Anda di halaman 1dari 4

BAB II

SAMPLING PENERIMAAN
2.1.

Pengertian Sampling Penerimaan

Sampling penerimaan (acceptance sampling) adalah metode untuk membuat


keputusan menerima atau menolak sebuah produk berdasarkan sebuah standar
tertentu. Sampel yang diambil dan diinspeksi dari produk itu yang nantinya akan
mempengaruhi keputusan diterima atau ditolak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari acceptance sampling:

Acceptance sampling tidak hanya digunakan untuk memperkirakan


keputusan penerimaan atau penolakan saja.

Acceptance sampling juga bukan merupakan alat pengendalian kualitas,


namun merupakan alat untuk memeriksa apakah produk atau bahan baku
yang

datang

keperusahaan

atau

produk

yang

telah

dihasilkan

perusahaan tersebut telah memenuhi spesifikasi.

Acceptance sampling dapat dilakukan selama inspeksi bahan baku yang


datang, komponen, dan perakitan, pada berbagai fase dalam proses
operasi, atau selama inspeksi produk akhir.

Acceptance sampling digunakan sebagai suatu bentuk dari inspeksi


antara perusahaan dengan pemasok, antara pembuat produk dengan
konsumen, atau antar divis idalam perusahaan.

Acceptance sampling tidak melakukan pengendalian atau perbaikan


kualitas proses, melainkan hanya sebaga imetode untuk menentukan
disposisi terhadap produk yang datang (bahanbaku) atau produk yang
telah dihasilkan (barang jadi) (Mitra, 1993).

2.2.

Macam/Jenis Sampling Penerimaan


Macam/ jenis sampling penerimaan yaitu: penyampelan tunggal,
penyampelan Ganda, dan penyampelan Banyak

Penyampelan Tunggal
Suatu sample yang terdiri dari sejumlah barang barang yang tertentu
jumlahnya, diambil secara sembarang dari sekumpulan barang-barang itu.
Bila barang barang yang rusak, jumlahnya kurang dari suatu jumlah yang
telah ditentukan, maka kumpulan barang itu dapat diterima dan sebaliknya

bila barang yang rusak lebih besar dari yang telah ditentukan maka barang
tersebut ditolak.
Penyampelan Ganda
Dilakukan pengambilan sample dalam dua tingkat, yaitu:
Sampling pertama : Dilakukan seperti pada sampel tunggal (single sampling).
Bila jumlah barang yang rusak kurang dari yang telah ditentukan, kumpulan
barang barang itu diterima, dan bila jumlah ini lebih dari yang ditentukan
tersebut, maka dilakukan pengambilan sample sekali lagi.
Sampling kedua : seperti sampling pertama, Bila jumlah barang yang rusak
kurang dari yang telah ditentukan, kumpulan barang barang itu diterima, dan
bila jumlah ini lebih dari yang ditentukan tersebut, maka kumpulan barang
barang itu ditolak
Penyampelan Banyak
(Analogikan dengan hal tersebut diatas) , sedangkan berapa kali sampel
harus diambil adalah dari kesepakatan antara produsen dan konsumen.

2.3.

Mil STD-105 E
Mil-STD-105E merupakan perencanaan sampling penerimaan untuk inspeksi
lot by lot yang dikembangkan oleh Negara Amerika Serikat untuk keperluan
pembelian pemerintah. Perencanaan sampling standard ini dimaksudkan
untuk pemeriksaan/inspeksi serangkaian lot yang continue.
Versi paling awal dari Military Standard 105E (MIL STD 105E) adalah MIL
STD 105A tahun 1950, kemudian direvisi menjadi MIL STD 105E tahun1989
yang tertunda hingga1991. Sekarang standar tersebut telah diadopsi oleh
International Standard Organization (ISO) sebagai ISO 2859. Adalah sistem
pengambilan sampel untuk data atribut dengan indeks kualitas ang
digunakan adalah AQL. AQL adalah persentase ketidak sesuaian maksimum
(atau maksimum banyaknya kesalahan per seratus unit produk) yang
bertujuan untuk inspeksi sampel, yang dipertimbangkan secara tepat sebagai
rata-rata proses. Alat yang digunakan adalah tabel yang berkaitan dengan
banyaknya inspeksi. Inspeksi tersebut menggunakan Tingkat Inspeksi
(inspection level)
Inspection level menunjukkan hubungan antara ukuran lot/batch dan ukuran
sampel. Ada 3 level inspeksi, yaitu level I, II dan III. Level II adalah yang
umum digunakan, Level I memerlukan kira-kira setengah dari jumlah sampel

level II, dan digunakan bila akan mengurangi biaya sampling dan level
diskriminasi yang dibutuhkan rendah, Level III memerlukan kira-kira dua kali
lipat dari jumlah sampel level II, dan digunakan bila diskriminasi lebih tinggi
dibutuhkan.
Selain level I, II dan III, juga ada special level S-1, S-2, S-3 dan S-4. Special
level menggunakan sampel yang sangat sedikit dan dapat dipilih apabila
jumlah sampel yang dibutuhkan sedikit dan resiko sampling besar dapat
ditoleransi
Standard ini menyediakan 3 macam jenis sampling yaitu tunggal (single),
ganda (double)

dan banyak (multiple), selanjutnya, standar tersebut

mencakup tiga tipe/cara inspeksi, yaitu inspeksi secara normal, ketat, dan
longgar. Tipe inspeksi tersebut diterapkan tergantung kualitas produkyang
diinspeksi. Pada awalnya, inspeksi normal yang digunakan, lalu diikuti
inspeksi ketat atau longgar. Inspeksi ketat atau inspeksi untuk kualitas produk
yang rendah, menghendaki sampel yang lebih banyak jumlahnya dari pada
inspeksi normal. Inspeksi ketat digunakan bilakualitas produk menurun.
Inspeksi longgar diterapkan jika kualitas produk membaik atau kualitas tinggi,
banyaknya sampel yang diambil lebih sedikit disbanding sampel normal,
sehingga lebih mudah untuk menerima produk tersebut.
Tabel 2.1 Ukuran Sampel Kode Huruf ( MIL-STD-105E)

Misalkan jumlah lot 1500, maka untuk inspeksi level II, jumlah sampel yang
diambil adalah K Berapa jumlah K akan ditentukan oleh jenis sampling yang
dipakai, apakah single, double atau multiple.

10

Tabel 2.2 Bagian Perencanaan Sampel tunggal untuk Inspeksi Normal


(Mil-STD-105E)

Perencanaan Sampling menunjukkan jumlah sampel yang akan diinspeksi


dari suatu unit lot/batch (jumlah sampel atau beberapa seri jumlah sampel)
lengkap dengan kriteria untuk menentukan apakah lot/batch tersebut diterima
(accepted) atau ditolak (rejected). Angka penerimaan atau penolakan ini
disebut juga sebagai acceptance (Ac) and rejection (Re) number.

2.4.

Contoh Soal
Diketahui :
Jumlah lot: 30.000

Tingkat Inspeksi: Tingkat II

AQL

Jenis sampling : tunggal

: 1,0%

Jenis inspeksi : normal


Tentukan perencanaan sampling nya.
Jawab:
Ukuran sampel didapat dari table kode huruf yaitu huruf M.
Nilai huruf M dilihat pada table perencanaan sampling tunggal untuk inspeksi
normal yaitu 315.
Kriteria acceptance (Ac) : 7
Kriteria rejection (Re) : 8

2.5.

Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan Single sampling Jelaskan !
2. Sebutkan keuntungan inspeksi 100% dibanding inspeksi sampling !
3. Apa yang dimaksud dengan AQL (Acceptable Quality Level) Jelaskan !
4. Tunjukkan rencana sampling tunggal untuk inspeksi normal dengan data
berikut:
Ukuran lot

: 2000

Tingkat inspeksi

: Tingkat III

AQL

: 0,65%.

11

Anda mungkin juga menyukai