Motor DC Penguatan Terpisah
Motor DC Penguatan Terpisah
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja motor arus
searah
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik motor arus
searah penguatan terpisah
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja motor arus
searah peguatan terpisah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Motor DC
Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi
Berdasarkan
karakteristiknya,
motor
arus
searah
dapat
ataupun
alat
transportasi
tertentu
yang
memerlukan
kecepatannya
mudah
diubah-ubah
dengan
memberikan catu daya atau pun resistan yang variabel hanya saja pada
pengaturan menggunakan resistan memiliki rugi-rugi yang besar sesuai
dengan tingkat pengaturan kecepatannya, karena semakin diperlukan
pengaturan kecepatan yang rendah semakin besar nilai tahanan yang
disisipkannya.
2.2
Gambar 2.5 Medan magnit yang dihasilkan pada konduktor berarus listrik
Interaksi medan magnit uniform (seragam) yang dihasilkan belitan
penguat dengan medan magnit yang dihasilkan arus pada konduktor
jangkar, menghasilkan medan magnit (fluks magnit) yang tidak seragam
dan menyebabkan kerapatan fluks bertambah besar pada bagian atas
konduktor yang berdekatan dengan kutub utara dan pada bagian bawah
konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan. Sedangkan kerapatan
fluks menjadi berkurang pada bagian bawah konduktor yang berdekatan
denggan kutub utara dan pada bagian atas konduktor yang berdekatan
dengan kutub selatan. Kerapatan fluks tidak seragam ini menyebabkan
konduktor yang berdekatan dengan kutub utara mengalami gaya berarah
ke atas, sedangkan konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan
mengalami gaya berarah ke bawah. Kedua gaya tersebut akan
menghasilkan torsi yang memutar jangkar searah jarum jam.
Besar gaya yang bekerja pada konduktor tersebut dinyatakan
dengan :
F
= BI
Dimana :
F
= gaya (N)
Berlaku hubungan-hubungan
= ZN (P A) Volt
= [EB ] [a PZ]
regulasi kecepatan =
Vt Eb = Ia Ra
Atau
Ia=
Vt Eb
Ra
V t,
arus
armaturnya
berlawanan
dan
momen
kakas
Vt Ia - Eb Ia = (Ia)2 Ra
Eb Ia
10
2.3
terhadap suatu poros, dan dinyatakan sebagai hasil perkalian gaya itu
dengan jari-jari lingkaran dimana gaya tersebut bekerja. Berikut ini
ditunjukkan suatu puli (pulley) dengan jari-jari r dan gaya F yang bekerja
pada puli tersebut untuk menghasilkan torsi.
= Fr
Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut dalam satu putaran adalah :
W
= gaya jarak = F 2 r
dengan :
T
11
= Pa = Eb Ia
p
Ta 2 n = z n a
Ta
Ia
p
= 0,159 z Ia a
Jika jumlah putaran dalam satuan rpm, maka torsi yang dibangkitkan pada
jangkar adalah :
Ta
Eb Ia
2 n/60
= 9,55
Eb Ia
n
dengan :
Pa
Ta
12
Tsh
Po
2 n/60
= 9,55
Po
n
746 BPH
2 n
dengan :
Tsh
Po
Selisih antara torsi jangkar dengan torsi poros dikenal sebagai rugi torsi.
Rugi torsi = Ta Tsh
2.4
gelung atau lap winding dan belitan gelombang atau wave winding.
Perbedaan pokok diantara keduanya ialah :
-
kommutator
sejauh
360
listrik
terhadap
segmen
kommutator awal.
Baik lap winding maupun wave ada beberapa macam yaitu,
Simplex, duplex, quadruplex atau m-plex. Sehingga untuk lap winding ada
simplex lap winding, duplex wave winding dan seterusnya. Sedangkan
untuk wave winding ada simplex wave winding, duplex wave winding dan
13
2.5
Jenis Motor DC
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mesin arus
14
15
= Ea + Ia Ra
Jika E = c n
Maka,
Vt
= c n + Ia Ra
Vt - Ia Ra
c
Keterangan :
n
= Kecepatan
= Konstanta
Ra
= Tahanan Jangkar
Vt
Ia
= Arus jangkar
= Fluks magnet
16
17
ia,
19
Saat motor start, nilai ggl lawan adalah nol, sehingga arus pada
kumparan jangkar cukup besar. Untuk persamaan torsi internal pada
motor diperoleh persamaan sebagai berikut :
20
21
22
23
24
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik pada makalah ini
karakteristiknya,
motor
arus
searah
dapat
yaitu
jika
sebatang
konduktor
berarus
listrik
medan,
yang
terletak
secara
terpisah
dan
permanen.
Karena
motor
DC
penguat
terpisah
26
DAFTAR PUSTAKA
27