Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN

Makalah ini membahas tentang wawasan dan masalah-masalah yang mencangkup


tentang Pertanian Indonesia.Bagaimana tindakan-tindakan masyarakat dan pemerintah
mengatasi kendala/masalah yang ada untuk menentukan nasib pertanian di Indonesia, seperti
hasil produktivitas petani yang menurun, keadaan ekonmi para petani serta di kaitkan dengan
pertumbuhan penduduk yang tak sejalan dengan pertumbuhan pembangunan di
Indonesia.Untuk itu pemahaman pada sistem pertanian bagi generasi muda sangatlah penting
agar kedepannya pertanian Indonesia semakin maju.

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sektor pertanian

merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam

perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat. Perekonomian Indonesia selama


ini berasal dari sektor pertaniannya.Negara-negara lain juga mengakui adanya kenyataan
tersebut.Hal ini disebabkan Negara kita merupakan Negara agraris sehingga peran sektor
pertanian masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar.Dalam
usaha pertanian manusia mengarahkan kemampuan tekhnologi, modal dan organisasi yang
dikuasainya sehingga dapat memperoleh hasil yang ingin diharapkan.Pertanian Indonesia
pernah menjadi salah satu Negara pengekspor beras terbesar di dunia, tetapi tidak selamanya
keadaan pertanian di Indonesia berada pada kondisi yang unggul.
Di akibatkan karena kelalaian pemerintah yang mengakibatkan Indonesia menjadi
miskin produktivitas bahan pangan menurun dan juga menurunnya pendapatan dosmetik
Indonesia untuk itu perlu adanya tindakan-tindakan tentang keadaan pertanian di Indonesia,
menganalisa dan mencari solusi dari permasalahan- permasalahan yang tengah terjadi baik
dari hubungannya dengan pertumbuhan penduduk, produksi pertanian atau pemberdayaan
sumber daya manusia (SDM) yang telah ada.
1.3 Tujuan
1. Untuk menganalisi tentang aspek-aspek di dalam pertanian di Indonesia
2. Untuk mengetahui dan memahami hubungan manusia dengan sumber daya alam
khususnya di bidang pertanian
3. Untuk mengetahui hubungan pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan dan
ketahanan pangan serta produksi hasil pertanian di Indonesia
4. Untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi pertanian di Indonesia
5. Untuk mengatahui tentang ekonomi pertanian dan sosiologi perdesaan

1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek dalampertanian di Indonesia
2. Dapat mengetahui dan memahami hubungan manusia dengan sumber daya alam
khusunya di bidang pertanian
3. Dapat mengetahui hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan
dan ketahanan serta produksi hasil pertanian di Indonesia di Indonesia
4. Dapat mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi pertanian di Indonesia
5. Dapat mengetahui tentang ekonomi pertanian dan sosiologi perdesaan

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SUMBER DAYA ALAM


2.1.1 Pertumbuhan Penduduk
Seorang ahli politik ekonomi asal Inggris berpendapat bahwa penduduk akan
bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan kecuali terhambat
oleh apa yang ia sebutkan sebagai mual restrants , misalnya wabah penyakit/ malapetaka).(
Malthus)
Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,
tercatat Pada Tahun 2010 pertumbuhan penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,48 persen
pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk
Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1930 - 2010 (Juta Jiwa)

(Badan Pusat Statistika Indonesia.2012.Perkembangan Beberapa Indikator Utama SosialEkonomi Indonesia:Badan Pusat Statistika Indonesia)

2.1.2 Kebutuhan Pangan Dan Ketahan Pangan


Ketahanan pangan terwujud apabila secara umum telah terpenuhi dua aspek
sekaligus.Pertama adalah tersedianya pangan yang cukup dan merata untuk seluruh
penduduk. Kedua, setiap penduduk mempunyai akses fisik dan ekonomi terhadap pangan
untuk memenuhi akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi kecukupan gizi
guna menjalani kehidupan yang sehat dan produktivitas dari hari ke hari
Melalui sebuah proses yang disebut pemberdayaan, masyarakat ditinggalkan
kapasitasnya untuk meningkatkan produktivitas, produksi dan pendapatannya, baik melalui
usaha tani maupun lainnya.Peningkatan pendapatan akan menambah kemampuan daya beli
sehingga menambah keleluasaan masyarakat untuk memilih pengan yang berguna untuk
memenuhi kecukupan gizinya.(Nurmala, Suyono, 2012 :63-64)

(Sumber: Badan Pusat Statistik)


2.1.3 Produksi Pertanian
Produksi mempunyai pengertian teknis dan ekonomi. Menurut pengertian secara
teknis, produksi berarti proses mengkombinasikan barang-barang dan tenaga yang ada.
Sedangkan menurut pengertian secara ekonomi , produksi berarti suatu proses menciptakan
atau menambah nilai ,guna, atau manfaat baru.Ada 4 bentuk proses produksi yaitu menambah
guna bentuk, menciptakan guna waktu,menciptakan guna tempat, menciptakan guna
pemilikan (Soeratno.1993:10)

Provinsi
Indonesia

Luas
Panen(Ha)

Jenis Tanaman Tahun


Padi

2011

Produktivitas(Ku/Ha) Produksi(Ton)

13203643.00

49.80

65756904.00

SUMBER : BPS 2011

2.1.4 Peran Iklim Terhadap Produksi Pertanian Indonesia


Iklim adalah suatu keseluruhan dari keadaan atmosfir dalam jangka waktu panjang
dan tempat yang berlainan. Seringkali iklim dikemukakan sebagai keadaan rata rata dari
cuaca, bahkan lebih luas lagi iklim meliputi keadaan keadaan ekstrim dari tiap tiap unsur
cuaca seperti suhu maksimum dan minimum, kelembaban maksimum dan minimum dan
sebagainya. Di dalam pertanian hal ini sangat penting karena keadaan keadaan ekstrim itu
efeknya lebih nyata, sebagai contoh yaitu kerusakan embun upas ( frost ) yang juga
dikemukakan sebagai kerusakan akibat akibat suhu minimum yang sangat rendah. Jenisjenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yg tumbuh pada suatu daerah
serta produksinya. Unsur iklim yang mempengaruhi produksi pertanian adalah radiasi matahari ,
angin , curah hujan. (Ir. Urip Mohammad Hasan. 1970: 5)
2.2 PERTANIAN DI INDONESIA
2.21 Profil Pertanian Indonesia
Pertanian adalah kegiatan produksi biologis yang berlangsung di atas sebidang tanah
dengan tujuan menghasilkan tanaman dan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
tanpa merusak lahan yang bersangkutan untuk kegiatan produksi selanjutnya.Indonesia
disebut dengan negara pertanian,hal ini di karenakan sebagian besar penduduk Indonesia
bekerja sebagai petani dan pertanian

memegang peran penting dari perekonomian di

Indonesia
Masalah-masalah dalam pertanian di Indonesia
1

Masalah Kondisi petani

Masalah Modal

Masalah Berorganisasi

(Tati Nurmala. 2012 :14)


2.2.2 Ekonomi Pertanian Dan Sosiologi Perdesaan
6

Pentingnya pertanian di dalam pertanian nasional tidak hanya diukur dari


kontribusinya terhadap pembentukan, kesempatan kerja, dan sebagai salah satu sumber
pendapatan devisa Negara. Tetapi potensinya juga harus dilihat sebagai salah satu motor
penggerak pertumbuhan output atau NT dan diversifikasi produksi di sektor-sektor ekonomi
lainnya. Keterkaitan ekonomi dengan pertanian mempunyai tiga fungsi sektor pertanian.
Pertama sebagai sumber investasi di sektor-sektor non pertanian: surplus uang ( MS ) di
sektor pertanian menjadi sumber dana investasi di sektor-sektor lain. Kedua, sebagai sumber
bahan baku atau input bagi sektor-sektor lain, khususnya agroindustri dan sektor
perdagangan. Ketiga, melalui peningkatan permintaan di pasar output sebagai sumber
diversifikasi produksi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Keterkaitan produksi menunjukkan
ketergantungan dalam proses produksi antara satu sektor dengan sektor lain. ( Dr. Tulus
Tambunan. 2003:121-124)
Sosiologi perdesaan merupakan suatu cabang sosiologi yang mempelajari gejala
sosial di perdesaan, berawal dari kata desa maka pengertian desa harus terlebih dahulu
dipahami karena objek dari ilmu sosiologi pedesaan adalah desa. Menurut T. Lynn Smith dan
Paul E. Sapt

sosiologi pedesaan adalah kumpulan pengetahuan yang dihasilkan lewat

penerapan metode ilmiah ke dalam studi tentang masyarakat pedesaan, struktur


organisasinya, proses-prosesnya, system sosialnya yang pokok dan perubahan-perubahannya.
(Gajah Mada University Press: 11-12)
2.2.3 Pengelolaan SDM Di Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian perlu diakui bahwa di satu pihak sumber daya kita di tanah
air memang sangat besar potensinya. SDM sangat penting bagi pembangunan bangsa
Indonesia hamper 80% mayoritas penduduknya adalah seorang petani dan areal pertanian
Indonesia juga cukup luas. Bila potensi ini digunakan dengan efisien maka Negara kita tidak
akan mengalami krisis ekonomi namun kenyataanya SDM kita masih sangat memprihatinkan
(Stefan

sikone,2005.

SDM

dan

Industrialisasi.http://id.shvoong.com/social-

sciences/1728774-sdm-pertanian-dan-industrialisasi/

2.2. Pengelolaan SDA Di Bidang Pertanian

Sumber Daya Alam adalah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan
alamiah , misalnya tanah,air dan perairan,udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi
dan gas bumi, angin, pasang surut arus laut (Daryanto. 1995:36)
SDA dikelompokkan menjadi 3 golongan , antara lain:
1. SDA yang tidak dapat diperbaharui , sumber daya yang tidak dapat dipulihkan
kembali setelah didunakan
2. SDA yang dapat diperbaharui, sumber daya yang dapt pulih kembali secara alamiah
maupun secara budaya setelah dimanfaatkan
3. SDA yang tidak akan habis, sumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan
paranoma yang berharga bagi kepariwisataan dan faedah-faedah yang diperoleh iklim.
(Nursid Sumaatmadja,1981. 1981.Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan.
http://ml.scribd.com/doc/77126597/Peranan-Sumber-Daya-Alam

III.

PEMBAHASAN

3.1 HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SUMBER DAYA ALAM


3.1.1 Pertumbuhan Penduduk
Pada dasarnya, makin besar populasi pertumbuhan penduduk maka kebutuhan pangan
akan semakin sulit ditemukan.Jumlah penduduk di dunia ini akan bertambah terus menerus,
sehingga lahan pertanian akan semakin sempit..Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,
khusunya pemerintah perlu berpikir untuk mengatasi masalah- masalah yang terjadi saat ini.
Di antaranya dengan cara pemanfaatan lahan dengan sebaik- baiknya, memperluas lahan
pertanian untuk mendapatkan hasil yang baik, dan program keluarga berencana (KB) untuk
ibu-ibu pada masa subur. Penggunaan tekhnologi modern seperti benih unggul dll, secara
nyata

telah

memberikan

dampak

yang

besar

dalam

meningkatkan

produksi

pertanian.Revolusi hijau menurut Wijono contohnya telah memberikan berkah yang sangat
besar terhadap kemampuan penyediaan bahan pangan secara nasional.
Tetapi dengan revolusi hijau tersebut dapat terjadi menurunnya kualitas lingkungan
dan terjadi pencemaran yang khusunya pencemaran terhadap air dan tanah yang berakibat
pada menurunnya kesehatan masyarakat, dikarenakan karena membutuhkan pupuk yang
banyak. Sehingga program pemerintah yang masih berjalan untuk mengatasi masalah
pertumbuha penduduk untuk saat ini yakni penggunaan KB.

3.1.2 Kebutuhan Dan Ketahanan Pangan


Ketahanan pangan terwujud apabila telah terpenuhi dua aspek, yaitu tersedianya
pangan yang cukup dan merata untuk seluruh penduduk.Kedua, setiap penduduk mempunyai
akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Salah satu
prioritas pembangunan ketahanan pangan adalah memberdayakan masyarakat,agar dapat
secara menadiri menanggulangi masalah pangan, serta mewujudkan ketahanan pangan rumah
tangganya secara berkelanjutan.
Bagi kelompok masyarakat tertentu yang rentan terhadap masalah kerawanan pangan
seperti golongan miskin, ibu hamil, dan anak balita, pemerintah wajib mengupayakan adanya
jaminan akses pangan, agar mereka dapat terpenuhi haknya untuk memperoleh pangan yang
cukup sesuai kebutuhannya. Pemerintah mempunyai tujuan untuk kebutuhan dan ketahan
9

pangan yakni untuk meningkatkan keamanan, mutu dan kebersihan pangan yang dikonsumsi.
Sehingga untuk mewujudkan itu, pemerintah mempunyai rencana, yakni dengan memenuhi
pangan bagi kelompok miskin dan rawan pangan melalui pemberian bantuan lansung, serta
pemberdayaan agar mereka dapat mempertahankan kebutuhan pangannya sendiri.

3.1.4

Produksi Pertanian
Telah kita ketahui indonesia adalah negara pertanian yang mempunyai lahan- lahn

pertanian yang cukup besar. Banyak faktor yang mempengaruhi produksi pertanian di
indonesia yakni antara lain tenaga kerja, modal dan pengolahan. Salah satu faktor produksi
yang sangat penting ialah modal, karena modal adalah faktor utama yang sangat di butuhkan
semua orang untuk melakukan usahanya. Di desa Sukorno para petani untuk mendapatkan
modal untuk bertani mereka rata- rata hutang kepada tetangga- tetangga yang bekucupan dan
mereka mejual sapinya. Tetapi modal yang digunakan para petani itu tidak seimbang dengan
hasil yang diperoleh pada saat panen. Rata- rata mereka banyak yang merugi. Sehingga untuk
memperkejakan sawahnyaa, rata- rata mereka yang punya sawah lansung turun sendiri ke
ladang untuk mengelolah sawahnya, mereka tidak mau menyuruh orang lain yang bekerja di
ladangnya

karena

modal

yang

digunakan

tidak

cukup

tersebut.

seharusnya pemerintah ini menyediakan koperasi di desa tersebut agar kebutuhan modal
petani dapat tercukupi dan petani tidak perlu susah lagi mencari modal untuk bertani,
sehingga para petani itu hidup makmur tanpa menjual apa yang mereka miliki.
3.1.4 Peran Iklim Terhadap Produksi Pertanian
Faktor iklim mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan system
produksi pertanian karena seluruh unsur iklim berpengaruh terhadap berbagai proses
pertumbuhan dan produktivitas tanaman yaitu keadaan ketersediaan air sangat ditentukan
oleh curah hujan ,intensitas cahaya matahri,dan pergerakan udara.Oleh karena itu pendekatan
yang paling baik dalam rangka pembangunan pertanian adalah menyesuaikan system usaha
tani dengan keadaan iklim setempat.
Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses poertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman
mempunyai batas suhu minimum dan minimum untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Suhu
tinggi tidak megkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuhan
tanaman asalkan persediaan air memadai dan tanaman dapat beradaptasi terhadap daerah
10

iklim. Tanaman dapat mengubah fluktuasi suhu dari iklim mikro. Bunga dan daun dapat
menangkap insolasi pada lapisan atas sehingga suhu maksimumnya terletak sekitar puncak
tanaman.Unsur iklim yang memepengaruhi produksi pertanian :
1. Radiasi matahari, merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman karena itu
produksi tanaman dipengaruhi oleh tersedianya sinar matahari. Dalam hubungan pemanfaatan
radiasi matahari secara efisien, selain intensitas radiasi matahari yang diterima daun, juga
jenis tanaman turut menentukan pengaruhnya terhadap produksi pangan.
2. Angin, secara tidak langsung mempunyai efek sangat penting pada produksi tanaman
pangan melalui pengangkutan air dan suhu udara. Angin dapat membantu dalam
menyediakan karbon dioksida untuk pertumbuhan tanaman. Angin juga merupakan salah satu
faktor penting dalam kerusakan tanaman dan erosi. Angin memegang peranan penting dalam
penyebaran spora dan menjadi penyebab dari berbagai penyakit tanaman. Dengan demikan
angin yang terlau kencang dan kering akan mempengaruhi produksi tanaman pangan.
3. Curah hujan, membantu dalam menentukan pembagian jenis tanaman : hutan, semak,
padang rumput atau gurun. Setiap tanaman membutuhkan air yang berbeda-beda. Menurut
kebutuhan air, tanaman dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu :
3.2 PERTANIAN DI INDONESIA
3.2.1 Profil Pertanian Indonesia
Pada saat ini para petani di Indonesia rata-rata masih belum maju, dilihat dari tingkat
kehidupan seperti di desa sukorno masih kita jumpai. Masalah lahan pertanian seperti luas
kepemilikan lahan petani sempit sehingga sulit untuk menyangga kehidupan petani,masih
banyak lahan tidur. Masalah Kondisi petani , pendidikannya rendah, sehingga sebagaian besar
para buruh tani hanya lulusan SD, dan dengan rendahnya pendidikan tersebut pemerintah
setempat banyak

yang memanfaatkannya, sehingga air yang seharusnya mudah di

dapatkan,oleh pemerintah setempat dijual dengan harga yang mahal, miskin, teknologi
rendah. Masalah Modal, petani yang kurang modal, belum ada asuransi pertanian. Masalah
Berorganisasi,Lemahnya kesadaran berorganisasi,Kurang berfungsinya organisasi yang ada.
Selain itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka para petani mempunyai pekerjaan
sampingan yakni menjadi pedagang. Jadi bisa dikatakan pertanian di Indoneia ini masih jauh
dengan kata maju.
11

3.2.2 Ekonomi Pertanian Dan Sosiologi Perdesaan


Ilmu ekonomi pertanian pada awalnya, merupakan salah satu cabang dari ilmu
pertanian yang mempelajari tentang aspek- aspek sosial ekonomi persoalan- persoalan
pertanian, sehingga hubungan antara ilmu ekonomi pertanian dengan ilmu ekonomiumum
sangat erat, karena dasar- dasar yang digunakan ilmu ekonomi pertanian berawal berawal
ilmu ekonomi umum. Di dalam analisis ilmu ekonomi, terdapat 2 analisis yang ada di
dalamnya, yakni analisis makro dan analisis mikro. Analisis mikro adalah suatu analis dari
proses produksi dan hubungan- hubungan sosial, hubungan antara faktor produksi dan antara
factor produksi dan hasil produksi. Sedangkan analisis makro adalah suatu analis yang
mempengaruhi perokonomian di domestik dan dunia dalam sektor pertanian.
Pada saat ini Indonesia ditempati oleh berbagai suku dengan berbagai tingkat
kebudayaan dan pula berbagai tingakat kehidupan ekonomi. Dapat dikatakan, bahwa di
Indonesia kita dapati tingkat kebudayaan dan tingakat ekonomi dari semua jaman .Dalam
kehidupan orang tani Indonesia pengaruh faktor sosial budaya , rasa perhubungan antar
keluarga, sanak saudara dan kaum sedesa sangat besar. Perhubungan kekeluargaan itu
terbukti amat besar manfaatnya bagi orang desa atau petani. Umunya orang desa atau tani itu
tidak akan lekas-lekas meninggalkan adat-istiadat kekeluargaanya. Karena orang yang berani
meaninggalkan adat- istiadatnya akan memperoleh ejekan dari teman- teman sedesanya.
Faktor tersebutlah yang mengahalangi semangat dinamis para petani untuk maju.
Di Indonesia, istilah sosiologi pedesaan kerap dikaitkan dengan 3 periode yang berbeda,
yaitu periode pra-modernisasi, modernisasi dan periode globalisasi. Hal ini dikarenakan
perkembangan yang ada pada negara berkembang (termasuk Indonesia) berbeda dengan
perkembangan di negara maju. Di negara-negara maju, perbedaan antara desa dan kota sangat
tampak sejak peristiwa revolusi industri, akan tetapi lambat laun perbedaan tersebut semakin
berkurang menjelang masuknya era global. Sedangkan di Indonesia, perbedaan itu masih
tetap tampak hingga sekarang. Hal itu dapat dilihat dari fakta yang ada bahwa di Indonesia
masih ada masyarakat yang benar-benar awam tentang peralatan canggih di tengahpesatnya
kemajuan teknologi.
Sebagai contoh, Masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah pulau Jawa
memiliki tata cara tersendiri yang sangat tradisional seperti yang terdapat dalam buku-buku
ilmu dukun yang disebut primbon. Para petani Jawa tersebut pecaya apabila menanam
dengan menggunakan primbon tanaman mereka akan jauh dari segala gangguan seperti
12

gangguan hama tikus, hama wereng dsb. Sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. Ada
pula yang menggunakan rasi bintang untuk mengetahui kapan masa penanaman atau panen
berlangsung. Namun semakin berkembangnya teknologi, maka semakin sedikit pula
masyarakat yang masih menggunakan tata cara tersebut. Kaum minoritas tersebut pada
umumnya merupakan masyarakat di daerah yang belum terjangkau oleh teknologi.
Seedangkan untuk masyarakat yang lebih maju dapat menggunakan jasa dari badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

3.2.3 Pengelolaan SDM Di Bidang Pertanian


Sumber daya Manusia (SDM) merupakan suatu "modal" penting bagi pembangunan
nasional Indonesia disamping modal dasar yang lain. Terutama dalam bidang pertanian perlu
diakui bahwa di satu pihak sumber daya kita di tanah air memang sangat besar potensinya.
Fakta bahwa negara kita dikenal sebagai negara agraris yang mana mayoritas (hampir 80%)
penduduknya adalah para petani. Sementara areal pertanian kita juga cukup luas. Bila potensi
seperti ini benar-benar digunakan secara efisien, maka negara kita tidak mengalami krisis
ekonomi yang berkepanjangan sebagaimana yang kita alami sekarang ini. Akan tetapi di lain
kita tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa kesiapan SDM kita masih sangat
memrihatinkan. Dari segi pendidikan, kebanyakan SDM kita belum memiliki dan wawasan
yang cukup memadai. Hal terkait dengan sistem pendidikan kita sekarang ini yang masih
berorientasi untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang siap pakai memasuki dunia kerja
berupah, bukannya untuk menghasilkan "pengusaha" atau untuk menjadi "bos" bagi dirinya
sendiri, dalam hal ini menjadi petani yang profesional. Berhubungan dengan sumber daya
manusia (SDM) kita yang memiliki banyak kelemahan dalam bidang pertanian inilah maka
para petani kita hingga saat ini masih mengalami kesulitan yang sangat besar mengakses
pasar, modal, teknologi, manajemen pertanian yang profesional. Bila tidak dapat dibenahi
maka ke depan kita tidak dapat bersaing dengan para "pengusaha" dari luar yang nota bene
sudah berpengalaman dan memiliki semangat kerja yang tinggi termasuk dalam mengelola
bidang pertanian ini. Maka sudah seharusnya menjadi tanggung jawab masyarakat dan
pemerintah untuk membentuk dan memaksimalkan semua potensi SDM pertanian ini
sehingga kita semua dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional sekarang ini.
Pemberdayaan pertanian yang profesional bertujuan untuk membebaskan petani dari
belenggu keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan yang berada di sektor pertanian agar
dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Strategi pemberdayaan
13

merupakan dasar yang kuat bagi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable


development),

khususnya

dalam

mengantisipasi

berbagai

tantangan

dan

peluang

(opportunity) pada abad globalisasi sekarang ini. Optimalisasi pengembangan potensi SDM
pertanian harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan
dinamika perkembangan zaman dengan berbagai penerapan teknologi pertanian modern.
Dalam suasana dinamis itu tentunya segala sesuatu harus lebih baik dari apa yang telah
dilakukan dari pertanian tradisional yang bersifat subsisten menuju pertanian modern yang
bersifat komersial. Dan apa yang dilakukan harus lebih baik dari apa yang sedang dilakukan
saat ini, sehingga senantiasa ada peningkatan secara berkelanjutan khususnya di sektor
pertanian itu sendiri. Dalam hal ini diperlukan inventarisasi atas apa yang telah dicapai,
tantangan apa yang harus di hadapi dan sasaran apa yang hendak di peroleh (Bdk Harly
Agung, 1977).
Upaya pemberdayaan para masyarakat petani baik di tingkat nasional maupun lokal dapat
diaktualisasikan melalui tiga sisi yaitu: pertama, menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan (kondusif) potensi masyarakat berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau
daya saing yang dimiliki masyarakat; dan ketiga, memberdayakan mengandung arti
melindungi kelompok yang lemah dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang
atau tidak sehat, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah (Bdk, Ginanjar Kartasasmita,
1997). Pemberdayaan tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah sosial dan
nilai tambah budaya. Karena pendekatan yang digunakan haruslah pendekatan partisipatif,
yaitu dengan melibatkan dan mengikutsertakan para petani kita secara langsung dalam proses
pembangunan. Strategi pemberdayaan menempatkan petani bukan sebagai obyek tetapi
sebagai subyek pembangunan. Para petani yang merumuskan ide, menetapkan sasaran,
merancang dan menempatkan inisiatif dan prakarsa mereka sendiri. Karena di satu pihak
petani adalah pelaku pembangunan, sementara di pihak lain, baik pemerintah atau lembaga
yang ingin turut membantu, hanyalah sebatas sebagai stabilisator dan dinamisator saja.
Melalui pemberdayaan para petani akan memiliki keyakinan yang lebih besar akan
kemampuan dirinya. Pemberian SDM pertanian selain menyelesaikan masalah kemiskinan
juga akan membawa masyarakat ke dalam era baru memasuki kehidupan pertanian modern.
Para petani akan meninggalkan kebiasaan lama yang tradisional (subsisten) yang tidak
relevan dan menghambat kemajuan kehidupannya, menanamkan nilai pertanian modern
(komersial) seperti kerja keras, hemat, disiplin, keterbukaan, kebertanggungjawaban dan
kemampuan menghadapi persaingan global adalah bagian pokok upaya memberdayakan
SDM pertanian tersebut.
14

3.2.4 Pengelolaan SDA Di BIdang Pertanian


Pada saat ini SDA di Indonesia semakin kecil atau berkurang, sehingga sangat perlu
adanya perhatian khusus dari pemerintah. SDA pada saat ini semakin lama akan semakin
berkurarang karena jumlah pertumbuhan penduduk yang sangat banyak. Sebagai contoh di
desa Sukorno kecamatan Kalisat Kabupaten Jember, lahan pertanian yang dimiliki oleh para
pertani itu mulai berkurang karena, jumlah penduduk di desa tersebut yang bertambah
banyak, sebagai contoh yang semula petani mempunyai tanah seluas 1 HA. Sekarang
memppunyai tanah hanya seluas 600 m2 karena para petani itu telah membagi sawah- sawah
mereka kepada anak- anaknya, dan cucu- cucunya. Yang kedua adalah masalah air yang di
gunakan sebagai pengairan, di desa tersebut untuk mengairi lahan pertanian tidak bisa
lansung mengambil dari mata air,dikarenakan di desa tersebut jauh dari mata air, dan di desa
Sukorno sedang mengalami kekeringan. Para penduduk dengan keadaan tersebut mau- tidak
mau harus membeli air ke pemerintah setempat sebesar Rp.150.000,00. Permasalan yang
ketiga adalah penggunaan bahan kimia yang berlabihan, sehingga dapat mengganggu
ekosistem tanah.
Dengan keadaan SDA yang seperti saat ini, pemrintah harus mencari solusi agar lahan
pertanian di Indonesia ini tidak habis. Solusi yang tepat untuk mengatasi sumber daya alam
ini dengan cara membuat atau membuka lahan pertanian baru dan pengurangan pemakaian
bahan kimia agar pertanian di indonesia ini semakin maju.

KESIMPULAN

15

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah dipaparkan pada pembahasan, maka


dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Semakin pesat jumlah penduduk maka kebutuhan akan pangan semakin meningkat
2. Para petani Indonesia dari tahun ke tahun berlomba-lomba menciptakan varietas baru
yang lebih unggul agar dapat bersaing dengan pasar pertanian internasional
3. Keadaan iklim sangat mempengaruhi keberhasilan panen para petani
4. Para petani Indonesia berusaha untuk mengoptimalkan pendapatan mereka agar dapat
memenuhi kebutuhan mereka
5. Dari tahun ke tahun para petani Indonesia semakin mengerti akan manfaat dari
Sumber Daya Alam di sekitar mereka

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika Indonesia.2012.Perkembangan Beberapa Indikator Utama


Sosial-Ekonomi Indonesia: Badan Pusat Statistika Indonesia

Daryanto.1996.Kependudukan.cetakan pertama pertama. Bandung : Tarsito

Kaslan,1991. Usaha Tani Indonesia.Jakarta: PT RINEKA CIPTA

Nurmala, Tati.dkk.2012.Pengantar Ilmu Pertanian.edisi pertama.Yogyakarta:Graha


Ilmu
16

Nursid,

.1981.Peranan

Sumber

Daya

Alam

Dalam

Pembangunan.

http://ml.scribd.com/doc/77126597/Peranan-Sumber-Daya-Alam

Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gajah


Mada University Press

Soeratno,1993.Ekonomi Pertanian.Jakarta:Karunia

Sikonne, Stefan. 2010.SDM dan Industrialisasi. http://id.shvoong.com/socialsciences/1728774-sdm-pertanian-dan-industrialisasi/

Tambunan, Tulus. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia. Jakarta: Galia


Indonesia.

17

Anda mungkin juga menyukai