(RPKPS)
Mata kuliah
Kode Bobot SKS
Dosen Pengampu
Semester
A. Latar Belakang
Komunikasi Persuasif
: (2-0) SKS
: Dr.Bambang Dwi Prasetyo.,M.Si.
:V
Saat dunia berubah dengan cepat seperti saat ini, komunikasi persuasif memegang peran penting bagi
kesuksesan seseorang menjalin interaksi/hubungan dengan orang lain. Komunikasi persuasif adalah
bentuk komunikasi yang mempunyai tujuan khusus untuk mengubah perilaku khalayak. Pengetahuan
dan ketrampilan komunikasi persuasif perlu diberikan kepada mahasiswa agar mereka memiliki dasardasar pengetahuan terkait dengan bidang komunikasi untuk tujuan tertentu, mendalam, fokus pada
upaya dan kegiatan mengubah perilaku komunikan, yang biasanya berbeda dengan komunikasi pada
umumnya. Harapannya, mahasiswa dapat mengimplementasikan komunikasi persuasif dalam konteks
kelompok, organisasi dan masyarakat. Manfaat komunikasi persuasif jika diresapi secara mendalam
dapat dipergunakan untuk penyuluhan program komunikasi, periklanan, negosiasi dan lain
sebagainnya.
B. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah komunikasi persuasif diberikan kepada mahasiswa agar pengetahuan, ketrampilan,
sekaligus pemahaman komunikasi persuasif mereka menjadi lebih baik. Pada dasarnya, komunikasi
manusia dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, karena itu dalam komunikasi persuasif akan
diberikan pokok bahasan materi sebagai berikut; pemahaman dasar atau falsafat komunikasi
persuasif, proses dasar komunikasi persuasif, teori komunikasi persuasif, faktor-faktor sumber dalam
komunikasi persuasif, faktor-faktor pesan dalam komunikasi persuasif, faktor saluran dan media
dalam komunikasi persuasif, faktor khalayak, prinsip-prinsip teknik dan strategi komunikasi persasif,
analisis masalah komunikasi persuasif.
Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah memberikan konsep, wawasan, pengetahuan
dan ketrampilan kepada para mahasiswa untuk membuat dan melakukan komunikasi persuasif
sekaligus mengevaluasi komunikasi yang dilakukannya tersebut.
C. Tujuan Pembelajaran :
(2)
MATERI
PEMBELAJARAN
(3)
BENTUK
PEMBELAJA
RAN
Pemahaman
dasar atau
falsafat
komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
diskusi dan
studi kasus.
Proses dasar
komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas dan
diskusi.
Perspektif
komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
diskusi dan
studi kasus.
(4)
KEMAMPUAN AKHIR
YANG DIHARAPKAN
(KOMPETENSI)
(5)
KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR)
(6)
BOB
OT
NILAI
(%)
Mahasiswa memiliki
kemampuan untuk
menjelaskan pengertian
falsafah komunikasi
persuasif dan konsep
dasar komunikasi
persuasif.
Kompetensi mahasiswa
meningkat dalam
menjelaskan ragam
model proses komunikasi
persuasif dan mampu
menjelaskan unsur-unsur
dalam komunikasi
persuasif.
Mahasiswa memiliki
kompetensi untuk
menjelaskan
karakteristik dan konsep
dasar sikap, penggunaan
teori belajar, serta
pendekatan teori
10
10
Unsur
komunikator
dalam komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
diskusi dan
studi kasus.
Faktor-faktor
pesan dalam
komunikasi
persuasif
Diskusi
kelompok,
materi
dikelas,
pembahasan
contoh
kasus.
Faktor saluran
dalam komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
tugas diskusi
kasus.
Kuis dan
pendalaman
materi pertemuan
Tanya jawab,
sharing
diskusi dan
Mahasiswa memiliki
kemampuan dalam
menjelaskan prinsipprinsip kredibilitas
komunikator (sumber)
sekaligus menjelaskan
prinsip kesamaan dan
identifikasi persuader.
Mahasiswa memiliki
keahlian dalam
menyusun pesan dalam
komunikasi persuasif,
mengetahui inferensi
bayesian distribusi
normal dan poisson, dan
mengetahui isi pesan
komunikasi persuasif.
Setelah mempelajari
materi ini, mahasiswa
dapat menerangkan dan
menjelaskan faktor
saluran komunikasi
persuasif seperti efek
komunikasi tatap muka
sebagai media dasar
komunikasi persuasif.
Setelah melakukan
kegiatan kuis diharapkan
mahasiswa semakin
10
10
1-6
pemecahan
studi kasus.
Faktor faktor
media dalam
komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
tugas
diskusi.
Setelah mempelajari
materi ini mahasiswa
dapat menjelaskan efek
interaksi kelompok
sebagai saluran
komunikasi serta efek
media massa dalam
komunikasi persuasif.
10
Prinsip aktualisasi
diri dalam
komunikasi
persuasif
Presentasi
materi
dikelas,
diskusi
kelompok.
11
Faktor khalayak
dalam komunikasi
persuasif
Studi kasus,
presentasi
dikelas,
diskusi
kelompok.
12
Teknik-teknik
Presentasi
Mahasiswa mampu
menjelaskan prinsip
aktualisasi diri dalam
melakukan komunikasi
persuasif agar proses
pelaksanaannya berjalan
efektif.
Mahasiswa mampu
menjelaskan berbagai
jenis khalayak dalam
komunikasi persuasif,
karakteristik khalayak
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku
khalayak.
Mahasiswa memiliki
10
8
9
UTS
10
komunikasi
persuasif
13
Strategi
komunikasi
persuasif
14
Analisis masalahmasalah
komunikasi
persuasif
15
Kuis dan
pendalaman
materi pertemuan
1-6
16
UAS
REFERENSI :
materi
dikelas,
tugas diskusi
dan praktek.
Presentasi
materi
dikelas,
diskusi dan
tanya jawab.
Kuliah tatap
muka dan
diskusi
Tanya jawab,
sharing
diskusi dan
pemecahan
studi kasus.
kemampuan menerapkan
teknik komunikasi
persuasif.
persuasif.
Mahasiswa memiliki
kemampuan menjelaskan
dan membuat strategi
komunikasi persuasif.
Mahasiswa
mampu
komunikasi persuasif.
strategi
10
Mahasiswa mengetahui
dan mampu menjelaskan
tentang hambatan dalam
komunikasi persuasif,
melakukan prosedur
analisis komunikasi
persuasif serta mampu
melakukan analisis
komunikasi persuasif
dalam periklanan.
Setelah melakukan
kegiatan kuis diharapkan
mahasiswa semakin
menguasai materi yang
dibahas sebelumnya
sekaligus menambah
pengayaan mereka
terkait materi komunikasi
persuasif.
Mahasiswa
bisa
menganalisis
dan
menyelesaikan masalah komunikasi persuasif.
10
membuat
1. Berlo, D.K (1974). Process of Communication : An Introduction to Theory and Practice. New York: Holt
Rinehart and Winston,Inc.
2. Depari E. Dan Andrews C.Mac. (1982).Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
3. Effendi,O. Uchana (1986). Dinamika Komunikasi. Bandung : Remadja Karya.
4. Ilardo, J.A (1981). Speaking Persuasively. New York: Macmillan Publishing Co.
5. Krech, D, Crutchfield, dan Ballachey, E.L. (1962). Individual in Society. New York : Macmillan Publishing Co.
6. Larson, C.U. (1980). Persuasion, Reception and Responsibility. Belmont: Wadswort Publishing Co.
7. Marat (1982), Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
8. Siomon, H.W. (1976). Persuasion : Understanding, Practice, and Analysis. New York: Random House.
9. Tubbs,S.L dan S.Moss (1996). Human Communication. Prinsip-prinsip dasar. (terjemahan: Dedy
Mulyana).Bandung: Rosda.
10. Fiske,John (1990). Introduction to Communication Studies. (2nd Edition).London-New York:Routledge.
Penilaian
1.
2.
3.
4.
5.
: Komunikasi Persuasif
: B.PIK.5
: Kamis, 10 Nopember 2011
: 90 Menit
: Tertutup
: Dr.Bambang Dwi Prasetyo,M.Si.
Uraikan definisi komunikasi persuasif dari berbagai ahli dan menurut anda definisi yang paling tepat seperti
apa serta jelaskan perbedaan dan persamaan komunikasi persuasi dengan propaganda, kampanye, dan agitasi.
Jelaskan skema proses komunikasi persuasif dalam kegiatan bisnis dan berikan contoh personel selling atau
perusahaan yang mengaplikasikan proses tersebut dalam mempengaruhi customernya.
Uraikan hubungan model/skema antara partisipasi komunikan dengan kendali komunikator dalam komunikasi
persuasif. Bagaimana model tersebut diterapkan dalam komunikasi bisnis secara riil dengan melihat contoh
yang mungkin ada temui.
Buat model/skema tentang pengembangan profil audience berdasarkan pada konsep Analize, Understand,
Demographics, Interests, Environment, Needs, Customize, Expectation. Jawaban disertai dengan contoh.
Uraikan teknik komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh Charles Larson (1986) berikut : The ys response
technique, dont ask if but ask which, answering a question with question, getting partial commitment, ask more
so they settle for less, planting, getting a I owe you (IOU).
: Komunikasi Persuasif
: B-PIK-5
: Rabu, 5 Januari 2011
: 10.00-11.40
: Tertutup
: PIS 6
: Komunikasi
: Dr.Bambang D.Prasetyo,S.Sos.,M.Si.
1 Efek persuasi dalam interaksi kelompok dapat dilihat dari 2 aspek yaitu cohesiveness (kepaduan) dan conformity
(kesesuaian). Jelaskan!
2 Dalam pendekatan teori kognitif tentang pengaruh komunikasi persuasif, dikenal Elaboration Likelihood Model
dimana persuadee dalam memikirkan pesan yang diterimanya dapat melalui 2 jalur, yaitu jalur sentral dan
periferal. Jelaskan!
3 Komunikasi persuasif yang efektif memerlukan teknik dan strategi yang tepat. Pertanyaannya, jelaskan prinsip
dan teknik komunikasi persuasif.
4 Jelaskan pentingnya faktor-faktor saluran dan media dalam komunikasi persuasif. Jawaban saudara lebih lengkap
jika dikasih kasus-kasus yang pernah saudara temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam definisi komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli, walaupun pengungkapannya beragam, namun terdapat kesamaan telaah atas
fenomena komunikasi. Kesamaan tersebut nampak dalam isi yang tercakup di dalamnya, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan,
media/saluran, umpan balik, efek, dampak serta adanya tujuan dan terbentuknya pengertian bersama.
Untuk memahami komunikasi, dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif umum dan perspektif paradigmatik. Perspektif secara umum
dapat dilihat dari dua segi, yaitu pengertian secara etimologis, dan pengertian secara terminologis.
Istilah persuasi bersumber dari perkataan Latin, persuasio, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu.
Persuasi bisa dilakukan secara rasional dan secara emosional. Dengan cara rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.
Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang
berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat digugah.
Dari beberapa definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, tampak bahwa persuasi merupakan proses komunikasi yang bertujuan
untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang, baik secara verbal maupun nonverbal.
Komponen-komponen dalam persuasi meliputi bentuk dari proses komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara sadar
ataupun tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun nonverbal.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam komunikasi persuasi meliputi kejelasan tujuan, memikirkan secara cermat orang-orang yang
dihadapi, serta memilih strategi yang tepat.
Ruang lingkup kajian ilmu komunikasi persuasif meliputi sumber, pesan, saluran/media, penerima, efek, umpan balik, dan konteks situasional.
Pendekatan yang digunakan dalam komunikasi persuasif adalah pendekatan psikologis.
Tiga fungsi utama komunikasi persuasif adalah control function, consumer protection function, dan knowledge function.
Model berfungsi untuk menyederhanakan realitas sosial dan alam yang kompleks. Selain itu, ia juga, berfungsi sebagai alat pelajaran dan
pengingat yang efektif, membentuk hubungan yang baru, membantu dalam menelaah berbagai persoalan yang kita hadapi, menemukan sesuatu
dengan cara-cara yang baru, alat kerangka berpikir dalam penelitian, menolong dalam mengantisipasi berbagai kesulitan dan masalah pekerjaan,
serta berbagai urusan yang kita hadapi.
Komunikasi persuasif adalah suatu proses, yakni proses mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain, baik secara verbal maupun
nonverbal. Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau fenomena yang menunjukkan suatu perubahan yang terus-menerus dalam konteks waktu,
setiap pelaksanaan atau perlakuan secara terus-menerus. Ada dua persoalan yang berkaitan dengan penggunaan proses, yakni persoalan
dinamika, objek, dan persoalan penggunaan bahasa.
Applebaum dan Anatol membuat model-model komunikasi persuasif, yang di dalamnya melukiskan mekanisme persuasi antara dua orang yang
sedang terlibat komunikasi.
Simons, secara terperinci menguraikan model-model komunikasi persuasif. Model-model tersebut meliputi model sederhana komunikasi
persuasif dan model kompleks komunikasi persuasif. Model kompleks terdiri atas Model Dua Penerima atau Lebih, Model Dua Pesan atau
Lebih, Model Dua Sumber atau Lebih, Model Pengaruh Timbal Balik, Model Pengaruh Timbal Balik melalui Saluran Delegatif, dan Model
Penggunaan Medium Tidak Langsung.
Persuadee adalah orang dan atau sekelompok orang yang menjadi tujuan pesan itu disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik secara verbal
maupun nonverbal.
Variabel kepribadian dan ego yang rumit merupakan dua kelompok konsep yang berpengaruh terhadap penerimaan persuadee terhadap
komunikasi, termasuk juga faktor persepsi dan pengalaman.
Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada penerima. Pesan bisa berbentuk verbal dan nonverbal. Pesan verbal terdiri dari
pesan verbal yang disengaja dan tak disengaja. Pesan nonverbal juga terdiri atas pesan nonverbal disengaja dan tak disengaja.
Saluran merupakan perantara, di antara orang-orang yang berkomunikasi. Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan.
Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang diperbuat, umpan balik bisa berbentuk internal dan eksternal. Umpan balik internal adalah reaksi
persuader atas pesan yang disampaikannya. Umpan balik eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan yang disampaikannya. Umpan
balik eksternal bisa bersifat langsung, dapat pula tidak langsung.
Efek komunikasi persuasif adalah perubahan yang terjadi pada diri persuader sebagai akibat dan diterimanya pesan melalui proses komunikasi,
efek yang bisa terjadi berbentuk perubahan sikap pendapat dan tingkah laku.
Lingkungan komunikasi persuasif adalah konteks situasional di mana proses komunikasi persuasif ini terjadi. Hal itu bisa berupa konteks
historis, konteks fisik temporal, kejadian-kejadian kontemporer, impending events dan norma-norma sosiokultural.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Ada tiga faktor
utama yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang, yakni pengaruh faal, kepribadian, dan faktor eksternal. Pengaruh faal berkaitan
dengan aspek biologis seseorang, sedangkan faktor kepribadian menyangkut perpaduan antara mental dan neural. Pengaruh eksternal berkaitan
dengan faktor lingkungan, baik berupa situasi, pengalaman maupun hambatan untuk terbentuknya sikap.
Sikap merupakan aspek yang sangat strategis dalam kajian persuasi. Konsep sikap sangat bermanfaat bagi persuader dalam memprediksi sikap
persuadee sehingga ia dapat melakukan komunikasinya secara efektif.
Ada tiga faktor yang dapat digunakan untuk mengubah pertahanan diri, yaitu penghilangan ancaman, katarsis, dan membantu individu dalam
memperoleh wawasan dalam pertahanan mekanisme dirinya.
Nilai ekspresif berasal dari konsep diri seseorang dan merupakan refleksi dari nurani manusia. Dalam fungsi ini, sikap merupakan "layar" bagi
segala ungkapan diri individu yang dapat dibaca dan dilihat.
Melalui fungsi ekspresi nilai, individu dapat mengembangkan sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang
dianutnya, sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
Sikap dapat berfungsi sebagai penerima objek dan ilmu pengetahuan serta dapat memberikan arti dan makna terhadap objek tertentu. Sikap dapat
berfungsi sebagai alat evaluasi terhadap fenomena yang ada dan melalui sikap tersebut, diorganisasikan.
Komunikasi dapat mendekatkan sikap individu dengan sikap individu lainnya, dan bisa pula menjauhkannya. Hal ini tergantung pada posisi awal
individu tersebut dengan individu yang lainnya. Strategi komunikasi persuasi yang baik, tidak bisa dikembangkan sampai seseorang mengetahui
apakah sikap tertentu yang dilakukan oleh seorang persuadee membantu dalam penyesuaian, pertahanan ego, pengekspresian nilai, dan sebuah
fungsi pengetahuan.
Dasar dari teori fungsional adalah perubahan sikap seseorang tergantung pada kebutuhannya.
Fungsi utilitarian menyatakan bahwa individu dengan sikapnya, berusaha untuk memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan
aspek-aspek yang tidak disukainya.
Fungsi pertahanan ego berarti bahwa sikap yang dibentuk oleh individu, digunakan untuk melindungi dirinya dari ancaman dunia luar.
Ada tiga faktor yang dapat digunakan untuk mengubah pertahanan diri, yaitu penghilangan ancaman, katarsis, dan membantu individu dalam
memperoleh wawasan dalam pertahanan mekanisme dirinya.
Nilai ekspresif berasal dari konsep diri seseorang dan merupakan refleksi dari nurani manusia. Dalam fungsi ini, sikap merupakan "layar" bagi
segala ungkapan diri individu yang dapat dibaca dan dilihat.
Melalui fungsi ekspresi nilai, individu dapat mengembangkan sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang
dianutnya, sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
Sikap dapat berfungsi sebagai penerima objek dan ilmu pengetahuan serta dapat memberikan arti dan makna terhadap objek tertentu. Sikap dapat
berfungsi sebagai alat evaluasi terhadap fenomena yang ada dan melalui sikap tersebut diorganisasikan.
Strategi komunikasi persuasi yang baik, tidak bisa dikembangkan sampai seseorang mengetahui apakah sikap tertentu yang dilakukan oleh
seorang persuadee membantu dalam penyesuaian terhadap pertahanan ego, pengekspresian nilai, dan sebuah fungsi pengetahuan.
Daftar Pustaka
Applebaum, RL., and Anatol, K.W.E. (1974). Strategies for Persuasive Communication. Ohio: A Bell & Howell, Co.
Azwar, S. (1996). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hardy, M., dan S. Heyes. (1988). Pengantar Psikologi. Diterjemahkan oleh Soenardji. Jakarta: Erlangga.
Mar'at. (1981). Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Simons, H.W. (1976). Persuasion: Understanding, Practice, and Analysis. New York: Random House.
Soewondo, S. (1980). Perkembangan Kepribadian. Makalah Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Walker, E.L. (1973). Conditioning dan Proses Belajar Instrumental. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.