Anda di halaman 1dari 3

Sajak Kelam

Karya : Cellin Pfeifer Ocvianny


Denting jam pukul enam merobek alam
mimpiku
Ku tinggalkan tumpukan kapas lembut itu
Terseok seret langkah kakiku
Menatap jauh menuju lorong kehidupan semu
Aroma tubuhku,
Menghamburkan gulungan serat masa lalu
Dengan mimpi yang terlanjur membatu
Aku terpaku di ambang pintu ruang waktu
Meraba harapan lalu yang telah tersapu
Sayup cahaya rembulan
Tak lagi mau menenggak kesunyian
Bahkan hingga karat melingkar pada kuningan
Dimana aku bisa menemukan jalan?
Dimana aku bisa meletakkan harapan?
Di bawah runtuhan tiang
Ku dapati mawar itu dihinggapi belalang
Ribuan makhluk menentang

Demonstrasi pun berkumandang

Sementara..
Tikus-tikus modern menari di singgasana
Lantunan ayunan logam yang ditempa
Terdengar bak jeritan yang tak dapat diterka
Aku hanya dapat memandang alur skenario
Yang Kuasa
Gerombolan semut hitam berlarian
Yang dahulu bersikeras mendirikan seragam
jabatan
Yang dahulu lekat dengan kenikmatan
Dan tunduk pada pimpinan
Hanya bisa menghindar dari pertanyaan
Berusaha menghilang tanpa jawaban
Berusaha lepas dari tuntutan
Dan berusaha lari dari kenyataan
Lalu..
Indonesia menangis marah
Bahkan tercabik tak ramah
Negeri ini semrawut tanpa arah

Aku di sini bersama mereka yang serakah


Aku di sini..
Menuntun mereka yang belum pernah terjamah
Mereka yang bersikap pasrah
Aku di sini berjuang tanpa lelah
Aku di sini berusaha menerjemah para jerapah
Menerjemah tanah sumpah serapah
Dan merekam sajak kelam dalam sejarah

Anda mungkin juga menyukai