Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Eksperimen Fisika

Universitas Muhammadiyah Makassar


SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Andi Evi Sulfiyani Nurfathanah Amsal
Email:andievisulfiyani@rocketmail.com
Laboratorium Fisika Unismuh Makassar

Abstrak Telah dilakukan eksperimen mengenai spektrum atom hidrogen. Praktikum ini bertujuan
untuk mengamati adanya spektrum diskrit atom hidrogen, menemukan besar nilai panjang
gelombang pada spektrum diskrit atom hidrogen khususnya pada deret Balmer, menemukan besar
nilai konstanta Rydberg khususnya pada deret Balmer, dan menemukan besar nilai konstanta Planck
dari spektrum atom hidrogen. Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan power supply 1,5 kV,
tabung H2, spektrometer optik, dan kisi difraksi. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati warnawarna spektrum yang tampak yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah pada orde 1 dan
orde 2 melalui teleskop spektrometer optik. Kemudian menganalisis data yang diperoleh untuk
setiap spektrum warna ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah pada orde 1 dan orde 2.
Berdasarkan analisis data, diperoleh panjang gelombang untuk orde 1 dan orde 2 yang selanjutnya
di rata-ratakan. Warna ungu yaitu =|4,0 0,1|x10m, warna nila yaitu =|4,7
biru yaitu =|5,

0,1|x10m, warna hijau yaitu =|5,5

0,1|x10m, warna

0,1|x10m, warna kuning yaitu =|5,6

0,1|x10m, warna jingga yaitu =|6,2 0,1| x10m, warna merah yaitu =|6,8 0,1|x10m.
Panjang gelombang yang diperoleh berada dalam rentang spektrum warna pada teori. Diperoleh
pula niai konstanta Rydberg yang rata-ratanya R=|0,90

0,01|x107m-1 mendekati nilai kontanta

Rydberg pada teori yaitu 1,097 x107m-1 dan konstanta Planck yang rata-ratanya h=|6,79
34

0,06|x10-

Js berbeda dengan kontanta Planck teori yang nilainya 6,63 x10-34Js.

Kata kunci: Spektrum atom, atom hidrogen, panjang gelombang, konstanta Rydberg, konstanta
Planck
Abstract Has conducted experiments on the hydrogen atom spectrum. This lab aims to observe
the discrete spectrum of the hydrogen atom, finding great value in the spectrum of discrete
wavelengths of hydrogen atoms in particular in the Balmer series, found great value for the Rydberg
constant, especially in the Balmer series, and find great value of Planck's constant of the hydrogen
atom spectrum. This experiment was done using a power supply of 1.5 kV, tube H 2, optical
spectrometers, and a diffraction grating. The activities are observing the colors of the spectrum that
is visible is violet, indigo, blue, green, yellow, orange and red in the order 1 and order 2 through the
telescope optical spectrometer. Then analyze the data obtained for each spectrum of purple, indigo,
blue, green, yellow, orange and red on the order of 1 and 2. Order Based on data analysis, obtained
by the wavelength of the order of 1 and 2 are next in order averaged. The color purple is = |
4.00.1|x10m, indigo color that is = |4.70.1|x10m, blue is = |5,00.1|x10m, green color
that is = |5,50.1|x10m, yellow color that is = |5,60.1|x10m, orange, ie = | 6,20.1 |
x10m, red color that is = |6,80.1|x10m. Obtained wavelengths are in the range of the color
spectrum in theory. Niai also obtained the Rydberg constant is the average R = |0,900.01|x10m-1
approaches the value of the Rydberg constants on the theory that x107m 1,097-1 and Planck's
constant is the average h = |6.790.06 x10Js different from Planck's theory constants whose
value is 6.63 x10Js.
Key words: Spectrum atom , a hydrogen atom , the wavelength , the Rydberg constant , Planck's
constant
I. PENDAHULUAN
Cahaya
matahari
adalah
cahaya
polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna
putih cahaya matahari sebenarnya adalah

gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang


gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia
sanggup menyerap paling tidak tujuh warna
yang dikandung cahaya matahari, yang akan

terlihat pada pelangi yaitu merah, jingga,


kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang
gelombang cahaya ini membentuk pita garisgaris paralel, tiap warna bernuansa dengan
warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum.
Di dalam spektrum, garis merah selalu berada
pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi
lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang
gelombang. Berbeda halnya dengan cahaya
matahari, radiasi yang dihasilkan oleh unsur gas
yang berpijar hanya mengandung beberapa
panjang gelombang secara terputus-putus
sehingga disebut sebagai spektrum garis.
Sebagai contoh spektrum dari lampu hidrogen
hanya mengandung beberapa garis warna
secara terputus-putus yaitu ungu, biru dan
merah.
Jika sebuah gas diletakkan di dalam
tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam
tabung, gas akan memancarkan cahaya.
Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum
garis dan bukan spektrum yang kontinu.
Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya
dalam bentuk spektrum garis diyakini berkaitan
erat dengan spektrum atom. Spektrum garis
membentuk suatu deretan warna cahaya
dengan panjang gelombang berbeda. Untuk
mengetahui lebih banyak mengenai spektrum
pada
atom maka
dilakukan
eksperimen
mengenai Spektrum Atom Hidrogen.
Tujuan praktikum ini adalah:
1) Dapat mengamati adanya spektrum diskrit
atom hidrogen.
2) Dapat menemukan besar nilai panjang
gelombang pada spektrum diskrit atom
hidrogen khususnya pada deret Balmer.
3) Dapat menemukan besar nilai konstanta
Rydberg khususnya pada deret Balmer.
4) Dapat menemukan besar nilai konstanta
Planck dari spektrum atom hidrogen.
Adapun manfaat dari eksperimen ini adalah:
1)

Memberikan sumbangan pengetahuan


yang mencakup spektrum atom hidrogen.

2)

Mendapatkan wawasan mengenai cara


penentuan panjang gelombang tiap garisgaris spektral atom hidrogen, penentuan
konstanta Planck dan konstanta Rydberg.

Ref.

[3]
spektrum
pancar
merupakan
spektrum kontinu maupun spektrum garis dan
radiasi yang dipancarkan oleh zat, Ref. [6]
spektrum absorpsi/serap adalah spektrum yang
terjadi karena penyerapan panjang gelombang
tertentu oleh suatu zat terhadap radiasi
gelombang elektromagnetik yang memiliki
spektrum kontinu.
Ref. [4] Spektrum cahaya tampak
adalah bagian dari spektrum elektromagnetik
yang tampak oleh mata manusia. Mata manusia
akan dapat menerima panjang gelombang dari
400-700 nm meskipun beberapa orang dapat
menerima panjang gelombang 380-700 nm.
Berikut beberapa batas kira-kira untuk warnawarna spektrum:
1.
U
ngu, 380-450 nm
2.
Ni
la, 415-475 nm
3.
Bi
ru, 450-495 nm
4.
Hi
jau, 495-570 nm
5.
K
uning, 570-590 nm
6.
Ji
ngga, 590-620 nm
7.
M
erah, 620-750 nm
Ref. [1] Pada spektrum atom hidrogen
ini dikenal 5 deret yaitu:

Ganbar 1. Spektrum emisi hidrogen


a) Deret Lymann(deret ultraviolet), dengan
nA=1, nB=2, 3, 4, 5,
=R

II. LANDASAN TEORI


Ref. [4] Spektrum adalah sebuah
keadaan yang tidak terhubung hanya pada satu
set saja tetapi dapat berubah secara tak
terbatas di dalam sebuah kontinu. Ref. [2]
Jenis-jenis spektrum adalah spektrum kontinu
yaitu radiasi yang dihasilkan oleh atom yang
tereksitasi yang terdiri dari berbagai warna yang
bersinambungan yaitu ungu, biru, hijau, kuning,
jingga dan merah, spektrum diskrit yaitu radiasi
yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang
hanya terdiri dari beberapa warna garis yang
terputus-putus yaitu ungu, biru, dan merah,

b) Deret Balmer(deret cahaya tampak), dengan


nA=2, nB=3, 4, 5, 6,
=R
c) Deret Paschen(deret inframerah I), dengan
nA=3, nB=4, 5, 6,
=R
d) Deret Brackett(deret inframerah II), dengan
nA=4, nB=5, 6, 7,

=R
e) Deret Pfund(deret inframerah III), dengan
nA=5, nB=6, 7, 8,

sebagaimana mestinya. Tingkat yang paling


rendah yang dimungkinkan n=1, menyatakan
elektron berada di dalam orbit yang paling kecil,
yang disebut keadaaan dasar.

=R
Dengan R=konstanta Rydberg=1,097x107m-1
Ref. [3] Dari teori atom Bohr diketahui
bahwa panjang gelombang
foton yang
dipancarkan saat electron berpindah dari satu
orbit ke orbit lain diberikan oleh:
=R
dengan R=

(1)
sebagai konstanta Rydberg.

Dari persamaan (1), konstanta Planck


dapat ditentukan:
h=
dimana : k =

(2)
= 9x109 Nm2/C2

m (massa electron) = 9,1x10-31 kg


e (muatan electron) = 1,602x10-19 C
c (kecepatan cahaya) = 3x108 m/s
h (konstanta Planck) = 6,63x10-34 Js
Deret
Balmer
bersesuaian
dengan
spektrum cahaya tampak sehingga dapat
dideteksi dengan mata biasa. Pada deret ini,
terjadi transisi dari bilangan kuantum nB=3, 4,
5, ke bilangan kuantum nA=2. nB=3 untuk garis
spektrum warna merah, nB=4 untuk garis
spektrum warna jingga, nB=5 untuk garis
spektrum warna kuning, dan seterusnya.
Panjang
gelombang
diukur
dengan
menggunakan kisi difraksi yang diletakkan pada
meja spectrometer. Saat cahaya melewati kisi,
terjadi peristiwa difraksi:
d sin =n atau =
(3)
dimana d adalah jarak antar celah kisi(m), n
adalah orde spektrum (1,2, 3,).
Ref. [1] Diagram-diagram tingkatan
energi merangkum energi-energi yang dapat
diperoleh suatu sistem. Pada suatu skala
vertikal, energi-energi yang dapat diperoleh
diperlihatkan
oleh
garis-garis
horizontal.
Diagram
tingkat
energi
untuk
hidrogen
diperlihatkan dalam gambar berikut. Setiap
garis horizontal menyatakan energi dari
keadaan resonansi atom. Titik nol energi ini
menyatakan yang terionisasi, yaitu keadaan
dimana atom memiliki jari-jari orbit yang tak
terhingga. Dengan lebih mendekatnya elektron
ke inti atom, energy potensialnya berkurang
dari tingkat nol, dan energi atom akan negatif

Gambar 2. Tingkatan energi


Model Bohr hanya akurat untuk sistem
satu elekktron seperti atom hidrogen atau
helium yang terionisasi satu kali. Bagian ini
hendak menurunkan rumusan tingkat-tingkat
energi atom hidrogen menggunakan model
Bohr. Penurunan rumus didasarkan pada tiga
asumsi sederhana:
1) Energi sebuah elektron dalam orbit adalah
penjumlahan energi kinetik dan energi
potensialnya:
E= Ekinetik + Epotensial
=
Dengan k =

v2 -

(4)

dan qe adalah muatan elektron

2) Momentum sudut elektron hanya


memiliki harga diskret tertentu:
L= mevr = n

boleh

= n

(5)
Dengan n = 1, 2, 3, dan disebut bilangan
kuantum utama, h adalah konstanta Planck,
dan =
3) Elektron berada dalam orbit diatur oleh
gaya Coulomb. Ini berarti gaya Coulomb
sama dengan gaya sentripetal:
=

(4)

Dengan
mengalikan
kedua
sisi
persamaan (4) di atas dengan r didapatkan:
=

(5)

Suku di sisi kiri menyatakan energi


potensial, sehingga persamaan untuk energi
menjadi :
E=

v2 -

=-

v2

(6)

Dengan menyelesaikan persamaan (5)


untuk r, didapatkan harga jari-jari yang
diperkenankan:

r=

(7)

Dengan memasukkan persamaan (7)


ke persamaan (5) maka diperoleh:
(8)
Dengan membagi kedua sisi persamaan
(8) dengan

didapatkan

=v

(9)

Dengan memasukkan harga v pada


persamaan
energi,
dan
kemudian
mensubstitusikan harga untuk k dan ,
maka energi pada tingkatan orbit yang
berbeda
dari
atom
hidrogen
dapat
ditentukan sebagai berikut:
En =
=
=
Dengan memasukkan
konstanta, didapatkan

harga

En = (-13,6 eV)

(10)
semua
(11)

Dengan
demikian,
tingkat
energi
terendah untuk atom hidrogen (n=1) adalah
-13,6 eV. Tingkat energi berikutnya (n=2)
adalah -3,4 eV.
En = (-13,6 eV)

pada stopkontak kemudian menekan tombol


powernya. Selanjutnya menaikkan tegangan
power supply secara perlahan-lahan hingga 1,5
kV sampai tabung H2 menyala dengan terang,
mengatur spektrometer optik sehingga celah
pada ujung kolimator tepat berhadapan dengan
tabung dengan jarak 1 cm, meluruskan posisi
kolimator dan teleskop spektrometer optik,
mengamati
dari
arah
teleskop
benang
vertikaldan mengaturnya berada di tengah,
memasang kisi difraksi 100 mm, mengamati
kembali dari arah teleskop benang vertikal dan
mengaturnya berada di tengah, mengatur lebar
celah kolimator dengan memutar bolak-balik
sekrup pada ujungnya(jika garis cahaya terlalu
tebal atau tipis dan jika garis cahaya kurang
jelas dan tegas mengatur fokus
teleskop),
mengunci spektrometer optik agar posisinya
tetap,
memutar
piringan
skala
nonius
spektrometer dengan perlahan hingga titik nol
skala nonius tepat berimpit dengan titik nol
skala utama pada sisi kanan dan titik nol skala
nonius dengan titik 360 pada sisi kiri, memulai
dengan memutar teleskop dengan perlahan ke
arah kanan dan mengamati spektrum/ garis
warna yang tampak yaitu ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga dan merah, mengimpitkan
benang vertikal dengan garis warna ungu dan
membaca
penunjukan
skala
spektrometer(begitu seterusnya sampai garis
warna merah untuk rangkaian garis-garis orde
1), kemudian melanjutkan ke orde 2 arah kanan,
mengembalikan teleskop ke posisi normal,
memutar teleskop ke arah kiri dan mengamati
garis warna untuk orde 1 dan melanjutkan ke
orde 2 untuk arah kiri.
Gambar alat dari eksperimen ini adalah

= -3,4 eV

Tingkat energi ketiga (n=3) adalah -1,51 eV


En = (-13,6 eV)

= -1,51 eV

Tingkat energi ketiga (n=4) adalah -0,85 eV


En = (-13,6 eV)

= -0,85 eV

Dan seterusnya,
Harga-harga energi ini adalah negative,
yang menyatakan bahwa elektron berada
dalam keadaan terikat dengan proton. Harga
energi yang positif berhubungan dengan atom
yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu
ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi dalam
keadaan tersebar.
III. METODE EKSPERIMEN
Alat dan bahan yang digunakan adalah
power supply 1,5 kV, tabung H2, spektrometer
optik, dan kisi difraksi.
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu
menyalakan power supply dengan memasang

Keterangan :
1)
2)
3)
4)

Spektrometer optik
Tabung H2
Power supply
Kisi difraksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.Hasil Pengamatan

IV.

Orde
Warna kanan
Spektrum(n Spektrum
()
)
1

Ungu

2,0

kiri rata-rata
()
()
2,5

2,2

Nila

2,5

2,7

2,6

Biru

2,7

2,9

2,8

Hijau

3,2

3,1

3,2

Kuning

3,4

3,3

3,4

Jingga

3,6

3,5

3,6

Merah

4,5

3,8

4,2

Ungu

5,3

5,2

5,2

Nila

5,5

5,6

5,6

Biru

5,8

5,9

5,8

Hijau

6,3

6,3

6,3

Kuning

6,7

6,7

6,7

Jingga

7,0

6,9

7,0

Merah

7,1

7,1

7,1

Tabel 2.Analisis Data


a. Tabel untuk panjang gelombang
(10m
)

(10m
)

(10m
)

3,80,2

4,60,1

4,00,1

4,50,2

4,90,1

4,70,1

4,90,2

5,00,1

5,00,1

5,60,2

5,50,1

5,50,1

5,50,2

5,60,1

5,60,1

6,30,2

6,20,1

6,20,1

7,30,2

6,80,1

6,80,1

Pustaka
380 nm 450
nm
415 nm 475
nm
450 nm 495
nm
495 nm 570
nm
570 nm 590
nm
590 nm 620
nm
620 nm 750
nm

b. Tabel untuk konstanta Rydberg dan konstanta Planck


No RR(10m RR(10m RR(10m K(
.
%)
)
)
)

1
No
.

0,910,04
hh(10J
s)

0,890,01

0,900,01

hh(10J
s)

hh(10J
s)

7,070,09

6,520,03

6,760,06

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh


adanya spektrum diskrit atom hidrogen yang
terdiri atas deretan warna ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga, dan merah. Dari hasil analisis
diperoleh nilai panjang gelombang yang
berbeda-beda terhadap masing-masing warna
pada
orde 1 dan orde 2. Adapun rata-ratanya yaitu
panjang gelombang warna merah |4,0 0,1|
x10m dengan tingkat ketelitian 97,5%,
panjang gelombang untuk warna nila adalah |
4,7 0,1|x10m

dengan

tingkat

ketelitian

97,9%, panjang gelombang warna biru yaitu |


5,0 0,1|x10m

dengan

tingkat

ketelitian

98,0%, panjang gelombang warna hijau yaitu |


5,5 0,1|x10m

dengan

tingkat

ketelitian

98,2%, panjang gelombang warna kuning yaitu |


5,6

0,1|x10m dengan tingkat

ketelitian 98,2%, panjang gelombang warna


jingga yaitu |6,2 0,1|x10m dengan tingkat
ketelitian 98,4%, panjang gelombang warna
merah yaitu |6,8 0,1|x10m dengan tingkat
ketelitian 98,5%. Hasil yang diperoleh ini tidak
jauh berbeda dengan teori dimana rentang
panjang gelombang warna ungu berkisar 380450 nm, warna nila berkisar 415-475 nm, warna

97,
8
K(
%)
99,
1

K(%)
97,5
97,9
98,0
98,2
98,2
98,4
98,5

Keterangan
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang
Berada dalam
rentang

H(
%)
82,
1
H(
%)
97,
6

biru berkisar 450-495 nm, warna hijau berkisar


495-570 nm, warna kuning berkisar 570-590
nm, warna jingga berkisar 590-620 nm dan
warna merah berkisar 620-750 nm.
Diperoleh pula niai konstanta Rydberg
yang

rata-ratanya

R=|0,90 0,01|x107m-1

sedangkan pada teori konstanta Rydberg


R=1,097x107m-1. dan konstanta Planck yang
rata-ratanya h=|6,79 0,06|x10-34Js dan pada
teori nilai konstanta Planck yaitu 6,63x10 -34 Js.
Adanya perbedaan antara hasil teori dengan
praktek disebabkan oleh salah satu faktor ketika
penyesuaian antara benang yang ada pada
spektrometer terhadap spektrum garis kurang
tepat sehingga membuat pergeseran pada
penunjukan skala untuk pembacaan sudut
bergeser.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari eksperimen ini
adalah eksperimen ini mampu menghasilkan 2
orde dan benar adanya spektrum atom hidrogen
berupa spektral (garis-garis warna) yaitu ungu,
nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.
Berdasarkan analisis data diperoleh panjang
gelombang untuk setiap warna dan berada
dalam rentang warna spektrum pada teori,
diperoleh besar nilai konstanta Rydberg dengan
menggunakan
deret
Balmer
yaitu
0,900,02x10m1 mendekati nilai konstanta
Rydberg
pada
teori
yaitu
1,097x107m-1,
V.

diperoleh
besar
nilai
konstanta
Planck
6,790,06x1034 Js yang berbeda dengan teori
yaitu 6,63 x1034 Js.

[3] Maruf. 2015. Penuntun Eksperimen Fisika I.


Makassar:
Universitas
Muhammadiyah
Makassar.

PUSTAKA

Internet:
[4] http: wikipedia.org. diakses pada tanggal 04 Maret
2015 pukul 19.07 WITA

Buku:
[1] Bueche, Frederick. 1988. Fisika Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
[2]

Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta:


Penerbit UI.

[5] http: magic of physic.blogspot.in. diakses pada


tanggal 06 Maret 2015 pukul 14.30 WITA
[6] Ramliyana-fisika.blogspot.in/2013/05/
Spektrum-emisi-dan-Spektrum-absorpsi.html.
diakses pada tanggal 03 Mei 2015 pukul
21.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai