Anda di halaman 1dari 19

Laporan Kimia Fisika IV

I.

Judul Percobaan

II.
III.
1.
2.
3.

: Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan


Viscometer Ostwald
Tanggal percobaan
: Rabu, 3 Desember 2014; pukul 09.30
Selesai Percobaan
: Rabu, 3 Desember 2014; pukul 13.00
IV. Tujuan Percobaan :
Terampil menggunakan viscometer ostwald.
Menentukan sifat-sifat molekul.
Menyelidiki angka kental relative suatu zat cair dengan menggunakan air sebagai
pembanding.
Dasar Teori
Perbedaan sifat zat cair salah satunya adalah adanya perbedaan terhadap tingkat

V.

kekentalandari zat cair tersebut. Kekentalan atau disebut juga viskositas merupakan
besar kecilnya gesekan di dalam fluida.
Kekentalan atau viskositas adalah gaya hambat atau friksi internal yang
mempengaruhi kemampuan mengalir suatu fluida. Sifat kekentalan dan sifat aliran
suatu zat cair dapat diukur dengan menggunakan instrumen yang disebut viskometer.
Nilai viskositas dinyatakan dengan satuan N detik/m2 atau Pascal detik (Pa s)
dalam satuan SI. Dalam sistem CGS, viskositas dinyatakan dengan satuan dyne
detik/cm2 atau poise (P), dimana 1 P = 100 cP (centipoise) atau 1 cP = 10-3 Pa s.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Viskositas
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:
1.

2.

Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar
molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperatur.

3.

Kehadiran zat lain


Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin
adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin

4.

maupun minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.


Ukuran dan berat molekul

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

Laporan Kimia Fisika IV


Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran
5.
6.

lambat sehingga viskositas juga tinggi.


Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan
gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
Pengaruh waktu terhadap kekentalan dan sifat aliran
Kekentalan beberapa zat cair yang bersifat non Newtonian berubah dengan
bertambahnya waktu pengukuran, baik menjadi lebih kental maupun lebih encer. Zat
cair yang mengalami sifat semakin mengental oleh lamanya pengadukan disebut
bersifat thixotropic. Contoh : gelatin, krim. Sedangkan zat cair yang mengalami sifat
semakin encer oleh lamanya pengadukan disebut bersifat rheopectic.
Kekentalan disebabkan karena kohesi antara patikel zat cair. Zat cair ideal tidak
mempunyai kekentalan. Zat cair mempunyai beberapa sifat sebagai berikut:
a.

Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair akan terbentuk permukaan bebas

b.
c.
d.
e.

horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.


Mempunyai rapat masa dan berat jenis.
Dapat dianggap tidak termampatkan.
Mempunyai viskositas (kekentalan).
Mempunyai kohesi, adesi dan tegangan permukaan.
Viskositas absolut suatu cairan didefinisikan sebagai gaya yang digunakan untuk

memindahkan bidang datar suatu satuan luas terhadap bidang lain yang sama sejauh
satu satuan panjang pada satu satuan kecepatan. Viskositas absolut dapat diukur dengan
menggunakan kecepatan alir melalui pipa kapiler
Metode prmgukuran viskositas dapat dilakukan dengan metode Ostwalt. Alat
yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut viskometer. Setidaknya
terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran viskositas. Pertama, metode
pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa kapiler vertikal saat menempuh
jarak tertentu. Alat yang digunakan dengan metode ini adalah viscometer Ostwald yang
unsur kerjanya berdasarkan Hukum Poiseuille. Persamaan hukum Poiseuille:
4

pr t
8 lV
Keterangan :

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

Laporan Kimia Fisika IV

Viskositas cairan

Volume cairan

Waktu

Jari jari pipa kapiler

Panjang pipa kapiler

Tekanan

Gambar viscometer ostwald


Makin besar viskositas cairan, makin sulit cairan itu mengalir. Gelas dan
polimerpolimer tinggi mempunyai viskositas yang besar. Besar dan panjang molekul
menghalangi aliran. Pada zat zat yang ikatan molekulnya kuat, kemampuannya
mengalir kecil karena gaya Van der Walls yang kuat. Jika zat cair itu sudah dapat
mengalir, proporsi kecepatan molekul sesuai dengan distribusi Boltzman. Viskositas zat
cair itu dapat terjadi bila bagian bagian zat cair yang saling berdekatan itu mengalir
(bergerak dengan kecepatan yang tidak sama).

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

Laporan Kimia Fisika IV


Viskositas suatu fluida dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Viskositas zat
cair sangat dipengaruhi oleh temperatur, semakin tinggi temperatur maka semakin
rendah koefisien viskositas. Selain itu viskositas juga dipengaruhi oleh zat zat yang
terlarut dalam cairan tersebut. Penambahan koloid pada cairan dapat mengubah
viskositas. Penambahan polimer juga dapat meningkatkan viskositas karena bentuk
molekulnya yang berupa batang atau benang benang yang cukup panjang.
Pengukuran viskositas absolut secara langsung memiliki kendala yang sulit
diatasi. Viskositas relatif suatu cairan merupakan perbandingan viskositas absolut air
pada suhu yang sama. Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
1 d 1 t 1
=
2 d 2 t 2

VI.

Alat dan Bahan


Alat
Viscometer Ostwald
Pipet volume 5 mL
Stopwatch
Beaker Glass

Bahan :
Larutan Aseton
Larutan Etanol
Larutan Gliserol 0,25 M
Larutan Gliserol 0,5 M
Larutan Gliserol 0,75 M
Larutan Gliserol 1 M

VII.

Larutan
Prosedur
KerjaAseton
Digunakan untuk mencuci viscometer
Viscometer ostwold bersih

Dialiri zat yang akan dicari viskositasnya


Viscometer siap dipakai

Dimasukkan 5 mL gliserol dengan berbagai konsentrasi mulai dari yang terendah


Tiup sampai cairan berada diatas tanda bagian atas viscometer
Dibiarkan menngalir turun
Dicatat waktu untuk melewati z tanda tersebut
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald
Waktu (s)

Page

VIII. Hasil pengamatan


IX.
XIII. D
ug
X.

XII.
XI.

Prosedur Percobaan

aa

Hasil
Pengam
atan

n/
R

XIV. Kesimp
ulan

ea
ks

Larutan Aseton
XV.
XVI.
XVII.untuk mencuci viscometer
Digunakan
XVIII.

XIX. bersih
Viscometer ostwold
XX.
XXI.

XXII.
XXIII.
Dialiri zat yang akan dicari viskositasnya
XXIV.

LXXX.Semaki

n besar

ak

konsent

in

rasi

be

maka

sa

viskosit

asnya

ko

semaki

ns

n besar,

en

waktu

XXXI.

tra

yang

si

dibutuh

XXV.
XXVI. Sebelum
Larutan Etanol : larutan
tidak berwarna
Gliserol : larutan

tidak

berwarna

Viscometer siap dipakai

XXVII.

esudah
XXVIII.

K
Dimasukkan 5 mL gliserol dengan berbagai konsentrasi mulai dari yang terendah
Tiup sampai cairan berada diatas tanda bagian atas viscometer
XXX.
Dibiarkan menngalir turun
Dicatat waktu untuk melewati z tanda tersebut
0
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald
Waktu (s)

i
LXI. Se

XXIX.
W

Page 5

kan

XXXII.

XXXIII.

ak

untuk

melewa

XXXIV.

XXXV.

vi

ti

sk

tanda

os

juga

XXXVII.

ita

semaki

XXXVI.
1

se

XXXVIII.
Berat piknometer : 15,2641

ak

gram
Air : 00.02.01 s
Berat piknometer + giserol :

in

XXXIX.
K

n lama.
LXXXI.
V
iskosita

XL.
M

sa

tu
ya

XLIII.

XLIV.

ng

di
bu

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page 6

>

> 0,5 M

w
XLI.

rasi

0,75 M

r,
ak

pada

konsent

be

XLII.

dua

>

0,25

M
LXXXII.

LX

LXXXIV.

LXX

XLV.

XLVI.

tu

hk

LXXXVI.

LX

LXXXVIII.

LX

el

XC.

XC

XLVIII.

un

tu
k
m

Viskositas
L.

LI.

V
LIII.

LII.
1

w
ati
du
a

LIV.

LV.

ta

nd

LVI.

LVII.

LVIII.

LIX.

se

a
ju
ga

ak
LX.
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

in
Page 7

an
XLVII.

XLIX.

XCII.
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
C.
CI.
CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII.
CVIII.

la
m
a
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
LXX.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
LXXIV.
LXXV.
LXXVI.
LXXVII.
LXXVIII.
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page 8

CIX.
CX.

LXXIX.

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page 9

CXI. Analisis dan Pembahasan


CXII.

Pada percobaan yang berjudul Menentukan Kekentalan Relatif Zat

Cair dengan Viscometer Ostwald ini memiliki tujuan untuk menentukan sifat-sifat
molekul dan menyelidiki angka kental relative suatu zat cair dengan menggunakan air
sebagai pembandingnya. Adapun metode yang dilakukan adalah metode penentuan
kekentalan relative zat cair dengan menggunakan viscometer Ostwald. Zat cair yang
digunakan adalah gliserol dengan berbagai konsentrasi yaitu 1M ; 0,75M ; 0,5M ; dan
0,25M dan sebagai pembandingnya digunakanaquades
CXIII.

Sebelum melakukan tahap tahap pengukuran viskositas gliserol,

dilakukan penentuan densitas zat cair yang akan diukur viskositasnya dan didapatkan
nilai viskositas. Zat cair yang digunakan yaitu gliserol dengan berbagai konsentrasi
yaitu 1M ; 0,75M ; 0,5M ; dan 0,25M dan sebagai pembandingnya digunakan aquades.
Nilai densitas masing masing zat cair didapatkan :
CXIV.

Tabel 1. Nilai Densitas Zat Cair


CXV. Zat

CXVI. Massa

Cair

Jenis
(gram

CXVII.
Aquades
CXIX. Gliser
ol 1 M
CXXI. Gliser

/mL)
CXVIII.
0,986
CXX. 0,941
CXXII.

ol

0,939

0,75
M
CXXIII.

CXXIV.

Gliserol 0,5
M
CXXV.Gliser

0,848
CXXVI.

ol

0,828

0,25
M
CXXVII.

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CXXVIII.

Setelah diketahui ondensitas dari masing masing zat cair.

Langkah pertama membilas viscometer Ostwald, zat cair yang akan dicari
viskositasnya, setelah itu dimasukkan sebanyak 5 mL gliserol. Sebelum membilas
dengan yang akan diuji, sebenarnya viscometer Ostwald seharusnya dibilas dengan
menggunakan alkohol atau aseton. Fungsi pembilasan dengan aseton atau alkohol
adalah agar zat cair yang dimasukkan dalam viscometer Ostwald setelah digunakan
tidak tercampur dengan zat cair dengan konsentrasi yang berbeda yang akan
dimasukkan kedalam viscometer Ostwald. Fungsi lain ialah alkohol atau aseton bersifat
lebih volatil (mudah menguap) daripada air sehingga dapat mempercepat proses
pengeringan.
CXXIX. Setelah tahap pembilasan viscometer Ostwald selesai, langkah
selanjutnya adalah memasukkan gliserol ke dalam viscometer Ostwald dengan
menggunakan pipet volume 5 mL. Pada viscometer Ostwald terdapat dua tanda yaitu
upper mark dan lower mark seperti pada gambar dibawah ini. Untuk mengukur waktu
yang diperlukan gliserol untuk melewati jarak antara dua tanda yang terdapat pada
viscometer (waktu alir), caranya adalah memberi tekanan dengan cara meniup larutan
gliserol sampai berada di atas kedua tanpa pada viscometer Ostwald.
CXXX.
CXXXI.
CXXXII.
CXXXIII.
CXXXIV.
CXXXV.
CXXXVI.
CXXXVII.
CXXXVIII.
CXXXIX.
CXL.
CXLI.
CXLII.
Gambar. Viscometer
Ostwald
CXLIII.
CXLIV. Kemudian membiarkan cairan mengalir turun pada saat cairan tepat
berada pada

upper mark mencatat waktu yang dibutuhkan cairan tersebut untuk

mengalir turun sampai pada lower mark. Selanjutnya langkah tersebut diulangi
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

sebanyak dua kali. Percobaan tersebut langkahnya sama, hal yang sama dilakukan
untuk air dan gliserol dengan berbagai konsentrasi. Sehingga didapat data sebagai
berikut :
CXLV.

Tabel 2. Waktu (s) alir gliserol berbagai konsentrasi

CXLVI.
CXLVII.

CL.

Zat

CXLVIII.
Waktu alir (s)
CLI. t2
CLII. trata-rata

t1

Cair
CLIII. Gliserol 1 M
CLIV. 5,05
CLVII.
Glise CLVIII.
3,97

CLV. 2,01
CLIX. 2,01

CLVI. 3,52
CLX. 2,99

rol 0,75 M
CLXI. Gliserol 0,5

CLXII.

3,11

CLXIII.

2,01

CLXIV.

2,56

M
CLXV.Gliserol

CLXVI.

2,78

CLXVII.

2,01

CLXVIII.

2,39

CLXX.

2,01

CLXXI.

2,01

CLXXII.

2,01

0,25 M
CLXIX.
Air
CLXXIII.

CLXXIV. Setelah didapatkan data seperti yang dijelaskan pada tabel 2. Langkah
selanjutnya adalah menentukan angka kekentalan relatif zat cair atau viskositas () dari
gliserol dari masing masing konsentrasi dengan membandingkan dengan viskositas
air (aquades) yang telah diketahui pada tabel harga viskositas yaitu sebesar 1,025 x 10 -3
Pa.s. Viskositas relatif suatu cairan merupakan perbandingan viskositas absolut air pada
suhu yang sama. Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
1
2

CLXXV.

d1 t 1
d2 t 2

CLXXVI.Dari hasil perhitungan maka didapatkan data, nilai viskositas gliserol


dengan konsentrasi :
CLXXVII.

Tabel 3. Harga Viskositas Gliserol Pada Berbagai


Konsentrasi
CLXXVIII.

liserol
CLXXX. 1 M

CLXXIX.Viskosita
s (Pa.s)
CLXXXI.2,458 x
10-3

CLXXXII.

0,

CLXXXIII.

1,932 x

10-3

75 M
CLXXXIV.

0,

CLXXXV.

50 M
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

1,514 x

10-3
Page

CLXXXVI.

CLXXXVII.

0,

10-3

25 M
CLXXXVIII.
CLXXXIX.

1,353 x

Dari Tabel 3 dapat dibuat suatu kurva dengan memplotkan

harga viskositas dengan konsentrasi pada masing masing gliserol, sehingga di dapat
grafik sebagai berikut :

grafik viskositas vs konsentrasi gliserol

viskositas (pa.s)

Linear ()

konsentrasi gliserol (M)

CXC.
CXCI.

Gambar. Kurva perbandingan Antara Konsentrasi Gliserol


Dengan Harga Viskositas

CXCII.

Berdasarkan gambar kurva tersebut bahwa regresi linier R2 = 0,952.

Kurva tersebut menggambarkan konsentrasi berbanding lurus dengan harga


viskositasnya. Jadi semakin besar konsentrasi gliserol maka semakin besar harga
viskositas atau nilai kekentalan relatifnya yang didapatkan, atau semakin menurunnya
konsentrasi suatu zat cair (gliserol) maka semakin menurun/semakin kecil pula nilai
dari viskositasnya. Semakin besar nilai viskositas cairan, maka semakin sulit cairan
tersebut untuk mengalir. Pada zat zat yang ikatan molekulnya kuat (konsentrasi
tinggi), kemampuan mengalirnya kecil karena adanya gaya Van der Walls antara
molekul yang kuat. Jika zat cair tersebut sudah dapat mengalir proporsi kecepatan
molekul sesuai dengan distribusi Boltzman. Viskositas zat cair dapat terjadi bila bagian
bagian zat cair yang saling berdekatan itu mengalir (bergerak dengan kecepatan yang
sama).
CXCIII.
CXCIV. Kesimpulan
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CXCV.

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebagai

berikut:
1. Viscometer Ostwald bekerja berdasarkan prinsip pipa kapiler
2. Semakin besar konsentrasi maka viskositasnya semakin besar dan waktu yang
dibutuhkan untuk melewati dua tanda juga makin lama. Viskositas pada konsentrasi :
1M > 0,75 M > 0,5 M > 0,25 M
3. Sehingga didapatkan nilai viskostias gliserol dengan konsentrasi :
CXCVI.

CXCVII.

liserol
CXCVIII.

skositas

CXCIX.

M
0,75 M

CC.

Vi

CCI.

CCII. 0,50 M

CCIII.

CCIV. 0,25 M

CCV.

(Pa.s)
2,

458 x 10-3
1,932 x
10-3
1,514 x
10-3
1,353 x
10-3

CCVI.
CCVII.
CCVIII.
CCIX.
CCX.
CCXI.
CCXII.
CCXIII.
CCXIV.
CCXV. Daftar Pustaka
CCXVI. Anonim

A.

2011.

Viskositas

Zat

Cair.

Online

http://laporan-

kita.blogspot.com/ 2011/06/viscositas-zat-cair.html. (Diakses pada tanggal 7


desember 2014; pukul 16.45)
CCXVII.

Anonim.

2011.

Tinjauan

Pustaka

Viskometer.

Online:

http://repository.upi.edu/operator /upload/sfis0708830chapter2pdf. (Diakses pada


tanggal 7 desember 2014; pukul 16.48)
CCXVIII.

Budianto, A. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair

Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Seminar Nasional IV SDM


Teknologi Nuklir Yogyakarta.
CCXIX. Dugdale., R.H. 1986, Mekanika Fluida, Edisi III. Erlangga: Jakarta.
CCXX. Martin, et al. 1963. Farmasi Fisik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CCXXI. Muhajir, K. 2011. Pengaruh Viskositas Terhadap Aliran Fluida Gas-Cair


Melalui Pipa Vertikal Dengan Perangkat Lunak Ansys Fluent 13.0. Jurnal
Kompetensi Teknik Vol. 3, No. 1.
CCXXII.

Nasrudin, Harun, dkk. 2013. Panduan Praktikum Mata Kuliah Kimia

Fisika IV. Surabaya : Universitas negeri surabaya


CCXXIII.

Retno, D. dan Teddy H. 2012. Pengolahan Limbah Pabrik Sabun Dari

Soap Gliserin Menjadi Triasetin. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 2, No. 2.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXVIII. Lampiran Perhitungan

Massa piknometer + Glliserol


CCXXXIX.

CCXL.

CCXLI.
1

CCXLII.
2

CCXLIII.

CCXLIV.

0,

CCXLV.

CCXLVI.

0,

CCXLVII.

CCXLVIII.

0,

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CCXLIX.
CCL. Massa jenis Gliserol
=

CCLI.

m
v

CCLII.
1 M =

CCLIII.

m
v

9,4197 gr
10 mL

CCLIV.

CCLV.

0,94197 gr /mL

CCLVI.

CCLIX.

CCLXII.

0,75 M =

m
v
9,3905 gr
10 mL

CCLVII.

CCLVIII.

0,93905 gr /mL

0,5 M =

m
v
8,4817 gr
10 mL

CCLX.

CCLXI.

0,84817 gr /mL

0,25 M =

m
v
8,2830 gr
10 mL

CCLXIII.

CCLXIV.

0,8283 gr /mL

CCLXV.
m air 9,8679 gr
gr
=
=0,98679
v air
10 mL
mL

CCLXVI.

Densitas air=d 1=

CCLXVII.

air =1=1,025 x 103 Pa . s

o Untuk Gliserol 1 M
Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

1 d 1 x t 1
=
2 d 2 x t 2

CCLXVIII.
CCLXIX.

1 x d 2 x t 2
d1 xt 1
1,025 x 103 Pa. s x 0,94197

CCLXX.

CCLXXI.

0,98679
4,876 x 103
1,983

g
x 5,05 s
mL

g
x 2,01 s
mL

Pa.s = 2,458 x 10-3 Pa.s

o Untuk Gliserol 0,75 M


1 d 1 x t 1
=
CCLXXII.
2 d 2 x t 2
CCLXXIII. 2

1 x d 2 x t 2
d1 xt 1
1,025 x 103 Pa. s x 0,94197

CCLXXIV. 2

CCLXXV. 2

0,98679
3,832 x 103
1,983

g
x 3,97 s
mL

g
x 2,01 s
mL

Pa.s = 1,932 x 10-3 Pa.s

CCLXXVI.
o Untuk Gliserol 0,5 M
1 d 1 x t 1
=
CCLXXVII.
2 d 2 x t 2
CCLXXVIII.

1 x d 2 x t 2
d1 xt 1

1,025 x 103 Pa. s x 0,94197


CCLXXIX. 2

CCLXXX. 2

0,98679
3,002 x 103
1,983

g
x 3,11 s
mL

g
x 2,01 s
mL

Pa.s = 1,514 x 10-3 Pa.s

CCLXXXI.
o Untuk Gliserol 0,25 M
1 d 1 x t 1
CCLXXXII. 2 = d 2 x t 2

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CCLXXXIII.

1 x d 2 x t 2
d1 xt 1
1,025 x 103 Pa. s x 0,94197

CCLXXXIV.

CCLXXXV.2

0,98679

2,684 x 103
1,983

g
x 2,78 s
mL

g
x 2,01 s
mL

Pa.s = 1,353 x 10-3 Pa.s

CCLXXXVI.
CCLXXXVII.
CCLXXXVIII.

Lampiran Gambar

CCLXXXIX.

CCXC.
CCXCI.
Larutan Etanol dan

Mengukur
viskositas air

Gliserol
CCXCII.

CCXCIII.

CCXCIV.
CCXCV.
Mengukur
Viskositas Gliserol
CCXCVI.

Mengukur Massa
Jenis Gliserol

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

CCXCVII.
CCXCVIII.
CCXCIX.

Menentukan Kekentalan Relative Zat Cair dengan Viscometer Ostwald

Page

Anda mungkin juga menyukai