PEMUTUSAN HUBUNGAN DIPLOMATIK VENEZUELA TERHADAP KOLOMBIA
TAHUN 2010 SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN KEPENTINGAN NASIONAL VENEZUELA
Disusun oleh: SIRAJUDDIN KAHFI 115120407111045
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 DAFTAR ISI BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 7 1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 8 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 8 BAB II ............................................................................................................................................. 9 KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................................................... 9 2.1 Tingkat Analisis ............................................................................................................... 9 2.2 Kerangka Konseptual ....................................................................................................... 9 2.2.1 Konsep Power ........................................................................................................... 9 2.2.2 Konsep Kepentingan Nasional ................................................................................ 10 2.3 Operasionalisasi Konsep ................................................................................................ 13 Konsep Power ........................................................................................................................... 13 Variabel ..................................................................................................................................... 13 Indikator .................................................................................................................................... 13 Wewenang (authority) .............................................................................................................. 13 -Venezuela memiliki wewenang atas sumber daya minyak yang mana minyak tersebut, dan merupakan eksportir bagi Kolombia serta aliansinya Amerika Serikat .................................... 13 Pengaruh (influence) ................................................................................................................. 13 -Venezuela memiliki pengaruh yang lebih besar di regional Amerika Latin dibanding Kolombia, dilihat dari kerjasama ekonomi serta ideologi politik pemerintahan yang banyak menginspirasi negara Amerika Selatan lainnya, ....................................................................... 13 Daya paksa (force) .................................................................................................................... 14 -sumber daya minyak tersebut dapat menjadi daya paksa bagi Kolombia untuk menentukan sikap terhadap Venezuela ......................................................................................................... 14 Konsep Kepentingan Nasional .................................................................................................. 14 Integritas wilayah ...................................................................................................................... 14 -Chavez memerintahkan militernya untuk bersiaga di batas Venezuela dan Kolombia, untuk menjaga wilayahnya dari serangan Kolombia dan aliansinya Amerika Serikat. Hal ini berkaitan dengan kepentingan nasionalnya dalam menjaga kehormatan terhadap yuridiksi dan pemerintahan Venezuela yang telah direndahkan oleh Kolombia, serta membela diri atas tuduhan yang telah dilontarkan Kolombia. ............................................................................... 14 Identitas politik negara .............................................................................................................. 14 -Identitas politik Venezuela yang sosialis membedakannya dengan Kolombia yang demokratis, sehingga ada suatu pertentangan ideologi antara kedua negara ini. Dan Venezuela tentu tidak ingin negara yang dipimpinnya dilemahkan oleh negara lain. Dalam kepentingan nasionalnya memang Venezuela memberikan pengaruh bnayak terhadap rezim-rezim baru di Amerika Latin, sehingga tren ini perlu dijaga oleh Chavez untuk membendung arus persebaran ideologi dari Amerika Serikat. .................................................................................................. 14 Identitas kultur dan masyarakat ................................................................................................ 15 Adapun variabel untuk memelihara kultur dan masyarakat tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena peneliti memandang bahwa aspek ini tidak berperan dalam kepentingan nasional yang dipertahankan Venezuela. ................................................................................................ 15 2.4 Argumen Utama ............................................................................................................. 16 BAB III ......................................................................................................................................... 17 METODE PENELITIAN.............................................................................................................. 17 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................... 17 3.2 Ruang Lingkup ............................................................................................................... 17 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 17 3.4 Jenis Data ....................................................................................................................... 17 3.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Juli tahun 2010 yang lalu, hubungan diplomatik antara Venezuela dan Kolombia putus. Kronologi pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez tersebut dipicu dari tuduhan tentang keterlibatan Venezuela dalam menyembunyikan tentara dan petinggi FARC yang menjadi buronan dan target operasi pemerintah Kolombia. Hal tersebut membuat geram Hugo Chavez, karena sejak tahun 1999 Chavez telah menegaskan Venezuela sebagai pihak yang netral dan melihat konflik kaum pemberontak FARC dan pemerintah Kolombia sebagai konflik domestik Kolombia. Meskipun antara FARC dan Venezuela merupakan pihak yang menganut haluan kiri, tetapi bukan berarti Venezuela mendukung secara nyata tindakan-tindakan yang dilakukan FARC terhadap Kolombia. Bahkan tuduhan Kolombia tersebut hanya berdasarkan data dan fakta- fakta yang fiktif, sehingga tidak dapat dibuktikan secara empiris keterlibatan Venezuela dalam gerakan pemberontak FARC. FARC merupakan teroris bagi Kolombia. Amerika Serikat telah meyebutkan dalam report transnational organized crime FARC sebagai kelompok teroris yang tidak hanya beroperasi sebagai kelompok yang menebar ancaman, tetapi juga sebagai produsen dan distributor Kokain terbesar di dunia. Sedangkan Venezuela memandang FARC sebagai gerakan pemberontak yang mempunyai tujuan untuk mempunyai pengaruh pada pemerintahan dan berupaya menggeser rejim demokrasi liberal Kolombia menjadi rejim berhaluan kiri atau sosialis. Dari dua terminologi ini mengindikasikan dua sudut pandang yang berbeda dalam melihat FARC sebagai ancaman teror atau hanya sebagai kaum pemberontak separatis. Aliansi Kolombia dan Amerika Serikat yang mesra pada bidang keamanan, membuat ketakutan dan ancaman tersendiri bagi Venezuela. Karena seringnya perbedaan pandangan antara Venezuela dan perseteruannya yang merupakan rahasia umum, seringkali menjadi konflik tersendiri yang menarik untuk dianalisa secara tersendiri. Namun dalam konteks ini, keberadaan Amerika Serikat dalam menentukan arah kebijakan Kolombia menjadi sangat kental, hingga pada saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik menyebutkan Uribe, Presiden Kolombia sebagai puppet atau boneka yang dipergunakan Amerika Serikat dalam memuluskan power projection-nya di kawasan Amerika Latin. 1
Fenomena putusnya hubungan diplomatik antara Venezuela dan Kolombia ini menjadi semakin menarik karena dua negara ini memiliki boundary yang berbatasan langsung di daratan, dan karena ini pula salah satu alasan kuat tentang tuduhan penyembunyian FARC di dalam kedaulatan Venezuela. 2 Perbatasan darat yang dimiliki dua negara ini membuat dilema yang besar bagi stabilitas kedua negara, seperti sesaat setelah pemutusan hubungan diplomatik, Hugo Chavez memerintahkan ribuan tentaranya agar berjaga di daerah perbatasan antara Venezuela dan Kolombia. Tentu ini bukanlah efek yang diharapkan dari tuduhan oleh Kolombia, karena
1 http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2009/aug/128021.htm 2 http://venezuelanalysis.com/analysis/5566 pertikaian ini akan menambah daftar pekerjaan rumah keamanan bagi Kolombia, yang harus mengamankan teritorial dan stabilitas negara dari dalam dari ancaman FARC dan dari luar yaitu Kolombia. Sehingga dapat kita bayangkan, kalaupun terjadi perang singkat, maka akan sangat metugikan bagi Kolombia, karena bisa jadi ketidakstabilan keamanan dan politik membuat FARC semakin mudah mengambil alih tampuk kekuasaan negara. Tuduhan negatif yang ditujukan kepada suatu negara membuat negara tersebut memiliki kewajiban untuk mengklarifikasi ataupun membantah tuduhan tersebut agar citra negara tersebut tidak tercoreng negatif di dunia internasional. Ketegangan antara Venezuela dan Kolombia yang disebabkan oleh FARC bukan merupakan kali pertama, hal ini pernah terjadi pula pada tahun 2008, dimana pada saat itu Chavez akhirnya bekerjasama dengan pemetintah Uribe untuk menjadi mediator antara Kolombia dan FARC di wilayah yurisdiksi Venezuela. Tahun 2008 ini menjadi bukti adanya itikad baik dari Venezuela untuk tetap bersikap netral pada konflik antara Kolombia dan FARC. Namun tuduhan kembali berulang, yaitu pada 2010, yang akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan biateral kedua negara. Dari pidato- pidato yang disampaikan oleh Chavez, adanya nada kekecewaan yang mendalam terhadap pemerintahan Uribe yang sangat menekan Venezuela dan memaksa Venezuela untuk tunduk terhadap tuduhan tersebut. Tetapi Chavez bersikukuh hal tersebut tidak dapat dterima karena ini merupakan penghinaan terhadap kedaulatan Venezuela. Dan untuk membuktikan keseriusannya Chavez memanggil pulang duta besarnya di bogota serta menempatkan militer yang siaga di boundary antara Venezuela dan Kolombia. 3
Pengambilan judul Pemutusan Hubungan Diplomatik Venezuela terhadap Kolombia Tahun 2010 sebagai Upaya mempertahankan Kepentingan Nasional Venezuela merupakan refleksi dari teori realisme yang meniti beratkan pada kompetensi negara untuk memperoleh atau berebut kekuasaan, namun tren yang ada di dunia saat ini ketika negara telah memiliki komponen utama dalam pembangunan negaranya, maka kewajiban selanjutnya yaitu untuk menjaganya di dalam maupun keluar. Didomestik merupakan suatu perlidungan yang dilakukan negara kepada warga negaranya dan menjaga stabilitasnya, sedangkan untuk posisinya di luar negeri ini merupakan hasil refleksi dari kepentingan nasional yang dibangun oleh negara Venezuela. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, ada banyak dinamika serta dilema antara dua negara Andean ini, namun penelitian ini mencoba fokus pada mendeskripsikan unsur kepentingan nasioanl yang dilakukan oleh Venezuela dalam melatar belakangi keputusannya. Sehingga rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana pemutusan hubungan diplomatik Venezuela terhadap Kolombia tahun 2010 dipandang sebagai upaya mempertahankan kepentingan nasional negara Venezuela?
3 http://www.theguardian.com/world/2010/jul/23/hugo-chavez-breaks-diplomatic-ties-venezuela- colombia 1.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dinamika hubungan ketegangan antara Venezuela dan Kolombia yang berimbas pada putusnya hubungan diplomatik kedua negara; 2. Mendeskripsikan keputusan Venezuela untuk memutus hubungan diplomatiknya terhadap Kolombia sebagai upaya mempertahankan kepentingan nasionalnya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Sebagai sumber daya baru guna mendeskripsikan masalah yang terkait dengan teori mainstrean realisme dan khususnya pada konsep kepentingan nasional; 2. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengkaji strategis kebijakan luar negeri dalam melihat sisi latar belakang tergubahnya sebuah kebijakan dengan fenomena yang unik dilihat antara Venezuela dan Kolombia. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tingkat Analisis Tingkat analisis yang digunakan pada penelitian deskriptif ini adalah pada level negara, karena Venezuela dianggap sebagai aktor deklarator putusnya hubungan diplomatik dengan Kolombia. Sedangkan jenis tingkat analisanya adalah reduksionis, karena penelitian ini akan menyajikan unit eksplanasi yang lebih rendah daripada unit analisanya. 4 Dimana keputusan Venezuela dalam memutuskan hubungan bilateralnya terhadap Kolombia merupakan sebuah fenomena pada tataran sistem regional yang disebut sebagai unit analisa, dan penelitian ini merujuk unit yang akan di eksplanasi pada ranah negara yaitu Venezuela. 2.2 Kerangka Konseptual 2.2.1 Konsep Power Hans J Morgenthau mendefinisikan politik dalam negeri maupun internasional sebagai perjuangan memperoleh kekuasaan. Ada beberapa ahli yang memiliki pendapat berbeda dalam memaknai kekuasaan, apalagi membuat indikator yang lebih kompleks dalam mengukur power itu sendiri. Columbis dan Wolfie memberikan tiga unsur penting dalam mengukur kekuasaan atau power yang juga akan dipakai sebagai variabel pda penelitian ini, yaitu wewenang (authority), daya pengaruh (influence), dan daya paksa (force). wewenang berkaitan besar terhadap apa yang dimiliki negara tersebut atau juga kapabilitas yang dimilikinya, bisa jadi wewenang dalam batas
4 Mohtar Masoed. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, hal. 38-39 wilayah, sumber daya alam atau kekuatan militer. Sedangkan hubungan antara power dan daya pengaruh yaitu bagaimana suatu negara dengan wewenang dan kapabilitas yang ada dapat memberikan efek persuasi bagi negara lain. Dan terakhir yaitu force atau daya paksa, hal ini berkaitan dengan interdependensi antar negara, ketika suatu negara memiliki budi baik pada negara lain, maka kecenderungan untuk memaksakan kehendak negara pemberi budi baik kepada yang diberi sangat besar, contoh nyatanya ada pada skema bantuan luar negeri yang semakin memberatkan negara berutang di kemudian hari. 2.2.2 Konsep Kepentingan Nasional Realis memiliki asumsi dasar bahwa politik dunia berkembang dalam anarki internasional, yaitu sistem tanpa adanya kekuasaan yang berlebihan, tidak ada pemerintahan dunia. Negara adalah aktor utama dalam politik dunia. kepentingan nasional diartikan sebagai kepentingan negara sebagai unitary actor yang penekanannya pada peningkatan national power (kekuasaan nasional) untuk mempertahankan keamanan nasional dan survival dari negara tersebut. Apa yang dianggap sebagai kepentingan nasional oleh kaum realis mungkin merepresentasikan kepentingan yang kebetulan pada momen tertentu mempengaruhi para pembuat kebijakan luar negeri. Konsep kepentingan nasional merupakan dasar untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri suatu negara. Para penganut realis menyamakan kepentingan nasional sebagai upaya negara untuk mengejar power dimana power adalah segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara kontrol atas suatu negara terhadap negara lain. Pendekatan morgenthau ini begitu terkenal sehingga telah menjadi suatu paradigma dominan dalam studi politik internasional sesudah Perang Dunia II. Pemikiran Morgenthau didasarkan pada premis bahwa strategi diplomasi harus didasarkan pada kepentingan nasional, bukan pada alasan-alasan moral, legal dan ideologi yang dianggapnya utopis dan bahkan berbahaya. Ia menyatakan kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara lain. Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini bisa diciptakan melalui teknik-teknik paksaan maupun kerjasama. Demikianlan Morgenthau membangun konsep abstrak yang artinya tidak mudah di definisikan, yaitu kekuasaan (power) dan kepentingan (interest), yang dianggapnya sebagai sarana dan sekaligus tujuan dari tindakan politik internasional. Sehingga penulis berasusmsi bahwa proyeksi kepentingan nasional harus diimplementasikan dalam kebijakan politik luar negeri dan diplomasi. Arti minimum yang inheren dengan konsep kepentingan nasional kelangsungan hidup (survival). Maka dalam kaitan ini Morgenthau mengatakan bahwa kemampuan minimum bangsa-bangsa adalah untuk melindungi identitas fisik, politik dan identitas. Diterjemahkan dalam bahasa lebih khusus, negara harus bisa (1)mempertahankan integritas wilayahnya (physical identity); (2)mempertahankan identitas politik (politic identity); dan (3) memelihara identitas kulturnya seperti norma, etnis, religius dan sebagainya. 5 Menurut Morgenthau pula, konsep kepentingan nasional itu dalam dua hal mirip dengan konsep umum dalam konstitusi Amerika; kesejahteraan umum dan hak perlindungan hukum.
5 Ibid Dari konsep kepentingan nasional ini ada tiga variabel yang membantu dalam melihat kepentingan asional sebuah negara, yaitu wilayah yuridiksi, rezim politik pemerintahan, dan identitas serta kultur dan warga negara. 2.3 Operasionalisasi Konsep Konsep Power Variabel Indikator Wewenang (authority) -Venezuela memiliki wewenang atas sumber daya minyak yang mana minyak tersebut, dan merupakan eksportir bagi Kolombia serta aliansinya Amerika Serikat -Wilayah pantau yang diperlukan Kolombia untuk memberantas FARC berada berbatasan langsung dengan Venezuela Pengaruh (influence) -Venezuela memiliki pengaruh yang lebih besar di regional Amerika Latin dibanding Kolombia, dilihat dari kerjasama ekonomi serta ideologi politik pemerintahan yang banyak menginspirasi negara Amerika Selatan lainnya, Daya paksa (force) -sumber daya minyak tersebut dapat menjadi daya paksa bagi Kolombia untuk menentukan sikap terhadap Venezuela Konsep Kepentingan Nasional Integritas wilayah -Chavez memerintahkan militernya untuk bersiaga di batas Venezuela dan Kolombia, untuk menjaga wilayahnya dari serangan Kolombia dan aliansinya Amerika Serikat. Hal ini berkaitan dengan kepentingan nasionalnya dalam menjaga kehormatan terhadap yuridiksi dan pemerintahan Venezuela yang telah direndahkan oleh Kolombia, serta membela diri atas tuduhan yang telah dilontarkan Kolombia. Identitas politik negara -Identitas politik Venezuela yang sosialis membedakannya dengan Kolombia yang demokratis, sehingga ada suatu pertentangan ideologi antara kedua negara ini. Dan Venezuela tentu tidak ingin negara yang dipimpinnya dilemahkan oleh negara lain. Dalam kepentingan nasionalnya memang Venezuela memberikan pengaruh bnayak terhadap rezim- rezim baru di Amerika Latin, sehingga tren ini perlu dijaga oleh Chavez untuk membendung arus persebaran ideologi dari Amerika Serikat. Identitas kultur dan masyarakat Adapun variabel untuk memelihara kultur dan masyarakat tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena peneliti memandang bahwa aspek ini tidak berperan dalam kepentingan nasional yang dipertahankan Venezuela. 2.4 Argumen Utama Tuduhan Kolombia terhadap Venezuela mendapat respon yang keras hingga hubungan kedua negara tetangga ini putus pada hubungan diplomatik kenegaraan. Adapun upaya yang dilakukan oleh Venezuela dalam membantah tuduhan tersebut dengan melakukan respon untuk memberikan efek serius dari Venezuela adalah dianggap sebagai mempertahankan dan menjaga citra negara dari citra buruk sebagai negara pelindung kelompok teroris. Maka dengan hal itu, peneliti melihat dan akan mendeskripsikan fenomena ini dengan melihatnya sebagai upaya mempertahankan kepentingan nasional dengan argumen utama: Kebijakan luar negeri Venezuela terhadap Kolombia tahun 2010 dengan memutuskan hubungan diplomatik merupakan upaya mempertahankan kepentingan nasional negara Venezuela. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif yakni guna mendeksripsikan fenomena keputusan Venezuela dalam pemutusan hubugnan diplomatik dengan menggunakan model kebijakan adaptif politik luar negeri. 3.2 Ruang Lingkup Dalam penelitian diperlukan ruang lingkup agar penelitian menjadi fokus pada topik yang akan dibahas dan tidak melebar dari topik. Penulis membatasi penelitian ini dengan ruang lingkup tahun 2010 saat Venezuela mengumumkan kebijakan pemutusan hubungan diplomatik tersebut. Dengan menggunakan level analisis yakni negara sebagai aktor internasional. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yakni dengan cara melakuan studi pustaka yaitu dengan memperoleh informasi dan data melalui buku, jurnal, dan artikel dalam situs-situs yang terkait tema. 3.4 Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan oleh penulis merupakan data sekunder, yakni data-data tersebut sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Data utama yang diambil oleh penulis merupakan data tertulis yang bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah, buku, koran, dan dokumentasi lainnya. 3.5 Sistematika Penulisan Bab I, berisi tentang pendahuluan karya tulis yang terdiri dari latar belakang penulisan, rumusan masalah yang diajukan, tujuan penilitan, dan manfaat penelitian. Bab II, berisi tentang kerangka pemikiran dalam penelitian yang akan dilakukan, terdiri dari studi terdahulu tentang pengembangan roket Korea Utara serta kondisi keamanan Semenanjung Korea, teori dan konsep yang digunakan sebagai instrumen analisis, serta hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan. Bab III, berisi tentang metode penilitan yang dilakukan yang terdiri dari jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, jenis data yang akan dikumpulkan, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. DAFTAR PUSTAKA http://www.state.gov/r/pa/prs/ps/2009/aug/128021.htm http://www.theguardian.com/world/2010/jul/23/hugo-chavez-breaks-diplomatic-ties- venezuela-colombia http://venezuelanalysis.com/analysis/5566 Masoed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: disiplin dan metodologi. Jakarta: LP3ES