I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan
(4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Enzim yaitu katalisator protein yang mempercepat
reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik
(Yuniastuti, 2006).
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercapat proses
reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses
biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel (Akhyasniruki,
2011).
Gugus bukan protein ini yang dinamakan kofaktor ada
yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat
ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein,
artinya sukar terurai dalam larutan gugus prostetik, sedangkan
yang tidak begitu kuat ikatannya jadi yang mudah dipisahkan
secara dialis disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun
koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim
bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau
direaksikan oleh enzim (Poedjiadi, 2005).
Dalam tubuh manusia terjadi bermacam-macam
proses biokimia dari tiap proses menggunakan katalis enzim
tertentu. Untuk membedakannya maka tiap enzim diberi
nama. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan
nama substratnya, dengan penambahan ase dibelakangnya.
Substrat adalah senyawa yang bereaksi dengan bantuan
enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea
(substrat) dinamakan urease (Poedjiadi,2005).
Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu
substrat tertentu. Kekhasan inilah ciri suatu enzim. Ini sangan
berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bekerja
terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya
Enzim + Produk
II METODE PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, dan (3) Metode
Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan pada percobaan Uji Pengaruh
pH adalah ekstrak kedelai, ekstrak kentang, urea, katekol,
indikator PP, larutan buffer.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan
Pengaruh pH adalah tabung reaksi, pipet tetes, pH meter.
Uji
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh enzim pada
ekstrak kedelai aktif pada pH 1-10, enzim pada ekstrak
kentang aktif pada pH 10 serta tidak aktif pada pH 1-7.
Pisang mengandung 68% air, 25% gula, 2% protein,
1% lemak atau minyak, dan 1% selulosa. Sebagaimana juga
ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A, vitamin B.
Pisang juga mengandung kalsium, fosfor, besi, sodium,
kalium, magnesium, dan seng (Anonim, 2013).
Gambar 4. Pisang
Kentang adalah bahan makanan yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kentang mengandung
energi sebesar 83 kilokalori, protein 2 gram, karbohidrat 19,1
gram, lemak 0,1 gram, kalsium 11 miligram, fosfor 56
miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Kentang
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,11
miligram dan vitamin C 17 miligram. Hasil tersebut didapat
dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kentang,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 85 % (Anonim,
2012).
Gambar 5. Kentang
DAFTAR PUSTAKA
Akhyasrinuki. 2011. Definisi dan Fungsi Enzim, Pengertian
Koenzim,
dan
Sifat-Sifat
Khusus.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2150299definisi-danfungsi-enzim-pengertian/. Diakses : 3 Mei
2014.
Anonim.
2012.
Isi
Kandungan
Gizi
Kentang.
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi
-kentang-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html.
Diakses: 3 Mei 2014.
Anonim. 2013. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pisang.
http://permathic.blogspot.com/2013/04/gandungan
gizi-dan-manfaat-buah-pisang.html. Diakses : 3 Mei
2014.
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI :
Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. UI : Jakarta.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta.
Yuniastuti Ari. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta.