Disusun oleh :
Mengetahui
I. KONSEP DASAR
A. Definisi
Gizi merupakan faktor penting dalam pola tumbuh kembang balita.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dan berdampak pada aspek fisik. Sedangkan perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Tidak ada satu makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
membuat orang mampu untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi usia 0-
4 bulan yang hanya cukup mengkonsumsi ASI saja. Bagi bayi usia 0-4 bulan
ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses
tumbuh kembang dirinya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gizi kurang yaitu suatu
keadaan dimana seseorang kekurangan sumber energy, sumber protein, dan
penyerapan yang kurang baik.
1. Marasmus
Marasmus merupakan kekurangan gizi akibat tidak tercukupi asupan
energy dan protein. Marasmus masuk dalam kelompok gizi buruk,
karena pasokan gizi tidak terpenuhi dalam jangka waktu yang lama.
Selain karna kelaparan kronis, kondisi ini juga terjadi akibat anak
mengalami infeksi berulang kali sehingga tidak dapat mencerna
makanan yang masuk dengan baik. dengan ciri sebagai berikut.
a. Berat badan anak turun drastic
b. Kulit keriput seperti orang tua
c. Perut sekung
d. Cenderung cengeng
2. Kwashiorkor
Kwashiorkor yaitu kekurangan gizi kronis krena kekurangan asupan
protein harian yang sangat rendah, Anak yang mengalami kwashiorkor
bertubuh kurus, tapi berat badan biasanya tidak menurun drastic seperti
marasmus. Dikarenakan tubuh anak dengan kwashiorkor dipenuhi oleh
penumpukan cairan (edema) yang membuatnya Nampak berat. ciri
kwashikor yaitu :
a. Perubahan warna kulit
b. Rabut seperti jagung
c. Bengkak (edema) di beberapa bagian, seperti kaki, tangan, dan perut.
d. Wajah bulat sembab (moon face)
e. Penurunan masa otot
f. Diare dan lemas
3. Marasmik
Marasmik adalah bentuk lain dari gizi buruk pada balita yang mengubah
kondisi dan gejala antara marasmus dan kwashiorkor. Kondisi gizi buruk
ini dibentuk dengan indicator berat badan balita berdasarkan usia (BB/U)
kurang dari 60% baku median WHO. ciri dari anak yang mengalami
marasmik yaitu:
a. Bertuh hangat kurus
b. Menunjukkan tanda-tanda tubuh kurus (washting) di beberapa
bagian tubuh, seperti hilangnya jaringan dan massa otot, serta
tulang yang langsung kentara pada kulit seolah tidak terlapisi oleh
daging.
c. Mengalami penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.
Tidak seperti kwashiorkor yang mengalami pembengkakan pada perut,
adanya edema pada anak dengan marasmus dan kwashiorkor sekaligus,
dan biasanya tidak begitu mencolok. Biasyanya berat badan anak yang
mengalami marasmus dan kwashiorkor sekaligus berat badan di bawah
60% dari berat badan normal di usianya.
1. Formula Adaptasi
Adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bayi baru lahir. Formula
adaptasi ini untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susunan formula
adaptasi sangat mendekati susunan ASI dan sangat baik bagi bayi baru
lahir sampai umur 4 bulan. Pada umur di bawah 3-4 bulan fungsi saluran
pencernaan dan ginjal belum sempurna hingga pengganti ASI-nya harus
mengandung zat-zat gizi yang mudah dicerna dan tidak mengandung
mineral yang berlebihan. Komposisi yang dianjurkan oleh ESPGAN
(1977) setelah bubuk formula tersebut dicairkan sesuai petunjuk
prosedurnya
3. Formula Lanjutan
Formula ini diperuntukan bagi bayi berumur 6 bulan – 3 tahun, di dalam
formula adaptasi zat-zat gizinya cukup untuk pertumbuhan yang normal
dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit gizi yang disebabkan oleh
kekurangan maupun kelebihan masukan zat-zat gizi tersebut. Di
samping itu dengan pertumbuhan yang cepat dan aktifitas fisik yang
meningkat maka dibutuhkan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan
bayi di atas 6 bulan. Pertumbuhan yang cepat memerlukan protein
ekstra untuk perkembangan dan juga lebih banyak mineral.
4. Makanan tambahan.
ASI dalam jumlah yang cukup memang merupakan makanan terbaik dan
dapatmemenuhi kebutuhan gizi bayi selama 4-6 bulan pertama. Namun,
setelah umur 4 bulan bayi Makanan tambahan secara berangsur-angsur
perlu diberikan makanan tambahan berupa sari buah atau buahbuahan
segar, makanan lumat, dan akhirnya makanan lembek.
E. Etiologi
1. Ketidaktahuan orang tua tentang gizi
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pola makan sehat dan gizi
yang semibang, yaitu penyebab paling umum terjadi kurang gizi pada
anak. Apabila orang tua tidak memahami jenis dan porsi nutrisi yang
dibutuhkan anak, dan asupan nutrisi pada anak yang diberikan bisa
tidak sesuai dengan kebutuhan anak sehingga mengakibatkan kurang
gizi.
G. Patofisiologi
Sebenarnya gizi kurang merupakan keadaan kekurangan kebutuhan
nutrisi pada tubuh yang tidak terpenuhi, gizi kurang terjadi karena beberapa
factor. Yang mana ada beberapa factor penting yang mengakibatkan gizi
kurang yaitu pengetahuan, ekonomi, kebersihan lingkungan, dan penyakit.
Factor pengetahuan memegang peranan penting tetapi factor lain juga
menentukan dalam keadaan kebutuhan gizi keluarga., tubuh selalu
berusaha memenuhi kebutuhan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat,
protein dan lemak, merupakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan, (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan
tubuh sebagai bahan bakar,
H. PATHWAY
Resiko Infeksi
saluran
Anoreksia, diare
I. Penatalaksanaan
1. Periksa ke dokter
Jika curiga akan nutrisi yang di konsumsi anak kurang tepat, dalam
jumlah yang cukup maka konsultasi dengan dokter, perawat, atau ahli
gizi yang memahami kebutuhan nutrisi yang diperlukan anak.
Dan juga mungkin dokter akan mengukur Tinggi Badan, Berat Badan,
dan Indeks Masa Tubuh. Jika dokter mendiagnosis anak kekurangan
gizi, dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan nafsu makan
atau obat untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi.
2. Perubahan pola makan
Sarankan bertahap meningkatkan asupan kalori, protein, karbohidrat,
cairan, vitamin, dan mineral.
a. Memberikan buah dan sayur dalam setiap menu makan
b. Memberikan makanan yang mempunyai sumber karbohidrat,
seperti nasi, roti kentang, dan sereal.
c. Memberikan makanan yang mempunyai sumber protein yang
tinggi, seperti, daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan
d. Memberikan asupan vitamin dari susu dsb.
e. Pemberian suplemen
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Merupakan tahapan awal dalam proses keperawatan dimana pada tahap ini
perawat melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil: observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, catatan keperawatan serta analisa data.
Adapun data subyektif dan obyektif dari hasil pengkajian pada klien dengan
gizi kurang secara teoritis sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien
b. Identitas penanggung jawab
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Merupakan keluhan yang dirasakan pasien, seingga menjadi alas an
pasien dibawa kerumah sakit atau puskesmas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Merupakan kronoligis dari penyakit yang diderita ini mulai awal hingga
di bawa ke RS secara lengkap.
c. Riwayat penyakit dahulu
Yaitu data atau riwayat penyakit yang di derita sebelum penyakit yang
sekarang
d. Riwayat penyakit keluarga
Yaitu, riwayat penyakit keturunan yang diderita anggota keluarga.
e. Pemeriksaan fisik
Data yang didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan secara
langsung pada pasien.(Tekanan Darah, Nadi, Pernapasan,
Temperatur, Tinggi Badan, Berat Badan)
f. Pola aktivitas sehari-hari
Yaitu kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
g. Data penunjang
1) Laboratorium
Untuk mencari etiologi melalui cek darah lengkap, glukosa,
elektrolit, magnesium, kalsium, fosfar, urinalisa kultur urin.
2) Radiologi
3) EKG (Elektrornsefalografi)
B. Diagnose Keperawatan
No Diagnosa NOC :
NIC Rasional
. Keperawatan Tujuan & kriteria hasil
1 Ketidakseimbanga - Status Gizi: Makan- 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk menghinda
n nutrisi kurang an dan Asupan makanan kesalahan pemberia
dari kebutuhan Cairan 2. Kolaborasi dengan ahli makanan yan
tubuh berhubung- Kriteria Hasil : gizi untuk menentukan berdampak negatif pad
an dengan intake - Adanya jumlah kalori dan pasien
yang kurang peningkatan berat nutrisi yang 2. Jumlah kalori dan nutr
badan sesuai dibutuhkan pasien. yang tepat dap
dengan tujuan 3. Anjurkan pasien untuk membantu
- Berat badan ideal meningkatkan intake mempermudah
sesuai dengan Fe kesembuhan pasien
tinggi badan 4. Yakinkan diet yang 3. Fe adalah mikro eleme
- Mampu dimakan mengandung yang berfungsi sebag
mengidentifikasi tinggi serat untuk penggiat berbagai jen
kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi enzim sehingg
- Tidak ada tanda 5. Berikan makanan melancarkan pros
tanda malnutrisi yang terpilih (sudah metabolisme.
- Tidak terjadi dikonsultasikan 4. Serat dap
penurunan berat dengan ahli gizi) memperlancar pros
badan yang berarti 6. Ajarkan keluarga pencernaan di usus
bagaiamana cara 5. Pemberian makana
membuat catatan yang tepat dap
makanan harian mempermudah
kesembuhan pasien.
6. Dengan membu
catatan haria
diharapkan pola maka
lebih teratur
D. Implementasi
Implementasi adalah tndakan yang dilakukan sesuai dengan intervensi atau
rencana tindakan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari suatu tindakan, yang mana tujuannya untuk
menilai tindakan yang sudah dilakukan, apakah tindakan yang dilakukan tercapai
atau tidak untuk mengatasi masalah yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI, dirjen bina gizi. Pedoman gizi seimbang. Kemenkes RI.2014
Rukmana.S C,dkk. Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu hamil Trimester III
dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Suruh
Kabupaten Semarang, http://ejournal-s1,undip.ac.id/index.php/jnc : 2014
Hallo Sehat. (2020). Kekurangan Gizi pada Anak: Tanda, Jenis, dan cara
Mengatasinya
https://wwwgoggle.com/amp/s/hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/kurang-
gizi-pada-anak/%famp (diakses tanggal 28.9.2020 jam 20.00)