I.
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek dalampertanian di Indonesia
2. Dapat mengetahui dan memahami hubungan manusia dengan sumber daya alam
khusunya di bidang pertanian
3. Dapat mengetahui hubungan antara laju pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan
dan ketahanan serta produksi hasil pertanian di Indonesia di Indonesia
4. Dapat mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi pertanian di Indonesia
5. Dapat mengetahui tentang ekonomi pertanian dan sosiologi perdesaan
II.
TINJAUAN PUSTAKA
(Badan Pusat Statistika Indonesia.2012.Perkembangan Beberapa Indikator Utama SosialEkonomi Indonesia:Badan Pusat Statistika Indonesia)
Provinsi
Indonesia
Luas
Panen(Ha)
2011
Produktivitas(Ku/Ha) Produksi(Ton)
13203643.00
49.80
65756904.00
Indonesia
Masalah-masalah dalam pertanian di Indonesia
1
Masalah Modal
Masalah Berorganisasi
sikone,2005.
SDM
dan
Industrialisasi.http://id.shvoong.com/social-
sciences/1728774-sdm-pertanian-dan-industrialisasi/
Sumber Daya Alam adalah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan
alamiah , misalnya tanah,air dan perairan,udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi
dan gas bumi, angin, pasang surut arus laut (Daryanto. 1995:36)
SDA dikelompokkan menjadi 3 golongan , antara lain:
1. SDA yang tidak dapat diperbaharui , sumber daya yang tidak dapat dipulihkan
kembali setelah didunakan
2. SDA yang dapat diperbaharui, sumber daya yang dapt pulih kembali secara alamiah
maupun secara budaya setelah dimanfaatkan
3. SDA yang tidak akan habis, sumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan
paranoma yang berharga bagi kepariwisataan dan faedah-faedah yang diperoleh iklim.
(Nursid Sumaatmadja,1981. 1981.Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan.
http://ml.scribd.com/doc/77126597/Peranan-Sumber-Daya-Alam
III.
PEMBAHASAN
telah
memberikan
dampak
yang
besar
dalam
meningkatkan
produksi
pertanian.Revolusi hijau menurut Wijono contohnya telah memberikan berkah yang sangat
besar terhadap kemampuan penyediaan bahan pangan secara nasional.
Tetapi dengan revolusi hijau tersebut dapat terjadi menurunnya kualitas lingkungan
dan terjadi pencemaran yang khusunya pencemaran terhadap air dan tanah yang berakibat
pada menurunnya kesehatan masyarakat, dikarenakan karena membutuhkan pupuk yang
banyak. Sehingga program pemerintah yang masih berjalan untuk mengatasi masalah
pertumbuha penduduk untuk saat ini yakni penggunaan KB.
pangan yakni untuk meningkatkan keamanan, mutu dan kebersihan pangan yang dikonsumsi.
Sehingga untuk mewujudkan itu, pemerintah mempunyai rencana, yakni dengan memenuhi
pangan bagi kelompok miskin dan rawan pangan melalui pemberian bantuan lansung, serta
pemberdayaan agar mereka dapat mempertahankan kebutuhan pangannya sendiri.
3.1.4
Produksi Pertanian
Telah kita ketahui indonesia adalah negara pertanian yang mempunyai lahan- lahn
pertanian yang cukup besar. Banyak faktor yang mempengaruhi produksi pertanian di
indonesia yakni antara lain tenaga kerja, modal dan pengolahan. Salah satu faktor produksi
yang sangat penting ialah modal, karena modal adalah faktor utama yang sangat di butuhkan
semua orang untuk melakukan usahanya. Di desa Sukorno para petani untuk mendapatkan
modal untuk bertani mereka rata- rata hutang kepada tetangga- tetangga yang bekucupan dan
mereka mejual sapinya. Tetapi modal yang digunakan para petani itu tidak seimbang dengan
hasil yang diperoleh pada saat panen. Rata- rata mereka banyak yang merugi. Sehingga untuk
memperkejakan sawahnyaa, rata- rata mereka yang punya sawah lansung turun sendiri ke
ladang untuk mengelolah sawahnya, mereka tidak mau menyuruh orang lain yang bekerja di
ladangnya
karena
modal
yang
digunakan
tidak
cukup
tersebut.
seharusnya pemerintah ini menyediakan koperasi di desa tersebut agar kebutuhan modal
petani dapat tercukupi dan petani tidak perlu susah lagi mencari modal untuk bertani,
sehingga para petani itu hidup makmur tanpa menjual apa yang mereka miliki.
3.1.4 Peran Iklim Terhadap Produksi Pertanian
Faktor iklim mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan system
produksi pertanian karena seluruh unsur iklim berpengaruh terhadap berbagai proses
pertumbuhan dan produktivitas tanaman yaitu keadaan ketersediaan air sangat ditentukan
oleh curah hujan ,intensitas cahaya matahri,dan pergerakan udara.Oleh karena itu pendekatan
yang paling baik dalam rangka pembangunan pertanian adalah menyesuaikan system usaha
tani dengan keadaan iklim setempat.
Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses poertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman
mempunyai batas suhu minimum dan minimum untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Suhu
tinggi tidak megkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuhan
tanaman asalkan persediaan air memadai dan tanaman dapat beradaptasi terhadap daerah
10
iklim. Tanaman dapat mengubah fluktuasi suhu dari iklim mikro. Bunga dan daun dapat
menangkap insolasi pada lapisan atas sehingga suhu maksimumnya terletak sekitar puncak
tanaman.Unsur iklim yang memepengaruhi produksi pertanian :
1. Radiasi matahari, merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman karena itu
produksi tanaman dipengaruhi oleh tersedianya sinar matahari. Dalam hubungan pemanfaatan
radiasi matahari secara efisien, selain intensitas radiasi matahari yang diterima daun, juga
jenis tanaman turut menentukan pengaruhnya terhadap produksi pangan.
2. Angin, secara tidak langsung mempunyai efek sangat penting pada produksi tanaman
pangan melalui pengangkutan air dan suhu udara. Angin dapat membantu dalam
menyediakan karbon dioksida untuk pertumbuhan tanaman. Angin juga merupakan salah satu
faktor penting dalam kerusakan tanaman dan erosi. Angin memegang peranan penting dalam
penyebaran spora dan menjadi penyebab dari berbagai penyakit tanaman. Dengan demikan
angin yang terlau kencang dan kering akan mempengaruhi produksi tanaman pangan.
3. Curah hujan, membantu dalam menentukan pembagian jenis tanaman : hutan, semak,
padang rumput atau gurun. Setiap tanaman membutuhkan air yang berbeda-beda. Menurut
kebutuhan air, tanaman dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu :
3.2 PERTANIAN DI INDONESIA
3.2.1 Profil Pertanian Indonesia
Pada saat ini para petani di Indonesia rata-rata masih belum maju, dilihat dari tingkat
kehidupan seperti di desa sukorno masih kita jumpai. Masalah lahan pertanian seperti luas
kepemilikan lahan petani sempit sehingga sulit untuk menyangga kehidupan petani,masih
banyak lahan tidur. Masalah Kondisi petani , pendidikannya rendah, sehingga sebagaian besar
para buruh tani hanya lulusan SD, dan dengan rendahnya pendidikan tersebut pemerintah
setempat banyak
dapatkan,oleh pemerintah setempat dijual dengan harga yang mahal, miskin, teknologi
rendah. Masalah Modal, petani yang kurang modal, belum ada asuransi pertanian. Masalah
Berorganisasi,Lemahnya kesadaran berorganisasi,Kurang berfungsinya organisasi yang ada.
Selain itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka para petani mempunyai pekerjaan
sampingan yakni menjadi pedagang. Jadi bisa dikatakan pertanian di Indoneia ini masih jauh
dengan kata maju.
11
gangguan hama tikus, hama wereng dsb. Sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. Ada
pula yang menggunakan rasi bintang untuk mengetahui kapan masa penanaman atau panen
berlangsung. Namun semakin berkembangnya teknologi, maka semakin sedikit pula
masyarakat yang masih menggunakan tata cara tersebut. Kaum minoritas tersebut pada
umumnya merupakan masyarakat di daerah yang belum terjangkau oleh teknologi.
Seedangkan untuk masyarakat yang lebih maju dapat menggunakan jasa dari badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
khususnya
dalam
mengantisipasi
berbagai
tantangan
dan
peluang
(opportunity) pada abad globalisasi sekarang ini. Optimalisasi pengembangan potensi SDM
pertanian harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan
dinamika perkembangan zaman dengan berbagai penerapan teknologi pertanian modern.
Dalam suasana dinamis itu tentunya segala sesuatu harus lebih baik dari apa yang telah
dilakukan dari pertanian tradisional yang bersifat subsisten menuju pertanian modern yang
bersifat komersial. Dan apa yang dilakukan harus lebih baik dari apa yang sedang dilakukan
saat ini, sehingga senantiasa ada peningkatan secara berkelanjutan khususnya di sektor
pertanian itu sendiri. Dalam hal ini diperlukan inventarisasi atas apa yang telah dicapai,
tantangan apa yang harus di hadapi dan sasaran apa yang hendak di peroleh (Bdk Harly
Agung, 1977).
Upaya pemberdayaan para masyarakat petani baik di tingkat nasional maupun lokal dapat
diaktualisasikan melalui tiga sisi yaitu: pertama, menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan (kondusif) potensi masyarakat berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau
daya saing yang dimiliki masyarakat; dan ketiga, memberdayakan mengandung arti
melindungi kelompok yang lemah dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang
atau tidak sehat, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah (Bdk, Ginanjar Kartasasmita,
1997). Pemberdayaan tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah sosial dan
nilai tambah budaya. Karena pendekatan yang digunakan haruslah pendekatan partisipatif,
yaitu dengan melibatkan dan mengikutsertakan para petani kita secara langsung dalam proses
pembangunan. Strategi pemberdayaan menempatkan petani bukan sebagai obyek tetapi
sebagai subyek pembangunan. Para petani yang merumuskan ide, menetapkan sasaran,
merancang dan menempatkan inisiatif dan prakarsa mereka sendiri. Karena di satu pihak
petani adalah pelaku pembangunan, sementara di pihak lain, baik pemerintah atau lembaga
yang ingin turut membantu, hanyalah sebatas sebagai stabilisator dan dinamisator saja.
Melalui pemberdayaan para petani akan memiliki keyakinan yang lebih besar akan
kemampuan dirinya. Pemberian SDM pertanian selain menyelesaikan masalah kemiskinan
juga akan membawa masyarakat ke dalam era baru memasuki kehidupan pertanian modern.
Para petani akan meninggalkan kebiasaan lama yang tradisional (subsisten) yang tidak
relevan dan menghambat kemajuan kehidupannya, menanamkan nilai pertanian modern
(komersial) seperti kerja keras, hemat, disiplin, keterbukaan, kebertanggungjawaban dan
kemampuan menghadapi persaingan global adalah bagian pokok upaya memberdayakan
SDM pertanian tersebut.
14
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Nursid,
.1981.Peranan
Sumber
Daya
Alam
Dalam
Pembangunan.
http://ml.scribd.com/doc/77126597/Peranan-Sumber-Daya-Alam
Soeratno,1993.Ekonomi Pertanian.Jakarta:Karunia
17