PENDAHULUAN
Global Developmental Delay (GDD) adalah bagian dari
ketidakmampuan
mencapai
perkembangan
sesuai
usia,
dan
(developmental
delay)
adalah
ketertinggalan
secara
dinyatakan
terlambat
apabila
pada
skrining
terdapat
BAB II
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: By. MR
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal Lahir/Umur
: 29-03-2015/ 10 bulan
Tanggal Pemeriksaan
: 21-2-2015
ALLOANAMNESIS
Keluhan utama
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Sakit ringan
Tingkat kesadaran
: Compos mentis
Berat badan
: 8,5 kg
Panjang badan
: 67 cm
Status gizi
Tanda vital
Denyut nadi
: 146 kali/menit
Respirasi
: 32 kali/menit
0
Suhu
: 37,3 C
Kulit : sianosis (-), ikterus (-), turgor baik, ruam (-)
Kepala :
Bentuk
: mikrocephal , lingkar kepala 38 cm (< -2SD)
Mata : anemis -/-, ikterik -/Hidung
: rhinorhea -/Telinga
: otorhea -/-
Inspeksi
: ekspansi paru simetris bilateral
Palpasi
: Massa (-), vokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi
: sonor (+) pada seluruh lapang paru
Auskultasi : bronkovesikuler +/+, wheezing -/-, rhonkhi -/-
Jantung
Inspeksi
Palpasi
sinsitra
Perkusi
: batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni reguler
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Genitalia
Ekstremitas
Otot-otot
: Eutrofi
Refleks
Resume :
Diagnosis
Anjuran
: Konsul fisioterapi
BAB III
DISKUSI
A. Definisi
Global Developmental Delay (GDD) adalah bagian dari
ketidakmampuan mencapai perkembangan sesuai usia, dan
didefinisikan sebagai keterlambatan dalam dua bidang atau
lebih perkembangan motor kasar/motor halus, bicara/berbahasa,
kognisi, personal/sosial dan aktifitas sehari-hari (Tjandrajani et
al, 2012).
B. Epidemiologi
Prevalensi Global Development Delay diperkirakan 5-10
% dari populasi anak didunia dan sebagian besar anak dengan
Global Development Delay memiliki kelemahan pada semua
tahapan kemampuannya (Soetjiningsih, 1995).
Sekitar 8 % dari seluruh anak usia lahir hingga 6 tahun di
dunia memiliki masalah perkembangan dan keterlambatan pada
satu atau lebih area perkembangan, sekitar 1-3% anak usia 0-5
tahun di dunia mengalami Global Development Delay (Camp &
Headley, 1991; Departemen Kesehatan RI, 2005).
C. Etiologi
Perkembangan terlambat terjadi karena faktor yang
mempengaruhi dan menghambat proses tumbuh kembang
terjadi pada :
Masa sebelum lahir (antenatal) : adanya kelainan genetik
(Syndrome Down), gizi ibu hamil yang tidak adekuat,
kekurangan makronutrien dan atau mikronutrien, dan
infeksi toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes.
ketika
perkembangan
janin
dalam
kandungan.
rahang bawah)
Makan sendiri
Mencari benda yang menghilang
Komunikasi non verbal
Mengucapkan kata mama atau dada (10 bulan)
Mengucapkan kata yang utuh pertama kali (12
bulan)
Usia 12-18 bulan
Naik tangga dengan merangkak (15 bulan)
Naik tangga dengan satu tangan di pegang
(Soetjiningsih, 1995; Lissauer & Clayden, 2001)
E. Perkembangan motorik kasar dan motorik halus
Ketrampilan motorik atau gerak pada anak dibagi dalam
dua kategori yaitu ketrampilan tangan dan ketrampilan kaki.
Perkembangan motorik kasar adalah ketrampilan anak untuk
menggunakan otot-otot besar dari anak tersebut. Secara garis
besar rata-rata usia pencapaian kemampuan motorik kasar pada
bayi dan anak seperti pada pemaparan di atas. Pencapaian
kemampuan tersebut mempunyai variasi luas, setiap anak
berbeda dalam pencapaian kemampuan tersebut. Masingmasing perkembangan mempunyai kurun waktu pencapaian
(Soetjiningsih, 1995).
Perkembangan motorik halus mencakup kemampuan
gerak tangan dan jari, seperti menjepit, menggengam atau
menggambar. Kemampuan pemecahan masalah visual-motorik
11
halus
merupakan
indikator
fungsi
penglihatan
yang
akurat
dan
kecerdasan
(Soetjiningsih, 1995).
F. Perkembangan anak dengan global developmental delay
Komponen perkembangan yang diperiksa pada anak
dengan global development delay :
a. Komponen motorik (komponen motorik kasar seperti
bangkit berdiri, berguling, dan motorik halus seperti
memilih benda kecil).
b. Kemampuan berbicara dan bahasa (berbisik, meniru kata,
menebak suara yang didengar, berkomunikasi non-verbal
misalnya gesture, ekspresi wajah, kontak mata).
c. Kemampuan motorik halus (kemampuan
mempelajari
hal
baru,
menyaring
dan
untuk
mengolah
12
perkembangan
sesuai
tahap
(Goldson, 2005)
I. Diagnosis
1. Anamnesis
- Riwayat prenatal dan perinatal, penyakit ibu, infeksi
yang pernah di derita
- Retardasi mental, kesukaran belajar, pertumbuhan,
status gizi, masalah sosial. Penyakit-penyakit bawaan
(jantung, ginjal), riwayat kejang, adanya kemunduran
perkembangan.
- Kepedulian orang tua terhadap anaknya.
2. Pemeriksaan
- Menetapkan umur anak
- Pengukuran antropometri (BB, PB/TB, lingkar kepala)
- Penilaian pertumbuhan dan status gizi
13
ketulian
mengalami
yang
gangguan
kencenderungan
terjadi
dibiarkan,
anak
akan
bicara,
belajar
dan
masalah
perilaku
yang
baru
lahir
gangguan
pendengaran
dapat
Ketajaman
penglihatan
selanjutnya
14
terapi
khusus
bagi
penderita
global
development
delay
memiliki
kemungkinan
15
DAFTAR PUSTAKA
Camp, Bonnie W & Headley, Roxan. 1991. Developmental delay
Under 6 years of age in pediatric decision making, editor by
Berman, 2ndnedition. B.C Decker Inc. Philadelphia.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman pelaksanaan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat
pelayanan kesehatan dasar.
Goldson, Edward Reynolds. 2005. Child Development and Behavior
in large current pediatric diagnostic treatment edited by Hay
William, Levin Myron J, Sondheimer Judith. 7th Edition. McGrawHill. Newyork.
Lissauer, Tom & Clayden, Graham. 2001. Emotions and Behavior in
Pediatrics Ilustrated Textbook 2nd Edition, Mosby, Saunders.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC.
Tjandrajani, Anna et al. 2012. Keluhan Utama pada Keterlambatan
Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB
Harapan Kita. Sari Pediatri Vol. 13, No. 6.
16