Anda di halaman 1dari 47

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

A. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schozoprenia selalu diikuti
dengan gangguan pesepsi sensori: halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungkngan disekitarya.
Atas dasar tersebut, maka kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dan
halusinasinya sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok lain.
B. Pengertian/Landasan Teori
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essential of Mental
Health Nursing, 1987).
2. Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya:
a. Halusinasi Pendengaran
Karakteristik diandai denganmendengar suara, terutama suara-suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.

b. Halusinasi Pendengaran
Karakteristik dengan adanya stimuls penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun atau panorama
yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau
menakutkan.
c. Halusinasi Penghidung/penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis, atau bau yan
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang-kadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
d. Halusinasi Peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak
tanpa stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi Pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis
dan menjijikkan.
f.

Halusinasi Sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna, atau pembentukan
urine.

3. Tahapan Halusinasi
TAHAP
Tahap I

Memberi

KARAKTEISTIK
rasa Mengalami

PERILAKU KLIEN

ansietas,

Tersenyum,

nyaman

tingkat

kesepian,

rasa

sendiri

ansietas

sedang

bersalah,

dan

Menggerakkan

secara

umum,

ketakutan.

halusinasi
merupakan
kesenangan.

suatu

bibir

tanpa suara

Mencoba

berfokus

pada

yang

pikiran

dapat menghilangkan

tertawa

Pergerakan Mata yang


cepat
Respon

Verbal

yang

ansietas

lambat

Pikiran

dan

pengalaman
masih

sensori

ada

kontrol

Diam

dan

berkonsentrasi

dalam

kesadaran,

nonpsikotik
Tahap II

Menyalahkan

Tingkat

kecemasan

Pengalaman

sensori

menakutkan

berat secara umum Merasa


oleh

menyebabkan

sensori tersebut

perasaan antipati

diri

orang

jantung,

Perhatian

dengan

lingkungan berkurang

merasa

Konsentrasi

terhadap

dari

pengalaman

sensori

lain

kerja

kehilangan kontrol
Menarik

denyut
darah

pengalaman

Mulai

peningkatan

pernapasan, dan tekanan

dilecehkan

halusinasi

Terjadi

nonpsikotik

Kehilangan kemampuan
membedakan halusinasi
dengan realitas

Tahap III

Mengontrol

Tingkat Kecemasan

menerima

berat

pengalaman

Pengalaman

(halusinasi)

Klien menyerah dan

Perintah

halusinasi

ditaati
sensori

berhubungan

dengan orang lain

tidak Isi halusinasi menjadi


atraktif
dapat ditolak lagi
halusinasi

Kesepian

bila

pengalaman

Sulit

sensori

berakhir psikotik

Perhatian

terhadap

lingkungan

hanya beberapa detik


Tidak

mampu

mengikuti perintah dari


perawat,

tremor,

berkeringat
2

berkurang

dan

Tahap IV

Klien sudah dikuasai

Pengalaman

oleh halusinasi

sensori

mungkin

Klien panik

menakutkan
individu

Perilaku panik

Resiko

jika

tinggi

menciderai

tidak

Agitasi atau kataton

mengikuti

perintah

Tidak mampu berespon

halusinasi,

bisa

berlangsung

terhadap lingkungan

dalam

beberapa jam atau


hari apabila tidak ada
intervensi terapeutik
4. Hubungan Schizoprenia dengan Halusinasi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (skizoprenia). Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara-suara bising atau mendengung. Tetapi paling
sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respon
tertentu seperti: bicara sendiri, bertengkar atau respon lain yang
membahayakan.
Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut
dengan mendengarkan penuh perhatian pda orang lain yang tidak bicara atau
pada benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari
gangguan skozoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia
involusi, psikosa mania depresif dan sindroma otak organik.
Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi,
sehingga halusinasi menjadi bagan hidup klien. Biasanya dirangsang oleh
kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan
harga diri, kritis diri atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Halusinasi pendengaran adalah yang paling utama pada skizoprenia,
suara-suara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan, atau relatif. Halusinasi

ini menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan


tersebut diatas (tingkat halusinasi, karakteristik dan perilaku yang dapat
diamati).
C. Metode Terapi Aktivitas Kelompok
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
1. Diskusi Tanya Jawab
2. Melengkapi Jadwal Harian
D. Sesi-Sesi Terapi Aktivitas Kelompok.
1. Sesi I
a. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
Tujuan:
1) Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
2) Klien mampu mengontrol halusinasinya.
3) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
b. Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
1) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.
a) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk dalam keadaan tenang.
b) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
1) Hari, Tanggal
:
2) Waktu
:
3) Tempat
:
d. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun namanama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan
yaitu:
1) Klien Peserta TAK
1.
2.
3.
4.
4

5.
6.
2) Klien Peserta TAK Cadangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
e. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:
1) Spidol dan whiteboard atau papan tulis
2) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
3) Beberapa contoh obat.
4) Tape recorder untuk game jika ada.
f. Metode
1) Diskusi dan Tanya jawab.
2) Bermain peran atau simulasi.
g. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut:
1) Leader
:
2) Co. Leader
:
3) Fasilitator 1
:
4) Fasilitator 2
:
5) Fasilitator 3
:
6) Observer
:
h. Uraian Tugas Pelaksana
1) Leader
Tugas:
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas:
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
3) Fasilitator
Tugas:

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.


2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya therapy.

4) Observer
Tugas:
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
i. Mekanisme Kegiatan
1) Persiapan
1. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan persepsi sensori: halusinasi
2. Membuat kontrak dengan klien.
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
1. Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri
papan

nama)

Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri


papan nama )
2. Orientasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
3. Kontrak
Terapis

menjelaskan

tujuan

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan, yaitu mengenal suara suara yang di


dengar.
Terapis menjelaskan aturan main berikut :

Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok, harus


minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir.
3) Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara- suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya,
waktu terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadi.
2. Terapis meminta klien menceritakan isii halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara
berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis
di whiteboard.
3. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
4. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien
dari suara yang biasa didengar.
4) Tahap Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuuk melaprkan isi, waktu,
situasi, dan perasaanyya jika terjadi halusinasi.
3. Kontrak yang akan dating
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi.
Menyepakati waktu dan tempat.
j. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan
adlah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
situasi terjadinya halusinasi dan perasaan saat terjadinya
halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 1: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
No Nama Klien

Menyebut isi Menyebut


halusinasi

Menyebut

Menyebut

waktu terjadi situasi

perasaan

halusinasi

terjadi

saat

halusinasi

halusinasi

1
2
3
4
5
6
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: isi, waktuu, situasi, dan perasaan. Beri tanda
jika klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak
mampu.
3. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yanh dimiliki klien saatt TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi !. Klein mampu

menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul


9 malam), situasi (sedang sendiri), perasaan (jika sedang geram).
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan kepada perawat.
2. Sesi II
a. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
Tujuan:
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi.
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
b. Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
1) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
4) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
1) Hari, Tanggal
:
2) Waktu
:
3) Tempat
:
e. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun namanama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan
yaitu:
1) Klien Peserta TAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2) Klien Peserta TAK Cadangan
1.
2.
3.

4.
5.
6.
f. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:
1) Spidol dan whiteboard atau papan tulis
2) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
3) Beberapa contoh obat.
4) Tape recorder untuk game jika ada.
g. Metode
1) Diskusi dan Tanya jawab.
2) Bermain peran atau simulasi.
h. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut:
1) Leader
:
2) Co. Leader
:
3) Fasilitator 1
:
4) Fasilitator 2
:
5) Fasilitator 3
:
6) Observer
:
i. Uraian Tugas Pelaksana
1) Leader
Tugas:
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas:
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
3) Fasilitator
Tugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya therapy.
4) Observer
Tugas:

10

1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang


tersedia )
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
j. Mekanisme Kegiatan
1) Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
1. Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Klien dan terapis pakai papan nama
2. Orientasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi :
isi, waktu, situasi, dan perasaan.
3. Kontrak
Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai
selesai.
3) Tahap Kerja
1. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
2. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi

dengan

menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.


4. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
Pergi,.jangan gangu saya, Saya mau bercakap-cakap
dengan.

11

5. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara


menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat
giliran.
6. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat klien selesai menghardik halusinasi.
1. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang
telah dipeljari jika halusinasi muncul
Memasukkan

kegiatan

menghardik

dalam

jadwal

kegiatan harian klien.


3. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
k. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi

dilakukan

saat

proses

TAk

berlangsung,

khususnyapada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah


kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir
evaluasi sebagai berikut:
Sesi 2: TAK
12

Stimulasi Persepsi: Halusinasi


Kemampuan menghardik halusinasi

Nama Klien

No. Aspek yang dinilai


1.
2.
3.
4.

Menyebutkan cara yang selama ini


digunakan mengatasi halusinasi
Menyebutkan efektivitas cara
Menyebutkan
cara
mengatasi
halusinasi dengan menghardik.
Memperagakan
menghardik
halusinasi
Petunjuk:
4. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.
5. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi,
dan memperagakannya. Beri tanda jika klien mampu
dan beri tanda X jika klien tidak mampu.
6. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan roses keperawatan tiap klien. Contoh : klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi Sesi 2. Klien
mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan
klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada
malam hari (buat jadwal).
3. Sesi III
a. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
1) Tujuan Umum:
Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
Klien mampu mengontrol halusinasinya.
Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
2) Tujuan khusus:

13

Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan


untuk mencegah halusinasinya.
Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi.
b. Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
1) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.
2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
4) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I dan II.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
1) Hari, Tanggal
:
2) Waktu
:
3) Tempat
:
f. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun namanama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan
yaitu:
1) Klien Peserta TAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2) Klien Peserta TAK Cadangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
g. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:
1) Spidol dan whiteboard atau papan tulis

14

2) Pena
3) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
h. Metode
1) Diskusi dan Tanya jawab.
2) Bermain peran atau simulasi dan latihan.
i. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut:
1) Leader
:
2) Co. Leader
:
3) Fasilitator 1
:
4) Fasilitator 2
:
5) Fasilitator 3
:
6) Observer
:
j. Uraian Tugas Pelaksana
5) Leader
Tugas:
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
6) Co. Leader
Tugas:
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
7) Fasilitator
Tugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya therapy.
8) Observer
Tugas:
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
k. Mekanisme Kegiatan
1) Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2.

15

2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.


2) Orientasi
1. Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Klien dan terapis pakai papan nama
2. Orientasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi :
isi, waktu, situasi, dan perasaan.
Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
3. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah
terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai
selesai.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
3) Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan
sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang
teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
2. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan ditulis di whiteboard.
3. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis
menulis formulir yang sama di whiteboard.
4. Terapis membimbing satu per satu klien untuk membuat jadwal
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien
menggunakan formulir, terapis menggunakan whiteboard.

16

5. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah


disusun.
6. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang
sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
2. Tahap Terminasi
4. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
5. Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol
halusinasinya, yaitu dengan menghardik dan melakukan
kegiatan.
6. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
l. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi

dilakukan

saat

proses

TAK

berlangsung,

khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah


kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi halusinasi Sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai
berikut:
Sesi 3: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan
No.

Nama klien

Aspek yang dinilai

17

1.

Menyebutkan

kegiatan

yang

2.

biasa dilakukan
Memperagakan kegiatan yang

3.

biasa dilakukan
Menyusun jadwal

4.

harian
Menyebutkan

kegiatan

dua

cara

mengontrol halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan
menyebutkan kegiatan harian yang

biasa dilakukan,

memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal


kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah
halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan beri tanda X
jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3. Klien
mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal.
Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
4. Sesi IV
a. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
b. Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
1) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.

18

2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
4) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II dan III.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
1) Hari, Tanggal
:
2) Waktu
:
3) Tempat
:
d. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun namanama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan
yaitu:
1) Klien Peserta TAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2) Klien Peserta TAK Cadangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
e. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:
1) Spidol dan whiteboard atau papan tulis
2) Pena
3) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
f. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut:
1) Leader
:
2) Co. Leader
:
3) Fasilitator 1
:
4) Fasilitator 2
:
5) Fasilitator 3
:
6) Observer
:

19

g. Uraian Tugas Pelaksana


1) Leader
Tugas:
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas:
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
3) Fasilitator
Tugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya therapy.
4) Observer
Tugas:
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
h. Mekanisme Kegiatan
1) Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan klien

yang

mengikuti sesi
Terapis membuat kontrak dengan klien 3
Mempersiapkan alaat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
1. Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Klien dan terapis pakai papan nama.
2. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

20

telah

Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara


yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi.
3. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah
terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai
selesai.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
3) Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mengontrol dan mecegah halusinasi.
2. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap.
3. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan
yang biasa dan bisa dilakukan .
4. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja
dengan suster atau Suster, saya mau ngobrol tentang kapan
saya boleh pulang.
5. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan
dengan orang lain disebelahnya.
6. Berikan pujian atas keberhasilan klien.
7. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.
3. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.

21

Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang


sudah dilatih.
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan
bercakap-cakap.
3. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi
dengan paatuh minum obat.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
i. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi

dilakukan

saat

proses

TAK

berlangsung,

khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah


kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi
perssepssi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi
ssebagai berikut:
Sesi 4: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
Nama klien

No Aspek yang dinilai


1.
2.
3.
4.

Menyebutkan orang yang


biasa diajak bicara
Memperagakan percakapan
Menyusun
jadwal
percakapan
Menyebutkan

cara

mengontrol dan mencegah

22

halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan
menyebutkan

orang

yang

biaasa

diajak

bicara,

memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,


menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda jika
klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak mampu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimilikiklien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 4. Klien belum mampu
secara lancar bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain di
ruang rawat.
5. Sesi V
a. Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
Tujuan:
1) Klien memahami pentingnya minum obat
2) Klien memahami akibat tidak patuh minim obat
3) Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat.
b. Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah:
a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan
persepsi sensori halusinasi.
b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk dalam keadaan tenang.
c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
1) Hari, Tanggal
:
2) Waktu
:
3) Tempat
:
d. Nama Klien dan Ruangan

23

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang, sedangkan sisanya


sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun namanama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan
yaitu:
1) Klien Peserta TAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2) Klien Peserta TAK Cadangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
e. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik,
penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:
1) Spidol dan whiteboard atau papan tulis
2) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya).
3) Beberapa contoh obat.
f. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut:
1) Leader
:
2) Co. Leader
:
3) Fasilitator 1
:
4) Fasilitator 2
:
5) Fasilitator 3
:
6) Observer
:
g. Uraian Tugas Pelaksana
1) Leader
Tugas:
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
2) Co. Leader
Tugas:
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
24

3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.


4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
3) Fasilitator
Tugas:
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya therapy.
4) Observer
Tugas:
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
h. Mekanisme Kegiatan
1) Persiapan
1. Mengimgatkan kontrak pada klien dengan halusinasi yang telah
mengikuti TAK sesi 4
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
1. Salam terapeutik.
Salam dari terapis kepada klien.
Terapis dan klien memakai papan nama
2. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi

setelah menggunakan 4 cara yang telah

dipelajari.
3. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat.
Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
25

Lama kegiatan 30 menit


Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dari akhir
Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai
akhir.
3) Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu
mencegah kambuh

karena

obat

memberi

perasaan

tenang, dan memperlambat kambuh


2. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat yaitu
penyebab kambuh
3. Terapis meminta klien menyampaikan klien menyampaikan
obat yang dimakan dan waktu memakannya (Buat daftar di
whiteboard)
4. Menjelaskan 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu, benar orang, benar dosis dan benar cara.
5. Meminta klien untuk menyebutkan 5 benar minum obat
6. Berikan pujian pada klien yang benar
7. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat
di whiteboard)
8. Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat (catat di
whiteboard)
9. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu
cara mencegah halusinasi kambuh
10. Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian halusinasi kambuh
11. Meminta klien untuk menyebutkan kembali keuntungan
patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat
12. Memberi pujian secukupnya tiap kali klien benar.
5) Tahap Terminasi
1. Evaluasi
26

Terapis

menanyakan

perasaan

pada

klien

setelah

mengikuti TAK
Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari
Terapis memberikan pujian secukupnya atas keberhasilan
kelompok
2. Tindak Lanjut
Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol
halusinasi, yaitu patuh minum obat dan 3 cara
mengontrol halusinasi lainnya yang telah diajarkan pada
sesi yang lalu, yaitu menghardik, melakukan kegiatan
harian dan bercakap-cakap.
3. Kontrak yang akan dating
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi.
Buat

kesepakatan baru

untuk TAK yang lain sesuai

dengan indikasi klien.


i. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan
adlah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
situasi terjadinya halusinasi dan perasaan saat terjadinya
halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi V: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah Halusinasi
No

Nama Klien

Menyebutkan
benar

5 Menyebutkan
cara keuntungan
27

Menyebutkan
akibat

tidak

minum obat

minum obat

patuh

minum

obat
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: Menyebutkan 5 benar cara minum obat,
menyebutkan

keuntungan

minum

obat

dan

menyebutkan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda


jika klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak
mampu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5,
TAK stimulasi persepsi Halusinasi. Klien mampu menyebutkan
5 benar cara minum obat , manfaat minum obat, dan akibat tidak
patuh minum obat ( kambuh ). Anjurkan klien minum obat
dengan cara yang benar.

E. Setting Tempat

1. Terapis dank lien duduk bersama dalam


lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
X

28

X
x

Keterangan :
@

: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Klien
: Observer

F. Tata Tertib dan Program Antisipasi


1. Tata tertib
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, selama kegiatan
( TAK ) berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan , peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dileluarkan.
g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah
yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
a. Apabila klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang
diambil adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok
lainnya.
b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak
menaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak
cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
29

c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader


memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan
tidak boleh dilakukan.
G. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


(SP TAK) HALUSINASI SESI I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
:2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
3. Kriteria Anggota
:
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:
a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).
4. Nama Anggota
Klien peserta TAK :
a.
b.
c.
30

d.
e.
f.
Klien peserta TAK cadangan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
5. Tujuan
a. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Klien mampu mengontrol halusinasinya.
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
6. Tindakan Keperawatan
a. Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama)
b. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
c. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara
yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan
klien pada saat terjadi.
d. Meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
e. Menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
Selamat Pagi, perkenalkan nama saya Restu Sulistiyo, saya mahasiswa
Keperawatan STIKes Tengku Maharatu yang dinas di bangsal ini. Sudah siap
semua untuk memulai acara hari ini? Kira-kira kita butuh waktu 45
menit.baiklah untuk acara kali ini akan dipimpin oleh Ari Wibowo, untuk
selanjutnya saya persilahkan untuk mas Ari Wibowo untuk memimpin
jalannya acara. Baiklah saudara-saudara sekalian disini saya sebagai ketua
kelompok akan memimpin jalannya kegiatan, saya akan menjelaskan
aturannya, nanti kalau mas dan mbak mau minta ijin buat keluar dari acara
harus ijin dulu ya, dan diharapkan bisa mengikuti acara dari awal sampai
akhir. Nah, saat ini kita akan mulai acara hari ini dengan saya perkenalkan
para Terapis. Setelah itu, mas dan mbak yang

31

memperkenalkan diri.

Sekarang akan saya bagikan kertas jadwal harian dan spidol untuk nanti
membuat jadwal harian masing-masing.
2. Fase Kerja
Permainan dimulai...Sekarang mas yang mendapat giliran sedotan silahkan
coba mas ceritakan mengapa mas bisa dibawa kemari? sebutkan suarasuara yang didengar isinya tentang apa? kalau mas sedang sendirian. kapan
waktu terjadinya? Bagus.nah sekarang ganti mbak yang sebelahnya untuk
menyebutkan seperti yang tadi sudah diceritakan teman anda. Bagus
sekarang coba sebutkan mbak mendengar suara itu jika sedang apa?
misalnya sedang sendirian atau yang lain. Nah sekarang sebutkan berapa
lamanya. O, mbak seringnya jika sendirian mendengar suara bisikan untuk
mencuri barang temannya ya. Sebenarnya suara-suara yang mas dan mbak
dengarkan itu tidak ada, dan anda sendiri yang mendengarkannya.
3. Fase Terminasi
Bagus kelompok ini sudah berani mengungkapkan perasaannya masingmasing. Nah setelah mas dan mbak bercerita apa yang dirasakan? Jadi lebih
lega kan? Setelah ini kita akan berkumpul dan bertemu kembali, selanjutnya
kita akan latih untuk mas dan mbak dapat mengontrol Halusinasi yang sering
muncul. Kita akan bertemu besok di tempat ini lagi ya??kita bertemu di jam
yang sama, jam sepuluh ya?? Sekarang acara sudah slesai, mas dan mbak
juga kelihatan sudah lelah. Sekang mas dan mbak boleh kembali ke tempat
masing-masing dan beristirahat. Jangan lupa kita bertemu besik. Sampai
jumpa. Selamat Siang.

32

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


(SP TAK) HALUSINASI SESI II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
:
2. Kriteria Anggota
:
a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi
sensori halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)
d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.
3. Nama Anggota :
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan
yaitu:
1. Klien peserta TAK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. Klien peserta TAK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi
5. Tujuan:
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

33

c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi


6. Tindakan Keperawatan:
a) Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari Terapis kepada klien.
Klien dan terapis pakai papan nama.
2) Evaluasi/Validasi.
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu, situasi dan perasaan.
3) Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).
Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai.
c) Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
4) Terapis memperagakan cara

menghardik

halusinasi,

yaitu:

Pergi,.jangan gangu saya, Saya mau bercakap-cakap dengan.


5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.
6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
saat klien selesai menghardik halusinasi.
d) Tahap Terminasi.
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Rencana Tindak Lanjut

34

Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah


dipeljari jika halusinasi muncul.
Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klien.
c) Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Bapak,Ibu, Mas, dan Mbakmasih ingat dengan saya
bukan..?
b. Validasi
Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? BagusOh ya..masih
ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi kelompok tentang
apa..? Bagus,ternyata masih pada ingat semua ya..
c. Kontrak
Baiklahhari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara menghardik Sudah siap semua Bapak, Ibu,
Mbak dan Mas.. Oke.. ingin berapa lama ini nanti kegiatan kita?
Setuju...30 menit saja seperti kemarin ya.. Mari kita mulai..
2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak? Baiklah, karena tidak
ada kita langsung mulai saja ya.. Jadi, ketika suara-suara itu datang..Bapak,
Ibu, Mas, dan mbak bisa mengatakan hal seperti ini.. Pergi,.jangan gangu
saya, Saya tidak mau mendengar suara Anda dan saya mau bercakapcakap dengan Bagaimana..bisa kan? Coba tolong dipraktekkan satu per
satu tapi dengan undian bola ini ya, dimulai dari kiri terus berputar searah
jarum jam dan ketika musik berhenti yang terakhir memegang bola ini nanti
yang akan praktek dulu dan begitu seterusnya ya..jadi biar adil dan merata
semua mendapat giliran..Oke..kita mulai sekarang.. Wah..bagus sekali yang
telah dilakukan Mbak...beri tepuk tangan untuk keberhasilan Mbak..karena
telah sukses melakukannya..Nah sekarang kita mulai lagi undiannya
35

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan teman-teman setelah melakukan kegiatan ini? Wah
saya sangat bangga dengan teman-teman karena mampu memperagakan
cara mengontrol halusinasi dengan menghardik..tepuk tangan untuk
semua..
b. Rencana Tindak lanjut
Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan
suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika
halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti teman-teman? Bagus
Oh ya, saya lupa bilang..jangan lupa juga untuk memasukkannya ke
dalam jadwal kegiatan harian seperti yang kemarin ya
c. Kontrak yang akan dating
Baiklah..karena waktu kesepakatan kita telah berakhir..bagaimana kalu
besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain yaitu dengan
melakukan kegiatan..? Setuju semua? Baiklah, besok mau terapi
kelompok lagi dimana dan jam berapa? Oke..seperti hari ini lagi
ya..baiklah..sekarang teman-teman bisa melanjutkan kegiatannya lagi..
Selamat siang...

36

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SP (TAK) HALUSINASI SESI 3

A. PROSES KEPERAWATAN
1.

Kondisi klien:

2.

Diagnosa
Gangguan persepsi sensori: halusinasi

3.

Kriteria anggota:
Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini
adalah:
a. Klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori: halusinasi
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, klien dalam suasana tenang
c. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
d. Klien telah mengikuti TAK Sesi 1 dan 2

4.

Nama klien:

5.

Tujuan
a.

Tujuan umum
1) Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Klien mampu mengontrol halusinasinya
37

3) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal


b.

Tujuan khusus
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah halusinasinya
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi

6.

Tindakan keperawatan
a.

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

b.

Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan


melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah).

c.

Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam


jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI PELAKSANAAN
1.

Orientasi
a.

Salam terapeutik
Selamat pagi semuanya? Apa kabar? Masih ingat dengan saya kan?
Masih semangat semuanya? Bagus. Papan namanya sudah dipakai
semua? Oke.

b.

Validasi
Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah kegiatan kemarin sudah
dipraktekkan? Bagus. Apakah ada pertanyaan tentang kegiatan kemarin?

c.

Kontrak
Oke, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan
tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
Sebelum kita mulai, saya akan menjelaskan aturan mainnya dulu. Tolong
didengarkan baik-baik ya... Begini, jika nanti ada yang ingin
meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada saya dulu ataupun ke
mbak yang satunya ya? Jangan langsung pergi begitu saja. Kegiatan ini
nanti sekitar 45 menit saja. Tidak terlalu lama kan?? Harus diingat juga
bahwa setiap anggota kelompok harus mengikuti kegiatan ini dari awal

38

sampai selesai. Jangan berhenti di tengah jalan. Bagaimana? Setuju kan


semuanya?? Bagus... Apakah sudah jelas semua tentang aturan mainnya?
Bisa kita mulai sekarang?
2.

Fase kerja
Cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah dengan melakukan
kegiatan. Apakah sudah ada yang melakukan sebelumnya? Apakah sudah
ada yang tahu bagaimana caranya? Oh, tidak apa-apa...saya akan
menjelaskannya nanti. Dengan kita melakukan kegiatan, kita tidak akan
mengalami halusinasi tersebut. Ada yang tahu mengapa? Karena pikiran kita
terfokus dengan kegiatan yang kita lakukan sehingga halusinasi itu tidak
akan terjadi pada kita. Sudah mengerti semuanya??
Nah, sekarang coba sebutkan kegiatan-kegitan apa saja yang biasa
dilakukan di sini?? Maju satu persatu dan tulis di papan tulis ya??? Ayo
mulai dari mbak A...
Sudah maju dan menulis semuanya? Bagus... Sekarang saya akan
membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Saya akan membantu kalian
satu persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, mulai dari bangun pagi
sampai dengan tidur malam. Kalian menulis di formulir, sedangkan saya
akan menulis di papan...
Kita mulai dari mbak A, apa yang biasanya mbak lakukan setelah bangun
tidur? Ya bagus, merapikan tempat tidur,, lalu selanjutnya?? (berlanjut
sampai semua klien)
Ada yang sudah selesai membuat jadwalnya sampai tidur malam?? Oh, mas
D...Ayo semua tepuk tangan untuk mas D karena yang pertama kali telah
menyelesaikan jadwalnya... Ayo yang lain jangan mau kalah.... Sekarang
mas D silahkan memperagakan apa saja yang telah mas tulis di jadwal....
Bagus sekali, tepuk tangan untuk mas D...

3.

Terminasi
a.

Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan kegiatan tadi? Oiya bagus
berati sudah mengerti apa yang telah didapat hari ini.

39

b.

RTL
Coba kegiatan yang sudah di tulis di jadwal tadi dipraktekkan ya dan di
ingat-ingat ya mas mbak semuanya.

c.

Kontrak
Berhubung waktu kita sudah habis, bagaimana kalau besok kita ketemu
lagi membicarakan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakapcakap? Baiklah besok jam berapa? Jam berapa?. Oke besok jam 11.00 di
tempat ini lagi ya..semua sepakat ya ??? Kalau begitu cukup sekian
,sampai jumpa besok . Selamat Siang !!!!!!!!!!

40

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SP (TAK) HALUSINASI SESI IV
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
:
2. Kriteria Anggota
:
a. Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori ; halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
d. Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III.
3. Nama Anggota
:
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya
sebagai cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama
klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu:
a. Klien peserta TAK:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b. Klien peserta TAK cadangan:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
4. Diagnosa Keperawatan: Gangguan persepsi halusinasi
5. Tujuan:

41

a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk


mencegah munculnya halusinasi.
b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
6. Tindakan Keperawatan:
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mecegah halusinasi.
b. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja. Dengan suster atau
Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
lain disebelahnya.
f. Pujian atas keberhasilan klien.
g. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Fase terapeutik
Selamat pagi semua ? Perkenalkan nama saya Wanda. Saya mahasiswa
dari STIKes Tengku Maharatu. Silahkan kalian memperkenalkan diri!
Mulai dari yang paling ujung ya. Bagaimana perasaannya

hari ini?

semuanya terlihat cakep dan cantik.


b. Kontrak
Bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi sama-sama? apakah semua
mau ? mau berapa menit? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana
tempatnya? Bagaimana kalau disini saja? Oke?!
2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai apakah ada pertanyaan ? Kalau gak ada mari kita mulai
sekarang. Sekarang coba sebutkan apa keuntungan becakap cakap dengan
orang lain?apakah ada yang tau?iya benar sekali, jika kita bercakap cakap

42

dengan orang lain bisa membantu untuk mengontrol dan mencegah


halusinasi. Nah, sebagai contoh, mbak A biasa bercakap-cakap dengan mbak
B, maka mbak A memilih mbak B untuk teman bercakap-cakap,nah kalian
juga bisa melakukan cara seperti yang mbak A lakukan Sekarang saya
Tanya pada mbak A, biasanya kalau bercakap-cakap dengan mbak B yang
dibicarakan itu apa? Wah, bagus. Ternyata mbak B sering menceritakan halhal yang mbak B sukai , seperti mencuci piring, menyapu dan membersihkan
rumah.. Ouw,kalau begitu, sekarang saya akan memperagakan cara
bercakap-cakap jika halusinasi itu itu ,muncul.. Coba, kalian lakukan apa
yang saya contohkan tadi Wah, bagus sekali, ternyata kalian sudah bisa
melakukannya dengan baik. Sekarang kalian bisa melakukannya dengan
teman-teman disini.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?Coba
sekarang diulaangi lagi apa yang telah saya latih tadi.Bagus , ternyata
kelompok ini sudah mengerti apa yang saya ajarkan untuk mengontrol
halusinasi..
b. RTL
Kalian bisa menggunakan 3 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu
dengan menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap
seperti yang diajarkan kemarin.
c. Kontrak yang akan dating
Berhubung waktu yang kita sepakati sudah habis, diskusi kali ini kita
akhiri, besok saya akan berdiskusi kembali dengan kalian tentang cara
megontrol halusinasi dengan patuh minum obat. Mau jam berapa?
Dimana? Baik, jam 9 ya disini. Oke, saya kembali ke ruang perawat dulu..
jangan sampai lupa ya apa yang telah saya ajarkan hari ini. Selamat
siang..

43

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SP (TAK) HALUSINASI SESI V
A. PROSES KEPERAWATAN

44

1. Kondisi Klien
:
2. Kriteria Anggota
:
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:
a.
Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi
b. Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , tidak
mengamuk, dalam kondisi tenang
c.
Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif )
d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.
3. Nama Anggota
a. Klien peserta TAK:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b. Klien peserta TAK cadangan:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
4. Diagnosa Keperawatan: Halusinasi
5. Tujuan
a.

Klien memahami pentingnya minum obat

b.

Klien memahami akibat tidak patuh minim obat

c.

Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

6. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur.
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
Selamat Pagi, semuanya mbak dan mas, masih ingat dengan kami kan? coba
sebutkan? Ya,, bagus. Bagaimana mas dan mbak masih ingatdengan latihan
yang kita lakukan kemarin? Bagus, sekali. Jangan lupa latihan kemarin

45

dimasukkan dalam jadwal masing- masing ya. Sesuai janji kita kemarin, kita
bertemu lagi disini kan? Masih ingat berapa menit? Ya, benar 15 menit yha..
Kita mulai berbincang-bincang bersama sekarang ya..
2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai ada yang mau ditanyakan? Bagaimana mas dan mbak
sudah sarapan kaan? Obat nya sudah diminum belum? Sehari mas dan mbak
minum obatnya berapa kali? Coba sebutkan obat apasaja yang harus
diminum? Dari masnya yang paling ujung. Ya bagus.. Ada berapa jenis atau
warna obat yang diminum? Apakah mas dan mbak sudah tahu manfaat
minum obat secara benar dan teratur? Begini mas dan mbak, minum teratur
itu mempercepat kesembuhan mas dan mbak. Dan apakah mbak dan mas
tahu dampak minum obat sembarangan itu apa? Ehmm,, begini ya minum
obat itu ada aturannya, tidak boleh sembarangan, kalau kita minum obat kita
harus tahu obatnya itu sendiri, dosis sekali minum obat nya, bagaimana serta
untuk siapa obat ituu diberikan. Yang paling harus diingat adalah 5B yaitu
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara. Bagaimana
mas dan mbak sudah mengerti? Ya,, bagus.. Nah, kegiatan ini dimasukkan
dalam jadwal kegiatan yang mas dan mbak miliki. Seperti kegiatan yang
kemarin, sudah bias kan?
3. Fase Terminasi
Tadi kita sudah berbincang-bincang tentang cara minum obat yang benar
yaitu dengan prinsip 5B. Kita sudah membahas tentang manfaat minum obat
kan? Bagaimana perasaan mas dan mbak sekarang? Apa lebih enakan? Coba
sekarang sebutkan dari mas yang paling ujung. Ya bagus.. jangan sampai
lupa ya mas dan mbak. Kami harapkan mas dan mbak mulai saat ini dan
seterusnya harus minum obat dengan benar dan teratur biar cepat sembuh..
ya bagus. Berhubung waktu kita sudah habis dan kelihatannya mbak dan mas
sudah lelah berbincang-bincangnya saya akhiri cukup sekian.

46

Anda mungkin juga menyukai