Hasil
1. Uji kimia ketidakjenuhan
a. Reaksi dengan brom
Sampel Gambar Keterangan Hasil
Toluena 2 fase, larutan Negative
berwarna coklat tidak
bercampur dan
terdapat warna putih
pada lapisan bawah
Aseton 1 fase, larutan Negative
berwarna kuning
jernih
Benzaldehida 1 fase, larutan Positif
berwarna kuning
keruh
Etanol Larutan berwarna Positif
kuning agak coklat
b. Reagen NaI
Sampel yang Gambar Keterangan Hasil
digunakan
Klorobenzene Terdapat endapan positif
berwarna putih
c. Tes fehling
Sampel yang Hasil
Gambar Keterangan
digunakan
Larutan larut
Aseton
menjadi biru tua
Benzaldehida
Asetofenon
d. Tes tollen
Sampel Gambar Keterangan Hasil
5. Uji fenol
Sampel Hasil Keterangan Gambar
+ Br Br
methylbenzene
H3C
OH
+ Br Br
bromine
ethanol
CHO
+ Br Br
bromine
benzaldehyde
O
H3C CH3 + Br Br
propan-2-one bromine
Perlakuan kedua untuk uji kimia ketidakjenuhan adalah oksidasi dengan KMnO4.
Sampel benzaldehid menunjukkan hasil yang positif dengan adanya endapan
hitam pada larutan. Hasil uji ini sesuai dengn literatur, menurut literatul hal ini
terjadi karena aldehid mengandung atom hidrogen yang terikat pada atom C
karbonilnya sehingga sangat mudah teroksidasi oleh oksidasi kuat seperti KMnO-
4.. Reaksinya sebagai berikut:
CHO KMnO 4 COOH
H3C OH + KMnO 4
ethanol
Prosedur yang kedua adalah uji adanya halogen dengan dua perlakuan.
Perlakuan yang pertama dengan menggunakan reagen AgNO3 sampel yang
digunakan adalah kloroform dan klorobenzena. Hasil yang diperoleh dari
perlakuan yang pertama untuk sampel kloroform adalah negatif, hal ini tidak
sesuai dengan literature karena seharusnya ion Ag+ berikatan dengan ion Cl- yang
ada pada kloroform membentuk endapan putih berupa AgCl, hal ini terjadi karena
kloroform merupakan cairan volatile(mudah menguap). Hasil pada sampel
klorobenzen menunjukkan hasil positif yang menghasilkan endapan putih yaitu
AgCl, dimana ion NO3- digantikan dengan atom klorida yang terikat pada
kloroform dan klorobenzena dan membentuk endapan AgCl. Atom Cl lebih
elektronegatif dibandingkan NO3-. Persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan
uji halogen adalah sebagai berikut:
Cl O O
N
+ AgNO 3 + AgCl
O
Perlakuan yang kedua dengan menggunakan NaI menunjukkan hasil dari sampel
kloroform dan klorobezena keduanya positif. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang
diperoleh saat praktikum bahwa pada larutan kloroform dan klorobenzen terdapat
endapan putih saat setelah pemanasan selama 1 menit 22 detik untuk kloroform
dan 50 detik untuk klorobenzen.
Prosedur yang ketiga adalah uji adanya alkohol dengan menggunkan asam
kromat (H2CrO4). Sampel yang digunakan dalam prosedur yang ketiga ini adalah
metanol, atanol, 2-butanol, dan aseton. Alkohol primer maupun sekunder dapat
dioksidasi dengan asam kromat (H2CrO4) yang diturunkan dari kalium kromat
(K2CrO4) dalam asam kuat (H2SO4). Alkohol primer jika dioksidasi maka akan
menghasilkan asam karboksilat sedangkan alkohol sekunder akan menghasilkan
keton. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
3CH3OH(l) + 4H2CrO4(aq) +H2SO4(l) → 3 CHOOH(aq) + 2Cr2(SO4)3(aq) +13H2O(l)
H3C O
OH + H2CrO 4 + H2SO4 OH + 2Cr 2(SO 4)3 + 13H 2O
ethanol
H3C
acetic acid
Prosedur yang ke empat adalah uji aldehid dan keton yang memiliki tiga
perlakuan yaitu reaksi dengan reagen 2,4-dinitrofenilhidrazin, tes fehling dan tes
tollen. Sampel yang digunakan yaitu aseton, benzaldehid dan asetofenon. Hasil
yang diperoleh dari ketiganya menunjukkan hasil negatif. Menurut literatur
bahwa jika fenilhidrazin direaksikan dengan keton atau aldehid dan mengalami
reaksi adisi-eliminasi nukleofilik membentuk fenilhidrazon dan molekul air. Hasil
yang diperoleh dari percobaan menunjukkan bahwa ketiga sampel positif, karena
larutan yang dihasilkan adalah larutan berwarna kuning-jingga-merah.
Perlakuan yang kedua yaitu uji fehling. Sampel yang digunakan dalam
perlakuan yang kedua ini sama dengan reagen 2,4-dinitrofenilhidrazin yaitu
aseton, benzaldehid, asetofenon. Pemanasan dalam perlakuan ini bertujuan agar
gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion
OH- membentuk asam karboksilat. Perlakuan yang ketiga adalah tes tollen.
Sampel yang digunakan dalam perlakuan ini adalah aseton, benzaldehida dan
asetofenon. Sampel yang pertama yaitu benzaldehida yang menghasilkan larutan
perak dan ada endapan hitam setelah pemanasan, hal ini menunjukkan bahwa
benzaldehida adalah positif. Sampel yang kedua yaitu asetofenon yang
menghasilkan 2 fase, yaitu larutan yang berwarna coklat pudardan endapan
berwarna coklat, hal ini menunjukkan bahwa asetofenon merupakan negatif.
Sampel yang terakhir adalah aseton yang menghasilkan larutan coklat pudar serta
endapan coklat tua , hal ini juga menunjukkan bahwa aseton merupakan negatif.
Percobaan yang terakhir yaitu uji fenol. Sampel yang digunakan dalam
percobaan yang terakhir ini adalah 2-butanol, fenol dan 1-propanol. Sampel
pertama dan kedua yaitu 2-butanol dan 1-propanol menunjukkan hasil yang sama
keduanya positif karena larutan keduanya berwarna hijau. Sampel yang kedua
yaitu fenol menunjukkan hasil larutan yang berwarna hitam, hal ini diakibatkan
tetesan penambahan FeCl3 yang terlalu banyak atau berlebih. Senyawa fenol jika
direaksikan dengan FeCl3 akan mengalami perubahan warna dari orange menjadi
kehijauan. Hal ini disebabkan karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang
bersifat asam ketika dicampurkan dengan etanol yang bersifat polar, sehingga
terjadilah perubahan warna, untuk reaksi ini sesuai dengan literatur. Reaksi-reaksi
untuk uji fenol sebagai berikut:
H3C
CH3
+ FeCl3
OH
butan-2-ol
H
+
OH O
FeCl 3
+ FeCl 3
phenol
H3C
OH + FeCl3
propan-1-ol
Kesimpulan
1. Identifikasi gugus fungsi senyawa organik dengan mereaksikan sampel dengan suatu
reagen tertentu yang menandai masing-masing gugus fungsi.
2. Uji ketidakjenuhan reaksi dengan brom semua sampel menunjukkan reaksi negatif
yang berarti semua senyawa bersifat jenuh meskipun terdapat senyawa turunan benzene,
hal ini karna senyawa benzena tidak dapat bereaksi adisi dengan brom.
Referensi
Praktikan diharapkan lebih teliti lagi pada saat mengamati percobaan yang dilakukan,
diharapkan juga lebih memahami prosedur kerja agar pada saat praktikum berlangsung
tidak terjadi kesalahan.