PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena
dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut.
Lemak dan minyak dibedakan hanya dari bentuk wujudnya, dikatakan minyak jika dalam
keadaan cair, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dll. Dan dikatakan lemak jika dalam
wujud padat seperti gajih, dll.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan minyak dan lemak ?
2. Bagaimana struktur dari minyak dan lemak ?
3. Bagaimana komposisi dan sifat dari minyak dan lemak ?
4. Apa saja jenis-jenis dari minyak dan lemak ?
5. Bagaimana cara ekstrasi dan pemurnian minyak dan lemak ?
6. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kerusakan Lemak Dan Minyak
7. Prinsip Dan Cara Analisa Penentuan Kadar Lemak Dan Minyak
8. Dampak Negatif Akibat Kekurangan Lemak Dan Minyak
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat membedakan pengertian minyak dan lemak.
2. Untuk dapat mengetahui struktur dari minyak dan lemak.
3. Untuk dapat mengetahui komposisi dan sifat-sifat dari minyak dan lemak.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis minyak dan lemak.
5. Untuk mengetahui prinsip dan cara ekstrasi serta pemurnian minyak dan lemak.
6. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerusakan minyak
dan lemak.
7. Untuk mengetahui cara analisa penentuan kadar lemak dan minyak.
8. Untuk mengetahui dampak negatif dari kelebihan dan kekurangan minyak dan
lemak.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat membedakan pengertian minyak dan lemak.
2. Dapat mengetahui struktur dari minyak dan lemak.
3. Dapat mengetahui komposisi dan sifat-sifat dari minyak dan lemak.
4. Dapat mengetahui jenis-jenis minyak dan lemak.
5. Dapat mengetahui prinsip dan cara ekstrasi serta pemurnian minyak dan lemak.
6. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerusakan minyak
dan lemak.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam
yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam,
sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan
lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas
dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut
adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan
dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon
sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina,
antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein
4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNF), visfatin, dan hormon metabolik seperti
adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur
dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang
dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya
mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena).
Namun, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu
makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai
pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai
wangi-wangian (misalnya minyak nilam).
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan
hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti triester dari
gliserol. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai
rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
B. Sruktur kimia
Struktur lemak dan minyak
a. Lemak
a) Struktur trigliserida
Struktur umum trigliserida
Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana
R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam
lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya
berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.
Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat
bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon.
Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari
jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari
asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis
asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu,
hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya
15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.
Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam
trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti
mentegakokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung
berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik
lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa
berminyak.
Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas,
tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga
tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membrane.
b) Phospholipida
Lecithin adalah istilah umum untuk menunjuk kelompok kuning kecoklatanzat lemak terjadi pada jaringan hewan dan tumbuhan terdiri dari asam fosfat, kolin,
asam lemak, gliserol, glikolipid, trigliserida, dan fosfolipid (misalnya,
fosfatidilkolin,phosphatidylethanolamine, dan phosphatidylinositol).
Lecithin pertama kali diisolasi pada tahun 1846 oleh kimiawan Perancis dan
apoteker TheodoreGobley.Pada tahun 1850 ia menamail chithine fosfatidilkolin.
Lecithin dengan mudah dapat diekstraksi kimiawi(menggunakan heksana, etanol,
aseton, petroleum eter, benzenadll) atau secara mekanis. Hal ini biasanya tersedia
dari sumber seperti kacang kedelai, telur, susu, sumber laut, lobak, biji kapas dan
bunga matahari. Ini memiliki kelarutan yang rendah dalam air tetapi merupakan
emulsifier baik. Dalam larutan, fosfolipid dapat membentuk baik liposom, lembar
bilayer. Hal ini menghasilkan jenis surfaktan yang biasanya diklasifikasikan sebagai
amphipathic.
b. Minyak
2.
3.
4.
5.
Lemak dan minyak yang baik digunakan untuk minyak goreng adalah oleo
stearin,oleo oil.
Mentega
Lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain dengan baik melalui
proses pengocokan ayau churning,mentega sendiri merupakan emulsi air dalam
minyak dengan kira-kira 18% air terdispersi didalam 80% lemak dengan sejumlah
kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.mentega dapat dibuat dari lemak
susu yang manis atau sweet cream atau yang asam.Mentega dari lemak yang asam
mempunyai citarasa yang kuat,lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara
spontan atau dapat diasamkan dengan penambahan pupukan murni asam laktat pada
lemak susu yang manis yang telah dipasteurisasikan sehingga terjadi fermentasi.
Margarin
Margarin njuga merupakan emulsi air dalam minyak dengan persyaratan
mengandung tidak kurang 80% lemak,lemak yang digunakan dapat berasal dari
hewani maupun nabati.Lemak yang akan digunakan dimurnikan terlebih dahulu
kemudian dihidrogenasi sampai mendapat konsistensi yang diinginkan.lemak
diaduk,diemulsikan dengan susu skim yang telah dipasteurisasi dan diinokulasi dengan
bakteri yang sama seperti pembuatan mentega.
Mentega putih
Mentega putih adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan
tertentu,umumnya berwarna pputih sehingga sering disebut mentega putih.Pada
umumnya sebagian besar mentega putih dibuat dari minyak nabati seperti minyak biji
kapas,minyak kacang kedele dan lain-lain.Sifat-sifat mentega putih didasarkan atas
nilai mentega dan sifat plastis
Lemak gajih
Gajih atau lard adalah lemak yang diperoleh dari jaringan lemak ternak
sapi,babi, atau kambing,kebaikan lemak gajih adalah plastisitasnya yang baik serta
daya sorteningnya yang tinggi.Secara kimia lemak gajih dapat distabilkan dengan cara
interesterifikasi.
E. Ekstrasi lemak/minyak
1.
2.
2. Pemucatan (Bleaching)
Bleaching atau pemucatan merupakan proses untuk memperbaiki warna
minyak. Proses ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Misalnya pada
minyak ikan tertentu, terutama minyak hasil samping penepungan ikan, kadangkadang tidak menarik sehingga kenampakannya harus diperbaiki melalui proses
pemucatan. Warna minyak ikan juga disebabkan oleh asam lemak bebas beraksi
membentuk senyawa berwarna. Adanya logam bebas seperti Fe mempercepat proses
kestabilan dingin yang baik. Titik leleh merupakan suatu indikasi jumlah unsaturated
fatty acid dan asam lemak yang memiliki rantai pendek. Titik leleh akan meningkat
seiiring dengan bertambahnya panjang rantai dan dan menurun seiiring dengan
bertambahnya jumlah unsaturated bond.
6. Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang
diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada semua
cara rendering, penggunaan panas adalah suatu hal yang spesifik, yang bertujuan
untuk menggumpalkan protein pada diding sel bahan dan untuk memecahkan dinding
sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung
didalamnya.
7. Winterisasi
Winterisasi merupakan proses pemisahan bagian gliserida jenuh atau bertitik
cair tinggi dari trigliserida bertitik cair rendah. Pada suhu rendah, trigliserida padat
tidak dapat larut dalam trigliserida cair.Bermacam-macam lemak berwujud cair pada
musim panas, sedangkan pada musim dingin akan kelihatan seperti susu yang
umumnya mengandung sejumlah tristearin.Gliserida bertitik cair tinggi kadangkadang mengandung sejumlah asam stearat dan dapat terpisah pada suhu rendah
(pendinginan) dan dikenal dengan nama stearin. Bagian yang membeku pada suhu
rendah (disebut stearin) dipisahkan melalui penyaringan (dilakukan dalam chill room)
sedangkan minyak yang tetap cair disebut winter oil.
8. Inter-Esterifikasi
Interesterifikasi (penukaran ester atau tran esterifikasi) menyangkut pertukaran
gugus asil antar trigliserida. Karena trigliserida mengandung 3 gugus ester per
molekul, maka peluang untuk pertukaran tersebut cukup banyak. Gugus asil dapat
bertukar posisinya
Bilangan Penyabunan
Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara
kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti
mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang
besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka
penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg)
NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Reaksi ini
dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila reaksi
penyabunan telah selesai, maka lapisan air yang mengandung gliserol dapat
dipisahkan dengan cara penyulingan. Bilangan penyabunan didefinisikan jumlah KOH
(mg) yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas dan asam lemak hasil
hidrolisis dalam 1gr zat. Penentuannya dilakukan dengan cara merefluks dengan
larutan KOH-alkohol selama 30 menit, didinginkan lalu dititrasi kembali kelebihan
KOH dengan larutan baku HCl.
2.
Bilangan asam
Didefiniskan sebagai jumlah KOH (mg) yang diperlukan untuk menetralkan
asam lemak bebas dalam 1 gram zat. Bilangan asam ini menunjukan banyaknya asam
lemak bebas dalam suatu lemak atau minyak. Penentuannya dilakukan dengan cara
titrasi menggunakan KOH-alkohol dengan ditambahkan indikator pp.
Bilangan asam merupakan salah satu parameter untuk mengetahui kualitas
minyak atau lemak, pengujian bilangan asam juga dapat dilakukan untuk minyak atau
lemak yang berasal dari hasil ekstraksi produk makanan seperti mie instan. Lemak
diartikan sebagai suatu bahan makanan yang pada suhu ruangan terdapat dalam bentuk
cair. Lemak dan minyak terdapat hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang
berbeda-beda, tetapi lemak dan miyak tersebut seringkali ditambahkan dengan sengaja
ke dalam bahan makanan dengan berbagai tujuan.
Dalam pengolahan bahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
media penghantar panas, seperti minyak goreng. Pengukuran bilangan asam
maksimum 1mg/g. Jika bilangan asam lebih dari 1mg/g, maka tidak layak dimakan.
Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk
menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak.
Makin tinggi bilangan asam makin rendah kualitas minyak atau lemak. Angka asam
didefinisikan sebagai jumlah KOH (mg) yang diperlukan untuk menetralkan asam
lemak bebas dalam 1gr zat.
3.
Bilangan Iod
Bilangan iod digunakan untuk menghitung ketidakjenuhan minyak atau lemak,
semakin besar angka iod, maka asam lemak tersebut semakin tidak jenuh. Dalam
pencampurannya, bilangan iod menjadi sangat penting yaitu untuk mengidentifikasi
ketahanan sabun pada suhu tertentu.
Bilangan yodium adalah ukuran derajat ketidakjenuhan. Lemak yang tidak
jenuh dengan mudah dapat bersatu dengan yodium (dua atom yodium ditambahkan
pada setiap ikatan rangkap dalam lemak). Semakin banyak yodium yang digunakan
semakin tinggi derajat ketidakjenuhan. Biasanya semakin tinggi titik cair semakin
rendah kadar asam lemak tidak jenuh dan demikian pula derajat ketidakjenuhan
(bilangan yodium) dari lemak bersangkutan. Asam lemak jenuh biasanya padat dan
asam lemak tidak jenuh adalah cair karenanya semakin tinggi bilangan yodium
semakin tidak jenuh dan semakin lunak lemak tersebut.
Karena setiap ikatan kembar dalam asam lemak akan bersatu dengan dua atom
yodium maka dapatlah ditentukan setiap kenaikan dalam jumlah ikatan rangkap
(kemungkinan ketengikan) yang timbul pada waktu lemak tersebut mulai disimpan.
Pengetahuan mengenai bilangan yodium adalah penting untuk menentukan derajat dan
jenis lemak yang akan digunakan dalam ransum. Sesungguhnya bilangan yodium
suatu jenis lemak perlu ada dalam batas-batas tertentu. Untuk lemak sapi bilangan
yodium harus ada dalam batasan 35 dan 42. Untuk lemak babi bilangan yodiumnya
dapat bervariasi antara 52 dan 67.
Perubahan bilangan yodium dapat merupakan hal yang penting. Bila bilangan
yodium tersebut lebih tinggi dari normal maka hal tersebut dapat berarti bahwa ada
pemalsuan dengan jenis lemak lain yang mempunyai bilangan yodium lebih tinggi.
Lemak kuda mempunyai bilangan yodium 69.
Minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak ikan (tidak dihidrogenasi) mempunyai
bilangan yodium yang lebih tinggi, kerap sekali melebihi 100. Sebaliknya bila
bilangan yodium adalah lebih rendah dari normal maka hal itu berarti bahwa lemak
telah mengalami perlakuan khusus. Perlakuan tersebut kerap kali berupa penguraian
lemak untuk memisahkan asam oleat dari trigliserida. Dengan demikian akan
diperoleh lemak yang sangat tinggi kandungan ester-ester palmitat dan stearat.
Bilangan yodium dapat pula diperendah dengan cara menggunakan lemaklemak yang telah dihidrogenasi. Pada waktu sekarang hidrogenasi minyak ikan yang
rendah harganya menjadi terkenal dan minyak-minyak tersebut kerap kali dijual di
pasaran bercampur dengan lemak sapi. Bila dipasaran ada lemak sapi atau lemak
domba murni yang mempunyai bilangan yodium sangat rendah maka dapat diduga
bahwa ada pemalsuan.
Jumlah I2 (mg) yang diserap oleh 100gr sampel. Bilangan Iod menunjukkan
banyaknya asam-asam tak jenuh, baik dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk
esternya disebabkan sifat asam lemak tak jenuh yang sangat mudah menyerap I2.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno,FG. 1984, Kimia Pangan dan gizi. Jakarta : Gramedia
Ketaren, S. 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI,Press , Jakarta
http://www.scribb.com/doc/25851532/makalah-Lemak-Dan-Minyak
http://www.wikipedia.co.id
http://wismanpermana2.blog.com/kekurangan-lemak/
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah
minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam
keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak,
sebaliknya bila dalam keadaan padat disebut lemak
Sifat dari minyak dan lemak dapat dilihat dari sifat fisika dan kimianya. Dan minyak
dan lemak mempunyai struktur yang terdiri atas unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat terlarut tertentu seperti
petroleum benzene, eter, tetapi dalam perbandingan dan susunan kimia yang berlainan.
Lemak dan minyak bisa dimurnikan dengan beberapa cara ekstrasi salah satunya
dengan menggunakan metode soxhlet.
Apabila minyak dan lemak dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan dampak
negatif, akan tetapi bila lemak dan minyak dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan tubuh juga
akan menimbulkan dampak negatif.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan izin-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul LEMAK DAN MINYAK. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.