Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TEKNOLOGI PRODUK

Oleh :
Rahmatul Anggi A (121110126)
Andika Pratama (121110132)
Halva Adityawan S (121110133)
1. 7 ide tambahan dari kelompok kami
a. Membuat produk yang tidak mengurangi kesegaran buah jeruk seperti sirup.
b. Membuat produk dalam bentuk kristal atau serbuk atau granular.
c. Melakukan pemanasan dengan tekanan vakum pada saat proses pembuatan.
d. Setelah pemanasan kemudian di kemas dalam botol kaca tertutup rapat.
e. Produk yang terdapat dalam botol melalui proses pasteurisasi untuk membunuh bakteri yang masih
tertinggal.
f. Diproses dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) selama 4 detik.
g. Kemasan ini terdiri dari plastik polietilen yang aman untuk makanan, kertas dan lapisan aluminium
untuk melindungi jus buah dari sinar matahari, udara dan bakteri udara luar.
Pengelompokan menjadi lingkup yang lebih kecil dari 15 cara :
a. Pengawetan dengan pendinginan : poin 1,2,4,5.
b. Pemanasan untuk menghilangkan bakteri pembusuk : poin 3,7,c,e,f.
c. Cara pengemasan : poin 6,8,d,g.
d. Bentuk produk jadi : poin a,b.
2. Pengelompokan pengolahan air melalui proses tradisional, kimia dan modern
a. Langkah langkah Proses Tradisional
1. Menjadikan atap rumah sebagai penampung air hujan secara langsung, agar air mengalir secara
gravitasi.
2. Menyaring air hujan dengan pasir sebelum digunakan.
3. Menambahkan karbon aktif untuk menjerap senyawa racun dan bau.
4. Mendidihkan air dengan panci.
b. Langkah langkah Proses Kimia
1. Menjadikan atap rumah sebagai penampung air hujan secara langsung, agar air mengalir secara
gravitasi.
2. Menambah PAC untuk menggumpalkan koloid kemudian disaring.
3. Menyaring air dengan ultrafiltrasi yang dibeli dalam bentuk unit cartridge.
4. Menggunakan zeolit untuk menghilangkan ion-ion.
5. Menggunakan ozonizer untuk desinfektan.
6. Menggunakan sinar ultraviolet untuk sterilisasi.
c. Langkah langkah Proses Modern
1. Menjadikan atap rumah sebagai penampung air hujan secara langsung, agar air mengalir secara
gravitasi.
2. Menambahkan alum untuk menggumpalkan koloid kemudian disaring.
3. Menggunakan zeolit untuk menghilangkan ion-ion.
4. Menambah kaporit sebagai desinfektan.
5. Menambah soda Na2CO3 untuk mengurangi kesadahan dan mengendapkan Ca2 dan Mg2.
6. Menggunakan ion exchanger.

7. Menguapkan air dalam boiler dan mengembunkan didalam kondenser.


3. A. Spesifikasi sabun transparan berbahan baku minyak jarak
Sabun tembus pandang ini tampilannya jernih dan cenderung memiliki kadar yang
ringan. Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar mengering. Sabun transparan ini
berbahan dasar Minyak kelapa, NaOH Farmasetis, Asam stearat, Alkohol 70% 80 ml, Gliserin
secukupnya, TEA, Parfum, Pewarna.
B. Cara pembuatan sabun transparan berbahan baku minyak jarak
Bahan Utama : Minyak Jarak dan Natrium Hidroksida
Bahan Tambahan : Asam Stearat, Etanol, Gliserin, NaCl, Gula Pasir, Asam Sitrat, Pewangi,
Pewarna.
Cara Pembuatan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Menimbang Minyak Jarak 25 gr, Etanol 22 mL, NaOH 13,75 mL, Gliserin 22 mL, Asam Stearat
13,75 gr, Gula pasir 4 gr, Pewarna dan pewangi.
3. Memanaskan campuran 25 gr Minyak Jarak dan 13,75 gr asam stearat dalam gelas beker diatas
kompor listrik pada temperatur 600C-650C
4. Memanaskan larutan NaOH 30% sebanyak 13,75 mL dalam gelas beker dan jaga temperatur
tetap 400C.
5. Memasukkan larutan NaOH ke dalam minyak secara perlahan-lahan dan jaga temperature
600C, aduk sampai homogen.
6. Memasukkan etanol, gula dan gliserin pada sabun hasil saponifikasi, aduk dan jaga temperatur
600C.
7. Menambahkan pewarna 2 etes dan pewangi 4 tetes.
8. Mencetak sabun.
9. Menunggu sampai mengeras.
C. Fungsi dan bahan tambahan yang digunakan
1. Asam Stearat
Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C 18) yang bersifat jenuh karena
tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam stearat dapat berbentuk cairan
atau padatan. Pada proses pembuatan sabun, asam stearat berfungsi untuk mengeraskan dan
menstabilkan busa.
2. Etanol
Etanol (etil alkohol) berbentuk cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik
dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol pada proses pembuatan sabun digunakan sebagai pelarut
karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak.
3. Gliserin
Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk
menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai
pelembab pada kulit. Pada kondisi atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi,

4.

5.

6.

7.

8.

gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak
berbau, dan memiliki rasa manis.
Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida (garam) merupakan bahan berbentuk kristal putih, tidak berwarna dan bersifat
higroskopik rendah. Penambahan NaCl selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk
meningkatkan konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada kahir
reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap seimbang selama proses pemanasan.
Gula Pasir
Gula pasir berbentuk kristal putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi
untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu
perkembangan kristal pada sabun.
Asam Sitrat
Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai agen pengelat (chelating
agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya
oksidasi pada minyak akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet
dan pengatur pH.
Pewarna
Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun yang
beraneka warna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk kosmetik grade.
Pewangi
Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk
sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum
dengan berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai