DOSEN PENGAMPU
FERAWATI TAHERONG, S.ST., M.Keb
Kelompok 1
Mentari Syarief (70400121001)
Fitriwana (70400121002)
Nur Tilawah Mustiqa. Z (70400121004)
PRODI KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa dipraktikkan pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini, maka kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima Kasih.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun
beberapa bayi dapat mengalami keadaan - keadaan yang membutuhkan
pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak
atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk
melawan bakteri, virus dan parasit. Istilah hemangioma yang digunakan sangatlah
luas. Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan berbagai kelainan
perkembangan vaskular, termasuk di dalamnya penyakit akibat malformasi
vaskular.
Malformasi vaskuler ini umumnya talah tampak sejak lahir sekitar 1,1% sampai
2,6% dan dapat berkembang hingga usia anak-anak bahkan dewasa.
Hemangioma dapat mengalami involusi atau regresi secara spontan selama
masakanak-kanak usia 5-7 tahun bahkan sampai usia 10-12 tahun
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Hemangioma ?
2. Apa Etiologi Hemangioma ?
3. Apa Saja Tanda dan Gejala Hemangioma ?
4. Apa Saja Klasifikasi Hemangioma ?
5. Bagaimana Diangnosis Hemangioma ?
6. Apa Saja Pemeriksaan Penunjang Hemangioma ?
7. Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Hemangioma ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Apa Definisi Hemangioma
2. Mengetahui Apa Etiologi Hemangioma
3. Mengetahui Apa Saja Tanda dan Gejala Hemangioma
4. Mengetahui Apa Saja Klasifikasi Hemangioma
5. Mengetahui Bagaimana Diangnosis Hemangioma
6. Mengetahui Apa Saja Pemeriksaan Penunjang Hemangioma
7. Mengetahui Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Hemangioma
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hemangioma
Hemangioma berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata heima yang berarti
darah dan memiliki akhiran -oma yang berarti membengkak atau tumor.
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak / tumor vaskuler jinak akibat
proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal
dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak.
Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua, contohnya
adalah cherry hemangioma atau angioma senilis yang biasanya jinak, kecil, red-
purple papule pada kulit orang tua. Umumnya hemangioma tidak membahayakan
karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya
beberapa bulan kemudian setelah kelahiran. Harus diwaspadai bila hemangioma
terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini
dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu
proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam
tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ
tersebut.
B. Etiologi Hemangioma
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum
diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol
pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam
kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor
(BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan
dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan
angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-
interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta
berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
5
C. Tanda Dan Gejala Hemangioma
Untuk memastikan apakah seorang bayi mengalami hemangioma, perhatikan
gejala seperti :
Awalnya seperti tanda merah biasa namun pertumbuhannya semakin cepat
pada usia 6-12 bulan
Pertumbuhan ini akan melambat di usia 1-7 tahun, menciut atau bahkan
D. Klasifikasi Hemangioma
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler dan
hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma) terjadi
pada kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada kulit
yang lebih dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa
kasus kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut
hemangioma campuran.
1. Hemangioma kapiler
Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan
menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu (Hall, 2005).
Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya
menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas,
dan keras pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya
warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar
6
Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah
trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering
disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang
sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan
pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan
dapat bertangkai, mudah berdarah.
2. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus
yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat
mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular yang
matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang
dalam, pada otot atau organ dalam.
3. Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum.
Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian
besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat
terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak,
berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat
memberi gambaran keratotik dan verukosa . Lokasi hemangioma campuran
pada lapisan kulit superfisial dan dalam, atau organ dalam.
E. Diagnosa Hemangioma
Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan Hampir pada seluruh
kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis
dan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun
demikian, beberapa jenis riwayat penyakit. Namun demikian, beberapa jenis
hemangioma dapat disalahartikan sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor
lain, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
7
Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya yaitu
limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital, venous
stars, dan herediter hemorragik telangiektasis (Rendu-Osler-Weber Syndrome).
F. Pemeriksaan Penunjang
1. USG
Ultrasonografi berguna untuk membedakan hemengioma dari struktur
dermis yang dalam ataupun subkutan, seperti kista atau kelenjar limfe.
8
2. MRI
MRI merupakan modalitas imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi
dan penyebaran baik hemangioma kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat
membantu membedakan hemangioma yang sedang berproliferasi dari lesi
vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya malformasi arteriovenus).
Hemangioma dalam fase involusi meberikan gambaran seperti pada lesi
vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena)
3. CT-Scan
Penggunaan kontras dapat membantu membedakan hemangioma dari
penyakit keganasan atau massa lain yang menyerupai hemangioma
4. Foto Polos
Pemeriksaan foto polos seperti sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat
apakah hemangioma mengganggu jalan nafas
5. Biopsy Kulit
BIopsi diperlukan bila ada keraguan diagnosis ataupun untuk menyingkirkan
hemangioedotelioma kaposiformis atau penyakit keganasan. Pemeriksaan
immunohistokimia dapat membantu menegakkan diagnosis. Komplikasi yang
dapat terjadi pada tindakan biopsy ialah perdarahan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan
hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang
hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital, memborok,
berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan struktural yang
signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan
satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
B. Saran
Dalam makalah ini tidak menutup kemungkinan masih terdapat banyak
kekurangan baik menyangkut isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kami
harapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini selanjutnya dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis khususnya dalam menambah wawasan pengetahuan
tentang kelainan- kelainan yang terjadi pada bayi baru lahir.
10
DARTAR PUSTAKA
Ikhsana, M., Agus Santoso, B., & Handriani, I. (2019). Faktor Resiko dan Karakteristik
Infantil Hemangioma di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 - 2019. Rekonstruksi
dan Estetik, 25-33.
Suparna, K., & Veda, L. P. (2022). Hemangioma Infantil Pada Satu Sisi Payudara .
Ganesha Medicina Journal, 115-119.
11