Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
SKABIES
Oleh :
Nur Aprillia Ramadhani
1410029052
Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
Scabies merupakan manifestasi klinis yang disebabkan oleh penetrasi kutu
parasit obligat pada manusia, Sarcoptes scabies var. hominis ke dalam lapisan
epidermis. Kutu scabies ini adalah
hewan
diidentifikasi pada tahun 1600-an, namun tidak dikenal sebagai penyebab erupsi
kulit hingga tahun 1700-an. Perkiraan sekitar 300 juta jiwa diseluruh dunia
terinfeksi kutu scabies. Scabies menyerang seluruh lapisan masyarakat, dimana
wanita dan anak-anak lebih banyak terinfeksi. Penyakit ini umumnya cenderung
banyak ditemukan pada area urban, khususnya pada area padat penduduk. Insiden
scabies telah meningkat dalam 2 dekade terakhir ini, terutama di rumah-rumah
perawatan, penjara, dan bangsal-bangsal rumah sakit. Transmisi parasit ini
biasanya terjadi melalui kontak personal, meskipun kutu scabies ini dapat hidup
di kulit manusia selama lebih dari 3 hari. (1) Riwayat kontak di sekolah, atau
dengan teman dekat merupakan hal yang penting, terutama ketika tidak ada
konfirmasi laboratorium. Dalam hal anamnesis, paparan terjadi sedikitnya dalam
1 bulan sebelum munculnya gejala. Gejala awal ini terdiri dari adanya lesi yang
bermacam-macam, kadang muncul pada pergelangan tangan dan lengan, namun
lesi ini kadang diabaikan. Pruritus yang bersifat progresif, yang dapat
mengganggu tidur dan aktivitas normal, merupakan gejala yang sering dikeluhkan
pasien dalam mencari pengobatan. Munculnya lesi primer kadang-kadang dapat
diperoleh hanya dari anamnesis langsung kepada pasien. Scabies sendiri
seharusnya dianggap berbeda dari penyakit-penyakit gatal yang umum. Bentuk
khusus yang disebut crusted atau scabies Norwegia dapat muncul dengan
keluhan gatal yang minimal atau bahkan tidak ada.(2)
Beberapa pasien datang berobat dengan perubahan sekunder yang luas
pada kulit, seperti dermatitis yang meluas, infeksi bakterial sekunder, self-induced
dermatitis yang disebabkan oleh pengobatan yang tidak sesuai. Diperkirakan
bahwa rata-rata pasien-pasien seperti ini telah terinfeksi sedikitnya 1 bulan
sebelum gejala ketidaknyamanan generalisata ini muncul.(2) Manifestasi klinis dari
scabies yaitu gatal secara umum yang lebih intens terutama pada malam hari dan
2
telah
mendorong
perkembangan
strategi
pengobatan
dan
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identitas Pasien
Nama
: An. TAN
Umur
: 13 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Suku
: Jawa, Bugis
Alamat
2.2.
Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 20 Mei 2016 pada pukul 14.00 WITA
kemerahan disertai rasa sangat gatal didaerah tangan dan kaki. Keluhan ini
dirasakan sudah 3 hari ini, dan ini terjadi kedua kalinya. sebelumnya keluhan ini
pertama kali dirasakan 1 tahun yang lalu, dan pasien berobat lalu sembuh,
beberapa bulan kemudian pasien merasakan lagi keluhan yang sama. Riwayat
demam sebelumnya disangkal.
Pasien saat ini tinggal di asrama, pasien menempuh pendidikan sekolah
menengah pertama (SMP) di suatu pasantren di Samarinda, pasien mengaku
pertama kali keluhan dirasakan semenjak tinggal di asrama pasantren.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Antropometri
BB
: 35 kg
TB
: 155 cm
Tanda vital
Tekanan Darah
: 120/ 80 mmHg
Frekuensi Nadi
: 80 kali/menit
Frekuensi Nafas
: 20 kali/menit
Suhu
: 36,9o C
Status generalisata
Kepala/ Leher
Leher
Kulit
Paru
Inspeksi :
D
Sonor
Sonor
Sonor
Palpasi :
Perkusi :
S
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi :
Jantung
Inspeksi
Palpasi
: Distensi(-)
Palpasi
: Soefl, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi
Atas
Pemeriksaan genetalia
- Dalam batas normal
2.6.
Penatalaksanaan
2.6.1. Edukasi
a. Edukasi kembali mengenai penyakit skabies yang bersifat menular sehingga
anggota keluarga lain yang berkontak dengan pasien juga perlu mengetahui
bagaimana cara penularannya, karena memiliki kemungkinan tertular.
Meminta keluarga pasien untuk memeriksakan diri apabila memiliki keluhan
serupa dengan pasien.
b. Edukasi mengenai pentingnya menjemur alat tidur (kasur, bantal, guling dan
selimut) ventilasi rumah yang memadai (jendela terbuka), sehingga
kemungkinan untuk menularkan kepada anggota keluarga lain dapat
dihindari.
c. Edukasi mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan
menjaga kebersihan rumah. Anggota keluarga juga dianjurkan untuk
meningkatkan gizi dan menjaga daya tahan tubuh.
d. Pentingnya dukungan keluarga, baik masalah motivasi maupun kebutuhan
sehari-hari pasien.
2.6.2. Medikamentosa
a. Skabinet cream 3x1
b. Vit C 1x1
c. Edukasi
2.7.
Prognosis
Et Dubia
BAB III
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
3.1. Identitas Keluarga
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
perkawinan
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
lengkap
I. Kepala Keluarga
Tn.Y
40 tahun
Laki-laki
II. Pasangan
Ny. M
35 tahun
Perempuan
Menikah
Menikah
Islam
Jawa
SMA
Swasta
Islam
Bugis
SMA
Swasta
Anggota
Hub.
Stt.
40 th Swasta
Klrg.
Kepala
Nikah
Menikah
Serumah
Ya
Tdk Kdg
Ya
-
Menikah
Ya
Belum
Ya
Ya
Usia
Pekerjaan
1.
Keluarga
Tn.Y
2.
Ny. M
35 th
Pekerja
keluarga
Istri
3.
An. TAN
13 th
Pabrik
Pelajar
Anak
Pelajar SD
kandung
Anak
Menikah
Belum
kelas 2
Kandung
Menikah
4.
An. A
8 th
Ekonomi Keluarga
Keterangan
Luas tanah
Luas Bangunan
Pembagian ruangan
12 x 7,5 meter
6 x 7 meter
Rumah ialah rumah sendiri yang terbuat
dari beton, terdiri dari 1 lantai, dengan 1
ruang keluarga, 1 kamar tidur, 1 ruang
makan yang bergabung dengan dapur.
Kamar mandi menjadi satu dengan WC
dan berada di dalam rumah, berdekatan
4.
5.
Bahan makanan :
-
Beras
Rp 360.000,00
Lauk/ikan, sayur
Rp1.000.000,00
Air minum
Rp 40.000,00
Pendidikan
Rp 500.000,00 - Rp 1.000.000
Kesehatan
Listrik
Rp 50.000,00
Lain-lain
Tidak menentu
b. Penghasilan keluarga/bulan
Rp3.000.000,00 3.500.000,00
c. Penghasilan pasien
Tidak ada
No
.
Perilaku Kesehatan
1.
2.
Pelayanan promotif/preventif
Pemeliharaan
kesehatan
Puskesmas
anggota Puskesmas
3.
4.
keluarga lain
Pelayanan pengobatan
Jaminan pemeliharaan kesehatan
No
1.
Pasien
Puskesmas
BPJS
No
.
1.
Aktivitas Keluarga
Aktivitas fisik
a. Pasien
pabrik
semen
di
daerah
Aktivitas mental
Lingkungan
Sosial
2.
Fisik/Biologik :
10
Sederhana
Luas tanah
12x7,5 m2
Luas bangunan
6x7 m2
Beton
Semen cor
Lampu listrik
Sarana MCK
pakaian
dan
alat
makan
PDAM
Pembuangan sampah
Lingkungan kerja
- Pasien Tn. TAN
- Tn.Y
- Ny. M
Kriteria
Pernyataan
Adaptasi
Hampir
Kadang
Selalu
(2)
Kadang
(1)
Hampir
tidak pernah
(0)
11
Kemitraan
Pertumbuhan
Total
Keterangan :
Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat
Total skor 6-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
Total skor 5= Fungsi keluarga sakit
Kesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 6, artinya keluarga ini menunjukan
fungsi keluarga kurang sehat.
Indikator Pertanyaan
A. Perilaku Sehat
1
Tidak merokok
Keterangan
Jawaban
Ya
kebiasaan merokok?
Persalinan
Dimana
persalinan?
ibu
Tidak
12
Imunisasi
Apakah bayi ibu sudah di Riwayat imunisasi anak
imunisasi lengkap?
Balita di timbang
Apakah
balita
ibu
lengkap.
sering Balita
ditimbang? Dimana?
ditimbang
Posyandu
di
setiap
bulannya.
5
Sarapan pagi
Apakah
seluruh
anggota Pasien
dan
keluarga
sarapan
sebelum
pagi
memulai
aktivitas.
6
dan
anggota
Cuci tangan
Apakah
seluruh
keluarga
kebiasaan
dan
sesudah
besar ?
Sikat gigi
Apakah
memiliki
anggota
kebiasaan
kebiasaan
Aktivitas fisik/olahraga
Apakah anggota keluarga
Pasien
dan
keluarga
olahraga teratur?
melakukan olahraga.
lain
anggota
jarang
13
B. Lingkungan Sehat
1
Jamban
Di
rumah
terdapat
menggunakannya?
seluruh
menggunakannya.
Di rumah menggunakan
air PDAM.
keluarga
bergabung dengan WC
terdapat 1 bak air mandi
untuk menampung air.
3
Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia
Tersedianya
sekitar
berserakan.
Lingkungan
disekitar rumah?
tempat
rumah
tidak
sekitar
pembuangan
limbah keluarga.
5
Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara
didalam rumah?
ruangan.
6
Kepadatan
Apakah ada kesesuaian
Pengukuran kepadatan
anggota keluarga?
membutuhkan 2x2x2
meter.
7
Lantai
Apakah lantai bukan dari
14
tanah?
C. Indikator tambahan
1
ASI Eksklusif
Semua anaknya
mendapatkan asi
eksklusif.
bulan
Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu
buah
sayur?
Jumlah
13
Klasifikasi :
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan (merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 11-15pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 16-18pertanyaan (Biru)
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab Ya ada 13 pertanyaan yang
berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT III.
15
Fisik
Biologi
keluhan
yang
sama
sebelumnya
Psiko-sosio-
ekonomi
Perilaku
kesehatan.
Higiene pribadi cukup.
Kesehatan
Gaya hidup
baik,
namun
masih
kurang
dalam
Secara umum, pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat pada
pasien cukup baik akan tetapi dalam hal penerapannya kurang baik.
Semua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat dan
memeriksakan kesehatan diri.
Status lingkungan
memiliki 1 jendela)
Kondisi rumah tampak tidak rapi dan kurang bersih, tata letak barang di
dalam rumah kurang rapi. Penempatan barang tidak beraturan, bahkan
beberapa barang ditempatkan hingga di dinding rumah.
17
Sumber air minum berasal dari air isi ulang (galon). Mencuci dan mandi
berasal dari air PDAM. Terdapat 1 kamar mandi bergabung dengan WC,
dengan bentuk jamban jongkok dan terdapat 1 bak mandi untuk menampung
air.
Lantai kamar mandi terbuat dari semen dan tampak lembab.
Tempat mencuci piring dekat di kamar mandi. Tidak ada westafel.
SPAL melalui saluran air ke parit belakang rumah.
Hubungan dengan tetangga sekitar cukup baik, sering berinteraksi.
Diagnosis Keluarga:
Sebuah keluarga Tn. Y terdiri dari 4 orang anggota keluarga inti, dengan seorang
anggota keluarga atau anak kandung pertama An. TAN yang merupakan pasien
rawat jalan Puskesmas Palaran yang didiagnosis Skabies. Keluarga ini menempati
rumah yang cukup sehat, namun masih perlu perbaikan di beberapa bagian,
terutama ventilasi rumah, kamar mandi dan WC. Keluarga ini juga memiliki
penerapan higiene pribadi dan lingkungan yang kurang sehingga memerlukan
edukasi serta pengetahuan akan faktor resiko penularan akan penyakit yang
diderita. Pengobatan terhadap penyakit Skabies dilakukan oleh pasien.
3.8. Rencana Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
No.
Masalah kesehatan
1.
Individu
Pengobatan/Tindakan
penyakit.
mengatur pola makan, olahraga, dan menjaga
higiene diri dan lingkungan.
Keluarga
18
selimut,
bantal
dan
guling,
dan
n
Skabies
Memotivasi
Komunitas
Edukasi
Edukas
mengenai
i mengenai
menjaga
pentingnya
penularan
kebersihan
perilaku
tempat
tinggal, lebih
dengan menjaga
sering
kebersihan rumah
i mengenai
menjemur
dan
pentingnya
sekitarnya.
higiene
edukasi
Anggota keluarga
perorangan
bagaimana
juga
dan
cara
untuk
lingkungan
penularan
meningkatkan
, serta pola
penyakit.
mengatur
menjaga
hidup
tahan tubuh.
bersih dan
pola makan,
olahraga,
Edukasi keluarga
sehat.
pasien
Keluarga
agar
untuk
hidup
lingkungan
dianjurkan
daya
penyakit
scabies.
Edukas
lebih
19
dan menjaga
sering menjemur
higiene
kasur,
selimut,
dan
bantal
dan
lingkungan.
guling,
dan
diri
membuka jendela
setiap pagi agar
sirkulasi
udara
lebih
baik,
memperbaiki
ventilasi rumah.
Menganjurka
untuk
pemeriksaan
kesehatan
guna
mengetahui
status kesehatan
yang
dialami
untuk
menghindari dari
penularan
penyakit
yang
diderita pasien.
20
PERILAKU KESEHATAN
LINGK. PSIKO-SO
Pasien jarang melakukan olahraga.
Sering berhubungan dengan teman-teman sekolah terutama yang laki-laki. Karena pasien tinggal di pasantren, dan satu kamar dengan teman teman pas
FAMILY
PASIEN
SKABIES
Badan terasa sangat gatal, disetai bintik bintik kemerahan berbatas tegas
BIOLOGI
Telah didiagnosis dengan skabies berdasarkan anamnesis mendalam dan pemeriksaan fisik.
Pasien memiliki riwayat penyakit skabies sebelumnya.
Pasien mengungkapkan bahwa teman teman sekamar pasien mengalami hal yang serupa.
LINGKUNGA
Rumahpermanen dari beton dengan luas bangunan 6x7m2 yang dihuni oleh 4 orang. Rumah terdiri dari 1 lantai, dengan 1 ruang keluarga, 1 kamar tidur, 1 ruang m
Ventilasi kurang memadai dan pencahaya
Kondisi rumah tampak tidak rapi dan kurang bersih, tata letak barang di dalam rumah kurang rapi. Pen
Banyak sampah berserakan di bagian luar rumah pa
PELAYANAN KESEHATAN
Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan: 15 menit, ditempuh dengan kendaraan roda 2
KOMUNITAS
21
3.11.
Skor
Upaya
Awal
Penyelesaian
Fungsi Biologis
-
Pasien
menderita
penyakit
Skabies
tentang
kebersihan
Faktor
Motivasi
Perilaku
Mengedukasi
bagaimana
cara
Kesehatan
Keluarga
- Kurangnya pengetahuan kesehatan
- Edukasi
higiene
sehat.
- Kurangnya
pentingnya
perorangan
serta
akan
pemeriksaan kesehatan
- Kurangnnya pengetahuan
akan
bergizi
higiene pribadi.
- Edukasi pentingnya memeriksa
kesehatan
untuk
mengetahui
kondisi
kesehatan
untuk
keluarga
tentang
dan
berolahraga teratur.
skabies ini.
- Edukasi
keluarga
mengingatkan
pentingnya
pasien
makan
untuk
terkait
makanan
Ventilasi
rumah
kurang
- Motivasi
memadai.
-
menyisihkan
sebagian
kondisi
3
rumah
yakni
dengan
merapikan
dan
22
rapi.
membersihkan
rumah
serta
- Motivasi
mengenai
tabungan.
- Keluarga
memberi
cukup.
5
perlunya
dukungan
Skor 2 Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber
(hanya keinginan); penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh
provider.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. TAN usia 13 tahun dengan
keluhan badan terasa gatal dan timbul bintik bintik kemerahan didaerah
tangan, sela sela jari tangan, ketiak dan kaki, keluhan tersebut telah
dialaminya sejak 3 hari ini, riwayat sebelumnya pasien juga pernah
mengalami hal yang serupa sekitar 1 tahun yang lalu. Dimana awal dari
keluhan tersebut saat pasien tinggal di asrama pasantren, pasien sekamar
dengan 5-6 orang dengan tempat tidur 2 tingkat dan saling berdekatan,
pasien mengaku terdapat hanya satu jendela didalam kamar, sedangkan
untuk WC dan kamar mandi hanya terdapat beberapa saja dan saling
bergantian, untuk sumber air menggunakan air sumur dan PDAM.
Pasien didiagnosis skabies berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dimana hasil anamnesis didaparkan pasien pertama kali
mengalami keluhan tersebut semenjak pasien tinggal di asrama pasantren
selama 1 tahun lebih ini. Transmisi parasit ini biasanya terjadi melalui
kontak personal, meskipun kutu scabies ini dapat hidup di kulit manusia
selama lebih dari 3 hari.(1) Riwayat kontak di sekolah, atau dengan teman
dekat merupakan hal yang penting, terutama ketika tidak ada konfirmasi
laboratorium. Dalam hal anamnesis, paparan terjadi sedikitnya dalam 1
bulan sebelum munculnya gejala.
Telah diberikan edukasi mengenai penyakit skabies kepada pasien
dan keluarga pasien tentang cara penularan, pengobatan yang akan
dilakukan dan pencegahan. Pasien juga mengerti pentingnya menjaga
kebersihan dirinya dan lingkungan sehingga mengurangi kemungkinan
penularan kepada anggota keluarga lain. Seorang dengan skabies
seringkali akan menularkan kepada anggota keluarganya sendiri karena
keluarga merupakan kontak yang dekat. Faktor ventilasi rumah kurang
memadai dapat memicu. Pada tempat tinggal yang didiami pasien saat ini,
didapatkan ventilasi yang kurang memadai dan pencahayaan matahari ke
dalam rumah yang kurang, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya
konsentrasi kuman didalam rumah.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, other mites, and pediculosis
In: Wolff K, Lowell A, Katz GSI, Paller GAS, Leffell DJ, editors.
Fitzpatricks dermatology in general medicine. 7th ed. United state of
America. McGraw-Hill; 2008. p. 2029-2032.
Trozak DJ, Tennenhouse JD, Russell JJ. Herpes Scabies. In: Trozak DJ,
Tennenhouse JD, Russell JJ editors. Dermatology Skills for Primary Care;
An Illustrated Guide: Humana Press; 2006. p. 105-11
Currie JB, McCarthy JS. Permethrin and Ivermectin for Scabies. New
England J Med. 2010; 362: p. 718.
Habif TP. Infestations and bites. In: Habif TP, editor. A clinical
dermatology : a color guide to diagnosis and therapy. 4th ed. London.
Mosby; 2004. p. 500.
Amiruddin MD. Skabies. In. Amiruddin MD, editor. Ilmu Penyakit Kulit.
Ed 1. Makassar: Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin fakultas
kedokteran universitas hasanuddin; 2003. p. 5-10.
William DJ, Timothy GB, Dirk ME. Parasitic infestations, stings, and
bites. In: Sue Hodgson/Karen Bowler, editors. Andrews Disease of the
skin: Clinical Dermatology. 10th ed. Canada: Saunders Elsevier; 2006. p.
453
26
27
LAMPIRAN DOKUMENTASI
28
Ruang Keluarga
29
30
31