2.LAPORAN PRAKTIKUM Ovitrap
2.LAPORAN PRAKTIKUM Ovitrap
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang kesehatan, serangga mempunyai arti yang sangat
penting karena peranannya sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit.
Penyakit yang ditularkan oleh vektor ini antara lain penyakit demam berdarah,
malaria, dan filariasis. Ketiga penyakit ini ditularkan dari orang yang satu ke
orang yang lain melalui perantara nyamuk. Dewasa ini, penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan
yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk.
Pada tahun 2009, kasus Demam Berdarah di wilayah Indonesia
mencapai 150 juta kasus yang mana hal ini menempatkan Indonesia menjadi
negara dengan kasus DBD tertinggi di ASEAN. DBD disebabkan oleh
nyamuk Aedes aegypti. Laju perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang
cukup cepat merupakan salah satu penyebab penyakit DBD di Indonesia sulit
diberantas. (P2B2, 2010)
Nyamuk seringkali berkembang biak di tempat penampungan air
seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas, pot tanaman air dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi segala dampak yang bisa
ditimbulkan nyamuk, masyarakat umum perlu mengetahui jenis, kehidupan,
permasalahan yang disebabkan oleh nyamuk bahkan pengetahuan mengenai
kepadatan jentik nyamuk sebagai langkah awal pencegahan terhadap dampak
buruk akibat serangga (khususnya nyamuk) bagi kesehatan. Kegiatan
pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui kepadatan jentik merupakan
salah satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan kejadian penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal pengetahuan inilah
masyarakat secara mandiri dapat melakukan upaya pengendalian jentik
nyamuk.
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat,
Kantor
Manajemen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
N y a
m u k
B e t in
a
D e w
a sa
N y
a
m
u k
M
u d
a
Pu p
a
(2 -4
h a ri
)
J
e
n
ti
k
T
e
l
u
r
X 100 %
b. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan larva dari
seluruh kontainer yang diperiksa
CI =
c. Breteu Index (BI) adalah jumlah kontainer dengan larva dalam seratus
rumah.
Jumlah kontainer yang positif jentik
BI =
X 100 %
100 rumah yang diperiksa
HI lebih menggambarkan penyebaran nyamuk di suatu wilayah. Density
figure (DF) adalah kepadatan jentik Aedes aegypti yang merupakan gabungan dari
7
HI, CI dan BI yang dinyatakan dengan skala 1-9 seperti tabel menurut WHO
Tahun 1972 di bawah ini :
Tabel 2.1 Larva Index
Density figure
House Index
Container
Breteau Index
(HI)
13
47
8 17
18 28
29 37
38 49
50 -59
60 76
>77
Index (CI)
1-2
3-5
6-9
10 -1 4
15 20
21 - 27
28 - 31
32 40
>41
(BI)
1-4
59
10 19
20 34
35 -49
50 74
75 99
100 199
>200
(DF)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sumber: WHO (1972)
Keterangan Tabel :
DF = 1
= kepadatan rendah
METODE PRAKTIKUM
3.1 Metode Pemeriksaan Jentik
3.1.1 Metode visual
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Senter
2. Alat tulis
b. Cara Kerja
Langkah kerja pemeriksaan jentik nyamuk dengan metode visual
adalah:
1. Memeriksa setiap kontainer yang sudah ditentukan secara
random sebelumnya.
2. Mengamati
setiap
kontainer
yang
ditemukan
dengan
10
Tanggal
Waktu
16 Maret 2012
19 Maret 2012
13.00-15.00
6.30- 7.30
15.00-16.00
Lokasi
Student Center
FKM
FKM
Tim
Tim 1
Harida,
Sandy, Putri
11
20 Maret 2012
13.00-14.30
Kantor Manajemen
Tim 2
Unair
Gedung Kahuripan
Aisyah,
14.30-16.00
(perpustakaan, LPPM,
Aula lantai 3)
Lutvi,
Nurdina,
Tiwi
Tempat
UKM Wanala)
Student Center (gudang
4
5
samping musholla)
FKM (samping lab. AVA)
FKM (lorong bawah
bangunan di dekat parkir
dosen)
FKM (gudang di samping
ruang multiguna)
Jenis Ovitrap
Jumlah
1 buah
Tabung
1 buah
Botol Aqua
1 buah
Tabung
1 buah
1 buah
Botol Aqua
1 buah
12
Survey dan
Pembuatan
Proposal
Revisi
Proposal
Perizinan
Pembuatan
Ovitrap
Praktikum
metode
visual
Praktikum
metode
ovitrap
Pembuatan
Laporan
Praktikum
Presentasi
Laporan
Praktikum
13
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Metode Visual
4.1.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan berupa survei, sebelum melakukan
praktikum terlebih dahulu dlakukan survei mengenai lokasi dan
kebutuhan kontainer. Survei dilakukan dengan mengidentifikasi
kontainer yang potensial. Karena kontainer yang dibutuhkan 100
buah maka lokasi yang awalnya hanya di FKM dan Kantor
Manajemen Universitas Airlangga diperluas sampaiStudent Center
serta Gedung Kahuripan yang meliputi Perpustakaan, LPPM dan
Aula Lantai 3.
4.1.2 Analisis hasil
a. Hasil pengamatan 100 kontainer
Terlampir
b. Analisis
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada 100 kontainer di
empat lingkungan dapat diperoleh informasi mengenai lokasi mana
yang positif jentik dan pada kontainer berjenis apa yang positif
jentik, dan diperoleh hasil seperti tabel 4.2 dan 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Metode Visual Berdasarkan Tempat
Tempat
FKM
Kantor manajemen
Student Center
Gedung
Perpustakaan
LPPM
kahuripan
Aula lantai 3
Jumlah
Kontainer
Positif
Negatif
38
34
2
10
8
4
4
2
98
Jumlah
38
34
12
8
4
4
100
15
Kontainer
Positif
Negatif
2
58
4
35
1
2
98
Jumlah
60
4
35
1
100
CI =
2
100
X 100 %
2%
16
17
7. : 15 - 25 Maret
2012
20. : FKM danStudent
19.
Center
16.
8.
18.
17.
29.
21.
31.
34. Jenis
33. Tempat
Pe
37.
ng
Ju
Ovitra
at
an
50.
Je
52. Student Center (di
53. Tabung
63.
18
yang di
1)
65. Student Center
(gudang UKM
Wanala)
78. Student Center
(gudang samping
musholla)
91. FKM (samping lab.
AVA)
104.
FKM
cat
76.
66. Tabung
79. Botol
89.
Aqua
0
102.
92. Tabung
105.
(lorong bawah
abung
115.
bangunan di dekat
yang di
parkir dosen)
117.
FKM
(gudang di samping
ruang multiguna)
cat
118.
128.
otol
Aqua
129.
19
4.2.2.1
20
4.2.2.4 BAB V
4.2.2.5 KESIMPULAN DAN SARAN
4.2.2.6
5.1 Kesimpulan
1. Dari pemeriksaan jentik dengan metode visual, didapatkan 2 dari 100
kontainer yang positif jentik, yaitu kontainer yang terdapat diStudent
Center UNAIR.
2. Berdasarkan hasil survei jentik yang telah dilakukan melalui metode
visual terhadap 100 kontainer yang ada, maka didapatkan Container
Index sebesar 2 %.
3. Berdasarkan hasil CI didapatkan Density Figure (DF) = 1 sehingga
kepadatan jentik masih tergolong rendah dengan risiko penularan sedang.
4. Kendala yang didapatkan dalam metode visual, yaitu penyesuaian dengan
jadwal pembersihan bak mandi, masalah perizinan dan sulitnya
menemukan kontainer lain selain bak kamar mandi.
5. Dari metode ovitrap yang dilakukan, tidak ditemukan adanya jentik yang
terperangkap dalam ovitrap.
6. Kendala yang dihadapi dalam metode ovitrap antara lain waktu peletakan
yang kurang lama, masalah perizinan dan kecepatan angin yang tidak
dapat diprediksi.
4.2.2.7
5.2 Saran
4.2.2.8
21
4.2.2.11
22
4.2.2.12
DAFTAR PUSTAKA
Berkala.
http://www.docstoc.com/docs/20753000/Pemeriksaan-Jentik-Berkala.
Sitasi tanggal 2 Maret 2012
4.2.2.16 Nugroho, FS. 2009. Skripsi: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di RW 4 Desa Ketitang
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Sitasi tanggal 2 Maret 2012.
4.2.2.17 Kus Anna, L. 2011. Kasus DBD Indonesia Tertinggi di ASEAN.
http://m.kompas.com/news/read/2011/02/19/07163187/Kasus.DBD.di.In
donesia. Sitasi tanggal 2 Maret 2012
4.2.2.18 Nurmaini. 2003. Mengidentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk
Anopheles aconitus secara Sederhana.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3705/1/fkmnurmaini1.pdf. Sitasi tanggal 2 Maret 2012.
4.2.2.19 Rosyidi, A. 2007. Mosquito Trap. http://rosyidi.com/mosquito-trap/: PKL
Agam Rosyidi dan Pamby Yudardi di Puskesmas Kepanjen Malang
dengan bimbingan dr.Hadi Puspita. Sitasi tanggal 2 Maret 2012
Tan Ai-leen, G. Jin Song, R. 2000. The Use of GIS in Ovitrap
4.2.2.20
Monitoring
for
Dengue
Control
in
Singapore.
www.searo.who.int/en/Section10/Section332/Section522_2536.htm.
Sitasi tanggal 2 Maret 2012
4.2.2.21 Umniyati SR, Sutomo AH, Laksana BE, (2004). Penggunaan Otosidal
Ovitrap untuk pengendalian Nyamuk Vektor Penyakit Demam Berdarah
Dengue. Jurnal Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat-Universitas
Gadjah Mada. Sitasi tanggal 2 Maret 2012.
4.2.2.22 Yudahstuti, R. 2011. Pengendalian Vektor dan Rodent. Surabaya :
Pustaka Melati.
4.2.2.23
4.2.2.24
4.2.2.25
LAMPIRAN
Lampiran 1
4.2.2.26LEMBAR PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK
23
4.2.2.28
4.2.2.29
4.2.2.34
Tanggal :
19 Maret 2012
4.2.2.39
Lokasi :
FKM
4.2.2.44
4.2.2.45
4.2.2.50
NO
4.2.2.51
4.2.2.52
4.2.2.53 JENIS
KONTAINER
4.2.2.33
4.2.2.35
4.2.2.36 4.2.2.37
4.2.2.38
4.2.2.40
4.2.2.46
4.2.2.41 4.2.2.42
4.2.2.47 4.2.2.48
4.2.2.43
4.2.2.49
4.2.2.55 KONTAINER
4.2.2.56 J
U
M
L
A
H
J
E
N
T
I
K
4.2.2.54 TEMPAT
4.2.2.65
Lt 1 (dept S2
IKM)
4.2.2.71
Lt 1 (dept S2
IKM)
4.2.2.77
Lt 1 (dept S2
IKM)
4.2.2.83
Lt 1 (dept S2
IKM)
4.2.2.89
Lt 1 (antara
aula)
4.2.2.95
Lt 1 (antara
aula)
4.2.2.101
Lt 1 (antara
aula)
4.2.2.107
Lt 1 (antara
aula)
4.2.2.113
Lt 1 (parkir
selatan)
4.2.2.119
Lt 1 (parkir
selatan)
4.2.2.125
Lt 2 (RK 2RK 3)
4.2.2.131
Lt 2 (RK 2RK 3)
4.2.2.137
4.2.2.60 P
O
S 4.2.2.61 NE
I
GA
T
TIF
I
F
4.2.2.66 4.2.2.67
4.2.2.68
-
4.2.2.72 4.2.2.73
4.2.2.74
-
4.2.2.78 4.2.2.79
4.2.2.80
-
4.2.2.84 4.2.2.85
4.2.2.86
-
4.2.2.90 4.2.2.91
4.2.2.92
-
4.2.2.96 4.2.2.97
4.2.2.98
-
4.2.2.102 4.2.2.103
4.2.2.104
-
4.2.2.108 4.2.2.109
4.2.2.110
-
4.2.2.114 4.2.2.115
4.2.2.116
-
4.2.2.120 4.2.2.121
4.2.2.122
-
4.2.2.126 4.2.2.127
4.2.2.128
-
4.2.2.132 4.2.2.133
4.2.2.138 4.2.2.139
4.2.2.134
4.2.2.140
24
13
mandi (Porselen)
4.2.2.141
4.2.2.142
Bak
14
mandi (Porselen)
4.2.2.147
4.2.2.148
Bak
15
mandi (Porselen)
4.2.2.153
4.2.2.154
Bak
16
mandi (Porselen)
4.2.2.159
4.2.2.160
Bak
17
mandi (Porselen)
4.2.2.165
4.2.2.166
Bak
18
mandi (Porselen)
4.2.2.171
4.2.2.172
Bak
19
mandi (Porselen)
4.2.2.177
4.2.2.178
Bak
20
mandi (Porselen)
4.2.2.183
4.2.2.184
Bak
21
mandi (gentong)
4.2.2.189
4.2.2.190
Bak
22
mandi (gentong)
4.2.2.195
4.2.2.196
23
m
Aquariu
4.2.2.201
4.2.2.202
Bak
24
mandi (Porselen)
4.2.2.207
4.2.2.208
Bak
25
mandi (Porselen)
4.2.2.213
4.2.2.214
Bak
26
mandi (Porselen)
4.2.2.219
4.2.2.220
Bak
27
mandi (Porselen)
4.2.2.225
4.2.2.226
Bak
28
mandi (Porselen)
4.2.2.231
4.2.2.232
Bak
29
mandi (Porselen)
4.2.2.237
4.2.2.238
Bak
30
mandi (Porselen)
4.2.2.243
4.2.2.244
Bak
31
mandi (Porselen)
4.2.2.249
4.2.2.250
Bak
32
mandi (Porselen)
4.2.2.255
4.2.2.256
Bak
33
mandi (Porselen)
Lt 2 (RK 2RK 3)
4.2.2.143
Lt 2 (RK 2RK 3)
4.2.2.149
Lt 2 (RK 9)
4.2.2.155
Lt 2 (RK 9)
4.2.2.161
Lt 2 (RK 9)
4.2.2.167
Lt 2 (RK 9)
4.2.2.173
Lt 2 (dept
gizi)
4.2.2.179
Lt 2 (dept
gizi)
4.2.2.185
Lt 2 (dept
biostat)
4.2.2.191
Lt 2 (dept
biostat)
4.2.2.197
Lt 2 (dept
kesling)
4.2.2.203
Lt 3 (S2
AKK)
4.2.2.209
Lt 3 (S2
AKK)
4.2.2.215
Lt 3 (S2
AKK)
4.2.2.221
Lt 3 (S2
AKK)
4.2.2.227
Lt 3 (dept
K3)
4.2.2.233
Lt 3 (dept
K3)
4.2.2.239
Lt 3 (RK12RK13)
4.2.2.245
Lt 3 (RK12RK13)
4.2.2.251
Lt 3 (RK12RK13)
4.2.2.257
Lt 3 (RK12-
4.2.2.144
4.2.2.150
4.2.2.156
4.2.2.162
4.2.2.168
-
4.2.2.145
4.2.2.151
4.2.2.157
4.2.2.163
4.2.2.169
4.2.2.146
4.2.2.152
4.2.2.158
4.2.2.164
4.2.2.170
-
4.2.2.174 4.2.2.175
4.2.2.176
-
4.2.2.180 4.2.2.181
4.2.2.182
-
4.2.2.186 4.2.2.187
4.2.2.188
-
4.2.2.192 4.2.2.193
4.2.2.194
-
4.2.2.198 4.2.2.199
4.2.2.200
-
4.2.2.204 4.2.2.205
4.2.2.206
-
4.2.2.210 4.2.2.211
4.2.2.212
-
4.2.2.216 4.2.2.217
4.2.2.218
-
4.2.2.222 4.2.2.223
4.2.2.224
-
4.2.2.228 4.2.2.229
4.2.2.230
-
4.2.2.234 4.2.2.235
4.2.2.236
-
4.2.2.240 4.2.2.241
4.2.2.242
-
4.2.2.246 4.2.2.247
4.2.2.248
-
4.2.2.252 4.2.2.253
4.2.2.254
-
4.2.2.258 4.2.2.259
4.2.2.260
-
25
RK13)
4.2.2.263
Lt.3 (RB)
4.2.2.269
Lt.3 (RB)
4.2.2.275
Lt.3 (RB)
4.2.2.281
KM Mushola
4.2.2.287
Lt.1 (lab
gizi)
4.2.2.261
4.2.2.262
Bak
34
mandi (gentong)
4.2.2.267
4.2.2.268
Bak
35
mandi (gentong)
4.2.2.273
4.2.2.274
Bak
36
mandi (gentong)
4.2.2.279
4.2.2.280
Bak
37
mandi (gentong)
4.2.2.285
4.2.2.286
Bak
38
mandi (gentong)
4.2.2.291
4.2.2.292
4.2.2.296
Lampiran 2
4.2.2.298
JUMLAH
4.2.2.264
4.2.2.270
4.2.2.276
4.2.2.282
-
4.2.2.265
4.2.2.271
4.2.2.277
4.2.2.283
4.2.2.266
4.2.2.272
4.2.2.278
4.2.2.284
-
4.2.2.288 4.2.2.289
4.2.2.290
-
4.2.2.293 4.2.2.294
0
38
4.2.2.295
0
4.2.2.297
LEMBAR PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK
4.2.2.299
4.2.2.300
4.2.2.301
4.2.2.306
Tanggal : 16 dan 20
4.2.2.307
4.2.2.308
4.2.2.309
4.2.2.310
Maret 2012
4.2.2.311
Lokasi : SC, Perpustakaan Kampus C, LPPM, dan Aula lantai
4.2.2.312
3
4.2.2.313
4.2.2.314
4.2.2.315
4.2.2.316
4.2.2.317
4.2.2.318
4.2.2.322
JENTI 4.2.2.323
K
JUMLAH
4.2.2.3194.2.2.320
JENIS
4.2.2.321
TE
JE
NO
KONTAINER
MPAT
N
4.2.2.327 4.2.2.328
TI
POSITIF NEGATIF
K
4.2.2.3304.2.2.331
Bak
4.2.2.332
SC 4.2.2.333 4.2.2.334 4.2.2.335
1
mandi (porselen)
Lantai 1
4.2.2.3364.2.2.337
Bak
4.2.2.338
SC 4.2.2.339 4.2.2.340 4.2.2.341
2
mandi (porselen)
Lantai 1
4.2.2.3424.2.2.343
Bak
4.2.2.344
SC 4.2.2.345 4.2.2.346 4.2.2.347
3
mandi (porselen)
Lantai 1
4.2.2.3484.2.2.349
Bak
4.2.2.350
SC 4.2.2.351 4.2.2.352 4.2.2.353
4
mandi (porselen)
Lantai 1
4.2.2.3544.2.2.355
Bak
4.2.2.356
SC 4.2.2.357
4.2.2.359
4.2.2.358
5
mandi (porselen)
Lantai 2
4
4.2.2.363
4.2.2.3604.2.2.361
Bak
4.2.2.362
SC
4.2.2.365
4.2.2.364
6
mandi (porselen)
Lantai 2
3
4.2.2.3664.2.2.367
Bak
4.2.2.368
SC 4.2.2.369 4.2.2.370 4.2.2.371
7
mandi (porselen)
Lantai 2
4.2.2.375
4.2.2.376
4.2.2.377
4.2.2.3724.2.2.373
Bak
4.2.2.374
SC
8
mandi (porselen)
Lantai 2
4.2.2.3784.2.2.379
Bak
4.2.2.380
SC 4.2.2.381 4.2.2.382 4.2.2.383
9
mandi (porselen)
Lantai 3
4.2.2.3844.2.2.385
Bak
4.2.2.386
SC 4.2.2.387 4.2.2.388 4.2.2.389
10
mandi (porselen)
Lantai 3
4.2.2.3904.2.2.391
Bak
4.2.2.392
SC 4.2.2.393 4.2.2.394 4.2.2.395
11
mandi (porselen)
Lantai 3
26
4.2.2.3964.2.2.397
Bak
12
mandi (porselen)
4.2.2.4024.2.2.403
Bak
13
mandi (porselen)
4.2.2.4084.2.2.409
Bak
14
mandi (porselen)
4.2.2.4144.2.2.415
Bak
15
mandi (porselen)
4.2.2.4204.2.2.421
Bak
16
mandi (porselen)
4.2.2.4264.2.2.427
Bak
17
mandi (porselen)
4.2.2.4324.2.2.433
Bak
18
mandi (porselen)
4.2.2.4384.2.2.439
Bak
19
mandi (porselen)
4.2.2.4444.2.2.445
Bak
20
mandi (ember)
4.2.2.4504.2.2.451
Bak
21
mandi (porselen)
4.2.2.4564.2.2.457
Bak
22
mandi (porselen)
4.2.2.4624.2.2.463
Bak
23
mandi (porselen)
4.2.2.4684.2.2.469
Bak
24
mandi (porselen)
4.2.2.4744.2.2.475
Bak
25
mandi (porselen)
4.2.2.4804.2.2.481
Bak
26
mandi (porselen)
4.2.2.4864.2.2.487
Bak
27
mandi (porselen)
4.2.2.4924.2.2.493
Bak
28
mandi (porselen)
4.2.2.498
4.2.2.398
SC
Lantai 3
4.2.2.404
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.410
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.416
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.422
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.428
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.434
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.440
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.446
Pe
rpus
kampus C
4.2.2.452
LP
PM
4.2.2.458
LP
PM
4.2.2.464
LP
PM
4.2.2.470
LP
PM
4.2.2.476
La
ntai 3
4.2.2.482
La
ntai 3
4.2.2.488
La
ntai 3
4.2.2.494
La
ntai 3
JUMLAH
4.2.2.405
-
4.2.2.406
4.2.2.407
4.2.2.411
-
4.2.2.412
4.2.2.413
4.2.2.417
-
4.2.2.418
4.2.2.419
4.2.2.423
-
4.2.2.424
4.2.2.425
4.2.2.429
-
4.2.2.430
4.2.2.431
4.2.2.435
-
4.2.2.436
4.2.2.437
4.2.2.441
-
4.2.2.442
4.2.2.443
4.2.2.448
4.2.2.447
4.2.2.453 4.2.2.454
4.2.2.459 4.2.2.460
4.2.2.465 4.2.2.466
4.2.2.471 4.2.2.472
4.2.2.477 4.2.2.478
4.2.2.483 4.2.2.484
4.2.2.489 4.2.2.490
4.2.2.495 4.2.2.496
4.2.2.499 4.2.2.500
26
2
4.2.2.449
4.2.2.455
4.2.2.461
4.2.2.467
4.2.2.473
4.2.2.479
4.2.2.485
4.2.2.491
4.2.2.497
4.2.2.501
7
4.2.2.502
4.2.2.503
4.2.2.504
Lampiran 3
27
4.2.2.505
4.2.2.506
4.2.2.507
4.2.2.508
4.2.2.5094.2.2.5104.2.2.511 4.2.2.512
4.2.2.513
Tanggal : 19
4.2.2.514 4.2.2.515 4.2.2.516
Maret 2012
4.2.2.518
Lokasi : Kantor Manajemen Universitas Airlangga
Surabaya
4.2.2.519
4.2.2.521
4.2.2.522
4.2.2.523 4.2.2.524 4.2.2.525
4.2.2.530
JENTI
4.2.2.527
K
4.2.2.528
JENIS 4.2.2.529
N
KONTAINER
TEMPAT 4.2.2.535 4.2.2.536
POSITIF NEGATIF
4.2.2.540 4.2.2.541 4.2.2.542
4.2.2.538
4.2.2.539
Bak
Lantai 1
1
mandi (ember)
4.2.2.546 4.2.2.547 4.2.2.548
4.2.2.544
4.2.2.545
Bak
Lantai 1
2
mandi (ember)
4.2.2.552 4.2.2.553 4.2.2.554
4.2.2.550
4.2.2.551
Bak
Lantai 1
3
mandi (ember)
4.2.2.558 4.2.2.559 4.2.2.560
4.2.2.556
4.2.2.557
Bak
Lantai 1
4
mandi (ember)
4.2.2.564 4.2.2.565 4.2.2.566
4.2.2.562
4.2.2.563
Bak
Lantai 1
5
mandi (ember)
4.2.2.570 4.2.2.571 4.2.2.572
4.2.2.568
4.2.2.569
Bak
Lantai 1
6
mandi (ember)
4.2.2.576 4.2.2.577 4.2.2.578
4.2.2.574
4.2.2.575
Bak
Lantai 1
7
mandi (ember)
4.2.2.582 4.2.2.583 4.2.2.584
4.2.2.580
4.2.2.581
Bak
Lantai 1
8
mandi (ember)
4.2.2.588 4.2.2.589 4.2.2.590
4.2.2.586
4.2.2.587
Bak
Lantai 2
9
mandi (ember)
4.2.2.594 4.2.2.595 4.2.2.596
4.2.2.592
4.2.2.593
Bak
Lantai 2
10
mandi (ember)
4.2.2.600 4.2.2.601 4.2.2.602
4.2.2.598
4.2.2.599
Bak
Lantai 2
11
mandi (ember)
4.2.2.606 4.2.2.607 4.2.2.608
4.2.2.604
4.2.2.605
Bak
Lantai 2
12
mandi (ember)
4.2.2.612 4.2.2.613 4.2.2.614
4.2.2.610
4.2.2.611
Bak
Lantai 2
13
mandi (ember)
4.2.2.618 4.2.2.619 4.2.2.620
4.2.2.616
4.2.2.617
Bak
Lantai 2
14
mandi (ember)
4.2.2.624 4.2.2.625 4.2.2.626
4.2.2.622
4.2.2.623
Bak
Lantai 2
15
mandi (ember)
4.2.2.630 4.2.2.631 4.2.2.632
4.2.2.628
4.2.2.629
Bak
Lantai 2
16
mandi (ember)
4.2.2.636 4.2.2.637 4.2.2.638
4.2.2.634
4.2.2.635
Bak
Lantai 3
17
mandi (ember)
4.2.2.644
4.2.2.642
4.2.2.640
4.2.2.641
Bak
4.2.2.643
Lantai 3
18
mandi (ember)
4.2.2.646
4.2.2.647
Bak
4.2.2.648 4.2.2.649 4.2.2.650
4.2.2.517
4.2.2.520
4.2.2.526
4.2.2.531
JUMLAH
JEN
TIK
4.2.2.543
4.2.2.549
4.2.2.555
4.2.2.561
4.2.2.567
4.2.2.573
4.2.2.579
4.2.2.585
4.2.2.591
4.2.2.597
4.2.2.603
4.2.2.609
4.2.2.615
4.2.2.621
4.2.2.627
4.2.2.633
4.2.2.639
4.2.2.645
4.2.2.651
28
19
mandi (ember)
4.2.2.652
4.2.2.653
Bak
20
mandi (ember)
4.2.2.658
4.2.2.659
Bak
21
mandi (ember)
4.2.2.664
4.2.2.665
Bak
22
mandi (ember)
4.2.2.670
4.2.2.671
Bak
23
mandi (ember)
4.2.2.676
4.2.2.677
Bak
24
mandi (ember)
4.2.2.682
4.2.2.683
Bak
25
mandi (ember)
4.2.2.688
4.2.2.689
Bak
26
mandi (ember)
4.2.2.694
4.2.2.695
Bak
27
mandi (ember)
4.2.2.700
4.2.2.701
Bak
28
mandi (ember)
4.2.2.706
4.2.2.707
Bak
29
mandi (ember)
4.2.2.712
4.2.2.713
Bak
30
mandi (ember)
4.2.2.718
4.2.2.719
Bak
31
mandi (ember)
4.2.2.724
4.2.2.725
Bak
32
mandi (ember)
4.2.2.730
4.2.2.731
Bak
33
mandi (ember)
4.2.2.736
4.2.2.737
Bak
34
mandi (ember)
4.2.2.742
Lantai 3
4.2.2.654
Lantai 3
4.2.2.660
Lantai 3
4.2.2.666
Lantai 3
4.2.2.672
Lantai 3
4.2.2.678
Lantai 3
4.2.2.684
Lantai 4
4.2.2.690
Lantai 4
4.2.2.696
Lantai 4
4.2.2.702
Lantai 4
4.2.2.708
Lantai 4
4.2.2.714
Lantai 4
4.2.2.720
Lantai 4
4.2.2.726
Lantai 4
4.2.2.732
Lantai 5
4.2.2.738
Lantai 5
JUMLAH
4.2.2.655
4.2.2.661
4.2.2.667
4.2.2.673
4.2.2.679
4.2.2.685
4.2.2.691
4.2.2.697
4.2.2.703
4.2.2.709
4.2.2.715
4.2.2.721
4.2.2.727
4.2.2.733
4.2.2.739
4.2.2.743
0
4.2.2.656
4.2.2.662
4.2.2.668
4.2.2.674
4.2.2.680
4.2.2.686
4.2.2.692
4.2.2.698
4.2.2.704
4.2.2.710
4.2.2.716
4.2.2.722
4.2.2.728
4.2.2.734
4.2.2.740
4.2.2.744
34
4.2.2.657
4.2.2.663
4.2.2.669
4.2.2.675
4.2.2.681
4.2.2.687
4.2.2.693
4.2.2.699
4.2.2.705
4.2.2.711
4.2.2.717
4.2.2.723
4.2.2.729
4.2.2.735
4.2.2.741
4.2.2.745
0
4.2.2.746
4.2.2.747
Lampiran 4
4.2.2.748
Dokumentasi
4.2.2.749
4.2.2.750
4.2.2.751
4.2.2.752
4.2.2.753
4.2.2.754
29
4.2.2.755
4.2.2.756
4.2.2.757
4.2.2.759
4.2.2.760
4.2.2.761
4.2.2.762
4.2.2.763
4.2.2.764
4.2.2.765
4.2.2.766
4.2.2.767
30
4.2.2.769
4.2.2.770
4.2.2.771
4.2.2.772
4.2.2.773
4.2.2.774
4.2.2.775
4.2.2.776
4.2.2.777
4.2.2.778
4.2.2.779
4.2.2.780
4.2.2.781
4.2.2.782
4.2.2.783
4.2.2.784
4.2.2.785
4.2.2.786
4.2.2.787
4.2.2.788
Variasi Ovitrap
14 Maret 2012 14:15 WIB
Ovitrap
14 Maret 2012 15:33 WIB
31
4.2.2.789
4.2.2.790
4.2.2.791
4.2.2.792
4.2.2.793
4.2.2.794
4.2.2.795
4.2.2.796
4.2.2.797
4.2.2.798
4.2.2.799
4.2.2.801
4.2.2.802
4.2.2.803
4.2.2.804
4.2.2.805
4.2.2.806
4.2.2.807
4.2.2.808
4.2.2.809
4.2.2.812
4.2.2.813
4.2.2.814
32