Anda di halaman 1dari 3

Kalium adalah logam putih perak lunak, logam ini melebur pada suhu 63,5oC.

Ia tetap
tak berubah di dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab
menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Logam ini menguraikan dengan dahsyat, sambil
melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. Kalium biasanya disimpan
dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam
ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila ionnya berwarna.
Iod adalah padatan hitam dengan sedikit kelap logam. Pada tekanan atmosfer ia
menyublim tanpa molekul. Ia segera melarut dalam pelarut non polar. Iod terdapat sebagai
iodat dalam air laut dan sebagai iodat dalam garam chili. Ion iodat yang pirimidal terutama
sekali dijumpai pada garam logam alkali. Iodat dapat diendapkan dengan menggunakan
HNO3.
Iodium adalah elemen halogen, berbentuk kristal, berwarna violet-hitam sampai
coklat merah. Juga dipakai sebagai antiseptik, reagen analisa radio isotop, pengolahan air
minum dan pengobatan. Garam beriodium mengandung sedikit iodium guna mencegah
penyakit gondok. Jumlah garam yang harus dikonsumsi per hari untuk setiap orang kurang
lebih adalah 9 gram. Garam beryodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen
utama Natrium Chlorida (NaCl) minimal 94,7%; air maksimal 5% dan Kalium Iodat (KIO3)
sebanyak 3080 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lain.
Iodida merupakan unsur halogen yang reaktif, dan berbentuk padat, berwarna biruhitam pada suhu kamar, serta dalam bentuk murninya iodida merupakan unsur yang bersifat
racun. Iodat lebih stabil dalam impure salt pada penyerapan dan kondisi lingkungan
(kelembaban) yang buruk penambahan tidak menambah warna, penambahan dan rasa garam.
Seperti sifat halogen lainnya, iodida mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain, dapat larut
dalam air. Selain itu iodida juga larut dengan cepat dalam larutan natrium iodida. Dialam,
iodida terdapat dalam bentuk senyawa-senyawa yang banyak tersebar di dalam air laut, tanah
dan batuan. Selain itu iodida juga terdapat dalam jaringan tubuh organisme laut (misalnya
dalam ganggang laut) dan dalam garam Chili yang mengadung 0,2% natrium iodat (NaIO3).
Bila suatu kristal sangat larut dalam suatu pelarutan sangat tidak larut dalam pelarut
lain maka akan memberikan rekristalisasi yang memuaskan. Reksristalisasi dengan pelarut
campuran terjadi dekat titik didih campuran. Senyawa dilarutkan dalam pelarut yang sangat
melarutkan, dalam keadaan panas dimana zat hanya sedikit larut, ditambahkan terus menerus
hingga kejenuhan terjadi. Kejenuhan dihilangkan dengan penambahan sedikit pelarut dan

campuran dibiarkan dingin pada temperatur kamar. Kristal akan terpisah setelah filtrat
didinginkan. Pada rekristalisasi, pengotor ini bisa larut dalam pelarut mendidih dan sebagian
diserap oleh kristal dan sebagian yang lain memisah pada pendinginan.
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat
terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari
zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting
dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.
Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh
(supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan
zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat
memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga
kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat
cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia
Di bidang teknik kimia seringkali bahan padat harus dipisahkan dari larutan atau
lelehan, tanpa mengikat kotoran-kotoran yang terkandung dalam fasa cair tersebut. Seringkali
juga bahan padat kristalin yang mengandung pengotor harus dibersihkan atau harus
dihasilkan bentuk-bentuk kristal tertentu, untuk maksud tersebut proses kristalisasi dapat
digunakan. Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang teratur. Yang
dimaksud kristalisasi adalah pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau
lelehan. Hasil kristalisasi dari lelehan sering harus didinginkan lagi atau dikecilkan
ukurannya.
Garam yang didalamnya terkandung senyawa Kalium Iodat (Garam Beryodium)
merupakan salah satu nutrisi penting yang harus dikonsumsi secara teratur oleh manusia.
Jumlah garam yang harus dikonsumsi per hari untuk setiap orang kurang lebih adalah 9 gram.
Untuk masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, selain untuk memenuhi nutrisi
tubuh konsumsi garam ditujukan juga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan yodium.
Garam beryodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama
Natrium Chlorida (NaCl) minimal 94,7%, air maksimal 5% dan Kalium Iodat (KIO3)
sebanyak 30-80 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lain. Penyebaran garam beryodium
pada masyarakat saat ini merupakan upaya pemerintah yang paling efektif dalam rangka
penanggulangan masalah GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Garam merupakan
salah satu bumbu masak yang hampir setiap makanan atau masakan membutuhkannya,
sehingga dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat.

Kalium Iodat atau KIO3 adalah serbuk berwarna putih dan tidak berbau serta
mempunyai berat molekul 214,00. kalium iodat mudah larut dalam air dan berfungsi
mengatur keseimbangan dan elektrolit tubuh yang berada di dalam maupun diluar sel. Fungsi
khusus adanya KIO3 dalam garam adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi
rasa nyeri pada otot yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta
menyembuhkan infeksi.
Senyawa kalium iodat (KIO3) salah satu senyawa bentuk halogen yang dapat
teroksidasi menjadiperiodat atau dapat juga teroksidasi menjadi iodat. Sifat lain dari senyawa
iodat (KIO3) adalah apat diendapkan dengan HNO3 pekat (konsentrasi 6 M)
Proses oksidasi : 4KIO3 KI + 3KIO4
Proses reduksi : KIO3 KIO2 + O2
Kalium iodat dapat terdekomposisi menjadi iodium melibatkan suatu reduktor dan
kondisi asam. Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
IO3- + 6H+ + 5e I2(s) + 3 H2O E=1,20 V
Harga potensial reduksi (Eo) 1,20 V pada setengah reaksi di atas menunjukkan bahwa
iodat (IO3-) sangat mudah tereduksi menjadi iodium (I2) oleh suatu zat yang bersifat
reduktor seperti ion Fe2+ dan tembaga (I).
Potasium klorat atau kalium klorat yang memiliki rumus kimia KClO3 seperti bahan
klorat lain adalah bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini
merupakan oksidator yang relatif kuat. Kalium klorat diproduksi dalam skala besar untuk
industri

kembang

api,

korek

api,

peledak,

dan

antiseptik.

Sebagian besar piroteknik dan bahan peledak berdaya ledak rendah, beroperasi berdasarkan
proses reaksi antara bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan panas, suara, atau gas.

Anda mungkin juga menyukai