah sumber karbohidrat
seperti nasi uduk, nasi padang, kwetiau goreng, bubur ayam, pizza, roti manis, biskuit,
lontong, dan kentang goreng. Semua bahan yang disediakan dilakukan penimbangan, bahan
yang menjadi campuran dilakukan pemisahan dan dilakukan penimbangan masing-masing
bahan. Sesuai dengan prinsip dari food weighing yaitu menimbangan seluruh makanan dan
bahan makanan yang dikonsumsi oleh responden (Mei, 2010).
Pada penimbangan 1 porsi kentang goreng ukuran kecil berat seluruh kentang tanpa
pengemas adalah 69 gram, sedangkan berat 1 potong kentang goreng adalah 3 gram.
Kemudian dalam 1 porsi nasi uduk memiliki berat utuh 345 gram, setelah mengalami
pemisahan isi dari nasi uduh maka berat nasi adalah 200 gram, berat bakwan adalah 20 gram,
berat tempe adalah 20 gram, telur 45 gram, bihun adalah 30 gram, dan kerupuk 10 gram.
Dalam 1 porsi nasi padang berat utuhnya adalah 550 gram, berat nasi adalah 350, berat sayur
kol adalah 35 gram, berat ayam utuh adalah 75 gram, berat kacang panjang adalah 5 gram,
berat timun adalah 6 gram, dan berat sambal adalah 5 gram. Dalam 1 porsi bubur ayam
dengan berat 300 gram tanpa kaldu terdiri dari bubur 235 gram, kacang kedelai goreng 23
gram, ayam suwir 36 gram, dan berat kaldu tersendiri adalah 90 gram. Lontong 1 porsi
dengan berat utuh tanpa pengemas adalah 90 gram, berat 1 potong kecil lontong adalah 11
gram. Pada penimbangan 1 potong pizza diperoleh berat utuh adalah 76 gram, berat pizza
tanpa isi adalah 53 gram, berat beef adalah 4 gram, berat jamur adalah 13 gram, dan berat
sosis adalah 6 gram. Pada penimbangan 1 porsi kwetiau goreng diperoleh berat adalah 470
gram, berat mie adalah 375 gram, berat timin adalah 34 gram, berat tomat adalah 24 gram,
berat caisin adalah 4 gram, dan berat telur adalah 22 gram. Penimbangan biskuit diperoleh
berat 4 bh biskuit adalah 20 gram, dengan rata-rata berat 1 bh biskuit adalah g 5gram.
Kemudian penimbangan yang terakhir dilakukan adalah pada roti manis, dalam 1 bungkus
roti diketahui berat utuh adalah 150 gram, berat untuk 1 potong roti adalah 30 gram.
Melalui metode food weighing banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi oleh
seseorang dapat diketahui dengan teliti dan tepat. Sesuai menurut Effendi (2011) metode
penilaian status gizi dengan menggunakan metode food weighing merupakan metode yang
hasilnya akurat dan teliti. Ketelitian dan keakutan ini karena pelaksanaan metode ini semua
bahan dilakukan penimbangan langsung tanpa adanya estimasi berat yang dapat
menimbulkan bias antara renponden dan pewawancara.
Selain melakukan penimbangan sumber karbohidrat, penimbangan juga dilakukan
pada makanan jajanan. Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat
keramaian umum lain yang langsung dimakan ataudikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut. makanan selingan menurut bentuknya terdiri dari , makanan jajanan
kering seperti keripik dan kacang telur, sedangkan makanan jajanan berbentuk basar seperti
risoles, pastel, pisang goreng dl. Makanan jajanan berbentuk kuah seperti bakso, mie ayam,
pempek-pempek, dll. Dan yang lain seperti siomay, batagor, humbergur, dll (Menkes, 2003)
Makanan jajanan yang dilakukan penimbangan adalah pempek, keripik bayam,
risoles, martabak sayur, onde-onde, putu ayu, tekwan, dan somay penimbangan dilakukan
sama dengan penimbangan pada sumber karbohidrat dilakukan pemisahan terlebih dahulu.
Pada penimbangan pempek berat seluruh pempe yang ada adalah 250 gram, ada 3 jenis
pempek yaitu pempek isi pepaya muda, dengan berat pempek adalah 35 gram, berat pepaya
adalah 4 gram. Pempe rebon dengan berat 40 gram terdiri dari 38 gram pempek, dan 2 gram
rebon. Pempe telur dengan berat 1 biji adalah 40 gram terdiri dari 38 gram pempek dan 2
gram telur.
Pada penimbangan martabak sayur, diperoleh berat martabak utuh adalah 40 gram
dengan isi wortel 9 gram dan kentang 9,5 gram. Penimbangan onde-onde diperoleh beratnya
adalah 30 gram, dengan berat kulit adalah 24 gram, isi 4 gram, dan wijen 2 gram. Menurut
DKGJ (1985), berat onde-onde dipasaran adalah 35 gram. Tahap penimbangan risol,
diperoleh berat 1 bj risoles adalah 40 gram dengan berat kulit 29 gram dan wortel 9 gram, dan
kentang yaitu 2,5 gram. Berat bahan yang ada sama beratnya dengan berat yang tetapkan
pada DKGJ (1985) yaitu 1 bj risoles adalah 40 gram. Berat dalam 1 bj kue putu ayu adalah 25
gram, dengan berat kelapa adalah 7 gram, dan berat tanpa kelapa adalah 17 gram.
Penimbangan 1 porsi tekwan adalah 330 gram, kuah tekwan dengan berat 228 gram, tekwan
10 bj 125 gram, bihun 30 gram, dan timun 7 gram. Dan hasil penimbangan somay 1 porsi
dengan isi 5 bj adalah 290 gram, berat 1 bj somay adalah 45 gram dan berat bumbu kacang
adalah 60 gram. Jika dibandingkan dengan berat 1 porsi somay pada DKGJ (1985) lebih
sedikit yaitu hanya 170 gram. Penimbangan keripik bayam 2 bj adalah 10 gram dengan berat
per 1 bj keripik bayam adalah 5 gram.
Penimbangan bahan melalui metode food weighing dapat menggambarkan kuantitas
dan kualitas konsumsi makanan seseorang dan dapat menbantu dalam melakukan estimasi
saat melakukan recall atau metode lain yang digunakan. Penyajian setiap porsi dan ukuran
makanan jajanan akan berbeda-beda, namun untuk menyamakan pemikiran dapat
memanfaatkan tabel DKGJ yang telah ada sebagai gambaran secara umum.

BAB V
KESIMPULAN
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Kandungan Gizi Makanan Jajanan
Efendy.2011.Survey Konsumsi Pangan.Jakarta; Rineka Cipta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003
Kusharto CM, Sadiyah NY. 2008. Diktat Penilaian Konsumsi pangan. Bogor:
Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Mey. 2010.Penilaian Status Gizi). (www.mey_PHs.htm ) diakses 11 juni 2014

Anda mungkin juga menyukai