GIGANTISME
Nama kelompok 4:
1. Deven Fallo
(13110309)
(13110334)
(13110345)
(13110317)
(13110354)
(13110327)
8. Andika Rifky
(13110300)
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Makalah
: Makalah Gigantisme
Ketua Kelompok
a. Nama
: Deven Fallo
Anggota Kelompok 4
a. Nama
:
1. Lili Septi Anggraini
(13110334)
(13110345)
(13110317)
(13110354)
(13110363)
(13110327)
7. Andika Rifky
(13110300)
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
Ketua Kelompok,
ApriliaChoirunnisa,S.Kep.Ns.
Deven Fallo
NPK.
NIM. 13110312
PJMK Blok Sistem Endokrin,
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL..........................................................................................
HALAMANPENGESAHAN............................................................................
ii
iv
BAB I PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Definisi Gigantisme................................................................................
Etiologi Gigantisme................................................................................
Patofisiologi Gigantisme.........................................................................
Manifestasi Klinis Gigantisme................................................................
WOC Gigantisme....................................................................................
Pemeriksaan Diagnostik Gigantisme......................................................
Pemeriksaan Penunjang Gigantisme.......................................................
Penatalaksanaan Gigantisme...................................................................
Komplikasi Gigantisme...........................................................................
Pengkajian Meningitis.............................................................................
Pemeriksaan Fisik Meningitis.................................................................
Diagnosa Meningitis...............................................................................
Intervensi Meningitis..............................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTARPUSTAKA
..................................................
1
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigantisme merupakan penyakit kronis dan progresif yang ditandai dengan
disfungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal yang mengejutkan.
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan
tinggi dan besar diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh kelebihan
jumlah hormone pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang
merujukkan
orang
sebagai
raksasa.
Tinggi
dewasa
yang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gigantisme ?
2. Bagaimana etiologi dari gigantisme ?
3. Bagaimana Patofisiologi dari gigantisme ?
4. Bagamana manifestasi klinis gigantisme ?
5. BagaimanaWOC dari gigantisme ?
6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari gigantisme ?
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari gigantisme ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari gigantisme ?
9. Apa saja komplikasi dari gigantisme ?
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada gigantisme ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari gigantisme
2. Untuk mengetahui etiologi dari gigantisme
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari gigantisme
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari gigantisme
5. Untuk mengetahui WOC dari gigantisme
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari gigantisme
7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari gigantisme
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari gigantisme
9. Untuk mengetahui komplikasi dari gigantisme
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gigantisme
BAB II
KONSEP PENYAKIT
A. Definisi Gigantisme
Gigantisme merupakan penyakit kronis dan progresif yang ditandai dengan
disfungsi
hormonal
dan
pertumbuhan
skeletal
yang
mengejutkan.
orang
sebagai
raksasa.
Tinggi
dewasa
yang
gigantisme.Gigantisme
adalah
suatu
kelainan
yang
disebabkan karena sekresi yang berlebih dari GH, bila kelebihan GH terjadi
selama masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan longitudinal pasien
sangat cepat, dan pasien sangat cepat akan menjadi seorang raksasa. Setelah
pertumbuhan somatic selesai, hipersekresi GH tidak akan menimbulkan
7
kelebihan
hormone
pertumbuhan
ini
terjadi
setelah
masa
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Kepastian diagnosis
pertumbuhan.
dilakukan
Sebagaiuji
dengan
penyaring
pemeriksaan
pemeriksaan
SM-G
hormon
(IGF-1)
operasi
tidak
memungkinkan
dan
menyertai
tindakan
10
Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis rata-rata adalah 100200 mikrogram diberikan setiap 8 jam. Perbaikan klinis yang dicapai:
1) Menurunkan kadar HP menjadi dibawah 5 mikrogram/ 1 pada 50
kasus
2) Menormalkan kadar IGF1/ SM-C pada 50% kasus
3) Penyusunan tumor
Efek samping: ringan dan mempunyai sifat sementara yaitu nyeri
local/ di daerahsuntikan dan kram perut.
I. Komplikasi
Bedah dan radiasi dapat menyebabkan keduanya rendahnya tingkat hormon
hipofisis lainnya, yang dapat menyebabkan:
1. Adrenal insufisiensi
2. Diabetes insipidus (jarang)
3. Hipogonadisme
4. Hypothyroidisme
(A.D.A.M. Encyclopedia medis)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
a. Nama
: An.A
11
b. Umur
: 10 tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. No. Register
: 1234 56 78
e. Alamat
: Jl. Senggol Cc
f. Status Perkawinan : Belum Kawin
g. Keluarga terdekat : Ibu
h. Diagnosa Medis
: Gigantisme
2. Anamnese
a. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama
: Tinggi badannya terus tumbuh dan berat
badannya terus naik
b) Kronologis keluhan : ibu klien mengeluhkan anaknya yan
berusia 10 tahun mengalami ketidak normalan, tinggi badan
terus bertambah 170 cm, Berat badannya terus naik hingga 70
kg , lalu dibawa keklinik.
c) Faktor pencetus
: Kelebihan hormon GH
d) Timbulnya keluhan : ( ) mendadak ( v ) bertahap
e) Lamanya
:2) Upaya mengatasi
:3) Riwayat kesehatan masa lalu
a) Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)
Keluarga mengatakan klien tidak mempunyai alergi obat,
makanan, binatang maupun lingkungan
b) Riwayat kecelakaan
Tidak ada
c) Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan, alasan, berapa lama)
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah dirawat di Rs
sebelumnya
d) Riwayat pemakaian obat
Tidak ada
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada
B. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Berat badan
: 70 Kg
b. Tinggi badan
: 170 cm
c. Tekanan darah
: 130/90 mmhg
d. Nadi
: 68x/menit
e. Frekuensi nafas
: 24x/menit
f. Suhu tubuh
: 36,5 oc
2. Pemeriksaan Fisik sistem Pernafasan
12
a. Inspeksi
1) Bentuk torak :
( v ) Normal chest
( ) Pigeon chest
( ) Funnel chest
( ) Barrel chest
2) Susunan ruas tulang belakang : ( - ) Kyposis ( - ) Scoliosis ( - )
Lordosis
3) Bentuk dada ( ) simetris ( v ) asimetris
4) Retraksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( - )
5) Retraksi suprastrenal ( - ), Sternomastoid (- ), Pernafasan cuping
hidung ( - )
6) Irama Nafas : ( v ) teratur
( ) tidak teratur
7) Batuk
: ( - ) Ya
( - ) Tidak
8) Sputum : ( - ) putih
( - ) kuning ( - ) hijau
( - ) darah
9) Konsistensi : ( - ) kental
( - ) encer
b. Palpasi
1) Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri
teraba (sama/tidak sama).
2) Lebih bergetar di sisi c. Perkusi
( - ) sonor
( - ) hipersonor
( - ) dullness
d. Auskultasi
1) Suara nafas
- Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar)
- Area Bronchial : ( bersih / halus / kasar)
- Area Bronkovesikuler: ( bersih / halus / kasar)
2) Suara Ucapan
Terdengar : ( - ) Bronkophoni ( - ) Egophoni ( - ) Pectoriloqy
3) Suara tambahan
Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - )
3. Pemeriksaan Fisik sIstem Kardiovaskuler
a. Inspeksi
1) Ictus cordis ( - )
Pelebaran ( - ) cm
2) Warna kulit : ( v ) pucat
( - ) cyanosis
3) Pengisian Kapiler : >3 detik
4) Distensi Vena Jugularis : ( ) Ya
( v ) Tidak
b. Palpasi
1) Pulsasi / ictus cordis pada dinding torak teraba :
( v ) lemah
( - ) kuat
( - ) tidak teraba
2) Temperatur kulit : ( - ) hangat ( v ) dingin
3) Edema : ( - ) Ya
( - ) tidak
c. Perkusi
1) Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas: normal ( N = ICS II )
Batas bawah : normal ( N = ICS V )
Batas kiri : normal ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra )
Batas kanan : normal ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
2)
Keluhan lain terkait dengan jantung :
Nyeri dada
: ( - ) Ya
13
Timbul saat
Karakteristik
: ( -) Aktifitas
: ( -) seperti ditusuk-tusuk
( - ) seperti terbakar
( - ) seperti tertimpa benda berat
Hilang nyeri saat : ( - ) istirahat
( - ) dengan obat
Durasi nyeri
: ( - ) <30 menit
( - ) >30 menit
Lokasi nyeri
: ( - ) Epigastrum ( - ) Thorax (menjalar dari
dada, punggung, lengan kiri)
4. Pemeriksaan Fisik Sistem Imun Hematologi
a. Gangguan Hematologi
( v ) Pucat
( ) Echimosis
(
(
) Petechie
) Epistaksis
) Pruritus
) Purpura
) Perdarahan Gusi
) Stomatis
) Candidiasis
b. Bibir (MukosaMulut)
( ) Ulserasi (Pecah-Pecah)
a.
) Spider Navy
) Sianosis
) Stomatitis (Sariawan)
( ) Merah Pucat
(
) Gingivitis
14
:4
:3
:2
:1
:5
:4
:3
:2
:1
d.
e.
f.
g.
h.
berhubungan dengankondisi
Tanda: ansietas, peka rangsanga
.Eliminasi
Tanda: urine encer juga kuning
Makanan/ Cairan
Gejala: sering terjadi kehilangan nafsu makan
Tanda: kulit tebal, turgor jelek, basah dan berminyak
Neurosensori
Gejala: pusing/ pening, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan
Tanda: disorientasi; mengantuk, letargi
Nyeri/ Kenyamanan
Tanda: wajah meringis apabila terjadi sakit kepala hebat
Keamanan
Gejala: kulit tebal, basah, dan berminyak
Tanda: menurunnya kekuatan umum atau rentang gerak, kulit rusak/
Rasional
berkelanjutan
bahwa
membantu
penanganan
kebutuhan
pasien
dapat
dalam
komunikasi terbuka
Minta pasien untuk menggunakan sebuah Unmtuk memfasilitasi
pengkajian
yang
skala1 sampai 10 untuk menjelaskan tingkat akurat tentang tingkat nyeri pasien
nyerinya (dengan nilai 10 menandakan
tingkat nyeri paling berat)
Berikan obat yang dianjurkan
Tindakan
16
ini
meningkatkan
kesehatan,
kesejahteraan
dan
peningkatan
tingkat
a. Untuk
sesuai anjuran
b. Lakukan tindakan kenyamanan untuk
mengurangi nyeri
b. Tindakan
tersebut
meningkatkan
relaksasi,
seperti
meminimalkan
ketegangan
atau
atau
mengurangi
spasme
otot,
c. Rencanakan
bersama
aktivitas
pasien,
mmembuat
sperti
kerajinan,
distraksi
pengurang nyeri
c. Untuk membantunya memfokuskan
membaca,
menonton
pada
masalah
yang
tidak
mendidik
mendorongnya
pasien
untuk
dan
mencoba
adekuat
menggunakan Untuk meningkatkan kualitas hidupnya
memberikan
penguatan
17
dan
pasien,
Rasional
meningkatkan
anggota
kesadaran
keluarga
dan
pemberian asuhan.
2. Tingkat
keamanan
sesuai keperluan :
a. Orientasikan
lingkungan
pasien
pada
penghalangan
tempat
tidur,
mengendalikan
posisi.
sisi
dan
pengaturan
Pertahankan
tempat
dan
lakukan
tentang
akan
perlunya
yang
aman.
pasien
untuk
18
anjurkan
menggunakan
yang
tidak
stabil
tambahan
Pendidikan
kesehatan
dapat
membantu
meliputi
keamanan
pasien
mengambil
dirumah,
pemadam
asosiasi
keperawatan
dirumah)
untuk
kebakaran,
kesehatan
mendapatkan
Rasional
menelan,
dan
batuk
Letakkan posisi kepala lebih tinggi Agar klien lebih mudah untuk menelan
19
stimulasi
sensori
dapat
mekanisme
berkonsentrasi
makan
tanpa
pada
adanya
menelan
otot
dan
fasial
dan otot
menurunkan
resiko
terjadinya tersedak
Anjurkan klien untuk berpartisipasi Dapat
dalam program latihan/kegiatan
endorfin
meningkatkan
dalam
pelepasan
otak
yang
20
perubahan
Kriteria hasil:
a. Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.
b. Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
Intervensi
Rasional
Tentukan ketajaman penglihatan, Penemuan dan penanganan awal
kemudian catat apakah satu atau dua komplikasi dapat mengurangi resiko
mata terlibat. Observasi tanda-tanda kerusakan lebih lanjut.
disorientasi.
Orientasikan
klien
lingkungan.
Perhatikan tentang
dalam lingkungan
atau Cahaya yang kuat menyebabkan rasa
penglihatan kabur dan iritasi mata, tak nyaman setelah penggunaan tetes
dimana
dapat
terjadi
bel
tentang
proses
penyakit
memberikan
kesempatan
untuk
Ikut
sertakan
merencanakan
pasien
perawatan
mengidentifikasi
rasa takut.
dalam Mengikut sertakan
dan memenentukan
21
dan
pasien
dalam
perawatan
untuk
diri
dan
mendorong
kemandirian.
Bantu dengan kebutuhan perawatan Membantu kebutuhan perawatan yang
yang diperlukan.
diperlukan
untuk
mempertahankan
positif
senang
terhadap
diri
menguatkan
sendiri,
perilaku
positif,
Rasional
(range
of
monition)
dan daerah.
Menghindari
tekanan
dan
22
menonjol
yang
baru
mengalami
terhadap
eritema
hindari
trauma,
panas
terhadap kulit.
hematokrit
dan
berat
jenis
urine
dapat
mengindikasikan dehidrasi
Pantau tanda-tanda vital setiap 4jam
membantu
memperkirakan
status
cairan
tubuh
Berikan dan pantau cairan parenteral, sesuai Untuk mengembalikan kehilangan cairan
23
anjuran
Tentukan cairan atau minuman kesukaan Untuk meningkatan asupan
pasien
Simpan cairan oral pada tempat yang mudah Tindakan
ini
memudahkan
pasien
dijangkau disisi tempat tidur pasien dan mengontrol asupan cairan dan tambahan
anjurkan pasien untuk minum
asupan cairan parenteral
Pertahankan pencatatan asupan dan haluaran Untuk membantu perkiraan keseimbangan
yang akurat
cairan pasien
Ajarkan pasien cara mempertahankan asupan Tindakan ini dapat mendorong partisipasi
cairan yang benar, termasuk mencatat berat pasien dan pemberi asuhan dalam perawatan
badan setiap hari, mengukur asupan dan dan meningkatkan kontrol pasien
haluarannya, mengenali tanda-tanda dehidrasi
Pantau nilai elektrolit dan laporkan Kehilangan
cairan
dapat
menyebabkan
ketidaknormalannya
ketidakseimbangan elektrolit signifikan
Berikan dan pantau pengobatan, seperti Untuk mencegah kehilangan cairan
antiemetik, dan antidiare
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gigantisme merupakan penyakit kronis dan progresif yang ditandai dengan
disfungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal yang mengejutkan.
24
orang
sebagai
raksasa.
Tinggi
dewasa
yang
DAFTAR PUSTAKA
M. Taylor, Cynthia. 2011. Diagnossis Keperawatan dengan Rencana Asuhan.
Jakarta : EGC.
https:// www. scribd. com / doc / 131779831 / makalah - asuhan keperawatan
pada klien gigantisme docx
https://www.scribd.com/doc/139371862/Bab-i-Askep-Gigantisme
25
26