Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tahun 395 kerajaan romawi terbagi menjadi 2 oleh
kaisar Theodosius. Setelah tahun 476 di romawi barat muncul
kerajaankerajaan kecil yang diperintah oleh raja-raja Jerman,
kemudian negara-negara itu menjadi kerajaan Jerman dan roman
yang

sekarang

masih

ada.

Kerajaan

romawi

timur

atau

Byzantium hidup sampai tahun 1453. Tahun tersebut merupakan


puncak keberhasilan bangsa turki dimana misi penaklukan yang
dilakukan selama bertahun-tahun lamanya membuahkan hasil,
pasukan mehmed II berhasil menembus benteng konstantinopel
dan kememipinan beralih ke tangan bangsa turki. Kerajaan
romawi timur yang ibukotanya terletak Byzantium atau dikenal
dengan Konstantinopel didirikan oleh bangsa Yunani, Byzas, kota
ini dinamai sesuai dengan namanya, Byzantium. Pada 324, Kaisar
konstantin memindahkan ibukota romawi timur kekota tersebut
dan sejak itu namanya berubah menjadi konstantinopel dan
negaranya

disebut

Byzantium.

Dibawah

kekuasaan

turki

ottoman, kota itu berganti nama menjadi Istanbul.


Kota yang paling di idamkan di seluruh dunia itu akhirnya
runtuh pada tahun 1453 ditangan sultan Mehmed yang kemudian
diberi gelar Al Fatih yang bermakna sang penakluk. Mehmed
berhasil menguasai konstantinopel setelah 8 tahun pengepungan
konstantinopel oleh ayahnya, Murad II. Secara bertahap ia mulai
membenahi

pemerintahan

dibawah

kepemimpinanya

untuk

mencapai tujuan besarnya yaitu menaklukan Konstantinopel.


Usia mehmed baru 19 ketika ia diangkat menjadi seorang sultan.

Bagi mehmed, Konstantinopel bukan hanya sebuah wilayah yang


strategis dan kaya , baginya menaklukan konstantinopel adalah
untuk mewujudkan perkataan rasulullah saw, yang merupakan
inspirator utama dalam hidupnya.
Konstantinopel merupakan kota yang memiliki pertahanan
terbaik dimasanya. Inilah yang membuat konstantinopel dapat
bertahan

lama

dari

serangan

bangsa-bangsa

yang

ingin

menguasainya. Dari 20 km garis pertahanan kota, 13 km


diantaranya dibatasi oleh laut. Sebelah selatan dibatsi oleh laut
marmara dengan ombak dan badai yang sering datang dan tidak
terduga, yang membuat kapal sukar untuk merapat.
Penaklukan konstantinopel oleh islam sudah dimulai pada
pemerintahan khalifah Utsman bin Affan hingga khalifah-khalifah
sesudahnya. Kemenangan kaum muslimin atas Byzantium dalam
peperangan yang disebut The Battle of Masts (Perang Tiang
Kapal) yang dipimpin oleh Muawiyah dan Abdullah bin Saad
yang berlangsung di pelabuhan Finike di Lycia, pantai selatan
Asia kecil yang berdekatan dengan pulau Rhodes menjadi
penyemangat awal menuju penaklukan Konstantinopel.
Misi

penaklukan

belum

juga

berhasil.

Kaum

muslim

mengetahui betul-betul mengapa konstantinopel belum bisa


ditaklukan. Diantara faktor penyebab kekalahan mereka: cuaca
ekstrim, minimnya pegalaman perang di laut , teknologi militer,
penghianatan kru kapal kristen dan tembok Konstantinopel yang
kokoh dan sulit ditembus1

1 Siauw, Y Felix, Muhammad Al-Fatih 1453 (Jakarta:Al Fatih

Press:2011)

Penantian

panjang

umat

islam

akan

jatuhnya

konstantinopel terkait kondisi militer yang konon merupakan


paling maju di jamanya mengapa bisa sampai jatuh ke tangan
turki ottoman, jalanya perang serta strategi penyerangan yang
dilakukan pasukan turki ottoman.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana
kondisi

militer

konstantinopel

sebelum

penaklukan ?
2. Bagaimana kondisi

militer

turki

sebelum

usmani

penaklukan?
3. Bagaimana Jalanya perang konstantinopel 1453?
4. Bagaimana Strategi penyeranganya?
C. Tujuan
1. Mengetahui

kondisi

militer

konstantinopel

sebelum

penaklukan
2. Mengetahui

kondisi

militer

turki

sebelum

usmani

penaklukan
3. Mengetahui jalanya perang konstantinopel
4. Mengetahui strategi penyerangan turki utsmani
D. Manfaat
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
sejarah Militer

Bab II
KONDISI MILITER KONSTANTINOPEL DAN TURKI
USMANI SEBELUM PENAKLUKAN

1. Konstantinopel
1.1
Sistim Pertahanan kota
Konstantinopel adalah kota yang memiliki pertahanan terbaik
pada masanya dan ini yang merupakan alasan mengapa
konstantinopel dapat bertahan sedemikian lama. Dari 20 km
garis pertahanan kota, 13 km diantaranya dibatasi oleh laut..
sebelah selatan kota dilindungi oleh laut marmara dengan
ombak dan badai yang sering datang tak terduga, membuat
kapal manapun sulit untuk merapat. Seluruh batas laut ini
dijaga dengan sebaris tembok setinggi 15 meter yang
bersusun tak terputus dikuatkan dengan 188 menara setiap
700 meter. Sebelah utara kota juga terdapat perairan yang
tenang

di

teluk

tanduk

emas

yang

berfungsi

sebagai

pelabuhan alami. Dititi inilah, kaum kristen eropa pernah


menjebol dan merampok kota saat perang salib IV pada 1204.
Untuk melindungi teluk tanduk emas , telah menjadi
kebiasaan konstantinopel sejak serangan kaum muslim yang
kedua pada 717, membentangkan rantai raksasa sepanjang
275 meter untuk menutup akses ke teluk tanduk emas. Rantai
ini diikat dimenara Eugenius di tembok konstantinopel dari sisi
lainya pada Castellon, temboksegi empat yang ada di Gallata
dengan susunan 60 cm setiap mata rantainya dan tebal besi 4
cm, rantai ini memberikan blokade yang sempurna sehingga
tidak satupun kapal dapat melewatinya.
Sedangkan garis pertahanan sepanjang 7 km di barat kota
dilindungi oleh tembok 3 lapis, dikenal dengan tembok
Theodius yang terbentang di teluk tanduk emas sampai laut
marmara. Dari gerbang utama yang terletak di tengah-tengah
garis

pertahan

pertahana

darat

dihadapkan

dengan

pertahanan tembok 3 lapis dari Horizon ke horizon sejauh


mata memandang.
Bagian terdalam tembok yang bersentuhan langsung
dengan kota disbut mega teichos atau tembok dalam. Bagian
ini memiliki ketinggian 18-20 meter dengan ketebalan 5 meter.
Struktur fondasi tembok ini dimasa itu disusun dari bat
marmer dan kapur pada semua sisinya, kemudian di cor
dengan

batu-batuan

kekuatan

yang

cukup

dan

semen

untuk

sehingga

menahan

mempunyai

gempa.

Menara-

menaranya dibangun dengan bentuk persegi, heksagonal, dan


oktagonal.
Bagian berikutnya di sebut dengan mikron teichos atau
tembok

luar.

Diantara

tembok
5

dalam

dan tembok

luar

terdapatt peribolos atau teras selebar 15-20 meter yang


berfungsi sebagai tempat peperangan. Dari peribolos ini di
bangun tembok luar dengan ketebalan 2 meter dan tinggi 5
meter atau 10 meter jika diukur dari daratan parateichon yang
memisahkan tembok dalam dengan parit.
Parateichion yang memisahkan antara tembok dalam dan
parit selebar 18 meter juga teras yang berfungsi sebagai
tempat pembantaian pasukan yang nekat menerobos parit.
Dibagian terluar tembok dibangun parit selebar 18-20 meter
dengan kedalaman 6-10 meter, cukup bagi pasukan manapun
untuk tidak bisa menyebranginya dengan kuda ataupun
peralatan pengepungan yang lain.2
Struktur tembok dalam terpisah menjadi dua bagian.
Bagian bawah diakses melalui kota dan digunakan sebagai
tempat penyimpanan alat-alat perang ataupun cadangan
makanan. Tembok bagian atas digunakan untuk berperang
terdiri

dari

menembakkan

lantai.

Lantai

bawah

digunakkan

alat-alat

berat,

sedangkan

lantai

untuk
atasnya

dipakai sebagai tempat memanah.


Rangkaian tembok yang membatasi daratan sebelah barat
konstantinopel dirantai dengan 11 pintu gerbang yang dinamai
sesuai dengan fungsinya. Secara umum pintu gerbang kota
dibedakan menjadi 2 fungsi, yaitu pintu sipil untuk akses
keluar masuk penduduk kota dan pintu lainya digunakan untuk
keperluan militer.
Pembangunan dan perbaikan tembok bukan hanya tugas
pasukan tempur atau pemerintah. Menjaga tembok dari
2 Hal 86

serangan adalah tugas semua mahluk di konstantinopel.


Penduduk konstantinopel tanpa diminta akan memperbaiki
bagian tembok yang rusak. Tembok konstantinopel ibarat
nyawa kota itu sendiri. Tanpa tembok konstantinopel tidak
dapat hidup.
Hari-hari menjelang pengepungan oleh sultan mehmed II,
dibawah komando Giovanni seluruh pasukan konstantinopel
dan Eropa dibantu penduduk konstantinopel mengerahkan
untuk

memperbaiki

tembok

dalam

konsisi

yang

paling

sempurna. Tembok bagian darat dan laut diperkuat. Gustinian


juga meminta penduduk menyiapkan karung-karung berisi
tanah, batu, kayu atau apapaun yang digunakan untuk
menambal tembok seanainya berlubang karena serangan
musuh.
Batu-batu besar disiapkan untuk menghalau musuh yang
mencoba memanjat tembok, minyak panas, greek fire panahpanah dijajarkan disetiap menara3
1.2

Persenjataan

Setiap menara, baik di tembok dalam maupun luar dilengkapi


senjata pertahanan semacam ballista dan mangonel yang siap
menghancurkan pasukan dalam jumlah besar. Sementara
pasukan memanah siap ditempatkan disetiap titik-titik penting
pertahanan.

Disetiap

tepi

tembok

theososius

dilengkapi

dengan dinding pendek dengan potongan-potongan yang


memungkinkan

3Ibid, Hal 89

pemanah bisa menembakkan panah dan berlindung disisi


tembok yang lain. Dengan cara semacam ini, sebelum bubuk
mesiu ditemukan, konstantinopel menjadi city of perfect
defenses4.
Hari-hari menjelang pengepungan oleh sultan mehmed II,
batutu-batu besar disiapkan untuk menghalau musuh yang
mencoba memanjat tembok, minyak panas, greek fire5 panahpanah dijajarkan disetiap menara6.

1.3

Pasukan militer

Awal tahun 1453 merupakan harapan baru bagi kostantinopel.


Setelah

unifikasi

berdatangan

ke

dilakukan
kota.

maka

Walaupun

bala

bantuan

terkesan

tidak

mulai

maksimal,

seadanya dan tidak sesuai dengan janji awal, keatangan tentara


bantuan cukup melegakan hati konstantinopel
Setelah kedatangan pasukan venesia yang dipimpin oleh
Giacomo

Coco

berikutnya

dua

pada

akhir

galleon

1452,

besar

pada

dari

29

genoa

januari
penuh

tahun
dengan

persenjataan dan perlengkapan perang serta tentara yang berani


dan ahli tiba dipelabuhan konstantinopel. 400 ksatria berbaju
besi siap perang dipimpin Giovanni Giustinian yang merupakan
seorang yang ahli dalam seni perang benteng.

4 Ibid,Hal 86
5 Cairan yang mudah terbakar
6 Ibid, Hal 89

Giustiani tiba dengan 700 pasukan berpengalaman. Selain


itu, bergabung juga Gabriel Trevisano dan pasukan Venesia,
pasukan Eropa dari Catalan dan Toledo, bahkan pasukan perang
Orhan pun menawarkan diri menjadi pembela konstantinopel.
Menurut George Sphrantzes, tangan kanan constantine
yang diperintahkan untuk menghitung jumlah pasukan reguler
Byzantium berjumlah 4.983 orang dan ditambah pasukan eropa
yang berjumlah 200 orang maka totalnya kurang dari 7000
pasukan

yang

mempertahankan

kota.

Ditambah

pasukan

irregular dari militer sipil maka diperkirakan jumlah total pasukan


mencapai

50.000

orang.

Sebagai

komandan

pasukan

gabunganbagi seluruhnya, Constantine mengangkat Giovanni


Gustianiani yang dengan kharismanya ia dapat menyatukan
pasukan eropa yang saling mencurigai pasukan lain selain
mereka.
Penduduk konstantinopel dan pasukan gabungan EropaByzantium merasa yakin mampu bertahan dari serangan kaum
muslim,

keyakinan

konstantinopel

ini

adalah

dilandasi

sengan

satu-satunya

kota

fakta
yang

bahwa
memiliki

pertahanan terbaik pada masanya.

2. Turki Usmani
2.1 Sistem Pertahanan kota
2.2 Persenjataan
Menghadapi tembok berlapis tiga konstantinopel, cara yang
dilakukan Sultan Mehmed haruslah berbeda. Bila menggunakan
serangan frontal, sebagaimana dilakukan pasukan utsmani jika
berperang, pastilah kalah

Untuk menghadapi pertahanan biasa pada saat itu, cukup


menggunakan pelontar batu semisal trebuchet dan catapult,
tetapi di hadapan tembok konstantinopel, keduanya terlihat
seperti peralatan purba. Meriam besi adalah jawabanya, karena
meriam memiliki daya lontar lebih kuat.
Penggunaan mesiu pada pertengahan abad 12 menjadi
teknik baru dalam perang. Kaum muslim menggunakanya di
Fustat untuk melawan tentara salib, . teknologi ini berkembang
pesat melalui wilayah-wilayah yang beratasan dengan islam.
Partington memberikan keteranganbahwa perpindahan teknologi
pembuatan bubuk mesiu berawal dari arab , kemudian italia, dari
sana menyebar ke perancis dan jerman.
Suatu hari pada musim panas 1452 seorang ahli senjata
berkebangsaan hungaria yaitu Orban datang menghadap sultan
mehmed untuk menawarkan jasa pembuatan meriam.
Sultan meminta Orban membuat meriam yang dapat
melontarkan bola besi

besar. Meriam dibuat menggunakan

tembaga, timah, saltpeter, balerang dan arang. Tiga bulan


berikutnya Orban membuat meriam-meriam, meriam paling
besar yang pernah dilihat pada zamanya. Lima meriam awal
yang diselesaikan Orban dengan panjang 4,2 m dipasang di
Rumeli Hisari7 untuk pengamanan selat Boshporus. Meriam inilah
yang menghancurkan kapal Antonio Rizzo pada November 1452.
Karena keefektiifan meriam yang dibuat Orban, sultan
memerintahkanya untk mencari cara agar ukuran dan kekuatan
meriam dapat dilipat gandakan. Cetakan dari campuran tanah
liat, serat linen dan jerami dibuat dengan ukuran 8,2 meter.
7

10

Cetakan bar ini terdiri dari dua bagian , yaitu bagian depan
dengan lubang peluru berdiameter 70 cm. Sedangkan bagian
kedua dipersiapkan sebagai tempat bubuk mesiu. Dinding
meriam bagian belakang lebih tebal untuk menahan tekanan
akibat ledakan.
Orban membuat meriam sepanjang lebih dari 8 m dengan
diameter lebih dari 0,7 m yang dapat dimasuki pria dewasa
dengan berlutut didalamnya. Gelegar suaranya dilaporkan masih
terdengar dari jarak 16 km.
2.3

Pasukan Militer

Turki terkenal sebagai kaum petarung yang memiliki karakteristik


seperti arab badui. Mereka nomaden, tidur diatas kuda, hidup di
tenda-tenda
memanah

dan
dan

hidup

dengan

pedang.mereka

mengandalkan

mampu

keahlian

bertahan

dengan

makanan dan minuman yang minim pada kondisi ekstrim.


Pasukan awal turki hanya terdiri dari pasukan berkuda
dengan panah, pedang dan tombak dan berperang dengan cara
konvensional. Ketika orhan bin utsman berkuasa itulah saat
pertama kali kaum turki mengenal organisasi militer dengan
dibentuk yaya, pasukan khusus yang digaji.
pada akhir abad 14, murad melalukan perombakan pada
sistem militer utsmani dan mengganti yaya dengan kapikulu oak
atau kesatuan garda pintu, yan merpaka pengawal pribadi sultan
sekaligus

pasukan

infanteri

khusus.

Pada

masa

ini

juga

diperkenalkan cara perekrutan pasukan militer dari anak-anak


dan kristen dan yahudi korban perang yang dikenal dengann

11

sistem devisirme8. Tidak seperti bangsa Eropa dan kristen yang


membuhuh tawanan perang dan kaum muslim yang tertawan,
turki usmani justru memanfaatkan mereka menjadi tentara dan
membuka kesempatan seluas-luasnya dalam jenjang militer dan
memperoleh kehormatan yang sama layaknya kaum muslim.
Walupun merekka tidak dipaksa masuk islam tapi kebanyakan
mereka memeluk islam karena melihatkeagungan islam. Pasukan
yang baru memeluk islam ini dinamakan yeni ceri atau dikenal
Yeniseri atau dalam referensi lain disebutkan Janisari
Janisari berasal ari bahasa Turki Utsmaniyah Yeniceri yang
berarti pasukan baru adalah pasukan infanteri yang di bentuk
oleh sultan murad I dari kekhalifahan bani seljuk pada abad ke14. Pasukan ini berasal dari bangsa-bangsa eropa timur yang
wilayahnya berhasil di kuasai oleh Turki Utsmani. Janissary
awalnya adalah para tahanan perang (terutama yang asalnya
dari

eropa

timur-balkan)

yang

diampuni

tetapi

dengan

syaratharus membela kekaisaran Turki Utsmani9


Sampai pada mehmed II, Organisasi militer Utsmani makin
beragam dan tersusun dari kapikulu ocak, kesatuan reguler yang
terdiri dari divisi Invanteri Yeniseri dan divisi kavaleri sipahi,
Akinci yang merupakan pasukan irreguler yang terdiri dari
pasukan kavaleri dan juga invanteri dan yang terakhirpasukan
Azap dan Bashi Bazouk yang merupakan pasukan perang yang
direkrut secara sukarela.

8 Sistem perekrutan kaum non muslim menjadi tentara kaum

muslim
9Ash shalabi, ali muhammad. Muhamad al fatih sang penakluk

(Solo: al wafi), hal 163

12

Janisaary adalah brigade terpisah dari pasukan reguler


turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Ottoman (Ottoman
Empire). Sedangkan bani seljuk adalah Dinasti sebelum Utsmani.
Pakaian khas Janissary adalah sejenis Long muske. Ciri khasnya
adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang
leher , menyerupai sorban.
Janisary dibagi menjadi 2 kesatuan, yaitu infanteri dan
kavaleri.
1. Janisaary Heavy Infantry, merupakan pasukan infantry
bentukan pertama yang membawa nama harum pasukan
turki ke berbagai belahan eropa dan asia. Pasukan ini
sangat ganas dan nyaris tak pernah terkalahkan dalam
setiap pertempuran.
2. Janisarry Musketter (kavaleri). Setelah sukses menguasai
sebagian

besar

eropa

kekaisaran

Ottoman

mulain

membentuk satuan pasukan penembak khusus yang di


ambil infantry janissary terdahulu, dan diberikan senapan
teknologi terbaik dijamanya yaitumusketter yang lebih
baik dari hand gund biasa.
Selain Janisarry, Turki Utsmani juga mempunyai kesatuan
elite lainya , yaitu : Tentara Ghulam, Cavalery Sipahi, dan
pasukan Onta10
Diantara semua divisi dalam pasukan, mingkin Yeniseri
adalah divisi pasukan yang paling terkenal dalam sejarah
Utsmani

karena

mengambil

kepiawaianya

kendali

penuh

dalam

atas

berperang.

pasukan

ini,

Untuk

mehmed

menambahkan sekitar 7000 personil dari pengawal pribadinya


untuk divis Yeniseri. Sultan juga seringkali melakukan shalat
10 Ash shalabi, ali Muhammad. Muhammad al fatih sang

penakluk (solo:al wafi), hal 65

13

berjamaah

dengan

pasukanya,

memberikan

tausiyah

dan

mengingatkan kemuliaan akan pasukan yang dapat menaklukan


konstantinopel. Untuk menjaga keimanan dan semangat mereka,
sultan menempatkan ulama di setiap barak tentaranya. Sultan
juga menyeleksi tentaranya yang layak ikut dalam divisi Yeniseri
dan secara umum dalam pasukan utsmani. Hanya yang kuat saja
yang diperbolehkan ikut.
Divisi yeniseri diketuai oleg seorang aga, yaitu posisi
setingkat jendral dan membawahi empat brigade, yaitu brigade
cemaat (pasukan depan), brigade boluk (pengawal inti sultan)
dan brigade sekban. Masing-masing brigade terdiri dari beberapa
orta11 dan dipimpin oleh corbaci (kolonel). Pada masa penaklukan
konstantinopel 1453 diperkirakan jumlah personel yeniseri antara
165-196 orta dengan total pasukan 10.000-12.000 personil.
Beberapa catatan sejarawan, menunjukkan di ahir awal abad ke
-15, senjata api diperkenalkan pada tentara Yeniseri walaupun
jumlahnya belum bayak, namun pedang, tombak, dan panah
mendominasi sebagai senjata yeniseri
Berbeda dengan Yeniseri, divisi sipahi kesultanan Utsmani
adalah tentara asli Turki. Pasukan ini dibagi menjadi pasukan
invanteri dan kavaleri baik dengan pakaian zirah yang berat
maupun ringan. Senjata yang digunakan adalah tombak, pedang
dan panah. Pada masa Mehmed pasukan sipahi menapai 40.000
personil yang siap menerima perintah sultan sebagai komandan
tertinggi.
Dalam laporan dan pertanggungjawaban, sultan Mehmed
menjadikan Sulttan sebagai satu-satunya orang yang dapat
11 Satu orta terdiri seperti batalyon yang terdiri dari 300-1300

tentara.

14

memerintah yeniseri. Pemimpin yeniseri atau aga melapor hanya


kepada

sultan

dan

hanya

menerima

intruksi

darinya.

Ini

menjadikan bahaya kudeta atau perpecahan terhindar darinya.


Pasuka Yeniseri direkrut dari anak-anak yang berusia 8-20
tahun, mereka dikumpulkan di barak militer khusus untuk dilatih
dan dibentuk menjadi tentara terbaik.

15

BAB III
JALANYA PERANG KONSTANTINOPEL 1453 ( 6-20 APRIL
1943)

a. Jalanya perang
Pada 23 Maret 1453, pada hari Jumat , sultan Mehmed beranjak
dari Erdine dengan seluruh pasukan artileri, kavaleri, dan
infanterinya. Total pasukan yang dikumpulkan sebanyak 250.000
personil.
Sementara itu, cuaca di konstantinopel berganti antara
hujan dan bada, seolaah menjadi pertanda kejadian yang akan
menimpanya. Penduduk kristen Ortodoks di Konstantinopel
sedang bersiap menyambut hari sucinya, yaitu hari paskah yan
jatuh pada 1 April.
Esoknya, pada tanggal 2 April pasukan pionir sultan
mehmed sudah terlihat di Horizon kota, Kaisar Constantine
segera menyambut mereka dengan mengatur serangan dari
kota, namun lama kelamaan pasukan muslim bertambah banyak
shingga pasukan konstantinopel mundur dan bersembunyi di
balik benteng. Pada hari itu juga semua jembatan diatas parit
dihancurkan, gerbang ditutup dan rantai raksasa dipasang di
selat Golden Horn. Konstantinopel dalam posisi bertahan.
Pada 6 April, sultan mehmed beserta iringan pasukan
pengawalnya
terlihat.
Sultan
mengorganisir
pasukanya,
kemudian maju bergerak ke arah dinding kota. Kira-kira 1,5 km
dari kota, ia berhenti dan mengimami pasukanya sholat jumat.
Setelah memimpin shalat, sultan dan pasukanya bergerak
menuju garis pertahanan yang telah disiapkan oleh pasukan
pionir. Parit sepanjang 4 km berhadapan dengan tembok
konstantinopel yang hanya dipisahkan jarak 230 meter. Didepan
parit ditumuk tanah bekas galian untuk menopang meriam
raksasa Orban dan didepan meriam dibuat semacam pintu
pelindung dari kayu sebagai perisainya.
Sultan mehmed kemudian mendirikan tenda di bukit
Meltepe, di pinggir sungai likus, diantara pintu St. Romanus dan
16

pint Charisian. Inilah wilayah satu-satunya pasukan penyerangan


kota mendapatkan keuntungan keuntungan ketingian tempat.
Disemua wilayah lain, tembok konstantinopel memiliki
keunggulan ketinggian , hanya di wilayah sungai likus, tanah di
hadapan tembok menurun 30 meter. Titik paling rentan bagi
tembok kota12. Sementara pasukan kavaleri anatolia dibawah
pimpinan ishaq pasha diperintahkan berada di kanan Sultan
sedangkan pasukan Kavaleri Anatolia dibawah pimpinan ishaq
pasha.
Selama

hari

pertama

pengepungan,

serangan

menggunakan bola-bola batu meriam yang dilancarkan kaum


muslim dapat menghancurkan sebagian besar tembok di dekat
gerbang Charisius. Pada malam harinya, tembok ini berhasil
diperbaiki sehingga utuh seperti keadaan semula. Menyadati
tembok tidak dapat ditembus dengan meriam seadanya, sltan
menunggu meriam-meriam yang masih berada diperjalanan
untuk menambah daya gempur. Sultan juga memerintahkan
pasukanya untuk menimbun parit sedalam 10 meter agar
pasukan

infanteri

dapat

menyeberang

seandainya

meriam

jumlahnya telah mumpuni dan dapat membuat lubang pada


tembok. Selain itu sultan memerintahkan para tentara menggali
terowongan bawah tanah untuk meruntuhkan tembok dari dalam
tanah juga menggali terowongan untuk masuk ke kota melalui
jalan bawah tanah.
Pada 11 April, semua iringan senjata telah datang dan siap
untuk digunakan, totalnya sekitar 69 laras. Sultan membaginya
kedalam 14 atau 15titik masing-masing titik dipasang 4-5
meriam dengan kombinasi antara meriam besar dan meriam
kecil.

Setelah

persiapan

selesai

meriam

raksasa

itupun

ditembakkaan. Meriam ini menjadi ancaman bagi pasukan


12Ibid, Hal 132

17

bertahan konstantinopel. 100-150 kali tembok konstantinopel


dibombardir siang maupun malam.
Langkah

balasan

dilancarkan

oleh

pasukan

bertahan

melalui panak-panah yang dialamatkan kepada pasukan kaum


muslimin. Selama satu pekan tembok sepanjang 7,5 dibombardir
terus menerus. Bagian demi bagian runtuh.
Dalam situasi seperti ini, constantine sebagai panglima
tertinggi pasukan bertahan ,menyadari untuk mencegah semakin
brutalnya serangan dari pasukan sultan mehmed dan mencegah
konstantinopel dari kerugian yang besar karena pengepungan
tersebut

adalah

melalui

perjanjian

damai.

Diapun

segera

mengirim utusan kepada sultan mehmed dengan berbagai


macam tawaran duniawi agar pasukan sultan dapat balik badan
dari tembok konstantinopel.
Semua pasukan sultan direpotkan oleh pasukan bertahan
konstantinopel yang berada didalam benteng dan yang berada di
lautan. Pada 18 April 1453 sultan merasa sudah membuat lubang
yang besar pada tembok untuk memulai serangan utamanya
pada celah tersebut. Namun, serangan tersebut mengalami
kegagalan, banyak pasukan muslim yang mati syahid.
Keadaan semakin kritis pada 20 April, Sultan mendengar
ada 3 kapal bala bantuan menuju konstantinopel. Sultan segera
memerintahkan kepada pasukan lautnya, sulaiman bathagolu
untuk mengkaramkan kapal tersebut. Akan tetapi semua diluar
ekspetasi,

kapal

tersebut

akhirnya

dapat

memasuki

konstantinopel dengan selamat. Kaum muslim banyak kehilangan


pasukan dalam perang laut ini. Rencana kaum muslim melewati
teluk tanduk emas kandas karena dihalangi oleh rantai raksasa
yang menyulitkan kapal untuk berlayar dan merapat.
18

Pada 20 April. Sultan dan pasukanya melakukan cara yang


tidak bisa dibayangkan yaitu memindahkan kapal melalui bukit
galatta untuk mencapai selat tanduk emas. Heroik, 72 kapal
pindah dari selat Boshporu ke teluk tanduk dalam waktu
semalam. Pertempuran terus dilanjutkan, kali ini kaum muslim
berada diatas angin. Selain memindahkan kapal dari selat
boshporus

ke

tanduk

emas,

sultan

juga

memerintahkan

penggalian terowongan kedalam konstantinopel. Pengepungan


terus berlanjut sampai 26 mei 1453. Melihat kemenangan sudah
dekat,

sultan

memerintahkan

serangan besar-besaran.
Pada

29

Mei

pasukanya

untuk

melakukan

13

serangan

terakhir

dilancarkan

dan

konstantinopel jatuh ke tangan kaum muslimin. Berakhirlah


pengepungan selama 54 hari lamanya.

13 Siauw, Felix Y. Beyond the inspiration (Jakarta: Alfatih Press hal

202)

19

BAB IV
KESIMPULAN
Pengepungan selama 52 hari akhirnya membuahkan hasil,
melalui strategi, semangat pasukan yang terus berkobar, dan
senjata berupa meriam yang berukuran besar yang pada
akhirnya meruntuhkan tembok konstantinopel sultan mehmed
dapat menginjakkan kakiknya dan menguasai konstantinopel
yang merupakan negara yang paling diinginkan di seluruh dunia.
Napoleon Bonaparte menggambarkan kemegahan konstantinopel
dengan perkataanya seandainya dunia ini sebuah negara,
maka

konstantinopel

lah

yang

layak

menajdi

ibukotanya.

Begitulah negara yang makmur, kaya pada tahun 1453 dapat


ditaklukan

dibawah

pimpinan

sultan

Muhammad

al

Fatih

(Mehmed II).
Peran

pemimpin

sangat

dominan

dalam

hal

ini.

Pemimpinlah yang memberi suntikan semangat ketika pasukan


muslim mulai loyo dalam usahanya menyerang konstantinopel
dari jalur laut dan darat. Pemimpin yang menjadi sebab
suksesnya sebuah penyerangan. Pemimpin merupakan nafas
bagi pasukan-pasukanya. Jika tekad pemimpin kuat dan yakin,
maka pasukanya pun berjalan dengan penuh keyakinan. Seperti
pada peristiwa pemindahan 72 kapal dari selat Boshporus ke
teluk tanduk emas melalui pegunungan galatta karena terhalang
rantai

besar

yang

menyulitkan kapal

untuk

berlayar

dan

merapat. Ide yang diluar rasio, tapi sultan terus berusaha


meyakinkan, membakar semangat pasukan akan kemenangan
dalam

misi

penaklukan

konstantinopel.

Alhasil

berhasil dipindahkan hanya dalam waktu semalam.

20

kapal-kapal

DAFTAR PUSTAKA

Siauw, Felix Y. Beyond the inspiration. Jakarta: Alfatih Press


Siauw, Y Felix, Muhammad Al-Fatih 1453. Jakarta:Al Fatih Press
As-shalabi, Ali Muhammad, Muhammad al fatih sang penakluk.
Solo: al wafi
Fikri, Riza Nur (2012). Penaklukan konstantinopel. Skripsi Strata 1
pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
As-shalabi, Ali Muhammad, bangkit dan Runtuhnya Khilafah
Utsmaniyah ,penerbit pustaka Al kautsar

21

Anda mungkin juga menyukai