Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP NILAI

RESISTANSI DAN TEGANGAN PADA LDR


(LIGHT DEPENDENT RESISITOR)
Fikri Badja
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jenderal Sudirman No. 6, Kota Gorontalo, Kode Pos 96128

Abstrak
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh intensitas cahaya
terhadap nilai resistansi suatu LDR dan pengaruhnya terhadap tegangan. Percobaan ini di
lakukan di Laboratorium Fisika, Universitas Negeri Gorontalo pada hari senin 27 oktober
2014 pukul 15.00 sampai dengan 22.00 wita dengan menggunakan metode Percobaan
laboratorium. Percobaan ini meliputi kegiatan perangkaian alat, pengambilan data, serta
pembahasan hasil percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang di
terima oleh LDR sangat berpengaruh terhadap nilai tegangan yang di hasilkannya. Jika nilai
intensitas cahaya yang di terima oleh LDR besar (terang), maka nilai tegangan yang di
hasilkannya kecil sedangkan apabila nilai intensitas cahaya yang di terima oleh LDR kecil
(gelap), maka nilai tegangan yang di hasilkannya akan besar. Hal ini dikarenakan semakin
besar intensitas cahaya yang di terima oleh LDR maka nilai resistansinya akan semakin besar
begitu juga sebaliknya. LDR merupakan salah satu komponen elektronika jenis resistor yang
terbuat dari Cadmium Sulfida yang sangat peka terhadap cahaya. Selain itu juga LDR
memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya sangat tinggi hingga mencapai satu juta
ohm, akan tetapi ketika LDR tersebut di berikan cahaya secara drastis nilai resistansinya akan
turun sehingga menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Cahaya
yang mengenai LDR dengan jumlah frekuensi foton yang tiggi, foton tersebut akan diserap
oleh semi konduktor untuk meneruskan tegangan. Sehingga itu nilai resistansi dari suatu LDR
sangat di pengaruhi oleh intensitas cahaya yang di berikan.
Kata kunci : LDR, resistansi, intensitas cahaya

PENDAHULUAN
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu di gunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau penghambat jumlah arus
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan. Sesuai namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari sebuah resistor adalah ohm Ada banyak jenis dari
resistor, salah satu contohnya adalah LDR (http://rangkaianelektronika.info.2014).
Salah satu jenis resistor yang peka terhadap perubahan cahaya adalah Light Dependent
resistor atau kita kenal dengan LDR. Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan
intensitas cahaya yang mengenainya (supatmi.2013). Dalam keadaan gelap nilai resistansi
LDR sekitar 10 m dan dalam keadaan terang nilai resistansinya sekitar 1 k atau kurang.
LDR memanfaaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai
dengan cahaya yang di terima. Biasanya LDR terbuat dari bahan yaitu cadmium sulfida atau
cadmium selenida (Irwan kurniawan, ST.2012). LDR digunakan untuk mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik dan befungsi untuk mendeteksi cahaya yang berada di sekitar
kita, sehingga itu LDR juga sering di sebut sebagai sensor cahaya, (Ahmad ridwan
sidiq.2013)
Seperti yang kita ketahui bersama dimana cahaya memiliki dua sifat yang berbeda
yaitu sebagai gelombang elektromagnetik dan foton atau partikel energi ( dualisme cahaya ).
Saat cahaya mengenai LDR, foton akan menabrak ikatan cadmium sulfida dan melepaskan
elektron. Semakin besar intensitas cahaya yang mengenainya, semakin banyak pula elektron
yang terlepas dari ikatan. Sehingga hambatan LDR akan turun ketika cahaya mengenainya.
Berdasarkan uraian di atas, maka di perlukan suatu Percobaan untuk membuktikan
hubungan pengaruh intensitas cahaya terhadap nilai resistansi pada LDR serta pengaruhnya
pada tegangan dan arus listrik.

METODE

Lokasi
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisika, Universitas Negeri Gorontalo dengan
menggunakan metode Percobaan. Percobaan ini dilakukukan pada hari senin tanggal 27
oktober sampai 15 November 2014 pukul 17.00 sampai 22.00 Wita. Lokasi tersebut di pilih
karena ketersediaannya alat yang memadai dan dapat menunjang pelaksanan Percobaan.

Alat dan Bahan


Alat yang di gunakan dalam Percobaan ini adalah catu daya atau power suply sebagai
sumber tegangan input untuk mengaliri arus pada rangkaian. Voltmeter di gunakan untuk
mengukur tegangan yang telah di hambat oleh resistor dan LDR. Dengan menggunakan
voltmeter kita dapat mengetahui berapa besarnya tegangan yang keluar seteleh melewati
resistor tetap dan LDR. Selain itu juga yang tidak kalah penting yaitu solder yang berfungsi
untuk merekatkan timah pada bahan ( resistor dan LDR ) pada papan PCB.
Sedangkan untuk bahan yang di gunakan dalam Percobaan ini antara lain yaitu LDR
tipe sedang atau kecil yang di gunakan sebagai sensor cahaya yang nilai resistansinya telah di
ukur pada saat pemberian intensitas cahaya baik gelap, redup maupun terang. PCB 1 buah
yang di gunakan sebagai papan rangkaian LDR dan resistor. Timah solder yang berfungsi
sebagai perekat komponen elektronika ( resistor dan LDR ) pada PCB. Kabel penghubung
yang di gunakan untuk menghubungkan rangkaian tesebut dengan alat, serta resistor 2.2 k
yang di gunakan sebagai penghambat arus yang keluar dari catu daya.

Rancangan Percobaan
Berdasarkan tujuan praktikum dan alat serta bahan yang ada hal pertama yang di
lakukan adalah menyusun atau merangkai alat dan bahan menjadi suatu rangkaian seperti
gambar 1 di bawah ini.

R1

LDR

Gambar 1 Rangkaian LDR

Gambar Modul 1 : LDR (Light Dependent Resistor)


Hasil dan Pembahasan
Hasil
Dari hasil Percobaan pada rangkaian LDR yang telah di lakukan sebanyak tiga kali di
Laboratorium Fisika mulai pukul 17.00 sampai 22.00 Wita di peroleh data hasil pengukuran
resistansi LDR dalam berbagai kondisi (gelap, redup dan terang) serta hubungan antara
tegangan dan intensitas cahaya pada Percobaan pertama sampai dengan ketiga dimana dapat
di lihat pada tabel data dan grafik di bawah ini.
Tabel hasil pengukuran nilai Resistansi LDR
Resistansi LDR (k)

Intensitas cahaya
6 volt

4 volt

2 volt

Gelap

5.43

3.9

0.64

Redup

5.43

3.9

0.64

Terang

5.43

3.9

0.64

Percobaan pertama

Tegangan (volt)

Intensitas cahaya
6 volt

4 volt

2 volt

Gelap

5.6

3.9

1.9

Redup

4.5

3.1

1.6

Terang

1.5

1.0

0.5

Tabel hasil pengukuran hubungan intensistas cahaya terhadap tegangan

Percobaan kedua

Tegangan (volt)

Intensitas cahaya
6 volt

4 volt

2 volt

Gelap

5.3

3.9

1.9

Redup

4.2

2.9

1.6

Terang

2.2

1.3

0.6

Tabel hasil pengukuran hubungan intensistas cahaya terhadap tegangan

Percobaan ketiga

Tegangan (volt)

Intensitas cahaya
6 volt

4 volt

2 volt

Gelap

5,7

3,6

1,9

Redup

4,3

2,9

1,5

Terang

1,7

1,4

0,6

Tabel hasil pengukuran hubungan intensistas cahaya terhadap tegangan

1. Percobaan pada tegangan 6 volt

2
1.8
Tegangan (Volt)

1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
gelap

redup

terang

Intensitas Cahaya

Diagram 1 Hubungan Intensitas Cahaya dan Tegangan (volt)


2. Percobaan pada tegangan 4 volt

Tegangan (volt)

Gambar : Hubungan Intensitas Cahaya dan Tegangan (volt)


2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
gelap

redup

terang

intensitas cahaya

Diagram 2 Hubungan Intensitas Cahaya dan Tegangan (volt)

3. Percobaan pada tegangan 2 volt


2
1.8

Tegangan (volt)

1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
gelap

redup

terang

intensitas cahaya

Diagram 3 Hubungan Intensitas Cahaya dan Tegangan (volt)


Pembahasan
Pada Percobaan ini dilakukan dua kegiatan mengenai pengukuran resistansi pada LDR
dengan berbagai kondisi (gelap, redup dan terang) serta pengukuran tegangan pada LDR dan
resistor 2.2 k. Pada percobaan pertama mengenai pengukuran resistansi LDR pada kondisi
gelap, pengukuran pertama multimeter menunjukkan nila resistansi LDR 5.43 ohm, dan untuk
pengukuran yang ke dua dan ke tiga menghasilkan nilai yang sama. Pada percobaan pertama
mengenai pengukuran resistansi LDR pada kondisi redup, pengukuran pertama multimeter
menunjukkan nila resistansi LDR 3.9 ohm, dan untuk pengukuran yang ke dua dan ke tiga
menghasilkan nilai yang sama. Pada percobaan pertama mengenai pengukuran resistansi LDR
pada kondisi terang, pengukuran pertama multimeter menunjukkan nila resistansi LDR 0.64
ohm, dan untuk pengukuran yang ke dua dan ke tiga menghasilkan nilai yang sama. Jadi pada
dasarnya nilai resistansi dari suatu LDR di pengaruhi dan tergantung oleh cahaya yang di
berikan pada LDR.
Dari percobaan yang di lakukan untuk mengetahui masing-masing nilai tegangan dari
LDR dan resistor 2.2 k yang telah di gabungkan pada berbagai kondisi (gelap, redup dan
terang) yang telah di lakukan di ketahui pada tegangan input 6 volt, pada saat intensitas
cahaya (terang) yang di berikan pada LDR tegangan yang terukur pada voltmeter adalah 1.8
volt, pada intensitas cahaya (redup) tegangan yang terukur pada voltmeter berubaha menjadi
4.3 volt dan pada saat intensitas cahaya (gelap) yang di berikan pada LDR tegangan yang

terukur pada voltmeter adalah 5.53 volt. Selanjutnya dari percobaan pada tegangan input 4
volt, pada saat intensitas cahaya (terang) yang di berikan pada LDR tegangan yang terukur
pada voltmeter adalah 1.23 volt, pada intensitas cahaya (redup) tegangan yang terukur pada
voltmeter berubaha menjadi 4.97 volt dan pada saat intensitas cahaya (gelap) yang di berikan
pada LDR tegangan yang terukur pada voltmeter adalah 3.8 volt. Selanjutnya dari percobaan
pada tegangan input 2 volt, pada saat intensitas cahaya (terang) yang di berikan pada LDR
tegangan yang terukur pada voltmeter adalah 0.6 volt, pada intensitas cahaya (redup)
tegangan yang terukur pada voltmeter berubah menjadi 1.6 volt dan pada saat intensitas
cahaya (gelap) yang di berikan pada LDR tegangan yang terukur pada voltmeter adalah 1.9
volt. Hasil pengukuran tegangan pada LDR dan resistor 2.2 k pada berbagai keadaan (gelap,
redup dan terang) itu berbeda-beda.
Berdasarkan hasil Percobaan tersebut, terlihat bahwa intensitas cahaya yang diterima
oleh LDR sangat berpengaruh terhadap nilai tegangan yang di hasilkannya (berbanding
terbalik) jika intensitas cahaya yang di terima oleh LDR besar (terang), maka nilai tegangan
yang di hasilkannya kecil. Sebaliknya jika intensitas cahaya yang di berikan kecil (gelap),
maka nilai tegangan yang di hasilkan besar. Selain itu pula semakin besar nilai intensitas
cahaya terhadap LDR maka nilai resistansinya akan besar begitu juga sebaliknya semaki
kecil intensitas cahaya yang di berikan pada LDR maka nilai resistansinya juga akan kecil.
LDR adalah salah satu bentuk komponen elektronika yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarnya bergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam
yaitu laju recovery dan respon spektral.
1. Laju Recovery
Bila suatu LDR berada dibawah suatu ruangan yang level kekuatan cahaya tertentu ke
suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati nilai resistansi suatu LDR tidak akan segera
berubah nilai resistansinya dalam ruangan gelap ersebut akan tetapi, LDR tersebut hanya akan
mencapai harga di kegelapan tersebut setelaha mengalami selang waktu tertentu. Laju
recovery merupakan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu.
2. Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang yang
jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang sering di gunakan sebagai pengantar arus listrik
adalah tembaga, alumunium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut, yang paling
banyak di gunakan adalah tembaga karena mempunyai daya hantar yang baik.
LDR di buat dari cadmium sulfida yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR
memiliki karakteristik dengan nilai resistansi yang sangat tinggi hingga mencapai satu juta
ohm, akan tetapi ketika di berikan cahaya maka nilai resistansinya secara drastis akan

menurun yang menyebabkan mengalirnya arus listrik pada rangkaian. Jika terdapat cahaya
yang mengenai LDR dengan jumlah frekuensi foton yang tinggi, maka foton akan di serap
oleh semikonduktor untuk meneruskan tegangan. Jadi nilai resistansi dari suatu LDR sangat
bergantung pada intensitas cahaya yang mengenainya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Percobaan yang telah di lakukan, terbukti bahwa intensitas cahaya
dapat mempengaruhi nilai resistansi dari LDR. Hal ini di lihat pada tegangan yang terukur
pada alat ukur voltmeter. Ketika LDR di berikan intensitas cahaya yang besar, nilai
tegangannya menurun ini menandakan bahwa nilai hambatannya semakin besar. Jadi, nilai
intensitas cahaya yang di berikan pada LDR berbanding lurus dengan nilai resistansinya.
Saran
Demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya penulis berharap kepada pembaca
untuk memberikan masukan yang bersifat membangun sehingga nantinya penulis dapat
memperbaiki kembali kesalahan-kesalahan dalam penulisan laporan ini. Selanjutnya untuk
alat yang di gunakan dalam melakukan Percobaan sebaiknya di tambah agar dalam proses
pengambilan data prosesnya lebih cepat dan tidak berharap menunggu alat dari kelompok
lain.
Daftar Pustaka
Wasino, Maftukhin Arif dan Kurniawan Setyadi Eko. 2013. Pengembangan Pesawat Atwood
Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor) sebagai Alat Peraga GLB Dan
GLBB . Universitas Muhammadiyah Purworejo (3) 107-111.
http://budidayaukm.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-resistor-dan-fungsi-nya.html
(di akses pada tanggal 14 november 2014)
P Kumala Ellys dan Endarko. 2012. Kajian Karakteristrik Alat Ukur dan Sensor Standar Pada
Proses Kalibrasi Data Sensor Cahaya. KampusITSSukolilo,Surabaya (8) 1-4.
http://rangkaianelektronika.info/fungsi-dan-jenis-jenis-resistor/
(diakses pada tanggal 17 november 2014)
Supatmi, Sri. 2014 . Pengaruh Sensor LDR terhadap pengontrolan Lampu.
(http://jurnal.unicom.ac.id/jurnal/pengaruh-ldr-terhadap.1n/volume-82-artikel-5.pdf
Diakses tanggal 14 november 2014)

Ahmad Nor Azizah, Dharmawan Andi.2011.Purwarupa Sistem Otomasi Buka Tutup Tirai
Berbasis Light Dependent Resistor,journal. UniversitasGadjahMada (2) 21-34
ST, Kurniawan Iwan, 2012. Diktat sensor dan transduser. Politeknik Jambi.
Sidiq Ridwan Ahmad, 2013. Sensor cahaya dan transistor NPN serta aplikasinya dalam
teknologi otomatisasi. UIN Sunan Gunung Jati : Bandung.

Lampiran

Gambar rangkaian LDR

Anda mungkin juga menyukai