Pembimbing :
Dr. Ratna Trisiyani, Sp.OG
Oleh :
Alhan Rao
030.10.019
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS
Nama
: Ny. AR
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 26 Tahun
Pendidikan
: SMA
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal Masuk RS
: 18 Mei 2015
No. RM
: 409007
Identitas suami
II.
Nama suami
: Tn. S
Umur suami
: 27 tahun
Pekerjaan suami
: Wiraswasta
Alamat
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis di PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi pada tanggal 19
Mei 2015 pukul 14.00 WIB.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi kiriman bidan F dengan
keluhan tekanan darah tinggi.
B. Keluhan Tambahan
Nyeri kepala
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G2P1A0 hamil 34 minggu datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi
pada tanggal 18 Mei 2015 pukul 20.30 WIB membawa surat rujukan dari bidan F dengan
tekanan darah 170/110 mmHg dan protein urin positif (+2). Pasien menyangkal adanya
tekanan darah tinggi sebelumnya. Pasien mengeluh nyeri kepala sejak pukul 17.00 saat
2
J. Riwayat ANC
Pasien rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali sejak usia kehamilan 12
minggu. Pernah dilakukan pemeriksaan USG 2x pada usia kehamilan 16 dan 33 minggu
di RSUD Dr. Soeselo Slawi. Imunisasi TT sudah dilakukan saat usia kehamilan 16
minggu.
K. Riwayat KB
Pasien pernah menggunakan KB suntik saat usia 18 tahun setelah kelahiran anak
pertama selama 7 tahun hingga usia 25 tahun.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik pada tanggal 19 Mei 2015 di PONEK RSUD dr.
Soeselo Slawi pada pukul 14.20
Status Generalis
- Keadaan Umum:
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis (GCS: 15)
Keadaan gizi
: Kesan gizi cukup
- Tanda-Tanda Vital:
Tekanan darah
: 170/110 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Suhu
: 36,6oC (Diukur di axilla)
Pernapasan
: 20 x/menit
- Tinggi badan : 165 cm
- Berat badan : 67 kg
- BMI
: 24,61 (Overweight >23)
- Kepala :
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
THT : Dalam Batas Normal
-
Leher :
JVP tidak meningkat, tidak teraba pembesaran KGB di leher, tiroid tidak
membesar
Thoraks:
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi
: ICS tidak melebar / menyempit, vocal fremitus simetris sama kuat
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: iktus kordis teraba pada sela iga V garis aksilaris anterior sinistra
: batas jantung kanan: sela iga III garis midklavikularis dextra
batas jantung kiri: sela iga V garis aksilaris anterior sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Mamae
: simetris, hiperpigmentasi pada areola, benjolan (-), retraksi (-)
Abdomen
Inspeksi
Ekstremitas : akral hangat (+) pada keempat ekstremitas, odem (-) pada keempat
ekstremitas
Status Obstetrik
- Abdomen
Inspeksi: Tampak perut membuncit, simetris, striae gravidarum (-)
Palpasi:
Leopold I : TFU: 23 cm, teraba 1 bagian besar, bulat, lunak, tidak melenting.
memanjang, rata dan keras. Kesan: Punggung janin ada di perut kiri ibu
Leopold III: Teraba 1 bagian besar, bulat, keras, melenting. Kesan: presentasi
kepala
Leopold IV: Konvergen. Kesan: Kepala janin belum masuk PAP
His (-)
Auskultasi: DJJ: 139x/menit, regular
Taksiran berat janin (Rumus Johnson-Tausak): (23-12)x155=1705 gram
-
Genitalia
Inspeksi
Inspekulo
VT
: Vulva dalam keadaan tenang, odem labia (-), lender (-), darah (-)
: Tidak dilakukan
: Belum teraba pembukaan, kantung ketuban tak teraba, portio
inominata teraba 1/3 pada kanan dan kiri. Kesan: Tidak sempit
sempit
Pintu bawah panggul (Pelvic Outlet)
sempit
IV.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 18 Mei 2015
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Darah Lengkap
(H)12.600
/mL
3,8
juta/uL
(L)10,7
g/dL
(L)30
%
256.000
ribu/uL
MCV
MCH
MCHC
3.600-11.000
3,8-5,2
11,7-15,5
35-47
150.000-400.000
(L)79
28
36
fl
pg
g/dl
80-100
26-34
32-36
Eosinofil
Diff Count
2,50
2.00-4.00
Basofil
0,20
0-1
Netrofil
(H)78,70
50-70
Limfosit
(L)13,90
25-40
Monosit
4,70
2-8
HbsAg
Imunoserologi
Non Reaktif
Protein Urine
Urin
Positif (3+)
Non Reaktif
Negatif
Golongan darah : O
Rhesus
: (+)
6
Ureum
Creatinin
SGOT
SGPT
V.
11,4
0,39
9
3
Kimia Klinik
mg/dL
mg/dL
U/L
U/L
17,1-42,8
0,40-1,00
13-33
6-30
ULTRASONOGRAFI
Telah dilakukan USG pada tanggal 19 Mei 2015 pukul 13.30 WIB di poli kandungan
RSUD Dr. Soeselo Slawi dengan hasil: Usia kehamilan 35-36 minggu.
VI.
RESUME
Pasien G2P1A0 hamil 34 minggu datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi pada
tanggal 18 Mei 2015 pukul 20.30 WIB membawa surat rujukan dari bidan F dengan tekanan
darah 170/110 mmHg dan protein urin positif (+2). Pasien menyangkal adanya tekanan darah
tinggi sebelumnya. Pasien mengeluh nyeri kepala sejak pukul 17.00 saat hendak memeriksa
kehamilan ke bidan F. Keluhan pandangan kabur, mual, muntah, sesak, nyeri ulu hati,
riwayat kejang, serta riwayat buang air kecil sedikit disangkal. Pasien juga menyangkal
adanya bengkak pada kaki. Pasien mengatakan tidak merasa kencang-kencang serta tidak
mengeluarkan lendir dan atau darah melalui jalan lahir. Berat badan pasien sebelum hamil
adalah 56 kg sedangkan berat badan saat ini adalah 67 kg dan tinggi badan pasien saat ini
165 cm. Pasien mengatakan tidak ada keluahan dalam buang air besar maupun buang air
kecil. Sebelum ke rumah sakit pasien telah dipasangkan infus RL 500cc pada tangan kiri.
Pasien rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali sejak usia kehamilan 12 minggu.
Pernah dilakukan pemeriksaan USG 2x pada usia kehamilan 16 dan 33 minggu di RSUD Dr.
Soeselo Slawi. Imunisasi TT sudah dilakukan saat usia kehamilan 16 minggu. Pasien pernah
menggunakan KB suntik saat usia 18 tahun setelah kelahiran anak pertama selama 7 tahun
hingga usia 25 tahun. Pasien menikah dua kali, pernikahan pertama saat usia 17 tahun lalu
bercerai saat usia 23 tahun dan kembali menikah pada usia 26 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/110, nadi 96x/menit. Pada
pemeriksaan status obstetrik didapatkan TFU 23 cm, punggung janin di sebelah kiri, dan
presentasi kepala, DJJ 139x/menit reguler, his (-). Saat dilakukan VT belum teraba
pembukaan, kantung ketuban tak teraba, portio tebal,kenyal, posisi posterior, penipisan
7
serviks belum dapat ditentukan, bagian bawah janin pada bidang Hodge 1. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan jumlah leukosit (12.600) dan neutrofil (78,70) serta
penurunan jumlah hemoglobin (10,7), hematokrit (30), MCV (79), dan limfosit (13,90).
Terdapat protein urin yang positif (3+).
VII. DIAGNOSIS KERJA
VIII. PENATALAKSANAAN
Terapi non-medikamentosa
- ABC ( jalan nafas )
- Pengawasan Tanda vital, balance cairan, his, Djj, tanda inpartu
- Mencegah kejang
- Observasi keadaan umum
- Mengatasi hipoksemia
- Mencegah trauma pada pasien sewaktu kejang
- Mengendalikan tekanan darah
- Melahirkan janin pada waktu yang tepat dan cara yang tepat
Perawatan kejang
- Tempatkan diruang khusus, lampu terang
- Tempat tidur harus cukup lebar, dapat diubah dalam posisi Tredelenburg
IX.
Sikap Obstetrik
o Terminasi kehamilan
PROGNOSIS
Ibu
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Janin
Ad vitam
X.
: ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal
Ponek
S
Keluhan:
O
KU: TSS
A
G2P1A0 26
Kesadaran: CM
thn, H 34
20.30
Di bidan:
mg, Janin 1
-TD: 170/110
HR: 96 x/m
hidup
-Protein urin
RR: 24 x/m
intrauterine,
(2+)
S: 36,50C
presentasi
kepala,
Thorax:
punggung
-cor: dbn
kiri, dengan
PEB
O2 3 liter/menit
Pasang Infus RL
Initial
MgSO4
Dopamet
3x500
mg
Abdomen:
-TFU: 23 cm
P
Pasang DC
Konsul IPD
-DJJ: 139x/m
Extremitas: OE -/-, AH
+/+
VT: belum ada,
kantung ketuban tak
teraba, portio
tebal,kenyal, posisi
posterior, penipisan
serviks belum dapat
ditentukan, bagian
bawah janin pada
bidang Hodge 1
18/05/15 Nyeri kepala
KU: TSS
G2P1A0 26
02.00
(+)
Kesadaran: CM
thn, H 34
Gerak janin
mg, Janin 1
(+)
HR: 90 x/m
hidup
RR: 21 x/m
intrauterine,
S: 36,50C
presentasi
kepala,
Thorax:
punggung
-cor: dbn
kiri, dengan
PEB
Abdomen:
-TFU: 23 cm
-DJJ: 139x/m
10
BAB II
ANALISIS KASUS
Teori
Kasus
1)Anamnesis
Hipertensi yang timbul setelah kehamilan 20
minggu disertai proteinuria. Dahulu, disebut PE
jika dijumpai trias tanda klinik yaitu: tekanan darah
140/90 mmHg, proteinuria dan edema. Tapi
sekarang edema tidak lagi dimasukkan dalam
dapat
diklasifikasikan
menurut
Preeklampsia
dikatakan
berat
apabila
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
pengobtan
Edema paru dan sianosis
Hemolisis mikroangiopatik (peningkatan
LDH)
Gangguan fungsi hepar
Sindrom HELLP
Primigravida, primipaternitas
Multipara dengan kehamilan oleh pasangan
Hiperplasentosis: mola hidatidosa, kehamilan baru
multipel, diabetes mellitus, hidrops fetais, bayi
besar
Umur yang ekstrim (<20 tahun, >35 tahun)
RPD : DM(-) HT (-) Penyakit Jantung (-)
Riwayat
keluarga
pernah RPK : DM(-) HT (-) Penyakit Jantung (-)
preeklampsia/eklampsia
Riwayat
preeklampsia/eklampsia
Preeklampsia (-)
pada
kehamilan sebelumnya
Multipara dengan kehamilan oleh pasangan
baru
Multipara dengan jarak kehamilan 10 tahun
atau lebih
Kehamilan dengan inseminasi donor sperma,
oosit atau embrio
Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang
sudah ada seblum hamil
Obesitas
2)
Pemeriksaan fisik
Pre eklampsia berat, bila: 1,3,7
TD systole 160 dan diastole 110
3) Pemeriksaan laboratorium
Preeklampsia berat1,6
Protein urin: (3+)
Protein urin: Protein urin 2,0 gram/24 jam atau Kreatinin serum dalam batas normal
2+ pada pemeriksaan carik celup
SGOT dan SGPT tidak mengalami peningkatan
Hepar: Peningkatan SGOT dan SGPT
Hematologi:
Trombositopenia
berat
(<100.000/ul atau penurunan trombosit dengan
cepat), hemolisis mikroangiopatik ditandai
4) Pentalaksanaan
Rawat inap dilakukan atas indikasi PEB
Pembahasan tentang penatalaksanaan kasus ini
12
berat/impending
eklampsia,
Pemeriksaan kesejahteraan janin, bisa dilakukan Pada kasus ini, pemeriksaan kesejahteraan
pasien
antihipertensi
pasien
diberikan
dopamet
obat
Dopamet 3x500
diberikan
antihipertensi
berat
terhadap
tergantung
pasien
dari
usia
tanda-tanda
impending
eklampsi
pemberian
dan
terapi
konservatif
berupa
kehamilan
37
minggu
dilakukan
terminasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Himpunan Kedokteran Fetomaternal. Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan.
Jakarta:
Perkumpulan
Obstetri
dan
Ginekologi
Indonesia.
Available
at:
http://www.pogi.or.id.
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY (eds). Williams
Obstetrics. 23rd ed, New York: McGraw Hill, 2010.
3. The American Congress of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy.
bstetrics & Gynecology, Vol. 122, No. 5, November 2013.
4. Deeker GA. Risk Factor for Preeclamsia. Clinical Obstetrics and Gynecology, 1999,
42:422-35
5. Churchill D, Beevers DG. Definitions and Classification System of the Hypertensive
Disoreders in Pregnancy in Churcill D, Beevers DG. Hypertensiom. BMJ Books, London
1999.
6. Pedoman
Nasional
Pelayanan
Kedokteran.
Rekomendasi
Preeklampsia
Berat.
14
15