Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi
mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan
yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Inflamasi adalah sinyal-dimediasi menanggapi penghinaan seluler oleh agen
infeksi, racun, dan tekanan fisik. Sementara inflamasi akut adalah penting bagi respon
kekebalan tubuh, inflamasi kronis yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan
jaringan ( autoimunitas , neurodegenerative, penyakit kardiovaskular).
Inflamasi disebut local dan sistemik didasarkan dari perjalanan inflamasi
tersebut. Inflamasi lokal terjadi pada satu daerah, sementara inflamasi sistemik adalah
gejala inflamasi yang terjadi dan bermanifestasi pada keadaaan tubuh keseluruhan.
A. Inflamasi Lokal
Inflamasi lokal memberikan proteksi dini terhadap infeksi atau cedera. Gejala
dan Tanda inflamasi bervariasi disertai demam (pyrogenesis), kemerahan (rubor),
nyeri bengkak (turgor), (dolor), dan jaringan / organ disfungsi (functio laesa).
Urutan kejadian inflamasi adalah:
Stimulasi oleh trauma atau patogen reaksi fase akut
trombosit adhesi, vasokonstriksi pembuluh eferen
sitokin dilatasi vaskular diinduksi aferen (vasodilatasi menyebabkan peningkatan
aliran darah (kemerahan, panas lokal) untuk terinfeksi / rusak daerah
aktivasi sistem komplemen , sistem pembekuan darah , sistem fibrinolitik , dan
sistem kinin
leukocyte adhesion cascade celah endotel meningkatkan permeabilitas pembuluh
darah dan memungkinkan ekstravasasi protein serum (eksudat) dan leukosit (
neutrofil makrofag limfosit ) dengan jaringan yang dihasilkan pembengkakan
B. Inflamasi sistemik
Efek jaringan lokal dapat juga ditemukan di seluruh tubuh berupa peningkatan
produksi mucus kelenjar dan remodeling jaringan atas pengaruh fibroblast dan
endotel.