SEDIMENTASI
I. TUJUAN
1. Memperoleh ketinggian awal, dan ketinggian endapan setiap 5 detik
sampai diperoleh ketinggian konstan untuk masing-masing bahan pada
variabel-variabel konsentrasi.
2. Plot grafik data waktu t (detik) sebagai absis dan ketinggian endapan Z
(cm) sebagai ordinat untuk:
a) Menganalisis pengaruh konsentrasi pada masing-masing bahan.
b) Menganalisis pengaruh perbedaan jenis partikel/bahan pada masingmasing konsentrasi.
c) Menganalisis pengaruh perbedaan ukuran partikel pada masingmasing bahan dengan konsentrasi masing-masing.
3. Menentukan settling velocity (vs) pada masing-masing jenis bahan untuk
masing-masing konsentrasi berdasarkan grafik-grafik tersebut.
II.
DASAR TEORI
Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi
fluida jernih (supernatant) dan slurry yang mengandung padatan lebih
tinggi. Larutan suspensi terdiri dari campuran fase cair dan fase padat yang
bersifat settleable (dapat diendapkan karena perbedaan densitas antara
fasenya). (Tivany Silvia,dkk, 2013)
Ketika sebuah partikel yang berjarak dekat dari dinding dan dari
partikel lainnya, kemudian ada sesuatu yang jatuh dari atasnya maka tidak
mempengaruhi, proses ini disebut free settling. Ketika partikel terlalu
penuh dan padat, sehingga proses ini disebut hindered settling. Sedangkan
jika pemisahan sebuah partikel slurry atau suspense berdasarkan
gravitasnya disebut sedimentasi (Geankoplis, 2003).
Untuk pemindahan partikel pejal atau padat dari fluida, ada tiga gaya
yang menggerakkannya yaitu gaya gravitasi kearah bawah, gaya Buoyant
kearah atas dan gaya perlawanan yang arahnya berlawanan dengan
(antarfase)
sebagai
fungsi
waktu
yang
diberikan
dan
dan
Keterangan:
V1 : Kecepatan pengendapan (cm/menit)
: Tinggi interface 1(cm)
: Tinggi interface 2 (cm)
t1 : Waktu pengendapan (menit)
(Tivany Silvia,dkk, 2013)
Pada proses sedimentasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
proses sedimentasi diantaranya adalah kosentrasi. Semakin besarnya
konsentrasi, gaya gesek yang dialami partikel karena partikel lain semakin
besar sehingga drag force-nya pun semakin besar. Hal ini disebabkan
karena dengan semakin besarnya konsentrasi berarti semakin banyak
jumlah partikel dalam suatu suspensi yang menyebabkan bertambah gaya
gesek antara suatu partikel dengan partikel yang lain. Drag force atau gaya
seret ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan gerakan partikel dalam
fluida. Dalam hal ini gaya drag ke atas dan gerakan partikel ke bawah.
Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum yang arahnya
tegak lurus permukaan partikel dalam bentuk gesekan. Maka dengan
adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel ini akan
menyebabkannya total untuk mengendapkan partikel gerakan partikel
menjadi lambat karena semakin kecilnya gaya total ke bawah sehingga
kecepatan pengendapan semakin turun. (Tivany Silvia,dkk, 2013
III.
IV.
SKEMA KERJA
Pasir
Di screening 150
mesh
Diukur beratnya
Konsentrasi
15 g/ml
Dikocok kemudian
diendapkan
Konsentrasi
17 g/ml
Konsentrasi
15 g/ml
Dikocok kemudian
diendapkan
Konsentrasi
17 g/ml
Konsentrasi 15 g/ml
Dikocok kemudian
diendapkan
Konsentrasi 17g/ml
Dikocok kemudian
diendapkan
V.
DATA PENGAMATAN
Tabel V.1. Data Pengamatan ketinggian awal masing-masing bahan
Bahan
Ketinggian
(cm)
2,2
3
2
2,2
2,8
3,5
Densitas
(gr/ml)
2,5
2,42
2,5
2,83
1,875
1,7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
160
165
170
175
180
185
190
200
205
210
215
220
2,2
2,2
2,3
2,3
2,4
2,5
2,5
2,6
2,6
2,7
2,7
2,7
2,7
2,7
2,7
2,7
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
2,7
2,7
2,7
2,8
2,8
2,8
2,8
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
VI.
Bentonit 17 gram
Tinggi endapan (cm)
0
0,3
0,7
1
1,2
1,5
1,7
2
2,1
2,1
2,2
2,5
2,6
2,7
2,8
2,8
2,8
2,8
2,8
PEBAHASAN
Pada praktikum sedimentasi bahan yang digunakan mempunyai variabel
yang berbeda yaitu pasir A < 150 mesh, pasir B > 150 mesh, dan bentonit
masing-masing seberat 15 gram dan 17 gram. Pengukuran densitas bahan
dengan penambahan air hingga seluruh permukaan bahan terkena air.
Penambahan air dilakukan untuk mengisi ruang kosong yang terdapat
didalam bahan, sehingga volume ruang kosong dapat dihitung untuk
mencari volume masing-masing bahan karena partikel pasir maupun
bentonit berupa serbuk, maka bentuk patikel ketika saling berhubungan
akan membentuk ruang kosong. Maka didapatkan volume masing-masing
bahan. Dari pengukuran massa dan volume maka dapat diketahui densitas
dari masing-masing bahan ditunjukkan pada tabel V.2.
Pengukuran data dilakukan dengan mengukur pertambahan
ketinggian endapan (zona suspensi), sehingga setiap penambahan waktu
yang terjadi, ketinggian endapan semakin bertambah. Jadi slope pada
kurva menjadi positif, tetapi nilai slope sebanding dengan kurva yang
diukur dari ketinggian zona suspensi.
Pasir A
y = 0.0109x + 1.4734
R = 0.7249
2.5
y = 0.0129x + 0.8793
R = 0.9058
Ketinggian
2
15 gram
1.5
17 gram
Linear (15
gram)
1
0.5
0
0
25
50
75
100
Waktu
125
150
Gambar VI.4. Grafik hubungan antara tinggi vs waktu pada pasir A < 150
mesh
Gelas ukur 100 ml yang berisi air dan pasir dikocok beberapa saat lalu
diletakkan dan amati perubahan pasir yang mulai menurun dan akhirnya
akan mengendap. Ukuran partikel pasir yang kecil akan sulit mengamati
endapan yang terjadi. Grafik diatas
Pasir B
2.5
y = 0.0164x + 1.7165
R = 0.2306
Ketinggian
2
15 gram
y = 0.0195x + 1.3136
R = 0.2907
1.5
17 gram
Linear (15
gram)
Linear (17
gram)
0.5
0
0
20
40
60
Waktu
Gambar VI.5 Grafik hubungan antara tinggi dan waktu pada pasir B > 150
mesh
Pada grafik diatas merupakan pasir B yang berukuran > 150 mesh. Pasir
tersebut memiliki ukuran partikel yang lebih besar sehingga mudah
mengendap dan diamati pergerakan partikelnya. Hasil grafik menunjukkan
bahwa pasir B>150 dengan konsentrasi 15 gr/100ml mempunyai
kecepatan sedimentasi 0,0195 cm/det sedangkan pada konsentrasi 17
gr/100ml memiliki kecepatan sedimentasi 0,0164 cm/det. Maka dari grafik
VI.5 dapat disimpulkan bahwa pasir B>150 mesh dengan konsentrasi lebih
besar mempunyai kecepatan sedimentasi lebih lambat.
Bentonit
y = 0.0129x + 1.2439
R = 0.6461
3.5
Ketinggian
3
15 gram
2.5
y = 0.0155x + 1.053
R = 0.6912
17 gram
Linear
(15 gram)
1.5
1
0.5
0
-5
20
45
70
95
Waktu
120
145
170
Gambar VI.6 Grafik hubungan antara tinggi dan waktu pada bentonit
Bentonit termasuk bahan yang memiliki ukuran partikel yang sangat kecil
sehingga jika dicampur dengan air akan mudah berkeruh dan mempengaruhi hasil
pengamatan. Pada grafik VI.5 menunjukkan pada bentonit 15 gr/100ml memiliki
kecepatan sedimentasi 0,0155 cm/det dan bentonit dengan konsentrasi 17
gr/100ml memiliki kecepatan sedimentasi 0,0129 cm/det. Jadi, pada bentonit
dengan konsentrasi yang lebih besar didapatkan kecepatan sedimentasi yang
lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.J. 2003. Transport Processes and Separation Process
Principles. New Jesey : Prentice Hall
Silvia Tivany, dkk. 2013. Studi Pengaruh Konsentrasi CaCO3 Terhadap
Kecepatan Institut sepuluh November : Surabaya
Lampiran
Volume pasir A<150 mesh 15 gram:
m = 15 gram
Vs = 6 ml