Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat
memperoleh kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah Hernia
Inkarserata. Makalah Henia Inkarserata diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Dokter di bagian Ilmu
Kepaniteraan Klinik Bagian/SMF Ilmu Bedah di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, masih banyak kekurangannya sehingga penulis membuka hati untuk menerima
segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat berupa
tambahan ilmu pengetahuan bagi seluruh pembaca, khususnya untuk mahasiswa kedokteran
dan masyarakat pada umumnya.
Hernia Inkarserata
Page 1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah.......................................................................3
B Tujuan Penulisan..................................................................................4
C Manfaat................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Definisi................................................................................................4
Anatomi dan Fisiologi.....................................................................4-10
Etiologi..........................................................................................10-12
Macam-macam Hernia..................................................................12-14
Patofisiologi .................................................................................14-16
Diagnosis.......................................................................................16-18
Manifestasi klinis...........................................................................18-20
Komplikasi.....................................................................................20-21
Tatalaksana....................................................................................21-25
Komplikasi pembedahan...............................................................25-26
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Hernia Inkarserata
Page 2
Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya sering
menimbulkan masalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Dari
hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar 10% yang menimbulkan masalah
kesehatan dan pada umumnya pada pria.
Hernia merupakan keadaan yang lazim terlihat oleh semua dokter, sehingga
pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksanaan hernia
penting. Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang
sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah
zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga
abdomen dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding abdomen. 1
Secara umum hernia merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding perut bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding
perut. 1
Hernia disebut hernia inkarserata atau strangulata bila isinya terjepit oleh cincin
hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut.
Akibatnya, sering terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia
inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase,
sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia strangulata. 1
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak antara antara satu dan dua persen.
Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% dan bilateral 15%.
Anak yang pernah menjalani operasi hernia pada waktu bayi mempunyai kemungkinan
16% mendapat hernia kontralateral pada usia dewasa. Insiden hernia inguinalis pada
dewasa kira-kira 2%. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur mungkin
karena
meningkatnya
penyakit
yang
meninggikan
tekanan
intraabdomen
dan
B Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis
dari hernia inkarserata secara lebih jelas serta penatalaksanaan serta komplikasi dari
hernia inkarserata
C Manfaat
Hernia Inkarserata
Page 3
Melalui referat ini diharapkan memberikan informasi dan ilmu pengetahuan tentang
hernia inkarserata bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Definisi
Menurut Sjamsuhidayat & Jong, hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia adalah
penonjolan gelung atau ruas rongga atau jaringan melalui lubang abnormal. 2 Hernia
inkarserata merupakan hernia ireponibel yang sudah diikuti dengan tanda-tanda ileus
mekanik.1
B Anatomi dan Fisiologi
Otot-otot dinding perut dibagi empat yaitu muskulus rectus abdominis, m. Obliqus
abdominis internus, m. Transfersus abdominis. Kanalis inguinalis timbul akibat descensus
testiculorum, dimana testis tidak menembus dinding perut melainkan mendorong dinding
ventral perut ke depan. Saluran ini berjalan dari kranio-lateral ke medio-kaudal, sejajar
ligamentum inguinalis, panjangnya : 4 cm.3
Kanalis ingunalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus, yang
merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis m.transversus abdominis
di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum. Kanal ini dibatasi oleh anulus eksternus. Batas
atasnya adalah aponeurosis m.obliqus eksternus dan didasarnya terdapat ligamentum
inguinal. Kanal berisi tali sperma serta sensitibilitas kulit regio inguinalis, skrotum dan
sebagian kecil kulit, tungkai atas bagian proksimedial. 3
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus
turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intraabdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis
berjalan lebih vertikal. Sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis
berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya
usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya
struktur m.obliqus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika
berkontraksi dan adanya fasia transversalis yang kuat yang menutupi trigonum hasselbach
yang umumnya hampir tidak berotot sehingga adanya gangguan pada mekanisme ini dapat
menyebabkan terjadinya hernia inguinalis. 3
Hernia Inkarserata
Page 4
tempat
keluarnya
inguinalis
lateralis.
8. Kanalis Inguinalis panjang 3-5 cm, dibentuk oleh :
a. Bag.ventral : App. M.O.E.
b. Bag. Kaudal : Lig.Inguinale.
c. Bag. Dorsal : Fascia transversa.
d. Bag. Kranial : Conjoined tendon.
9. Funikulus Spermatikus, isi dari kanalis inguinalis,keluar melalui anulus
internus,menuju an.ekst dan ke skrotum. Funikulus spermaticus terdiri dari;
a. Nervus : Ileo inguinal, genito femoral dan serat serat simpatis.
b. Arteri : Cremaster, Testikular, Arteri yang menuju vas deferens.
c. Vena : Pleksus Pampiniformis.
d. Muscle : Cremaster.
e. Vas deferens.
10. Segitiga HASSELBACH, dibentuk oleh bagian medial: tepi leteral
musk.rektus, bg. lateral Vasa epigastrika inferior dan bg. bawah: lig.Inguinal.
Ini merupakan tempat keluarnya hernia ing. Medialis.
11. Anulus femoralis, tempat keluarnya hernia femoralis.yang menuju fossa
ovalis.Anulus(kanalis)
ini
dibentuk
oleh
lig.ing.,lig.lacunare
Hernia Inkarserata
Page 5
Kanalis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi tiga dimensi. Kanalis
inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar dan cepal ke caudal. Kanalis inguinalis
dibangun oleh aponeurosis obliquus ekternus dibagian superficial, dinding inferior dibangun
oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar. Dinding posterior (dasar) kanalis
inguinalis dibentuk oleh fascia transfersalis dan aponeurosis transverses abdominis. Dasar
kanalis inguinalils adalah bagian paling penting dari sudut pandang anatomi maupun bedah.
Pembuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral dari trigonum
Hesselbach. Tepi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan ligamentum
inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang melewati trigonum Hesselbach disebut sebagai
direct hernia, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum adalah hernia indirect.4
Page 6
medial memiliki tepi bebas, sedangkan 2/3 lateral melekat kuat pada fascia iliopsoas di
bawahnya. Ligamentum lacunare merupakan bagian paling bawah dari ligamentum inguinale
dan terbentuk oleh serabut tendon musculus obliquus externus, melekat pada ligamentum
pectineale. Ligamentum pectineale merupakan suatu pita tendinous yang kuat dan tebal,
terfiksasi pada periosteum ramus superior ossis pubis dan periosteum osiis ilii.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk
ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan v.Femoralis sepanjang
kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.4
Hernia Inkarserata
Page 7
inguinal posterior (aponeurosis tranversus) dan fascia transvers) pada ligamentum Cooper.
Setelah melalui annulus femoralis penonjolan turun sampai muncul pada fossa ovalis.4
* Aponeurosis Obliqus External
Aponeurosis otot obliqus eksternus dibentuk oleh dua lapisan: superficial dan
profunda. Bersama dengan aponeorosis otot obliqus internus dan transversus abdominis,
mereka membentuk sarung rectus dan akhirnya linea alba. external oblique aponeurosis
menjadi batas superficial dari kanalis inguinalis. Ligamentum inguinal terletak dari spina
iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum.3
Page 8
Page 9
3. Kongenital
a. Hernia congenital sempurna
Bayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat tempat
tertentu.
b. Hernia congenital tidak sempurna
Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek
pada tempat tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0 1 tahun)
setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh
kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).
4. Aquisial adalah hernia yang buka disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi
disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain:
a. Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami oleh pasien yang
sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK.
b. Konstitusi tubuh. Orang kurus cenderung terkena hernia jaringan ikatnya
yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia
karena banyaknya jaaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Page 10
obstruksi usus.
Hernia ireponibel
Jika organ yang masuk ke dalam kantung hernia tidak dapat keluar kecuali
dengan bantuan operasi. Jika hal ini disebabkan perlekatan organ pada
hernia.
Hernia inkarserata
Merupakan hernia ireponibel yang sudah diikuti dengan tanda-tanda ileus
mekanik.1,4
Berdasarkan arah herniasi
a Hernia eksterna
Merupakan hernia yang penonjolannya dapat dilihat dari luar karena
penonjolan hernia ke arah luar.
1). Hernia inguinalis medialis (direk) dan lateralis (indirek)
Hernia inguinalis medialis disebabkan faktor peninggian tekanan intra
abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach,
berbentuk bulat. Hernia inguinalis lateralis karena menonjol dari perut di
Hernia Inkarserata
Page 11
Hernia Inkarserata
Page 12
pengerusakan diafragma.
Hernia diafragmatica non traumaticum
1). Kongenital
Karena adanya proses pertumbuhan diafragma
2). Acquisital
Hernia ini akan melewati lubang pada diafragmatica yang memang sudah
ada seperti hiatus esofagus.1,6
E Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami peningkatan tekanan seperti
tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk
yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang
berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan
mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah
tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup
lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang
sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia karena organ-organ selalu
melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.1
Isi hernia dapat pula tercekik oleh cincin hernia yang menimbulkan hernia inkarserata
dengan adanya gejala pasase usus. Sumbatan dapat terjadi total atau partial seperti pada
hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia
femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan partial.Sehingga akhirnya
menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika
suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren.6
Hernia Inkarserata
Page 13
Page 14
Hernia inguinal
o Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke
medial, tonjolan berbentuk lonjong.
o Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan tojolan
Hernia Inkarserata
Page 15
inguinal.
o Penderita disuruh batuk:
o Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
o Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
Pemeriksaan Ziemen Test :6
o Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
penderita). Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
o Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
o jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
o jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
o jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Pemeriksaan Thumb Test :6
o Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh
mengejan
o Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
o Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
G Manifestasi klinik
Gambaran klinis hernia inkarserata yang berisi usus dimulai dengan gambaran
obstruksi usus disertai gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa.1
Tabel 1. Perbedaan gambaran klinis hernia1
Jenis
Reponibel
Reponibel / bebas
Ireponibel / akreta
Inkarserata
Strangulasi
1
+
-
Nyeri
Obstruks
Tampak
Toksik
+
++
i
+
+
sakit
+
+
++
Hernia Inkarserata
Page 16
pektinea.1
Bila pada hernia inguinalis medialis
o Faktor penyebab ialah tekanan intra peritoneal meningkat dan
kelemahan dinding perut.
o Tanda tanda klinis :
o Bentuk benjolan bulat tidak (jarang) sampai skrotum.
o Benjolan keluar masuk dengan mudah.
o Jarang didapat pada wanita atau anak anak.
o Sering terjadi pada orang tua ( diatas 40 tahun).
o Biasanya bilateral.
o Benjolan keluar melalui Segitiga Hasselbach,langsung melalui
anulus eksternus.
o Jarang terjadi Inkarserata.1
Bila pada hernia inguinalis lateralis/indirek
o Menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrik inferior, sehingga
pada pemeriksaan fisik, akan tampak tonjolan berbentuk lonjong. Pada
bayi dan anak biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak
menutupnya prosesus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses
turunnya testis ke skrotum.
o Pada umumnya keluhan orang dewasa, adanya benjolan di lipat paha
yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban
berat, dan menghilang waktu istirahat baring.
o Perlu juga dipikirkan adanya kemungkinan gejala pasase usus karena
Hernia Inkarserata
Page 17
atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose
segmen usus tersebut.7
Gejala klinis pada gangguan pasase usus sendiri ialah dapat berupa subjektif
dan objektif.7
Subjektif. Pasien datang dengan keluhan perut kembung, muntah, tidak bisa
flatus dan buangair besar.7
Objektif. Abdomen membuncit, adanya gambaran usus atau gerakan peristaltik
pada dinding usus. Bising usus yang meninggi sampai metalic sound atau bising usus
yang negatif. Pada pemeriksaan rektal/colok dubur dijumpai ampula rekti kolaps pada
3
4
H Komplikasi
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia
dapat tertahan dalam kantong hernia. Hal ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar,
misalnya terdiri atas omentum, organ ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Di
sini tidak timbul gejala klinis kecuali berupa benjolan.1
Isi hernia dapat pula tercekik oleh cincin hernia yang menimbulkan hernia inkarserata
dengan adanya gejala pasase usus. Sumbatan dapat terjadi total atau partial seperti pada
hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia
femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan partial. Jepitan cincin hernia
akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaan, terjadi
bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi
ke dalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin
bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan terganggu (strangulasi). Isi hernia
menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus.1,6
Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat
menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga
perut.1
Bila terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi, akan terjadi ganggren sehingga
gambaran klinis menjadi toksik, suhu tubuh meninggi, dan terdapat leukositosis. Penderita
mengeluh nyeri lebih hebat di tempat hernia. Nyeri akan menetap karena rangsangan
peritoneal.1,7
Pada pemeriksaan lokal ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali
disertai nyeri tekan dan, tergantung keadaan isi hernia, dapat dijumpai tanda peritonitis
atau abses lokal. Hernia strangulata merupakan kegawata daruratan yang perlu mendapat
pertolongan segera. 1
Hernia Inkarserata
Page 18
Tatalaksana
Terapi umumnya, ialah terapi operatif merupakan terapi satu-satunya yang rasional.
Usia lanjut tidak merupakan kontraindikasi operasi elektif. Bila penderita hernia
inkarserata tidak menunjukan gejala sistemik, dapat dicoba melakukan reposisi postural.
Jika usaha reposisi berhasil, dapat dilakukan operasi herniorafi elektif setelah 24-48 jam
setelahn udem jaringan hilang dan keadaan umum pasien sudah lebih baik.1
Pada hernia inkarserata, apalagi pada hernia strangulata, kemungkinan pulihnya isi
hernia harus dinilai saat operasi. Bila isi hernia sudah nekrotik, dilakukan reseksi. Kalau
ketika operasi dinilai bahwa daya pulih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat
dan setelah lima menit dievalusasi kembali warna, peristaltis, dan pulsasi arteri arkuata
pada usus. Jika operasi dinding perut kurang kuat, yang memang terjadi pada hernia direk,
sebaiknya digunakkan mesh untuk menguatkan dinding perut setempat.1
1
Konservatif
a Reposisi (memasukkan hernia ke tempat semula)
Hanya dapat dilakukan pada hernia reponibel dengan menggunakan kedua tangan.
Tangan yang satu melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang kedua
b
menyebabkan pintu hernia semakin lebar dan pemakaian yang tidak puas.
Pemakaian sabuk sebaiknya setelah reposisi berhasil.6
Pre-operatif
Tindakan segera yang dapat dilakukan pada pre-operatif, ialah;
1. Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit/asam-basa segera
dilakukan.
2. Pemasangan kateter urine, tekanan vena sentral (CVP) dipasang sebagai
pemantau.
3. Pemasangan pipa lambung sangat membantu mengurangi tekanan intraabdominal yang menekan diafragma, sehingga menggangu pernafasan. Pipa
lambung juga untuk mencegah muntahan yang dapat menjadi aspirasi.7
Operatif
Operatif merupakan penanganan hernia yang paling baik dan dapat dilakukan pada
semua jenis hernia baik reponibel, ireponibel, strangulasi maupun inkarserata.1
Jenis Terapi
Hernia Inkarserata
Page 19
Herniotomy
Hernia Inkarserata
Page 20
Page 21
Kelompok 4: Laparoskopic
Operasi hernia Laparoscopic makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi
juga menimbulkan kontroversi. Pada awal pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki
dengan menempatkanpotongan mesh yang besar di region inguinal diatas peritoneum.
Teknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus halus dan pembentuka fistel karena
paparan usus terhadap mesh.
Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukan menggunakan
salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP) atau total extraperitoneal
(TEP) . pendekatan TAPP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoscopic dalam
cavum abdomendan memperbaiki region inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh
diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum.sedangkan pendekatan TAPP
adalah prosedur laparoskopic langsung yang mengharuskan masuk ke cavum peritoneal
untuk diseksi. Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa cidera selama operasi.9
Hernia Inkarserata
Page 22
Komplikasi Pembedahan
Komplikasi setelah operasi herniorraphy biasanya ringan dan dapat sembuh
sendiri, hematom dan infeksi luka adalah masalah yang paling sering terjadi.
Komplikasi yang lebih serius seperti perdarahan, osteitis atau atropy testis terjadi
kurang dari 1 persen pada pasien yang menjalani herriorraphy. Perbandingan
komplikasi berat dan ringan dari teknik open dan laparoscopic herniorrhaphies.6,9
BAB III
KESIMPULAN
Hernia Inkarserata
Page 23
Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
abdominal yang tinggi, konstitusi tubuh, distensi dinding perut dan sikatrik.
Secara klinis hernia dibagi menjadi hernia reponibel, ireponibel, hernia strangulasi dan
hernia inkarserata.
Hernia inkarserata banyak menjadi salah satu komplikasi dari hernia femoralis atau dapat
pula hernia lateralis. Pada hernia femoralis tidak sedikit menjadi inkarserata, hal ini
dipengaruhi karena tempat locus minoris keluarnya hernia femoralis yang sempit.
Hernia inkarserata sendiri ialah merupakan hernia ireponibel dengan adanya gangguan
pasase, sehingga akan timbulnya gejala-gejala ileus. Dengan gejala seperti adanya gejala
perut kembung, muntah, tidak bisa flatus dan buang air besar ataupun ditemukannya
dapat negatif.
Penatalaksanaan pada hernia inkarserata ialah; pada penatalaksanaan preoperatif;
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit/asam-basa segera dilakukan,
Pemasangan kateter urine, tekanan vena sentral (CVP) dipasang sebagai pemantau,
Pemasangan pipa lambung sangat membantu mengurangi tekanan intra-abdominal yang
menekan diafragma, sehingga menggangu pernafasan. Pipa lambung juga untuk mencegah
muntahan yang dapat menjadi aspirasi. Pada penatalaksanaan operatif, dilakukan
hernioraphy, dengan tujuan untuk memperkuat dinding abdomen.
Hernia Inkarserata
Page 24
Daftar Pustaka
1
R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku
2
3
5
6
7
Hernia Inkarserata
Page 25