7. Prasaja
8. Satya
9. Gemi Nastiti
10. Bioko
11. Legawa
12. Satria
KEPEMIMPINAN OSIS
Untuk lebih jauh memahami kepemimpinan OSIS, perlu dikaji dan dipahami
pengertian seperti: sumber, tugas dan tanggung jawab, maksud dan
tujuan, kualifikasi serta ukuran sampai sejauh mana kepemimpinan
OSIS berhasil raelaksanakan lugasnya.
Masing-masing dimensi secara garis besar niengandung substansi sebagai
berikut:
1. Tugas dan Tanggung jawab.
Ada 4 niacam tiigas pokok seorang pemimpin, yaitu: merumuskan atau
mendinifisikan misi organisasi, mengusahakan tercapainya tujuan
atau misi organisasi, mempertahankan keutuhan organisasi dan
mengatasi konflik
Pelaksanaan daiain kepemimpinan OSIS:
a. Merumuskan misi organisasi. Ada 7 misi mama OSIS, yaitu:
1) Meningkatkan peran serta/ insiatif siswa dalam menjaga dan
membina sekolah
2) sebagai wawasan Wiyata mandala
3) Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa ierhadap pengaruh
negatif
4) Memantapkan pelaksanaan Ekstakulikuler
5) Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni
6) Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara
7) Menumbuhkan dan mengenmbangkan jiwa semangat serta nilainilai perjuangan 45
8) Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani
b. Mengusahakan tercapainya misi atau tujuan
1) Memahami peranan OSIS baik sebagai definisi maupun sebagai
sarana mencapai tujuan.
a. sebagat definisi, OSIS adalah satu jaur pembinaan kesiswaan yang berfungsi
sebagai satu-satunya organisasi intra sekolah, untuk mencapai tujuan pembinaan
kesiswaan.
b. Sabagai sarana untuk mencapai tujuan, OSIS berperan dalam:
- menumbuhkan dan rnengernbangkan berbagai macam kemampuan seperti:
managerial, leadership, berkomunikasi, kematangan berfikir dan nilas-nilai
kepribadian siswa.
- Menumbuhkan dan mengembangkan karier siswa.
- Mengembangkan berbagai disiplin ilmu;
- Menumbuhkan dan mengembangkar: nilai-nilai sosial budaya;
- Tempat untuk saling bertukar fikiran, pengalaman dan pengetahuan; dan
- Sarana mencapai tujuan pembinaan kesiswaan.
c. Memahami pengoganisasian OSIS, yaug meliputi :
- perangkat OSIS
- pengurus OSIS
- perincian tugas.
2) Siapapun yang akan diangkat dan ditugaskan untuk menduduki tanggung jawab
sebagai pernbina dan pemimpin siswa haras memiliki kwalifikasi kepemimpinan.
a. Persyaratan kepemimpinan secara umum
- kondisi pisik;
- nilai-nilai kepribadian;
- memiliki berbagai macam keahlian
berwibawa
b. secara khusus pembina dan penggurus & OSIS haras memahami persyaratan yang
telah ditetapkan, yaitu:
- berbudi pekerti baik, sopan santun lerhadap guru, orang tua dan teman-teman
siswa;
- memiliki bakat sebagai pemimpin;
- berkemauan, kemanipuan dan pengetahuan yang memadai;
- dapat mengatur waktu, sehingga pelajaran tidak terganggu; dan
- dicalonkari oieh perwakilan kelas.
c. Mengusahakan keutuhan organisasi
Keutuhan organisasi adalah sangat mutlak demi terwujudnya kerja sama dan
koordinasi antar sssaraa anggota dengan para atassn, maupun unsur-unsur
pemimpin yang Iain. Keutuhan organisasi hanya akan Serwujud apabila unsurunsur pimpinan memiliki kewibawaan atau kliarisma (kemampuan untuk
mengendalikan bawahan atau orang lain). Seorang pemimpin yang paling baik
(the best manager) adalah: seorang yang mampu mempengaruhi bukan hanya
bawahannya, melainkan juga rekan dan atasannya. Untuk itu maka setiap
pemimpin perlu memiliki dan mendayagunakan kewibawaannya secara tepat,
sehingga akan mendukung tercapainya keutuhan dan tujuan organisasi. Ada
beberapa indikasi keberhasilan diterapkannya kewibawaan seorang pemimpin
dalam OSIS, yaitu dengan rnelifiat ada tidaknya :
1) rasa kebersamaan kelompok;
2) kerjasama antar kelornpok dan antar kelompk dengan pembina, pengurus
OSIS dan perwakiian kelas;
3) efisiensi memberdaya manusia yang ada;
4) peningkatan kwalitas kebidupan kerja;
5) tercapainya rasa percaya diri pada sesama siswa; dan
6) peningkatan kecakapan sesama siswa dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
d. Mengatasi utau mengendalikan konflik
Konfiik pada hakekatnya merupakan segala macam bentuk hubungan antar
sesama siswa maupun dengan pimpinan secara pribadi maupun kelompok yang
mengandung sifat berlawaaan.
Konflik. daiam organisasi bersumber pada:
1) manusia dan perilakuriya;
2) organisasi; dan
3) komumikasi.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan konflik, seperti:
1) menekan konfliik dengan cara yang halus;
2) membiarkan konflik seiesai dengan sendirinya;
3) melalui kompromi; dan
4) mengkonfrontasikan pihak-pihak yang terlibat.
2. Kwalifikasi
Yang perlu dipertimbangkan dalam pengangkataii seorang pemimpin adalah;
MANAGERIAL SKILL (Ketrampilan manajemen).
Ada 3 kategori ketrampilan manajemen, yaitu:
a. Ketrampilan Teknis (tehnic; 1 skill)
1) Pengetahuan mengenai metode, proses, prosedur dan macam-macam tehnik
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
2) Kemampuan menggerakkan berbagai sarana yang ada.
b. Ketrampilan hubungan manusia (Human Skills)
1) Pengetahuan perilaku raanusia dan proses kerja sama.
2) Kemampuan memahami isi hati, sikap dan motif orang lain mengapa mereka
berkata dan melakukan pekerjaan;
3) Kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif;
4)
Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif dan koordinatif, praktis dan
diplomatis; dan
5) Pengetahuan perilaku yang aseptabel.
c. Ketrampilan konsepsional (conceptual skills):
1) Kemampuan analisis;
2) Bersifat secara rasional;
3) Cakap dalam berbagai konsepsi;
4) Kreatif dalam berbagai ide dalam pemecahan rnasalah.
5) Mampu mengemukakan analisis berbagai kejadian serta memahami macam
kecendrungan;
6) Mampu mengantisipasi perintah; dan
7) Mampu mengenali berbagai macam kesernpatan dan problem-problem potensial.
Kesimpulannya: apabila kwalifikasi yang meliputi aspek-aspek kepribadian,
perilaku, kewibawaan, pemahaman serta dukungan teknis, kemampuan bekerja sama
dan kemampuan konsesional dimiliki oleh setiap pemimpin OSIS, berarti akan
terpenuhinya kepemimpinan OSIS yang profesional.
3. Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan kepemimpman OSIS dapat dilihat dan dirasakan melalui tiga macam indikasfi:
a. Dinamika OSIS sebagai organisaisi
b. Sikap para siswa terhadap pengurus OSIS; dan
c. Pengaruh kewibawaan psmimpin terhadap sesama siswa.
4. Pelatihan
Sasaran pelatihan kepemimpinan diarahkan pada 3 macam sasaran khusus, yaitu:
a. ketrampilan teknis;
b. ketrampilan hubungan manusia; dan
c. ketrampilan yang bersifat konseptual
5. Peranan OSIS sebagai tempat kaderisasi kepemimpinan Ada 3 penman organisasi kaderisasi
kepeminnpinan
a. organisasi sebagai alat peucapaian tujuan
b. organisasi sebagai wadah di mana diterapkan dan dikembangkan berbagai disiplin ilmu;
dan
c. organisasi sebagai tempat di mana dibina dan dikembangjan karier seseorang.
MATERI KEORGANISASIAN
DISAJIKAN DAL AM KEGIATAN LDKSPRAM OSIS SMUN 1 SEKARAN
TAHUN PELAJARAN 2003/2004
DIKAWAH PELATIHAN KEPEMIMPINAN SANGGAR PRAMUKA KWARCAB LAMONGAN
TANGGAL 26 s.d. 28 SI PTEMBER 2003
I.
LATAR BELAKANG
Sebelurn lahimya OSIS di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SMU,
sudah terdapat bermacam-rnacam organisasi yang bentuknya
disesuaikan dengan kepentingannya. Sehingga kegiatan sekolnh tidak
bisa berjalan dengan balk, karena timbulnya lotalitas ganda satu pihak
hatus melaksanakan peratui'an sekolah sedangkan pihak lain haras
tunduk kepada organisasinya masing-masing. Itu sebabnya pads tahun
1970 s. d 1972, beberapa pemimpin organisasi siswa di Jakarta merintis
berdirinya Organisasi Intra Seksual
Ketetapara MPR No. W/ MPR/ 1970. menunit strategi pembinaan
dan pengerabangan generasi muda, sehingga laliirnya keputusan
Mendikbud NO. 023/ U/ 1978 tentang Pola Dasar Pembinaan Generasi
Muda.
Oleh karena itu pengerabangan wadah pembinaan generasi muda
dilingkungan sekolah yang diterapkan mehilui Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur). Betapa besar
perhatian dan usaha pemerintah dalam pembinaan kehidupan para
siswa, maka ditetapkan (OSIS) sebaga salah satu jakir pembinaan
kesiswaan secara nasional. Jalur itu terkenal dengan "Empat Jalur"
pembinaan kesisvsaan, yaitu:
1. Organisasi kesiswaan
2. Latihan Kepempinan
3. Kegiatan Ekstra Kulikuler
4. Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala
Dengan dilandasi hilar belakang diatas, OSIS dibenruk dengan tujuan
pokok sebagai berikut:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, seta minat para
siswa kedalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh
negatif diluar sekolah
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan
diantara pai'a siswa sehingga timbul satu kebanggaan untuk
mendukung para sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses
belajar rnengajar
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi menjampaikan
pikiran dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kcmampuan
berpikir wawasan dan pcngambilan keputusan.
II.
III.
IV.
Hambatan
1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi formal di sekolah
2. Peagelolaan OSIS,
Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa, yaitu:
a. Kepemimpinan
b. Managemen
c. Pengetahaun dan pengalaman berorganisasi
d. Kemampuan memahami makna OSIS,
e. Hubungan kerja sama
4. Peranan OSIS dalam upaya memantapkan wawasan wiyata mandala
4. Pendanaan
5. Pembina
V.
Langkah-langkah Penanggulangan
1. OSIS hams dibehtuk. sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan
2. Aparat OSIS dipilih berdasarkan Kriteria tertentu, seperti:
a. Segi Kepemimpinan
b. Kemampuan Managemen dan pengalaman dalam organisasi
c. Segi loyalitas
d. Segi keteladanan dan kewibawaan
e. Segi kemampuan berkomunikasi
f. Segi kesadaran terhadap tugas dan tanggung jawab
3. Untuk memecahkan masalah dana OSIS, program OSIS perlu
dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan.
4. Pembinaan
a. Personal
b. Peraturan Tertulis
c. Kegiatan Terpadu
5. Para Pembina hendaknya Tut Wuri Handayani
VI.
VII.
Perangkat OSIS
1. Pembina OSIS
a. Pembina OSIS
(1) Kepala Sekolah sebagai Ketua
(2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
(3) Guiu sebagai anggota, sedikimya 5 (lima) orang dan
pergantian setiap tahun pelajaran
b. Rincian Tugas
(1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolahnya.
(2) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan mengurus
OSIS
(3) Mengesahkan kaanggotaan perwakilan kelas dengan surat
keputusan kepala sekolah
(4) Mengesahkan dan mdantik Pengurus OSIS dengan Surat
Keputusan Kepala Sekolah
(5) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan
Program Kerja OSIS
(6) Menghadiri rapat-rapat OSIS
(7) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS
2. Perwakilan Kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang tiap-tiap kelas
b. Rincian tugas
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakiJan kelas.
2) Mengajukan usulan kegiatan untuk dijadikan program OSIS
3) Mengajukan calon pengurus OSIS besrdasarkan hasil rapat
kelas.
4) Memilih pengurus OSIS dan daftar calon ying telah disiapkan
5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada
akhir masa jabatannya
6) Bersama-sama pengums mcnyusun Anggaran Rumah Tangga,
3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Nota dinas
Memo
Surat Pengantar
Surat Kawat
Surat Keputusan
Surat Edaran
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Surat Tugas
Surat Kuasa
Surat Pengumuman
Surat Pernyataan
Surat Keterangan
Berita Acara
Narna
L/P
Pendidikan
alamat
Ket
Tanggal
Terima
No.
Agenda
Pengirim
No, Surat
Taniggal
Dikirirn
Kepada
No. Surat
Tanggal
Prihal
Ditujukan
kepada
catatan
Hubungan
dg, surat
lain
Catatan
Tanggal
No.
Eurat
Prihal
d. Buku ekspedisi
Tgl
Kirirn
Pokok
Masalah
Mengetahui
Pembina OSIS
f.
Buku Tamu
:
:
:
:
:
Uraian Masalah
Isi pokok
Surat
Dikirirn
kepada
Parap
penerima
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
Pelakaanaan
Ketua OSIS
WaktuTindak lanjut
Penjelasan
Keter
, ..2012
Sekretaris
Tgl
No
Nama
Pekerjaan
Maksud
Kunjungan
Diterima
Oleh
Catalan
Tanda
Tangan
g. Buku Inventaris
N0
No
Induk
Buku
Kode
Barang
Nama
Barang
Keter
barang
Banyak
sahiaii
Tahun
pernbelian
Keadaan
barang
Harga
barang
Ket
i.
Waktu
Jenis
Sasaran
Kegiatan
Pelaksana
Tempat
Sumber
dana
Dana
Hasil yang
dicapai
Nama
Jabatan
Alamat
Tanda tangan
Keter
4. Pengelolaan Arsip
Arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumbcr penelitian. Bagi
organisasi arsip hams dikelola deagan baik, dengan cara sebagai berikut:
1) Sistem penataan/penyimpanan arsip yang dapai dipergunakan, antara lain
menurutt:
a. sistem masalah
b. sistem abjad
c. sistem tanggal, atau
d. sistem wilayah
2)
hal ini dimaksudkan agar arsip dapat ditemukaa kembali dengan mudah, cepat dan tepat.
Arsip pasip yang penting dan pemianen harus dirawat dan dijaga agar terjamin keamanan
dan keutuhannya (pasal 3 UU No. 7 tahun 1971)
b) Memiliki pedomnan organisasional dalam mengelola OSIS selama satu tahun serta
tahun-tahun berikutnya
c) Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidakberhasilan dalam mengelola OSIS
selama satu tahun.
d) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul / sering timbul di OSIS yang
menjadi hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan pengembangan OSIS.
3. Fungsi
a) Sebagai pedomnn operasional pengelolaan OSIS di samping pedoman-pedoman
operasional yang lain dari luar OSIS
b) Sebagai gambaran keadaan sekolah yang diharapkan selama satu tahun yang aan
berjalan
c) Sebagai kendali, agar pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku.
4. Sistematika Program Kerja Tahunan OSIS
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I
: Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan
4. Bab II
: KondisiObyektif OSIS
a. Pembina
b. MPK
c. Keuangan
d. Lingkungan (intern, ektern)
5. Bab III
: Program OSIS
A. Program masing-masing seksi
1. Pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
3. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
4. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
5. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan
Kepemimpinan
6. Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan
7. Pembinaan Kesegaran Jasrnani dan Daya Kreasi
8. Pembinaan Persepsi, Apersepsi, dan Kreasi seni
B. Rencana Kegiatan (Action Plan)
C. Jadual Kegiatan
6. Bab IV
: Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Lampiran-lampiran
C. Penjelasan
1. Kata Pengantar
Marupakan sebuah uraian singkat dari Kepala Sekolah
2. Daftar Isi
Berwujud Petunjuk Halaman
3. Latar Belakang
Merupakan sebuah uraian yang berisi penalaran bahwa setiap organisasi
wajib menyusun/ memiliki dan melaksanakan program kerja tahuanan
OSIS sehingga pengelolaan OSIS tidak menyimpang dari prinsip-prinsip
manajemen.
4. Dasar
Berwujud sejumlah peraturan perundang-undangan di Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan mulai dari pusat sampai dengan di Kantor
N0
Bidang dan
Strategi
Kegiatan
Indikator
Keberhasilan
Sumber
dana
Besarnya
dana
Keter
Waktu
Penanggung
Jawab
Pelaksana
Tempat
Keter.
Kebutuhan / Kegiatan
N0
Jenis Kegiatan
Sumber Dana
Biaya
Sarana
Pendukung
Sumber
dana
Biaya
Waktu
Pelaksana
an
Keter
EKSTRAKURIKULER
A. Pengertian
Ada 2 macam sumber yang memberikan rumusan tentang ekstrakurikuler, yaitu:
1. SK DirjenDikdasmen No. 226/C/Kep/0/1992
dilakukan baik di sekolah maupuri di luar sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam
dan memperluas pungetahuan, rnengenal hubungan berbagai pelajaran, menyalurkan
bakat dan minat sertamelengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya
2. Lampiran SK Meridikbud No./ 060/171993, No, 061/U/1993 dan No. 080/U/1993:
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang
tercantum dalam susur.an program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, yang
berupa pengayaan dan perbalkan yang berkaitan deagan program kurikuler.
B. Peranan
Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyati peranan sebagai berikut:
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, dalam arti memperkaya,
memperdalam, mempurtajam serta meperbaiki pengetahuan siswa yang berkaitan
dengan mata pelajaran sesuai program kurikulum yang ada.
2. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilainilai kepribadifin para siswa
3. Untuk rnembina dan meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan, untuk memacu anak
ke arah kemajripuan mandiri, percaya diri dan kratif
C. Materi dan Hasil yang Diharapkan
Sesuai dengan SK Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/1992, pokok -pokok materi kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah rneliputi;
1. Kegiatan pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain:
a. melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.
b. Memperingati hari-hari besar agama
c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama.
d. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama.
e. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama.
f. Menyelenggarakan kegiatzm seni yang bemafaskan keagamaun.
Hasil yang diharapkan adalah terbinanya kwalitas keimanan kesadaran dan bertaqwa
dan kwalitas kesadaran kerukunan antara umat beragama dalam usaha memperkokoh
persanian dan kesatuan bangsa serta meningkatkan amal untuk bersama-sama
membangun rnasyarakat.
2. Kegiatan Pembinaan Kehidupan berbangsa dan Bemegara, antara lain:
a. melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dan Sabtu, serta hari-hari besar
nasional.
b. Melaksanakan bakti sosial atau bakti masyarakat.
c. Melaksanakan lomba karya tulis;
d. Melalcsanakan pertukaran siswa; dan
f. Mengikuti dan marnpu menyanyikan lagu-lagu nasional.
Hasil yang diharapkan: Agar siswa memiliki jiwa patriotisme dan menqjertebal rasa
cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan memiliki sikap bertanggung
jawab berbangsa dan bernegara, menjunjung tinggi semangat persatuaa dan kesatuan
demi keutuhan bangsa dan negara RI.
3. Kegiatan Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, antara lain:
a. melaksanakan tata tertib sekolah;
b. melaksanakan baris berbaris;
c. raempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa;
d. melaksanakan wisata siswa, pecinta alani dan kelestarian aiam lingkungan; dan
e. merapelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa (napak
tilas).
4.
5.
6.
7.
9.
Hasil yang diharapkan: Untuk mendorong siswa agar memiliki tekad, sikap, daa
tindakan yang tertur, terpadu dan berianjut dalam menunibuhkembangkan kecintaan
kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila
sebagai ideologi negara serta memberikan kemampuan awal bela negara
Kegiatan Pembinaan Kepriboxhan dan Budi Pekerti Luhur, antara lain:
a. melaksanakan MOS;
b. melaksanakantatakramapergaulan;
c. melaksanakan perbaatan amal imtuk ineringankan penderitaan dan bebas orang
lain; dan
d. meningkaikan sikap homiat siswa kepada orang tua, guru dan sesama siswa di
Lingkungan masyarakat.
Hasil yang diharapkan: Siswa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki
budi pekerti luhur, memiliki rasa tanggmig jawab kemasyarakatan dan kesetiakawanan
sosial.
Melaksanakan Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemiinpinan, antara
lain:
a. memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam OSIS
b. membentuk kelompok belajar
c. melaksanakan latihan kepemimpinan siswa
d. mengadakan media komunikasi OSIS (buletin, rnajalah dinding)
e. mengorganisir suatu pementasan atau basar.
Hasil yang diharapkan, agar siswa mampu berorganisasi, mengatur dan diatur,
memimpin dan diphnpin, bekerja sama, berdiskusi, berkreasi dalam bidang ilmiah,
gemar membaca dan menulis, menghargai dan melaksanakan keputusan bersama.
Kegiatan Pembinaan Ketrampilan dan KewiraswaMaan, antara lain:
a. meningkaikan ketrampilan dalam menciptakan sssuatu lebih berguna;
b. meningkatkan ketrampilan di bidang tehnik, elektronik, pertanian, dan perikanan;
c. meningkatkan usaha-usaha ketrampilan tangan;
d. Meningkatkan usaha koperasi sekolah dan unit produksi;
e. meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan se-kolah.
Hasil yang diharapkan, untuk mendorong terbentuknya sikap mental wiraswasta di
kalangan siswa yang dinamis, kreatif, mampu berusaha untuk hidup maju dan
berprestasi, mandiri dan percaya diri.
Pembinaan Pembinaan Kesejahteraan Jasmani dan Daya Pikir, antara lain:
a. meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah, rumah, dan
masyarakat;
b. melaksanakan usaha kesehatan sekolah;
c. melaksanakan pemeliharaan
d. menyelenggarakan kantin sekolah yang sehat;
e. meningkatkan kesehatan mental;
f. melaksanakan SKJ atau SPI;
g. menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga; dan
h. mengembangkan motto rekreasi yang kreatif.
Hasil yang diharapkan: Untuk meningkatkaa hidup sehat serta meningkatkan daya
kreasi yang positif
Kegiatan Pernbinaan Persepsi, Apresiasi, dan Kreasi Seni, antara lain:
a. mengembangkan wawasan dan ketrampilan di bidang seni suara, seni tari, seni
rupa, seni kerajinan, seni drama/sastra, dan musik.
b. Menyelenggarakan sanggar bebrbagai seni;
c. Meningkatka;. daya cipta, dan
d. Mementaskan, raemainerkan hasil berbagai seni.
Hasil yang diharapkan; Si&wa dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
kesenian, mempunyai wawasan dan kemampuan menciptakan berbagai kreasi seni,
menghargai hisil seni. rasabagggaterhadap hasii-hasil seni daerah/nasional.
D. Hambatan Pelaksanaan
Pada umumnya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah-sekolah adalah:
1. Sarana dan dana;
2. Tingkat kepedulian orang tua dan masyarakat dan
3. Petunjuk palaksanaan.
E. Pengelolaan Pelaksanaan
Keberhasilan pengelolaan pelaksanaan ekstrakurikuler sangat bergantung kepada
kemampuan kepaia sekolah oleh karena itu agar program ekstrakurikuler dapat dilaksanakan
secara efektif, kepaia sekolah harus mampu melaksanakannya sesuai denghan siklus
manajemen, sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pengahiran
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian
5. Evaluasi dan
6. Pengembangan.
PERS SEKOLAH
By : Ayiks
PENGERTIAN DAN MANFAAT MADING
MADING atau yang diakronimkan sebagai menjadi Majalah dinding adalah
salah satu jenis media komunikasi massa yang paling sederhana. Disebut
mading karena prinsip dasar majalah terasa dominan didalamnya,
sementara itu penyajian biasanya dipanpang pada dinding atau sejenisnya
BAHASA MADING
Bahasa madding sedapat mungkin bersifat singkat, padat, jelas, dan
komunikatif.