Anda di halaman 1dari 8

Nursing Care Plan

Pre Operasi
No
.
1.

Diagnosa

Tujuan
Tujuan Panjang

Tujuan Pendek

Intervensi

Rasional

Keperawatan
Nyeri
akut

Setelah

berhubungan

tindakan keperawatan tindakan

dengan agen injuri

selama 4 hari nyeri selama 1 x 24 jam nyeri

merupakan

biologi

(distensi

tidak terjadi

secara dini untuk dapat

jaringan

intestinal

kriteria :
Klien

oleh inflamasi)

dilakukan Setelah

dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi 1. Untuk mengetahui sejauh


keperawatan

dengan berkurang

dengan

kriteria :
mengalami

makan.
Tekanan

darah

dalam

batas

normal.
Frekuensi
dalam

jantung
batas

2. Jelaskan

Klien

nyeri berkurang.
Klien tidak gelisah.
Durasi
nyeri

berkurang.
Wajah klien

peningkatan selera

dan karasteristik nyeri.

mengatakan

tidak

meringis kesakitan.

pada

pasien

tentang penyebab nyeri

memberikan

tindakan

selanjutnya
2. Informasi yang tepat dapat

3. Ajarkan

tehnik

untuk

pernafasan diafragmatik
lambat / napas dalam.

tingkat

kecemasan

pasien

dan

menambah

pengetahuan

pasien tentang nyeri.


3. Napas
dalam
dapat
menghirup

O2 secara

adequate sehingga otototot


dalam

batas normal 16
24 x/m
Klien

indiaktor

menurunkan

normal.
Frekuensi
pernafasan

mana tingkat nyeri dan

4. Berikan aktivitas hiburan


(ngobrol dengan anggota

tidak

keluarga)

menjadi

sehingga

relaksasi
dapat

mengurangi rasa nyeri.


4. Meningkatkan
relaksasi
dan dapat meningkatkan

mengalami
diaforesis.
Ekspresi

tanda-tanda

vital

(misalnya:

mata

bercahaya,

kemampuan kooping.
5. Deteksi dini terhadap
perkembangan kesehatan

wajah

klien
tenang,
2.

5. Observasi

6. Kolaborasi dengan tim

pasien.
medis dalam pemberian 6. Sebagai profilaksis untuk
analgetik

tidak

dapat menghilangkan rasa


nyeri.

Ketidakseimbangan

meringis)
Setelah
dilakukan Setelah

nutrisi kurang dari

tindakan keperawatan tindakan

kebutuhan

selama 3 hari nutrisi selama 2 hari nutrisi

mempengaruhi

berhubungan

terpenuhi

kemampuan

mual/muntah,

kriteria :
:
mencerna makanan.
Berat badan stabil
Adanya peningkatan 2. Auskultasi bising usus; 2. Menentukan kembalinya
Intake
makanan
palpasi abdomen; catat
berat badan sesuai
peristaltik (biasanya dalam
yang cukup
pasase
flatus.
dengan tujuan.
2-4 hari).
Membran mukosa Berat badan ideal 3. Identifikasi kesukaan /
3. Meningkatkan kerjasama
lembab
dan
ketidaksukaan diet dari
sesuai dengan tinggi
pasien dengan aturan diet.
konjungtiva
pasien.
Anjurkan
pilihan
badan.
Protein/vitamin C adalah
Mampu
ananemis.
makanan tinggi protein
kontributor utuma untuk
Tidak
ada
mengidentifikasi
dan vitamin C.
pemeliharaan jaringan dan
kelemahan otot.
kebutuhan nutrisi.
perbaikan.
Malnutrisi
Dilaporkan adanya Tidak ada tanda-tanda
adalah
fator
dalam
perubahan sensasi
malnutrisi.
menurunkan pertahanan
Tidak
terjadi
rasa.

anorexia.

tubuh

dilakukan 1. Tinjau
keperawatan

dengan terpenuhi dengan kriteria

faktor-faktor 1. Mempengaruhi

individual

yang

pilihan

intervensi.

untuk

Nafsu

penurunan

makan

berat 4. Kolaborasi dalam

badan yang berarti


Tidak ada nyeri perut

meningkat

pemberian

obat-obatan

sesuai

indikasi:

Antimetik,

mis:

(Compazine).

Antasida

dan inhibitor histamin,


Setelah

gastrointestinal

tindakan keperawatan

tindakan

berhubungan

selama 3 hari tidak

selama

dengan penurunan

terjadi

terjadi

peristaltik usus

motilitas

motilitas gastrointestinal 2. Auskultasi bising usus

gastrointestinal

terpenuhi dengan kriteria

disfungsi

dengan

kriteria :
Distensi abdomen
Percepatan
pengosongan

Setelah

keperawatan
2

hari

tidak

warna

dan

konsistensi

feces

menurunkan pembentukan
untuk

erosi

disfungsi

mukosa

4. Kaji

makanan.
Nafsu
makan

tidaknya

ada

atau

kelainan

yang

pada

eliminasi

fekal.
2. Mengetahui normal atau

perbaikan fungsi usus.


4. Gangguan motilitas usus

dapat

mentoleran

dan

tidaknya pergerakan usus.


3. Adanya flatus menunjukan
3. Kaji adanya flatus

Klien

mencegah

kemungkinan ulserasi.

terjadi

adanya

distensi

abdomen

dapat

meningkat.
Frekuensi

tinja

berwarna empedu.
Perubahan
suara

normal.
Warna

tinja 5. Berikan

menyebabkan

akumulasi gas di dalam


lumen

lambung.
Isi
lambung

usus.

atau

mis: simetidin (tagamet).


dilakukan 1. Kaji dan catat frekuensi, 1. Mengetahui

Disfungsi motilitas

terpenuhi

dilakukan

Menetralkan
asam

proklorperazin

3.

terhadap infeksi.
4. Mencegah
muntah.

usus

sehingga

terjadi distensi abdomen.


5. Meningkatkan

kepada

penjelasan
pasien

dan

pengetahuan pasien dan


keluarga

serta

untuk

Bising usus < 5x/m


Kesulitan BAB
Bentuk tinja keras.
Peningkatan sisa

lambung
Mual
Regurgitasi
Muntah.

normal.
Konsistensi tinja

keluarga

penyebab

meningkatkan

terjadinya

gangguan

antara perawat-pasien dan

normal.
Jumlah

dalam BAB

normal.
Suara
normal.
Warna

tinja

usus 6. Kolaborasi
pemberian
cairan

dalam
terapi

kerjasana

keluarga.
6. Membantu

dalam

pemenuhan

kebutuhan

eliminasi

pencahar (Laxatif)

lambung normal.
Jumlah
sisa
aspirasi lambung
minimal.
Jumlah albumin
dalam

rentang

normal.
Jumlah
hematokrit dalam
batas normal.
Jumlah
gula
darah dalam batas
normal.

4.

Defisiensi

Setelah

pengetahuan

tindakan

dilakukan Setelah
keperawatan tindakan

dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Tingkat


keperawatan

pasien

membantu

pengetahuan
menentukan

berhubungan

selama 3 x 24 jam selama

dengan

kurang pengetahuan

pajanan

tentang bertambah

penyakit.

klien pengetahuan
dengan bertambah

kriteria :

24

jam
klien
2. Berikan

tampak Klien tampak tenang

mengenai

penjelasan
hernia

pengertian, penyebab dan

tenang
Tidak bertanya terus
menerus

memberikan

dengan

kriteria :

Klien

metoda

proses serta penanganan

dalam
pendidikan

kepada pasien
2. Penjelasan yang
membuat

pasien

jelas
dan

keluarga cepat memahami


sehingga

pengetahuan

meningkat.
dengan jelas.
3. Pasien akan lebih mudah
3. Berikan penguatan bila
mengingat jika diberi
pasien
mampu
reinforcement
oleh
menyebutkan
kembali
perawat
mengenai
apa
yang
sudah
pemahamannya.
dijelaskan.
4. Eksplorasi penggalaman
4. Anjurkan pasien untuk
dengan pasien lain dalam
menanyakan
kepada
pembedahan yang sama
pasien di samping untuk
membantu meningkatkan
berbagi pengalaman
pengetahuan pasien dan

tentang

penyakitnya

keluarga
Post Operasi
No
.
1.

Diagnosa

Tujuan
Tujuan Panjang

Keperawatan
Nyeri berhubungan Setelah

dengan agen injuri tindakan

Tujuan Pendek

dilakukan Setelah
keperawatan tindakan

dilakukan
keperawatan

Intervensi

Rasional

1. Kaji tingkat nyeri, lokasi 1. Untuk mengetahui sejauh


dan karasteristik nyeri.

mana tingkat nyeri dan

fisik (luka insisi selama 4 hari nyeri selama 1 x 24 jam nyeri

merupakan

post

secara dini untuk dapat

operasi tidak terjadi

appenditomi).

kriteria :
- Klien

dengan berkurang
kriteria :

mengalami

peningkatan selera
-

makan.
Tekanan

darah

dalam

batas

normal.
Frekuensi jantung
dalam

mengatakan

nyeri berkurang.
Klien tidak gelisah.
Durasi
nyeri

berkurang.
Wajah klien

meringis kesakitan.

pasien

tentang penyebab nyeri

tehnik

untuk

pernafasan diafragmatik
lambat / napas dalam.

4. Berikan

aktivitas

anggota keluarga.
5. Observasi tanda-tanda
vital

wajah

klien

(misalnya:

mata

bercahaya,

meringis)

kecemasan

pasien

menambah

pengetahuan

dan

pasien tentang nyeri.


3. napas
dalam
dapat

otot

dalam

mengalami

tenang,

tingkat

O2 secara

adequate sehingga otot-

tidak

diaforesis.
Ekspresi

selanjutnya
2. Informasi yang tepat dapat

menghirup

hiburan (ngobrol dengan

24 x/m
Klien

tindakan

menurunkan
3. Ajarkan

tidak

pada

normal.
Frekuensi
batas normal 16

Klien

memberikan
2. Jelaskan

batas

pernafasan

dengan

indiaktor

tidak

6. Kolaborasi dengan tim


medis dalam pemberian
analgetik

menjadi

sehingga

relaksasi
dapat

mengurangi rasa nyeri.


4. Meningkatkan relaksasi
dan dapat meningkatkan
kemampuan kooping.
5. Deteksi dini terhadap
perkembangan kesehatan
pasien.
6. Sebagai profilaksis untuk
dapat menghilangkan rasa
nyeri.

2.

Resiko

infeksi Setelah

berhubungan
dengan

tindakan

dilakukan Setelah
keperawatan tindakan

dilakukan 1. Observasi
keperawatan

tindakan selama 3 hari infeksi selama 1 x 24 jam infeksi

invasif (insisi post tidak terjadi


pembedahan).

kriteria :
- Suhu
dalam
normal.
- Integritas

dengan tidak terjadi

pasien

sesuai

kondisi pasien.

tanda
mukosa

dengan

tidak

mengalami
pembengkakan.
- Luka operasi tidak

infeksi

(rubor,color,dolor,funct
io laesa)
- Tanda gejala infeksi tidak
meluas.
- Mengidentifikasi
mengoreksi
pengobatan.
- TTV dalam Batas normal

merupakan
kondisi

pedoman
klien

dan

abnormalitas pada kondisi


2. Kaji adanya tandatanda
infeksi dan peradangan
meliputi

adanya

kemerahan sekitar luka


dan

vital

terhadap perubahan pada

kriteria :
batas - Tidak ada gejala dan

lembab
- Sel darah putih dalam
batas normal
- Luka operasi

vital

tandatanda 1. Tanda-tanda

dan

pus

pada

klien
2. Adanya kemerahan, oedem,
pus, dan rasa panas pada
luka

merupakan

infeksi pada luka operasi

luka

operasi.
3. Lakukan medikasi luka 3. Mensterilkan
steril/bersih tiap hari.

steril/tidak
tekhnik

dan

infeksi

dan

dan

menghindari infeksi pada

antiseptik/kesterilan
perawatan

dan

cepat sembuh.
4. Meningkatkan
penyembuhan

aseptic
dalam

luka

menjaga luka agar tetap

tampak kemerahan
- Berat badan stabil
4. Pertahankan

adanya

luka

luka operasi.

tindakan

keperawatan lainnya.
5. Jaga personal hygiene 5. Meningkatkan sterilan pada

pasien.
6. Manajemen

luka dan personal hygiene


kebersihan

klien
6. Agar ruangan tetap steril

lingkungan pasien.
7. Mempercepat
7. Kolaborasi dengan tim
penyembuhan luka
medis dalam pemberian
tidak terjadi infeksi.
therapy antibiotik

agar

Anda mungkin juga menyukai