NIM :
Kelas :
Matkul
Dosen :
Meralda Amala
14410163
D
: Hukum Dagang
Prof. Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.H.
PERBEDAAN
Pengertian
2.
Prinsip
Koperasi
3.
Pembentuka
n
Koperasi
Pengaturan
mengenai
prinsip koperasi belum
sesuai dengan keputusan
kongres ICA tahun 1995
di Manchester, Inggris
(Bab III, Pasar 4 s/d Pasal
5)
a. Akta pendirian Koperasi
tidak menggunakan akta
otentik
b.
Jangka
waktu
pengesahan paling lama
3 bulan sejak tanggal
permintaan
c. Tidak diatur mengenai
penamaan koperasi
UU NO. 17 TAHUN
2012
Koperasi adalah badan
hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan
atau
badan
hukum
koperasi,
dengan
pemisahan
kekayaan
para anggotanya sebagai
modal
untuk
menajalankan
usaha,
yang memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama
di
bidang
ekonomi,
social,
dan
budaya
sesuai dengan niat dan
prinsip koperasi
(Pasal 1 angka 1)
Mengatur nilai-nilai dan
prinsip-prinsip
koperasi
yang
di
sesuaikan
dengan
keputusan
kongres ICA tahun 1995
di Manchester, Inggris
a. Pendirian Koperasi
dilakukan dengan akte
oleh Notaris/Camat dan
status Badan Hukumnya
disahkan oleh Menteri
b. Pengesahan tersebut
diberikan dalam jangka
waktu paling lama 30
hari sejak
tanggal
permohonan.
c.
Mengatur
tentang
pemakaian
nama
Koperasi
d.
Jangka
waktu
berdirinya Koperasi wajib
diatur dalam Anggaran
Dasar
e. Perubahan Anggaran
Dasar
tidak
dapat
dilakukan
pada
saat
Koperasi
dinyatakan
pailit, kecuali dengan
persetujuan
pengendalian.
4.
Keanggotaa
n
Koperasi
5.
Perangkat
Organisasi
a.
Rapat
Anggota
diatur lebih teknis
b. Diperkenalkan istilah
pengawas yang diangkat
dari
anggota
dan
bertugas mengawasi
pengurus.
c. Pengurus dipilih dan
diangkat
oleh
Anggota
atas
pengawas.
Rapat
usul
6.
Modal
a. Diperkenalkan istilah
moda
koperasi
yang
terdiri dari setoran pokok
dan sertifikat
modal
koperasi (SMK)
b. SMK tersebut tidak
dapat diambil kembali
oleh
anggota
tetap
dapat dialihkan
kepada
anggota lain.
c. Hibah yang diberikan
oleh pihak ketiga yang
berasal
dari
sumber
modal asing,
baik
langsung maupun tidak
langsung dapat diterima
oleh suatu koperasi dan
dilaporkan
kepada
Menteri.
7.
Jenis Tingkat
&
Lapangan
Usaha
8.
Simpan
Pinjam
a.
Koperasi
dapat
menjalankan
usaha
simpan
pinjam
untuk
menghimpun dana
dan
untuk anggota koperasi
yang bersangkutan dan
koperasi lain
dan
anggotanya
b. Tidak mengatur izin
usaha simpan pinjam
(Bab VIII, Pasal 44)
9.
Sisa
Hasil
Usaha &
Dana
Cadangan
Pendapatan
bersih
koperasi di sebut dengan
Sisa Hasil Usaha (SHU)
yang dapat di bagikan
kepada anggota tanpa
membedakan
SHU
tersebut berasal transaksi
dari anggota atau bukan
anggota.
(Bab IX, Pasal 45)
a.
Memperkenalkan
istilah Selisih Hasil Usaha
sebagai
pengganti
istilah Sisa Hasil Usaha
b. Surplus Hasil Usaha
yang
berasal
dari
transaksi dengan non
anggota tidak boleh di
bagikan kepada anggota
dan
wajib
digunakan
untuk mengembangkan
usaha
koperasi
dan
peningkatan
layanan
keanggotaan
c.
Dana
cadangan
dikumpulkan
dari
penyisihan sebagian SHU
10
.
Penggabung
an &
Peleburan
Tidak
menggatur
penggabungan
dan
peleburan Koperasi
(Pasal 12 ayat 2)
11
.
Cara
Pembubaran
,
Penyelesaia
Mengatur
mengenai
penggabungan
dan
peleburan dan akibat
hukum penggabungan
dan peleburan koperasi
secara lebih rinci
Pembubaran
koperasi Pembubaran
koperasi
dilakukan
berdasarkan dilakukan
berdasarkan
keputusan
rapat keputusan
rapat
anggota,keputusan
anggota, jangka waktu
n&
Hapusnya
Badan
Hukum
Pemberdaya
an
Koperasi
13
.
Sanksi
14
.
Sudut
Hubungan
dengan
Bidang Lain
15
.
Asas
Koperasi
12
.