Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL TENTANG MARASMUS

Oleh : Gandhes Cintya Dewi


Offering C/ 150341607848
S1 Pendidikan Biologi

A. Masalah
Kekurangan gizi umumnya terjadi di pedesaan dan pedalam Denpansar. Hal
ini banyak terjadi pada kalangan anak-anak terutama bayi yang baru lahir. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kekurangan gizi di wilayah Denpasar ini misalnya
faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan orangtua akan gizi pada anak. Salah satu
penyakit yang dijangkit adalah marasmus, penyakit ini berhubungan erat dengan
kwasiokor, keduanya disebut marasmik kwasiokor. Kwasiokor merupakan penyakit
kekurangan protein. Marasmus merupakan penyakit kekurangan kalori atau
karbohidrat. Marasmus menyebabkan kebengkakan atau odema, turunnya kadar
albumin, kulit kusam dan otot menjadi lemah.
Marasmus juga merupakan gejala kelaparan yang sangat hebat. Akibatnya bayi
ang terkena marasmus memiliki ciri bandannya sangat kurus dan tinggal kulit yang
membalut tulangnya. Penyebab umum karena makanan yang dikonsumsi tidak
memenuhi cakupan kalori dan memaksa tubuh untuk melakukan metabolisme terus
menerus menggunakan cadangan makanan. Gejala utamanya anak tersebut berbadan
kurus dan kecil, wajahnya seperti orang tua, mudah terjangkit penyakit diare dan juga
infeksi. Sebenarnya marasmus ini tidak dibisa dipisahkan dengan Kwasiokor karena
proses memetabolisme tidak lepas dari karbohidrat dan protein.

B. Metode
Metode yang digunakan untuk menangani masalah marasmus di Denpasar
adalah dengan menggunakan fasilitas pos untuk memberi makan formula khusus
untuk bayi saat yandu. Makanan formula khusus yang dipakai adalah MODISCO
yang merupakan singkatan dari Modified Dried Skimed Milk and Cococnut oil.
Formula MODISCO ini terbuat dari campuran susu, gula dan minyakdengan takaran
tertentu sehingga padat gizi dengan porsi yang kecil. Formula MODISCO dapat

dipadukan dengan bahan lain sehingga tercipta makanan modifikasi yang apabila
dikonsumsi oleh anak dapat meninggkatkan berat badan dengan cepat. MEDISCO ini
dapat diguanakn sebagai minuman, makanan utama atau selingan setelah dimodifikasi
dengan bahan lain seperti penambahan maizena, tepung beras, buah-buahan, tempe
dan lain-lain.
C. PEMBAHASAN
Didaerah pedalam kawasan denpasar banyak sekali gizi buruk yang
menyerang balita dan bayi. Hal ini disebabkan berbagai faktor antara lain faktor
ekonomi, kurangnya gizi pada ibu dan anak sehingga asi tidak keluar dan faktor
pendidikan yang rendah. Contoh penyakit kekurangan gizi di Denpasar adalah
marasmus. Marasmus merupakan penyakit kekurangan karbohidrat dan tentang
metabolisme tubuh. Penyakit ini tidak dapat dilepaskan dengan Kwasiokor yakni
kekurangan protein. Marasmik Kwasiokor ini merupakan penyakit metabolisme,
karena metabolisme tidak lepas dari protein dan karbohidrat dan juga tidak dapat
dipisahkan antara keduanya. Marasmus juga disebut gejala kelaparan yang dahsyat
yang menyebakan kulit hanya membalut tulang dan otot-otot menjadi lemah. Gejala
utama penderita marsmus adalah berbadan kurus dan kecil, wajahnya seperti orang
tua, mudah terjangkit penyakit diare dan juga infeksi.
Usaha-usaha preventif yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
penyakit marasmus yaitu dengan pemberian makanan tambahan saat pos yandu (Pos
pelayanan terpadu) yang dilaksanakan setiap bulan bahkan setiap minggu. Adapaun
makanan yang diberikan harus memenuhi syarat yakni :
1.
2.
3.
4.

Makanan yang mengandung kalori tinggi, disamping protein.


Cukup vitamin.
Makanan mudah dicerna dan diserap.
Pemberian Asi yang teratur.

Selain asi yang diberikan harus ada makanan tambahan salah

satunya

MODISCO (Modified Dried Skimed Milk and Cococnut oil). MODISCO ini terbuat
dari campuran susu, gula dan minyakdengan takaran tertentu sehingga padat gizi
dengan porsi yang kecil. Formula MODISCO dapat dipadukan dengan bahan lain
sehingga tercipta makanan modifikasi yang apabila dikonsumsi oleh anak dapat
meninggkatkan berat badan dengan cepat. MEDISCO ini dapat diguanakn sebagai

minuman, makanan utama atau selingan setelah dimodifikasi dengan bahan lain
seperti penambahan maizena, tepung beras, buah-buahan, tempe dan lain-lain.
MODISCO ini juga dapat dibuat sendiri dirumah yakni dengan dua cara :
1. Mencampurkan susu, gula pasir, minyak kelapa, margarin dan air.
Kemudian ditim selama 15 menit.
2. Mencanmput tepung susu dan gula kemudian ditambahkan denga air.
Menuangkan minyak atau margarine sedikit demi sedikit. Diaduk dan
ditim selama 15 menit.
Jika anak sudah menderita maramus ada tiga fase yang digunakan untuk
menyembuhkan agar kondisi kembali kesemula. Tiga fase tersebut adalah
1. Fase Stabilisasi
Fase ini merupakan fase awal untuk menstabilkan anak, pada kondisi ini anak
mengalami kritis biasanya mengalami infeksi parah. Hipotermia, dehidrasi dan
hipoglekemia. Pada tahap ini pemberian makan harus hati-hati, bertahap sedikit
demi sedikit sampai bisa menerima makanan sesuai kebutuhan.
2. Fase transisi
Fase ini ditandai dengan tidak adanya hipotermia, dehidrasi dan hipoglekemia.
Pemberian makanan ditingkatkan. Fase ini merupakan fase pemulihan. Anak
diberi makan sepenuhnya.
3. Fase rehabilitasi
Merupakan fase tumbuh kejar dengan memberikan makanan padat gizi. Pada fase
ini anak memiliki nafsu makan yang cukup baik sehingga diberikan makanan yang
sesuai dengan porsinya. Untuk mempercepat pertumbuhan diberikan makanan M3
(modifikasi). M3 ini dapat disebut dengan modifikasi tempe, modifikasi sari buah
dan modifikasi bahan makan karbohidrat. Hal ini untuk penambahan gizi.

D. KESIMPULAN
Marasmus merupakan penyakit kerkurangan karbohidrat, penyakit initidak lepas
dari penyakit kekurangan protein yang disebut kwasiokor. Penyakit ini banyak diderita
oleh balita. Penyakit ini memiliki gejala umum yakni berbadan kurus dan kecil, wajahnya
seperti orang tua, mudah terjangkit penyakit diare dan juga infeksi. Penanggulangannya
dengan memberi medisco sedangkan penanganannya memuli tiga tahap yakni tahap
stabilisasi, tahap transisi dan tahap rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai