Anda di halaman 1dari 27

MATERI KEPEMIMPINAN

DISAJIKAN DALAM KEGIATAN LDKSPRAM OSIS MTs DARUL HIKAM


TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DIMAGROV CENTER KEPEMIMPINAN DI JENU TUBAN TANGGAL 16 s.d. 18
OKTOBER 2013
DEFINISI
Menurut Prof. Padmo Wahyono, SH.
Kepemimpinan (leadership) adalah-kemampuan untuk menggerakkan
sekelompok manusia meuju kearah cita-cita atau tujuan yang diinginkan
bersama.
Menurut BAKN (Lampira II SKEP KA BAKN No. 027/ KEP/1972)
Memimpin adalah suatu usaha dan kegjatan untuk meyakinkan orang Iain,
sehingga dapat dibawa turut serta dalam suatu pekerjaan.
Memimpin meliputi kegiatan-kegiatan mengkoordinasi, mengintergrasi,
mengsinkronasi, mendorong dan mengarahkan orang-orang (kegiatan) yang
dipimpinnya.
Secara umum kepemimpinan dapat dtartikan suatu ilmu dan kiat tentang
kemampuan seseoarang untuk mempengaruhi atau membimbing orang lain
dalam mencapai tujuan tertentu, dengan cara tertentu sehingga orang lain
mengikutinya.
FUNGSIPOKOK KEPEMIMPINAN.
Ada 2 macam fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi yang bertaiian dengan tojuan
a. Memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok.
b. Memberi dorongan kepada anggota kelompok mituk dapat
menganalisa situasi.
c. Membantuan.ggota kelompok memperoleh infomiasi yang diperlukan
bagi pertimbangan yang sehat
d. Mendorong kepada setiap anggota kelompok untuk melahirkan ide-ide
dan memilih alternatif yang tepat untuk memecahkan masalah.
e. Menumbuhkan kepercayaan dengan pendelegasian wewenang kepada
anggota kelompok sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pemeliharaan kelompok:
a. Memupuk dan memelihara kerjasama di dalam kelompok demi
teraplikasinya semangat gotong-royong didalam mewujudkan tujuan
bersama.
b. Mengupayakan lingkungan kerja yang menyenangkan, demi
tecapainya kenyamanan kerja.
c. Menanamkan dan memupuk perasaan pada setiap anggota
bahwa mereka adalah bagian kelompok.
d. Memanfaatkan kelebihan yang ada baik pada pemimpin. maupun para
aggota kelompok untuk kepentingan pencapaian tujuan.
SYARAT-SYABAT PEMIMPIN
Seseorang akan dapat menjadi dan menjalankan fungsi kepemimpinan,
apabila memeuhi syarat-syarat sbb:
1. Memiliki kepercayaan dan intelcgensi yang cukup baik.
2. Percaya pada diri sendiri.
3. Cakap bergaul dan ramah tamah.
4. Kreatif, penuh inisiatif dan memiliki hasrat/ kemauan untuk maju dan
berkembang lebih baik.
5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa.

6. Memiliki keahlian atau ketrampilan dibidangnya.


7. Suka menolong, memberi petxuijuk dan menghukum secara konsekwen
dan bijaksana.
8. Memliki keseimbangan/ kestabilan eraosional dan bersifat sabar.
9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi.
10. Berani meongambil keputusan dan bertanggung jawab.
11. Jujur, rendah hati, sederhana dan dan dapat dipercaya.
12. Bijaksana dan berlaku adil.
13. Disiplin.
14. Berpengatahuan dan berpandangan luas.
15. Sehat Jasmani dan rohani.
BENTUK-BENTUK KEPEMIMPINAN
1. Otokratis.
a. Pemimpin menganggap organisasi sebagai milik pribadi
b. Bertindak sebagai diktator
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d. Berkumpul hanya untuk menyampaikan instruksi-instruksi
2. Militeristik
a. Menganggap bawahan dengan sistem perintah
b. Menggersikkan bawahan bergantung pada pangkat dan jaabatan
c. Senang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin tinggi.
3. Paternalistik
a. Menganggap bawahan sebagai manusia yang belum dewasa
b. Suka melindungi bawahan, walaupun kerap kali terlalu berlebihan
c. Tidak memberi kesempatan kepada bawahannya untuk bekerja sendiri
d. Tidak mengikuti sertakan bawahan untuk mengambil kesempatan
e. Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan.
daya kreasi
f. Jarang menunjukkan sikap keras/ kejam terbadap bawahan
g. Bersikap tahu segalanya.
4. Kharismatik
a. Mempunyni daya tank yang sangat besar
b. Mempunyai pengikut yang sangat besar tanpa ada paksaan
c. Para pengikut sangat patiih dan setia terhadap pemimpin
5. Laissezfaire
a. Pemimpin inembiarkan bawahan bertindak sendiri-sendiri
b. Adanya kebebasan yang berlebihan dalam organisasi
c. Kesimpang siuran dalam hal wewenang/ tanggung jawab didalam
organisasi, sehingga timbul kekacauan
d. Jarang memberi bimbingan, pengarahan dan pengawasein terhadap
bawahan
6. Demokratis
a. Dalam proses menggerakkan bawalian selalu bertitik tolak dari
pandangan bawahan
b. Meiiempatkan manusia sebagai faktor utama/ terpenting c. Senang
menerima saran / pendapat / kritik. daii bawahan
c. Selalu kerja sama dalam mencapai tujuan
d. Memandang orang yang memiliki kemampuan, kemauan, kehendak
dan perhatian
e. Memanfaatkan bawahan
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG MEMILIKI KAPASITAS TINGGI :
1. Adapted: Dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan situasi dan kondisi
2. Thoughfull: Dapat berpikir kritis dengan menggunakan alur pemikiran
yang benar
3. Cohessive: Dapat merryikapi pekerjaan dan tugasnya

4. Informed Responsiveeness: Ketanggapan yang bijaksana


KOMITMEN PEMIMPIN
1. Komitmen Rendah:
a. Kepedulian terhadap organisasi rendah
b. Kurang tanggap dan tidak menyediakan waktu yang cukup bagi
organisasi guna membahas masalah orgarusasi
c. Hanya mempedulikan satu tugas saja
2. Komitmen Tinggi
a. Kepedulian terhadap organisasi tinggi
b. Selalu tanggap dan menyediakan waktu yang cukup bagi organisasi
guna membahas masalah organisasi
c. Sangat konsepsional dan peduli terhadap masalah organisasi
TYPE-TYPE PEMIMPIN
Type I: Tingkat Abstraksi : Rendah
Komitmen
: Rendah
a. Pemimpin kurang bermutu
b. Melakukan tugas rutin tanpa perhatian dan tanggung jawab
c. Sedikit memiliki motivasi, tidak tertarik pada perubahan
d. Tidak melihat adaiwa alasan untuk meningktkan diri
Type II: Tingkat Abstraksi : Kendah
Komitrnen
: Tinggi
a. Energik, antasias dan penuh kemauan
b. Berkeingan menjadi pemimpin yang balk
c. Bekerja keras, penuh pekerjaan organisasi dirumah
d. Jarang dapat penyelesaian pekerjaan (pemasalahan) dengan
realistis
Type III: Tingkat Abstraksi : Tinggi
Komitmen
: Rendah
a. Cukup pandai
b. Punya ide-ide dan dapat merencanakan alternatif untuk kerja yang
baik
c. Tahu apa yang harus dikerjakan, namuii tidak bersedia
mengorbankan waktu, energi antuk mewujudkan ide
Type IV: Tingkat Abstraksi : Tinggi
Komitmen
: Tinggi
a. Profesional
b. Selalu memiliki prakarsa dan kesediaan untuk melibatkan
anggota untuk menyusun alternatif pemecahan masalah dan
penyusunan program
c. Memberi dasar pemikiran yang rasional
d. Dihonnati tertian sejawatnya
e. Tidak ham/a mampu mencetuskan ide, namun lebih jauh terlibat
secara langsung didalam pelaksanaanya
f. Pemikir sekaligus pelaksana
KEPEMPINAN PANCASILA
Kepemimpinan Pancasila pada hakekatnya tercermin pada nilai-nilai yang
terkandung didalam 12 Azas, yaitu:
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Ing Ngarso Sing Tuladha
3. Ing Madya Mangmn Karsa
4. Tut Wuri Handayani
5. Waspada Purba Wasesa
6. Ambeg Parama Warta

7. Prasaja
8. Satya
9. Gemi Nastiti
10. Bioko
11. Legawa
12. Satria
KEPEMIMPINAN OSIS
Untuk lebih jauh memahami kepemimpinan OSIS, perlu dikaji dan dipahami
pengertian seperti: sumber, tugas dan tanggung jawab, maksud dan
tujuan, kualifikasi serta ukuran sampai sejauh mana kepemimpinan
OSIS berhasil raelaksanakan lugasnya.
Masing-masing dimensi secara garis besar niengandung substansi sebagai
berikut:
1. Tugas dan Tanggung jawab.
Ada 4 niacam tiigas pokok seorang pemimpin, yaitu: merumuskan atau
mendinifisikan misi organisasi, mengusahakan tercapainya tujuan
atau misi organisasi, mempertahankan keutuhan organisasi dan
mengatasi konflik
Pelaksanaan daiain kepemimpinan OSIS:
a. Merumuskan misi organisasi. Ada 7 misi mama OSIS, yaitu:
1) Meningkatkan peran serta/ insiatif siswa dalam menjaga dan
membina sekolah
2) sebagai wawasan Wiyata mandala
3) Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa ierhadap pengaruh
negatif
4) Memantapkan pelaksanaan Ekstakulikuler
5) Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni
6) Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara
7) Menumbuhkan dan mengenmbangkan jiwa semangat serta nilainilai perjuangan 45
8) Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani
b. Mengusahakan tercapainya misi atau tujuan
1) Memahami peranan OSIS baik sebagai definisi maupun sebagai
sarana mencapai tujuan.
a. sebagat definisi, OSIS adalah satu jaur pembinaan kesiswaan yang berfungsi
sebagai satu-satunya organisasi intra sekolah, untuk mencapai tujuan pembinaan
kesiswaan.
b. Sabagai sarana untuk mencapai tujuan, OSIS berperan dalam:
- menumbuhkan dan rnengernbangkan berbagai macam kemampuan seperti:
managerial, leadership, berkomunikasi, kematangan berfikir dan nilas-nilai
kepribadian siswa.
- Menumbuhkan dan mengembangkan karier siswa.
- Mengembangkan berbagai disiplin ilmu;
- Menumbuhkan dan mengembangkar: nilai-nilai sosial budaya;
- Tempat untuk saling bertukar fikiran, pengalaman dan pengetahuan; dan
- Sarana mencapai tujuan pembinaan kesiswaan.
c. Memahami pengoganisasian OSIS, yaug meliputi :
- perangkat OSIS
- pengurus OSIS
- perincian tugas.
2) Siapapun yang akan diangkat dan ditugaskan untuk menduduki tanggung jawab
sebagai pernbina dan pemimpin siswa haras memiliki kwalifikasi kepemimpinan.
a. Persyaratan kepemimpinan secara umum
- kondisi pisik;
- nilai-nilai kepribadian;
- memiliki berbagai macam keahlian

berwibawa

b. secara khusus pembina dan penggurus & OSIS haras memahami persyaratan yang
telah ditetapkan, yaitu:
- berbudi pekerti baik, sopan santun lerhadap guru, orang tua dan teman-teman
siswa;
- memiliki bakat sebagai pemimpin;
- berkemauan, kemanipuan dan pengetahuan yang memadai;
- dapat mengatur waktu, sehingga pelajaran tidak terganggu; dan
- dicalonkari oieh perwakilan kelas.
c. Mengusahakan keutuhan organisasi
Keutuhan organisasi adalah sangat mutlak demi terwujudnya kerja sama dan
koordinasi antar sssaraa anggota dengan para atassn, maupun unsur-unsur
pemimpin yang Iain. Keutuhan organisasi hanya akan Serwujud apabila unsurunsur pimpinan memiliki kewibawaan atau kliarisma (kemampuan untuk
mengendalikan bawahan atau orang lain). Seorang pemimpin yang paling baik
(the best manager) adalah: seorang yang mampu mempengaruhi bukan hanya
bawahannya, melainkan juga rekan dan atasannya. Untuk itu maka setiap
pemimpin perlu memiliki dan mendayagunakan kewibawaannya secara tepat,
sehingga akan mendukung tercapainya keutuhan dan tujuan organisasi. Ada
beberapa indikasi keberhasilan diterapkannya kewibawaan seorang pemimpin
dalam OSIS, yaitu dengan rnelifiat ada tidaknya :
1) rasa kebersamaan kelompok;
2) kerjasama antar kelornpok dan antar kelompk dengan pembina, pengurus
OSIS dan perwakiian kelas;
3) efisiensi memberdaya manusia yang ada;
4) peningkatan kwalitas kebidupan kerja;
5) tercapainya rasa percaya diri pada sesama siswa; dan
6) peningkatan kecakapan sesama siswa dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
d. Mengatasi utau mengendalikan konflik
Konfiik pada hakekatnya merupakan segala macam bentuk hubungan antar
sesama siswa maupun dengan pimpinan secara pribadi maupun kelompok yang
mengandung sifat berlawaaan.
Konflik. daiam organisasi bersumber pada:
1) manusia dan perilakuriya;
2) organisasi; dan
3) komumikasi.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan konflik, seperti:
1) menekan konfliik dengan cara yang halus;
2) membiarkan konflik seiesai dengan sendirinya;
3) melalui kompromi; dan
4) mengkonfrontasikan pihak-pihak yang terlibat.
2. Kwalifikasi
Yang perlu dipertimbangkan dalam pengangkataii seorang pemimpin adalah;
MANAGERIAL SKILL (Ketrampilan manajemen).
Ada 3 kategori ketrampilan manajemen, yaitu:
a. Ketrampilan Teknis (tehnic; 1 skill)
1) Pengetahuan mengenai metode, proses, prosedur dan macam-macam tehnik
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
2) Kemampuan menggerakkan berbagai sarana yang ada.
b. Ketrampilan hubungan manusia (Human Skills)
1) Pengetahuan perilaku raanusia dan proses kerja sama.
2) Kemampuan memahami isi hati, sikap dan motif orang lain mengapa mereka
berkata dan melakukan pekerjaan;
3) Kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif;

4)

Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif dan koordinatif, praktis dan
diplomatis; dan
5) Pengetahuan perilaku yang aseptabel.
c. Ketrampilan konsepsional (conceptual skills):
1) Kemampuan analisis;
2) Bersifat secara rasional;
3) Cakap dalam berbagai konsepsi;
4) Kreatif dalam berbagai ide dalam pemecahan rnasalah.
5) Mampu mengemukakan analisis berbagai kejadian serta memahami macam
kecendrungan;
6) Mampu mengantisipasi perintah; dan
7) Mampu mengenali berbagai macam kesernpatan dan problem-problem potensial.
Kesimpulannya: apabila kwalifikasi yang meliputi aspek-aspek kepribadian,
perilaku, kewibawaan, pemahaman serta dukungan teknis, kemampuan bekerja sama
dan kemampuan konsesional dimiliki oleh setiap pemimpin OSIS, berarti akan
terpenuhinya kepemimpinan OSIS yang profesional.
3. Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan kepemimpman OSIS dapat dilihat dan dirasakan melalui tiga macam indikasfi:
a. Dinamika OSIS sebagai organisaisi
b. Sikap para siswa terhadap pengurus OSIS; dan
c. Pengaruh kewibawaan psmimpin terhadap sesama siswa.
4. Pelatihan
Sasaran pelatihan kepemimpinan diarahkan pada 3 macam sasaran khusus, yaitu:
a. ketrampilan teknis;
b. ketrampilan hubungan manusia; dan
c. ketrampilan yang bersifat konseptual
5. Peranan OSIS sebagai tempat kaderisasi kepemimpinan Ada 3 penman organisasi kaderisasi
kepeminnpinan
a. organisasi sebagai alat peucapaian tujuan
b. organisasi sebagai wadah di mana diterapkan dan dikembangkan berbagai disiplin ilmu;
dan
c. organisasi sebagai tempat di mana dibina dan dikembangjan karier seseorang.

MATERI KEORGANISASIAN
DISAJIKAN DAL AM KEGIATAN LDKSPRAM OSIS SMUN 1 SEKARAN
TAHUN PELAJARAN 2003/2004
DIKAWAH PELATIHAN KEPEMIMPINAN SANGGAR PRAMUKA KWARCAB LAMONGAN
TANGGAL 26 s.d. 28 SI PTEMBER 2003

I.

LATAR BELAKANG
Sebelurn lahimya OSIS di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SMU,
sudah terdapat bermacam-rnacam organisasi yang bentuknya
disesuaikan dengan kepentingannya. Sehingga kegiatan sekolnh tidak
bisa berjalan dengan balk, karena timbulnya lotalitas ganda satu pihak
hatus melaksanakan peratui'an sekolah sedangkan pihak lain haras
tunduk kepada organisasinya masing-masing. Itu sebabnya pads tahun
1970 s. d 1972, beberapa pemimpin organisasi siswa di Jakarta merintis
berdirinya Organisasi Intra Seksual
Ketetapara MPR No. W/ MPR/ 1970. menunit strategi pembinaan
dan pengerabangan generasi muda, sehingga laliirnya keputusan
Mendikbud NO. 023/ U/ 1978 tentang Pola Dasar Pembinaan Generasi
Muda.
Oleh karena itu pengerabangan wadah pembinaan generasi muda
dilingkungan sekolah yang diterapkan mehilui Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur). Betapa besar
perhatian dan usaha pemerintah dalam pembinaan kehidupan para
siswa, maka ditetapkan (OSIS) sebaga salah satu jakir pembinaan
kesiswaan secara nasional. Jalur itu terkenal dengan "Empat Jalur"
pembinaan kesisvsaan, yaitu:
1. Organisasi kesiswaan
2. Latihan Kepempinan
3. Kegiatan Ekstra Kulikuler
4. Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala
Dengan dilandasi hilar belakang diatas, OSIS dibenruk dengan tujuan
pokok sebagai berikut:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, seta minat para
siswa kedalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh
negatif diluar sekolah
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan
diantara pai'a siswa sehingga timbul satu kebanggaan untuk
mendukung para sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses
belajar rnengajar
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi menjampaikan
pikiran dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kcmampuan
berpikir wawasan dan pcngambilan keputusan.

II.

Pengertian dan Peranan


A. Pengertian Osis
1. Secara Sistematis
Dalam surat keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengali
nomor 226/ C/ Kep/ 0/ 1991 disebutkan bahwa organisasi
kesiswaan disekolah adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
a. Orgamisasi adidah Kelompok kerja sama antar pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama
b. Siswa adalah peseita didik pada suata jenjang pendidikan
dasar dan menengah
c. Inira adalah terletak didalarn dan diantara
d. Sekolah adalali satu an tempat maiyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan
2. Secara Organisasi

OSIS adalah satu-satunya wadali organisasi yang sah yang


disekolah
3. Secara Fungsional
OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan
kesiswaan disamping ketiga jalur yang lain: eksta kulikuler,
latilian kepemimpinan, dan wawasan wiyata mandala
4. Secara Sistem
OSIS sebagai ternpat kehidupan berkelompok siswa bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. OSIS sebagai salah satis sistem
ditandai dengan berbagai ciri pokok yairu:
a. Berorientasi pada tujuan
b. Memiliki susunan kehidupan kelompok
c. Memiliki sejumlah peranan
d. Terkoordinasi, dan
e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu
B. Penilaian OSIS
Sebagai suatu organsasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor
yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup
dalam arti tetap memilikiki kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan perkembarigan. Bebcrapa faktor yang perlu
diperhatikan agara OSIS tatap eksis, yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordiasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. T erpenukinya fungsi dan peran seluruh komponen
Peranan OSIS:
1. Sebagai Wadah.
OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa
disekolali bersama dengan jalur pembinaan yang lain.
2. Sebagai Penggerak/ Motivator
Motivator adalah pcrangsang yang menyebabkan lahimya
keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan
kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil
sebagai penggerak apabila para pembina dan pengurus mampu
membawa. OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi
kebutuhan yang diharapkan, yaitu rnenghadapi perubahan,
memliki Jaya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang
dan perubahan dan yang paling penting rnemberikan kepuasan
pada para anggota.
3. Bersikap Prevetif
OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman
yang datang dari dalam maupan dari luar, Melalui peranan OSIS
tersebut dapat ditarik berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
2. Meningkatakan kesadaran berbangsa, bernegara, dan cinta
tanah air
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik
dan kepemimpinan
5. Meningkatkan ketrampilan dan percaya diri
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan
mengembangkan kreasi seni

III.

Hasil yang Diharapkan


Selama perjalanan keberadaan OSIS sejak tahun 1989 sampai saat
ini ada diantara pegelola pelaksana pendidikan dan orang tua siswa
bahkan masyaraliat belum memahami arti serta betapa pentingnya
peranan OSIS dalam rangka membina kesiswaan. OSIS didalamnya
mengandung saling terkait salah satunya, seperti:
1. Arti dan Makna OSIS
2. Peranan, tujuan dan hasil yang diharapkan oleh OSIS
3. Struktur organisasi, kepemimpinan, mekanisrne dan tata kerja serta
anggaran dasar sebagai pedoman yang dilaksanakan
Perlu disadari sepenuhnya bahwa tingkat keberhasilan OSIS
banyak dipengaruhi oleh peranan sernua unsur aparatur sekolah,
keberadaan sarana prasarana, pengelualan dan reaksi yang datang dari
para siswa, orang tua siswa, dan masyarakat
Indikasi keberhasilan OSIS, antara lain:
1. Terselenggatanya OSIS yang dinarnis;
2. Memiliki daya kemampuan dalam mere dam dan menanggulangi
segala gangguan;
3. Dapat mendukung keberhasilan peranan ragas. jalur pembinaan
kesiswaan yang Iain sehingga tercipta berbagai usaha dan kegiatan
scrta terbinanya:
a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;
c. Kepribadian yang mantap dan mandiri;
d. Budi pekerti luhur;
e. Macam-macam latihan kepemimpinan;
f. Pengetaliuan dan ketrampilan;
g. Kesehatan jasmani dan rohani;
h. Lingkungan sekolah yangaman, tertib, indah kekeluargaan
antara sesama siswa, siswi dengan guru, kepala sekolah selalu
memberi bantuan dan hubungan timbal balik antara masyarakat
dengan sekolah yang sangat akrab'
i. Terwujudnya sekolah sebagai wawasan wiyata mandala

IV.

Hambatan
1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi formal di sekolah
2. Peagelolaan OSIS,
Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa, yaitu:
a. Kepemimpinan
b. Managemen
c. Pengetahaun dan pengalaman berorganisasi
d. Kemampuan memahami makna OSIS,
e. Hubungan kerja sama
4. Peranan OSIS dalam upaya memantapkan wawasan wiyata mandala
4. Pendanaan
5. Pembina

V.

Langkah-langkah Penanggulangan
1. OSIS hams dibehtuk. sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan
2. Aparat OSIS dipilih berdasarkan Kriteria tertentu, seperti:
a. Segi Kepemimpinan
b. Kemampuan Managemen dan pengalaman dalam organisasi
c. Segi loyalitas
d. Segi keteladanan dan kewibawaan
e. Segi kemampuan berkomunikasi
f. Segi kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab
3. Untuk memecahkan masalah dana OSIS, program OSIS perlu
dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan.

4. Pembinaan
a. Personal
b. Peraturan Tertulis
c. Kegiatan Terpadu
5. Para Pembina hendaknya Tut Wuri Handayani
VI.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS


Anggaran Dasar merupakan ketentuan dasar yang raengatur organisasi,
karena itu isinya memuat hal-hal yang pokok saja, untuk kesamaan dan
keseragaman, maka Anggaran Dasar OSIS ditentukan sebagai berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU DAl^ TEMIPAT KEDUDUKAN
BABII
AZAZ, TUJUAN DAN SIFAT
BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEUANGAN
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
BAB V
PERANGKAT OSIS
BAB VI
MASA JABATAN
BAB VII
PENUTUP
Adapun Anggaran Rumah Tangga memuat ketentuan yang belum diatur
dalam Anggaran Dasar itu. Anggaran Rumah Tangga disusun
berdasarkan Anggaran Dasar.

VII.

Perangkat OSIS
1. Pembina OSIS
a. Pembina OSIS
(1) Kepala Sekolah sebagai Ketua
(2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
(3) Guiu sebagai anggota, sedikimya 5 (lima) orang dan
pergantian setiap tahun pelajaran
b. Rincian Tugas
(1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolahnya.
(2) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan mengurus
OSIS
(3) Mengesahkan kaanggotaan perwakilan kelas dengan surat
keputusan kepala sekolah
(4) Mengesahkan dan mdantik Pengurus OSIS dengan Surat
Keputusan Kepala Sekolah
(5) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan
Program Kerja OSIS
(6) Menghadiri rapat-rapat OSIS
(7) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS
2. Perwakilan Kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang tiap-tiap kelas
b. Rincian tugas
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakiJan kelas.
2) Mengajukan usulan kegiatan untuk dijadikan program OSIS
3) Mengajukan calon pengurus OSIS besrdasarkan hasil rapat
kelas.
4) Memilih pengurus OSIS dan daftar calon ying telah disiapkan
5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada
akhir masa jabatannya
6) Bersama-sama pengums mcnyusun Anggaran Rumah Tangga,
3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Memiliki budi pekerti yarig baik dan sopan santun terhadap


orang tua, guru dan teraan
3. Memiliki bakat sebagai pemirnpin
4. Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang
memadai
5. Dapat rnengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga
pclajaran tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS,
6. Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas
7. Khusus untuk. ketua OSIS SMU, ditambab persyaratan:
a. Mempunyai kemampuan berfikir yeng jernih
b. Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya
8. Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan meghadapi ujian
akhir.
b. Kewajiban Pengurus
1) Menyusun dan melaksanalian program kerja sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2) Selalu menjunjung tinggi baik kchormatan maijabat dan
rnartabat sekolahnya
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat
perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya
5) Selalu berkomunikasi dengan Pembina.
c.

Struktur dan Rincian Tugas


1) Ketua
a. Memirnpin berorganisasd dengan baik dan bijaksana
b. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
c. Menetapkan kebijaksanaan yang teiaii dipersiapkan dan
direncanakan oleh aparat kepengurusan
d. Memimpin rapat
e. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil kepumsan
berdasarkan musyawarah dan mufakat
f. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
2) Wakil Ketua
a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka
mengambil keputusan
c) Menggantikan ketua jika berhalangan
d) Membantu kektua jika berhalangan
e) Bertanggungjawab kepada ketua
f) Wakil ketua 1 dan wakil sekretaiis 1 mengkoordinir seksi
1, 2, 3, dan 4, wakil ketua 2 bersama dengan wakil
sekretaris 2 mengkoordinir seksi 5,6,7, dan 8
3) Sekretaris
a) Menyiapkan surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
b) Bersama ketua menandatangai surat
c) Bertanggung jawab terLadap teitib administrasi organisiai
d) Bertindak sebagai notulis rapat, atau disarahkan kepada
wakil sekretaris
4) Wakil Sekretaris
a) Aktif membantu pelakscinaan tagas sekretaris
b) Menggantikan sekretaris jika berhalangan
c) Masing-masing wakil sekretaris membantu wakil ketua
mengkoordinir seksi-seksi.

5) Bendahara dan Wakil Bendahara


a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan,
pengeluaran uang dan beayayang dipeilukan
b) Membuat taiida bukti kwitansi setiap pemasukan dan
pengeluaran uang untuk mempertanggungjawabkan
c) Bertanggung jawab atas investaris dan perbendarahaan
d) Menyampaikan keuangan secara berkala
6) Kata Seksi
a) Bertanggung jawab atas selurah kegiatan seksi yang
menjadi tanggung jawabnya
b) Melaksanakan kegiatan selcsi yang telah diprogramkan
c) Meimimpin rapat seksi
d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
e) Menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatari seksi kepada ketua melalui koordinator.
VIII. Forum Organisasi
1. Rapat-rapat
a. Rapat-rapat terdiri:
1) Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri
selunih anggota perwakilan kelas. Rapat diadakan untuk:
a) Pemilihan Pirnpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri
dan ketua, wakil ketua dan sekretaris
b) Pencaloaan pengurus OSIS
c) Pemilihan pengurus OSIS
d) Penilaian laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS
pada akhir masa jabatan
e) Acara, waktu dan tempat rapat dikonsultasikan dengan
ketua pembina
2) Rapat Pengurus
a) Rapat Pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh
anggota pengurus OSIS
(1) Penyusunan Program KERJA tahunan OSIS
(2) Penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS
tengah tahunan dan tahunan
(3) Membahas laporan pertanggungjawaban OSIS pada
akhir masa jabatan.
b) Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang
dihadiri oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil
sekretaris, bendahara dan wakil bendahara, untuk
membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
c) Rapat Koordinasi terdiri dari:
(1) rapat yang dihadiri oleh salah seorang wakil ketua I,
sekretaris, wakil sekretaris l, bendahara dan seksil
sampai dengan seksi 4
(2) rapat koordinasi oleh salah seorang wakil ketua 2,
sekretaris, wakil sekretaris 2, bendahara dan seksi 5
sampai dengan seksi 8

MATERI ADMINISTRASI OSIS


DAN PENYUSUNAN PROPOSAL/LAPORAN KEGIATAN

DISAJIKAN DALAM KEGIATAN 1DKSPRAM OSIS SMUN1SEKARAN TAHUN


PELAJARAN 2003/2004
DIKAWAH PELATIHAN KEPEMIMPINAN SANGGAR PRAMUKA KWARCAB LAMONGAN

TANGGAL 26 s.d. 28 SEPTEMBER 2003


A. Pengertian
Guna memudahkan pernahaman terhadap tata persuratan dan kearsipan perlu diberikan
beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Surat adalah. suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan interaksi
tertulis oleh pihak satu kepada pihak yang lain.
2. Surat dinas adalali surat yang terdiri hal penting berkenaan dengan administrasi
pemerintahan dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga pemerintahan.
3. Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau bawahan kepada
atasan atau antar karyawan yang setingkat yang berisi catatan singkat tentang suatu
pokok persoalan kedinasan.
4. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada
bawahan tentang pokok persoalan kedinasan.
5. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berisi
penjelasan singkat tentang surat, dokumen dan barang, bahan lain yang dikirimkan.
6. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata-kata biasa
dan atau kata-kata sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat diselsaikan dan
disampaikan melalui telegraf.
7. Surat keputusan merupakan surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
8. Surat edaran merupakan surat yang bedsi penjelasan atau petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan atau perintah yang telah ada.
9. Surat undangan raempakan surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri
suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
10. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada.seseorang untuk melaksanaknn suatu kegiatan.
11. Surat kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau
melakukan suatu kegiatan atas nama pejabat pemberi kuasa
12. Surat pengumuman mempakan surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umiun
13. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban atas pemyataan tersebut.
14. Surat keterangan adalah surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan.
15. Berita acara adalah surat yang berisi lap.orari tentang suatu kejadian atau peristiwa
mengenai waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan dan petunjuk lain berhubungan
dengan kejadian atau peristiwa tersebut
16. Penerima surat atau pengirim surat adalah petugas yang menerirna surat masuk atau
mengirim surat keluar.
17. Pengarah surat adalah pimpinan satuan kerja yang menangani surat menyurat dan
kearsipan atau petugas yang ditunjuk untuk rnengarahkan surat sesuai dengan
masalahnya.
18. Pengolah surat adalah petugas yang mengolah afnu menyelesaikan isi surat.
19. Penata arsip adapah petugas yang melaksanakan penataan arsip.
B. Jenis Surat dan Susunan
1. Berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 091/U/1995
tanggal 25 April 1995 tentang Pedoman Tata Persuratan dan Pengarsipan di dalam
lingkungan departeraen Pendidikan dan Kebudayaan telah ditetapkan jenis surat dan
susunannya:
a. Surat Dinas
h. Surat Undangan

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nota dinas
Memo
Surat Pengantar
Surat Kawat
Surat Keputusan
Surat Edaran

i.
j.
k.
l.
m.
n.

Surat Tugas
Surat Kuasa
Surat Pengumuman
Surat Pernyataan
Surat Keterangan
Berita Acara

2. Susunan surat mencakup bagian dan isi surat


a) Kepala Surat (Heading, letter head) untuk mengenal identitas pernberi surat
b) Tanggal surat, yaitu tanggal pembuai an surat
c) Nomor Surat, Petunjuk bagi petugas filling dan mengukur kegjatan suatu organisasi
d) Lampiran petunjuk tentang dokumea yang harus disertakan bersama surat.
e) Prihal, petunjuk intisaii surat dan untuk petaijuk bagi petugas filling
f) Alamat yang dituju, petunjuk kemana surat itu akan disarnpakan
g) Salam pembuka, sebagai awalan pernbicaraan
h) Isi surat, uraian pokok masalah sebagaimana tercantum dalam prihal surat
i) Salam penutup, sebagai penutup pembukaan
j) Tembusan, jika ada pihak lain yang dianggap perlumengetahui isi surat
3. Di samping itu untuk OSIS peiiu adanya niacam-mai:am buku antara lian:
a. Buku Anggota
No

Narna

L/P

Tpt. & Tgl lahir

Pendidikan

alamat

Ket

b. Buku Agenda Surat Masuk


No

Tanggal
Terima

No.
Agenda

Pengirim

No, Surat
Taniggal

Dikirirn
Kepada

No. Surat
Tanggal

Prihal

Ditujukan
kepada

catatan

Hubungan
dg, surat
lain

Catatan

c. Buku Agenda surat keluar


No

Tanggal

No.
Eurat

Prihal

d. Buku ekspedisi
Tgl
Kirirn

No. Urut Surat

Tgl. Dan Nomor


Surat

e. Buku Notula Rapat


1. Hari
2. Jam ke
3. Tempat
4. Yang memimpin
5. Yang Hadir
No

Pokok
Masalah

Mengetahui
Pembina OSIS

f.

Buku Tamu

:
:
:
:
:

Uraian Masalah

Isi pokok
Surat

Dikirirn
kepada

Parap
penerima

_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
Pelakaanaan

Ketua OSIS

WaktuTindak lanjut
Penjelasan

Keter

, ..2012
Sekretaris

Tgl

No

Nama

Pekerjaan

Maksud
Kunjungan

Diterima
Oleh

Catalan

Tanda
Tangan

g. Buku Inventaris
N0

No
Induk
Buku

Kode
Barang

Nama
Barang

Keter
barang

Banyak
sahiaii

Tahun
pernbelian

Keadaan
barang

Harga
barang

Ket

h. Buku Agenda Kegiatan


No

i.

Waktu

Jenis
Sasaran
Kegiatan

Pelaksana

Tempat

Sumber
dana

Dana

Hasil yang
dicapai

Buku daftar hadir rapat


No

Nama

Jabatan

Alamat

Tanda tangan

Keter

4. Pengelolaan Arsip

Arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumbcr penelitian. Bagi
organisasi arsip hams dikelola deagan baik, dengan cara sebagai berikut:
1) Sistem penataan/penyimpanan arsip yang dapai dipergunakan, antara lain
menurutt:
a. sistem masalah
b. sistem abjad
c. sistem tanggal, atau
d. sistem wilayah
2)

hal ini dimaksudkan agar arsip dapat ditemukaa kembali dengan mudah, cepat dan tepat.
Arsip pasip yang penting dan pemianen harus dirawat dan dijaga agar terjamin keamanan
dan keutuhannya (pasal 3 UU No. 7 tahun 1971)

3) Untuk mencegah terjadinya penumpukan arsip yang tidak berguna


dilakukan penyusutan arsip/pemusnahan arsip-arsip yang tidak
berpna dengan mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan PP
No. 34 tahun 1979.
C. Pengurusan Surat
Pengurasan surat merupakan bagian dari administrasi OSIS dan
dilaksanakan oleh selaetaris OSIS. Pengurusan surat meliputi: mencatat,
mengarahkan, dan mengendalikan surat baik surat masuk maupun surat
ketuai, Periguiusaii surat meliputi:
1. Pengurusan Surat Masuk
Proses pengarusan surat masuk dilaksanakan oleh sekretaris OSIS.
Urutannya kerjanya: menerima sutat masuk dari mengecek kebenaran
alamatnya, metnbubuhkan tanda tangan atau parap pada buku
ekspedisi pengantar surat,kemudian memilah surat untuk memisahkan
surat dinas dan surat pribadi, memilih surat dinas atas dasar rahasia
(tertutup) dengan tidak rahasia (terbuka). Selanjutnya, proses
pengurusan surat dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan pengurusan
surat masuk rutin, penting dan rahasia (tertutup).
2. Pengurusan Surat Keluar
a) Pengurusan surat keluar meliputi: pencatatan pada lembar
pengantar rutin untuk surat rutin, karti kendali untuk surat penting,
dan lembar p.-ngantar rahasia untuk surat rahasia.
b) Surat keluar dibagi atas 3 golongan, yaitu: surat biasa, surat
penting dan surat rahasia
c) Pengurusan surat keluar dimulai sejak pembuatan konscp
surat sampai (Icnvuu pengirimannya.

d) Surat dinas keluar dibuat dengan menggunakan lembar konsep


surat
e) Surat rahasia ditangani sejak awal sampai pengiriman atas
tanggung jawab sepenuhnya pimpinan pengelola surat (sekretaris)
f) Pada dasarrrya pengiriman surat keluar harus melalui satu pintu ^)
Kode surat keluar meliputi:
g) Kode unit kerja
a. Kode organisasi (OSIS)
b. kode jenis sekolah dan nornor unit sekolah
contoh kode surat OSIS SMU Negeri 1 Sekaran

D. Proposal dan Laporan Kegiatan


1. Pengertian
- Proposal kegiatan adalah rencana kegiatan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan dan memuat berbagai hal yang berhubungan
dengan kegjatan tersebut
- Laporan kegiatan ialah hasik kcgiatan yang telah dilaksanakan
dalara bentuk tulisan
- Proposal dan lapoian kegiatan penting untuk membantu
memperlancar kegiatan dan orang akan merigetahui jadwal
tersebut lewat proposal
2. Sistematika Proposal dan Laporan Kegiatan
2.1 Sistematika Proposal
I. Dasar Pemikiran
II. Dasar Hukum
III. Maksud dan Tujuan
IV. Sasaran
V. Hasil yang Diharapkan
VI. Program Kegiatan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. pelaporan
VII. peaksanaan Kegiatan
1. Nama Kegiatan
2. Waktu
3. Tempat
4. Tema Kegiatan
5. Peserta Kegiatan
6. Ketentuan Pelaksanaan
7. Technical Meeting (Olah Raga)
8. Panitia Pelaksana
VIII. Lampiran-lampiran
1. Lampiran 1
: Susunan Paniria
2. Lampiran 2
: Pembiayaan
3. Lampiran 3
: Jadwal Kegiatan
2.2. Sistematika Laporan Kegiatan
I. Dasar Kegiatan
II. Tujuan Kegiatan
III. Sasaran
IV. Pelaksanaan
V. Tempat
VI. Sumber Dana

VII. Yang Terlibat


VIII. Faktor Penunjang
IX. Hambatan
X. Hasil yang Dicapai
3. Syarat Proposal dan Laporan Kegiatan
a. Benar/Obyektif
b. jelas dan cermat
c. Lengkap
d. Langsung mengenai sasaran
e. Tegas dan konsisten
f. Tepat pada waktu
g. Tepat penerimaannya
4. Pengetikan Proposal dan Laporan
a. Diketik 2 spasi di atas kertas kwarto
b. Batas Pengetikan:
^
- batas kiri 4 cm
- batas atas 2,5 cm
- batas kanan 3 cm
- batas bawah 3 cm
c. pengetikan harus terinsi dan disesuaikan dengan ejaan yang
berlaku

MATERI ADMINISTRASI OSIS


DAN PENYUSUNAN PROPOSAL/LAPORAN KEGIATAN

DISAJIKAN DALAM KEGIATAN 1DKSPRAM OSIS SMUN1SEKARAN TAHUN


PELAJARAN 2003/2004
DIKAWAH PELATIHAN KEPEMIMPINAN SANGGAR PRAMUKA KWARCAB LAMONGAN

TANGGAL 26 s.d. 28 SEPTEMBER 2003


A. Latar Belakang
Salah satu kebijakan organisasi adalah efisiensi dan efektifitas dalani hal
pemanfaatan sarana/prasarana, keuangan dan sumber daya manusia yang ada. Pemanfaatan
sarana/prasarana, keuangan dan sumber daya OSIS tergambarkan dan terjabarkan dalam
bentuk program kerja tahunan OSIS. Namim berdasarkanpengamatan dan penilaian di OSIS
SMU Negeri 1 Sekaran, Program Kerja OSIS yang disusun masih menunjukkan hal-hal
sebagai beiikut:
1. OSIS belum bisa menggali semua potensi yang bsa dikembangkan untuk meningkatkan
mutu kerja OSIS
2. Target yang direncanakan untuk dicapai selama satu tahun belum jelas.
3. Tolok ukur kcbcrhasilan kcgiatan selama satu tahun tidak jelas, sehingga sulit untuk
dievaluasi keberhasilannya.
4. Pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada belum efektif dan efisien
5. Program kerja tahunan OSIS yang telah disusun cenderung tidak dipakai sebagai
pedoman kerja karena program tersebut meniang belum merupakan program kerja yang
profesional.
Pengurus hasian OSI5 dan ketua seksi perlu menyadari kelemahan-kelemahan
tersebut di atas, kemudian berusaha mempelajari dan memahami cara menyusun program
kerja tahunan O^IS yang operasional dapat dan rnudali dilaksanakan yang disebut
perencanaan strategi terapan (PST) atau
apilied Strategie Planning (ASP)
OSIS sebagai suatu organisasi satu-satunya di sokolah wajib dikelola sebaik-baiknya
agar sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi yang tclah ditetapkan. Peagelolaan OSIS seperti halnya organisai-organisasi yang
lain, tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip manajemen yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
Merencanakan program yang akan dijalankan selama satu tahun
b. Organization (pengorganisasian)
Setiap suatu kegiatan yang akan direncanakan diorganisarsikan dengan sebaik-baiknya
c. Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan kegjatan selalu disesuaikan dengan waktu yang telah dii'encanakan.
d. Controlling (pengawasan)
Suatu kegiatan harus diawasi supaya scsuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
e. Evaluation (pengevaluasian)
Setelah selesai kegiatan perlu adanya evaluasi kegiatan apakah sudah berjalan dengan
baik. Dalam hal ini keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut.
B. Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Sistematikan Program Kerja Tahunan OSIS
1. Pengertian
Program Kerja tahunan OSIS yaitu rencana kegiatan OSIS dalain waktu satu tahun
pelajaran, yang penyusunan rencananya mengacu dan memperhatikan potensi yang
dimiliki, kemungkinan pengembanganrrya, kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
menunjang agar pengelolaan OSIS dapat berjalan lancar dan mampu mengembangkan
sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Tujuan
Program Kerja tahunan OSIS disusun dengan tujuan agar OSIS:
a) Mengetahui semua potensi OSIS yang ada dari bagaimana potensi yang ada itu
diolah dan dikembangkan.

b) Memiliki pedomnan organisasional dalam mengelola OSIS selama satu tahun serta
tahun-tahun berikutnya
c) Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidakberhasilan dalam mengelola OSIS
selama satu tahun.
d) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul / sering timbul di OSIS yang
menjadi hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan pengembangan OSIS.
3. Fungsi
a) Sebagai pedomnn operasional pengelolaan OSIS di samping pedoman-pedoman
operasional yang lain dari luar OSIS
b) Sebagai gambaran keadaan sekolah yang diharapkan selama satu tahun yang aan
berjalan
c) Sebagai kendali, agar pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku.
4. Sistematika Program Kerja Tahunan OSIS
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I
: Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan
4. Bab II
: KondisiObyektif OSIS
a. Pembina
b. MPK
c. Keuangan
d. Lingkungan (intern, ektern)
5. Bab III
: Program OSIS
A. Program masing-masing seksi
1. Pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
3. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
4. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
5. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan
Kepemimpinan
6. Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan
7. Pembinaan Kesegaran Jasrnani dan Daya Kreasi
8. Pembinaan Persepsi, Apersepsi, dan Kreasi seni
B. Rencana Kegiatan (Action Plan)
C. Jadual Kegiatan
6. Bab IV
: Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Lampiran-lampiran
C. Penjelasan
1. Kata Pengantar
Marupakan sebuah uraian singkat dari Kepala Sekolah
2. Daftar Isi
Berwujud Petunjuk Halaman
3. Latar Belakang
Merupakan sebuah uraian yang berisi penalaran bahwa setiap organisasi
wajib menyusun/ memiliki dan melaksanakan program kerja tahuanan
OSIS sehingga pengelolaan OSIS tidak menyimpang dari prinsip-prinsip
manajemen.
4. Dasar
Berwujud sejumlah peraturan perundang-undangan di Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan mulai dari pusat sampai dengan di Kantor

Wilayah, yang langsung maupun tak langsung mengatur bahwa setiap


organisasi wajib menyusun / memiliki dan melaksanakan program kerja
tahunan. Perundang-unoangan tersebut akan digunakan sebagai kerangka acuan oleh ketua
organisasi dalam mengambil kebijakan di organisasirrya masing-masing.
5. Tujuan
Beberapa uraian atau butir-butir uraian tentang tujuan penyusunan program kerja tahunan
organisasi
6. Kondisi Obyektif
6.1 Pembina
- Pembina Umum
- Pembina Seksi
6.2 MPK
6.3 Keuangan
6.4 Lingkungan
- Intern
- Ekstern
7. Program Kerja
7.1 Program masing-masing Seksi
Dari masing-masing seksi organisasi harus bisa memilih danmenentukan kegiatan
yang strategis, artinya kegiatan yang mempunyai darnpak besar terhadap kegjatankegjatan lain di organisasi tersebut, jika kegiatan strategis tersebut berhasil
dilaksanakan.
Kegiatan strategis yang dipilih dan ditetapkan harus disertai dengan indikator
keberhasilan sebab dengan indikator keberhasilan tersebut organisasi akan raudah
mcngukur berhasil tidaknya pada saat mengadakan evaluasi terhadup program kerja
tahunan organisasi pada akhir tahun.
Setelah ditetapkan indikator keberhasilan liarus ditetapkau juga langkah-langkah
untuk mcncapai keberhasilan.
Dalam memilih dan menetapkan strategi kegiatan harus sejalan atau sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
7.2 Rencana Kegiatan
Dari seluruh kegiatan program kerja organisaisi selama saru tahun harus dibuatkan
jadwal kegiatannya.
Rencana kegiatan atau dengan istilah yang sedorhana disebut jadwal kegiatan
menggunakan format rencana kegiatan.
8. Penutup
8.1 Simpulan
8.2 Saran - saram
8.3 Lampiran - lampiran
PROGRAM TAHUNAN OSIS

N0

Bidang dan
Strategi
Kegiatan

Indikator
Keberhasilan

Langkahlangkah untuk Penanggung


Waktu
mencapai
Jawab
pelaksanaan
keberhasilan

Sumber
dana

Besarnya
dana

Keter

RENCANA KEGIATAN (Action Plan)


N0

Waktu

Jenis Kegiatan yang


dilaksanakan

Penanggung
Jawab

Pelaksana

Tempat

Keter.

DATA INVENTARIS USULAN SEKSI


Sarana Penunjang

Kebutuhan / Kegiatan
N0

Jenis Kegiatan

Sumber Dana

Biaya

Sarana
Pendukung

Sumber
dana

Biaya

Waktu
Pelaksana
an

Keter

EKSTRAKURIKULER
A. Pengertian
Ada 2 macam sumber yang memberikan rumusan tentang ekstrakurikuler, yaitu:
1. SK DirjenDikdasmen No. 226/C/Kep/0/1992
dilakukan baik di sekolah maupuri di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam
dan memperluas pungetahuan, rnengenal hubungan berbagai pelajaran, menyalurkan
bakat dan minat sertamelengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya
2. Lampiran SK Meridikbud No./ 060/171993, No, 061/U/1993 dan No. 080/U/1993:
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang
tercantum dalam susur.an program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, yang
berupa pengayaan dan perbalkan yang berkaitan deagan program kurikuler.
B. Peranan
Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyati peranan sebagai berikut:
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, dalam arti memperkaya,
memperdalam, mempurtajam serta meperbaiki pengetahuan siswa yang berkaitan
dengan mata pelajaran sesuai program kurikulum yang ada.
2. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilainilai kepribadifin para siswa
3. Untuk rnembina dan meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan, untuk memacu anak
ke arah kemajripuan mandiri, percaya diri dan kratif
C. Materi dan Hasil yang Diharapkan
Sesuai dengan SK Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/1992, pokok -pokok materi kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah rneliputi;
1. Kegiatan pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain:
a. melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.
b. Memperingati hari-hari besar agama
c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama.
d. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama.
e. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama.
f. Menyelenggarakan kegiatzm seni yang bemafaskan keagamaun.
Hasil yang diharapkan adalah terbinanya kwalitas keimanan kesadaran dan bertaqwa
dan kwalitas kesadaran kerukunan antara umat beragama dalam usaha memperkokoh
persanian dan kesatuan bangsa serta meningkatkan amal untuk bersama-sama
membangun rnasyarakat.
2. Kegiatan Pembinaan Kehidupan berbangsa dan Bemegara, antara lain:
a. melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dan Sabtu, serta hari-hari besar
nasional.
b. Melaksanakan bakti sosial atau bakti masyarakat.
c. Melaksanakan lomba karya tulis;
d. Melalcsanakan pertukaran siswa; dan
f. Mengikuti dan marnpu menyanyikan lagu-lagu nasional.
Hasil yang diharapkan: Agar siswa memiliki jiwa patriotisme dan menqjertebal rasa
cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan memiliki sikap bertanggung
jawab berbangsa dan bernegara, menjunjung tinggi semangat persatuaa dan kesatuan
demi keutuhan bangsa dan negara RI.
3. Kegiatan Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, antara lain:
a. melaksanakan tata tertib sekolah;
b. melaksanakan baris berbaris;
c. raempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa;
d. melaksanakan wisata siswa, pecinta alani dan kelestarian aiam lingkungan; dan
e. merapelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa (napak
tilas).

4.

5.

6.

7.

9.

Hasil yang diharapkan: Untuk mendorong siswa agar memiliki tekad, sikap, daa
tindakan yang tertur, terpadu dan berianjut dalam menunibuhkembangkan kecintaan
kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila
sebagai ideologi negara serta memberikan kemampuan awal bela negara
Kegiatan Pembinaan Kepriboxhan dan Budi Pekerti Luhur, antara lain:
a. melaksanakan MOS;
b. melaksanakantatakramapergaulan;
c. melaksanakan perbaatan amal imtuk ineringankan penderitaan dan bebas orang
lain; dan
d. meningkaikan sikap homiat siswa kepada orang tua, guru dan sesama siswa di
Lingkungan masyarakat.
Hasil yang diharapkan: Siswa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki
budi pekerti luhur, memiliki rasa tanggmig jawab kemasyarakatan dan kesetiakawanan
sosial.
Melaksanakan Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemiinpinan, antara
lain:
a. memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam OSIS
b. membentuk kelompok belajar
c. melaksanakan latihan kepemimpinan siswa
d. mengadakan media komunikasi OSIS (buletin, rnajalah dinding)
e. mengorganisir suatu pementasan atau basar.
Hasil yang diharapkan, agar siswa mampu berorganisasi, mengatur dan diatur,
memimpin dan diphnpin, bekerja sama, berdiskusi, berkreasi dalam bidang ilmiah,
gemar membaca dan menulis, menghargai dan melaksanakan keputusan bersama.
Kegiatan Pembinaan Ketrampilan dan KewiraswaMaan, antara lain:
a. meningkaikan ketrampilan dalam menciptakan sssuatu lebih berguna;
b. meningkatkan ketrampilan di bidang tehnik, elektronik, pertanian, dan perikanan;
c. meningkatkan usaha-usaha ketrampilan tangan;
d. Meningkatkan usaha koperasi sekolah dan unit produksi;
e. meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan se-kolah.
Hasil yang diharapkan, untuk mendorong terbentuknya sikap mental wiraswasta di
kalangan siswa yang dinamis, kreatif, mampu berusaha untuk hidup maju dan
berprestasi, mandiri dan percaya diri.
Pembinaan Pembinaan Kesejahteraan Jasmani dan Daya Pikir, antara lain:
a. meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah, rumah, dan
masyarakat;
b. melaksanakan usaha kesehatan sekolah;
c. melaksanakan pemeliharaan
d. menyelenggarakan kantin sekolah yang sehat;
e. meningkatkan kesehatan mental;
f. melaksanakan SKJ atau SPI;
g. menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga; dan
h. mengembangkan motto rekreasi yang kreatif.
Hasil yang diharapkan: Untuk meningkatkaa hidup sehat serta meningkatkan daya
kreasi yang positif
Kegiatan Pernbinaan Persepsi, Apresiasi, dan Kreasi Seni, antara lain:
a. mengembangkan wawasan dan ketrampilan di bidang seni suara, seni tari, seni
rupa, seni kerajinan, seni drama/sastra, dan musik.
b. Menyelenggarakan sanggar bebrbagai seni;
c. Meningkatka;. daya cipta, dan
d. Mementaskan, raemainerkan hasil berbagai seni.
Hasil yang diharapkan; Si&wa dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
kesenian, mempunyai wawasan dan kemampuan menciptakan berbagai kreasi seni,
menghargai hisil seni. rasabagggaterhadap hasii-hasil seni daerah/nasional.

D. Hambatan Pelaksanaan
Pada umumnya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah-sekolah adalah:
1. Sarana dan dana;
2. Tingkat kepedulian orang tua dan masyarakat dan
3. Petunjuk palaksanaan.
E. Pengelolaan Pelaksanaan
Keberhasilan pengelolaan pelaksanaan ekstrakurikuler sangat bergantung kepada
kemampuan kepaia sekolah oleh karena itu agar program ekstrakurikuler dapat dilaksanakan
secara efektif, kepaia sekolah harus mampu melaksanakannya sesuai denghan siklus
manajemen, sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pengahiran
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian
5. Evaluasi dan
6. Pengembangan.

PERS SEKOLAH
By : Ayiks
PENGERTIAN DAN MANFAAT MADING
MADING atau yang diakronimkan sebagai menjadi Majalah dinding adalah
salah satu jenis media komunikasi massa yang paling sederhana. Disebut
mading karena prinsip dasar majalah terasa dominan didalamnya,
sementara itu penyajian biasanya dipanpang pada dinding atau sejenisnya

BAHASA MADING
Bahasa madding sedapat mungkin bersifat singkat, padat, jelas, dan
komunikatif.

ORGANISASI PENGELOLA MADING


Pengelolaan mading adalah kerja tim atau kelompok. Karena unsure yang
terkait didalamnya cukup banyak, maka dalam upaya menyiapkan mading,
pengelolaan juga melingkupi hal-hal diluar majalah dinding itu sendiri.
Dengan bagi mading sebagai perwujudan hasil kerja sama banyak sector
yang terpadi dapat diwujudkan.

TEKNIK PENYAJIAN TULISAN


Beberapa teknik penyajian tulisan yang biasa dipakai dengan masing-masing
keistimewaan serta ciri khasnya ialah :

LANGKAH MENYUSUN MADING


Secara berurutan kegiatan untuk menerbitkan majalah dinding melalui
tahab-tahab sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai