Tugas Pelayanan Rawat Jalan
Tugas Pelayanan Rawat Jalan
Pendahuluan
Berdasarkan Permenkes no.129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas perayanan
kesehatan
perorangan
setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat.
2. Pelayanan di Rumah Sakit
Pelayanan di rumah sakit dibagi ke dalam dua kelompok yaitu Pelayanan
Utama dan Pelayanan Penunjang.
a. Pelayanan Utama
Pelayanan Utama pada Rumah Sakit merupakan pemberian pelayanan
medik. Pelayanan medik adalah upaya kesehatan perorangan meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada
pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standard pelayanan medis dengan
memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal.
b. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang adalah pelayanan yang dilakukan sebagai
penunjang dari pelayanan utama di rumah sakit. Pelayanan penunjang medik
di rumah sakit menurut Jhon R. Griffith meliputi pelayanan diagnostik,
terapeutik dan kegiatan di masyarakat umum. Pelayanan Penunjang
diagnostik meliputi: Laboratorium (kimiawi, hematologi, histopologi,
bakteriologi, virologi, otopsi, dan kamar jenazah), Diagnostik Imaging
(radiologi, tomografi, radioisotop, ultra-sonografi_, dan CT-Scan), dll.
Pelayanan Penunjang Terapuetik meliputi: Instalasi Farmasi, Anestesi, Ruang
Bedaj, Ruang persalinan, Bank Darah, Rehabilitasi Medik, dan lain-lain.
Pelayanan Penunjang Kegiatan di Masyarakat umum meliputi: Imunisasi,
Program Skrining, Pengendalian Berat Badan.
berikut:
1. Fasilitas fisik rumah sakit yang memadai
2. Jam praktek yang tepat, terdapat pelayanan 24 jam dan sistem rujukan
yang baik
3. Penjadwalan kunjungan yang efisien, untuk memperndek waktu tunggu
4. Tarif yang terjangkau oleh sasaran
5. Kualitas pelayanan yang oleh pasien biasanya dinilai baik bila pelayanan
oleh dokter dan perawat dilakukan dengan ramah,penuh perhatian terhadap
kebutuhan pasien dan perasaannya
Ada tiga faktor penting yang menentukan pelayanan rawat jalan, yaitu:
1. Sarana
Konsep dasar poliklinik pada prinsipnya ditetapkan sebagai berikut:
Di bawah ini adalah contoh pembagian instalasi rawat jalan pada rumah sakit
tipe C. Kebutuhan sarana pelayanan rumah sakit kelas C terdiri dari:
A. Poli Umum, terdiri dari 4 klinik spesialis dasar, antara lain:
- klinik penyakit dalam
- klinik anak
- klinik bedah
- klinik kebidanan dan penyakit kandungan
B. Klinik tambahan/pelengkap antara lain:
- klinik mata
- klinik Telinga Hidung Tenggorokan (THT)
- klinik gigi dn mulut.
- klinik kulit dan kelamin
- klinik syaraf f. klinik jiwa
- klinik rehabilitasi medic
- klinik jantung
- klinik paru
- klinik bedah syaraf
- klinik orthopedi
- klinik kanker
- klinik nyeri
- klinik geriartri.
2. Tenaga
Pimpinan pelayanan rawat jalan harus seorang tenaga medis tetap yang ikut
berpartisipasi dalam kebijakan dan pengambilan keputusan seluruh kegiatan
Rumah sakit, serta bertanggung jawab langsung kepada direktur.
3.
Pasien
Usahakan waktu tunggu dari pengunjung dapat dikurangi seminimal mungkin
melalui pengaturan dari arus dan jumlah pengunjung dikaitkan dengan kapasitas
pelayanan yang ada. Dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
pelayanan yang baik tidak lain adalah faktor pengunjung, petugas dan sistem dari
pelayanan itu sendiri.
4.2.2
diperhatikan:
1. Perencanaan
Dalam penerapan perencanaan ini harus diperhatikan aspek:
- Meningkatkan pasien rawat inap
- Pengembangan jenis pelayanan rawat jalan
Dalam perencanaan yang perlu dipertimbangkan dengan baik adalah
sebagai berikut:
a. Sumber daya yang digunakan misalnya fasilitas pelayanan, peralatan,
bahan dana untuk pengembangan, informasi tentang jenis pelayanan
baru dan staf
b. Metode yang akan ditempuh, proses dan prosedur
c. Tugas,standart dan tujuan yang akan dicapai
d. Tahapan yang akan ditempuh
e. Pelaksanaan pengimplementasian rencana
f. Proyeksi tujuan
g. Lokasi penerapan rencana
h. Penjadwalan pelaksanaan rencana secara rinci
i. Rencana pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana
j. Penetapan alat dan cara pengukuran dan penilaian kemampuan dan
pencapaian sasaran.
Tahapan perencanaan dibagi menjadi dua rencana yaitu rencana jangka
panjang dan jangka pendek. Rencana jangka pendek biasanya dengan
Penggerakan
Dalam manajemen rawat jalan, menganalisa proses yang dijalani
pasien meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
4.2.3
a. Pengawasan
Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen untuk memantau apakah
semua kegiatan telah dilaksanakan sesuai ketentuan atau kebijaksanaan yang
berlaku, agar sumberdaya digunakan secara optimal. Ada 3 manfaat pengawasan,
yaitu:
1. mencegah penyelewengan/ kebocoran harta/ kekayaan rumah sakit dan
menjamin penggunaan sumber daya secara optimal
2. setiap anggota organisasi merasa diawasi sehingga bekerja dengan sebaik
3.
mungkin
merasa yakin yang lain juga diawasi, sehingga mengurangi frustasi di
bagian kering
serta
mempelajari
faktor-faktor
yang
menyebabkan
kegagalan
pelaksanan tersebut.
Agar evaluasi bisa berjalan dengan baik, maka pada saat membuat rencana
disamping ditetapkan target, juga harus ditetapkan indikator keberhasilan.
Evaluasi di rumah sakit sangat sulit dilaksanakan, walaupun demikian beberapa
langkah evaluasi terhadap sistem pelayanan sbb:
tindakan
yang
dilaksanakan,
dibanding
standar.
penunjang
baik
sekali selama dirawat dan sekali setelah pulang. Walaupun kita tidak bisa
berharap banyak masukan dari evaluasi.
4.3 Standar Pelayanan Rawat Jalan
Terdapat beberapa standar minimal pelayanan rawat jalan di rumah sakit
menurut Keeputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan. Yakni:
1. Dokter Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis
Dalam standar pelayanan rawat jalan minimal, untuk dokter pemberi
pelayanan di poliklinik spesialis harus ditangani oleh 100% dokter yang ahli
dalam bidang poliklinik spesialis tersebut. Seperti contoh, untuk poliklinik
spesialis mata, harus di pegang oleh dokter yang telah memiliki lisensi dalam
spesialis mata. Hal ini bertujuan agar pelayanan pengobatan berlangsung
maksimal dan untuk menghindari kesalahan jika tidak ditangani oleh orang
yang tepat.
2. Ketersediaan Pelayanan
Dalam pelayanan rawat jalan, terdapat beberapa instansi yang harus ada
sebagai acuan minimal untuk pelayanan rawat jalan. Yakni adalah: Klinik
Anak, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Kebidanan dan Klinik Bedah. Instansiinstansi tersebut merupakan instansi minimal dan wajib ada dalam pelayanan
rumah sakit rawat jalan.
3. Ketersediaan Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa
Untuk pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwa sendiri terdapat beberapa
instansi yang harus ada sebagai acuan minimal. Yaitu: Pelayanan Bagian
Anak Remaja, Pelayanan NAPZA (Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif),
Pelayanan Gangguan Psikotik, Peayanan Gangguan Neurotik, Pelayanan
Mental Retardasi, Pelayanan Mental Organik, dan Pelayanan Lanjut Usia.
Instansi tersebut merupakan instansi minimal yang harus ada di pelayanan
rawat jalan di rumah sakit jiwa.
4. Jam Pelayanan
Untuk jam operasional pelayanan rumah sakit rawat jalan terdapat standar
minimalnya, yakni 08.00 sampai 13.00 Setiap hari kerja kecuali Jumat: 08.00
- 11.00. waktu tersebut merupakan patokan minimal waktu pelayanan di
rumah sakit untuk rawat jalan.
5. Waktu Tunggu Pelayanan
Waktu tunggu untuk pelayanan di rawat jalan tidak boleh melebihi 60 menit.
Hal tersebut demi menjaga kepuasan dari pasien terhadap pelayanan di rumah
sakit.
6. Kepuasan Pasien
Untuk menjaga kepercayaan dari pasien rumah sakit, kepuasan
pelayanan rumah sakit rawat jalan harus diatas 90%. Hal ini dikarenakan
tujuan pelayanan sendiri adalah salah satunya adalah kepuasan pasien.
Sehingga jika kepuasan pasien kecil, maka dapat dikatakan pelayanan
kepuasan pasien tersebut gagal.
7. Pelayanan TB
Untuk pelayanan TB seperti penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopik, harus dapat diketahui lebih dari 60%. Hal ini dilakukan untuk
Askes Center
Poliklinik
Loket
Jamkes
mas
Askes
Center
Loket
Jamkesma
s
Poliklini
k
Bagi Pasien yang tidak mampu dan tidak memiliki Kartu Jamkesmas
tetap dilayani dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu dari
kelurahan tempat berdomisili.
C. Pasien Tunai
Loket
Kasir
Poliklinik
Tunai
RJ
1. Mendaftar ditempat penerimaan pasien (Loket Tunai)
2. Membayar dikasir Rawat Jalan (RJ)
3. Menuju poliklinik menunggu giliran diperiksa
D. Pasien JAMSOSTEK
Loket Jamsostek
Poliklinik
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi ketiga. Binarupa
Aksara. Jakarta.
Permenkes no. 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Sholeh, S. 1993. Himpunan Peraturan Kesehatan. Arema. Jakarta.