Anda di halaman 1dari 24

PEREKAYASAAN PELAPORAN

KEUANGAN

Deskripsi Tugas
Tugas 3 Perekayasaan Pelaporan Keuangan dan Rerangka
Konseptual Kelas B: Deadline: 18 March 2013 Time: 06.00.
Kelas A: Deadline: 19 March 2013 Time: 06.00.
PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN. A. Jelaskan
pengertian Perekayasaan Pelaporan Keuangan. B. Jelaskan
keterkaitan Perekayasaan Pelaporan Keuangan dengan
Teori Akuntansi. C. Dapatkan rerangka konseptual dari
website Ikatan Akuntan Indonesia, Financial Accounting
Standards Board (FASB), dan International Accounting
Standards Board (IASB), kutip nama rerangka konseptual
dari masing-masing sumber tersebut, dan jelaskan keterkaitan
rerangka konseptual tersebut dengan Teori Akuntansi. D.
Bahas bagaimana proses perekayasaan pelaporan keuangan
jika di Indonesia proses tersebut dilakukan sendiri (tidak
adopsi); pertimbangkan Gambar 3.1. pada hlm. 102 dan
pasal-pasal dalam UUD 1945 yang relevan.

Surat Pengantar
Tugas 3 tersebut, saya kerjakan dengan berdiskusi secara
kelompok. Saya menggunakan akses internet dan buku dari
Suwarjono sebagai bahan acuan dalam pengerjaan tugas ini.
Demikian surat ini saya buat.
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Pengertian Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu
struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu
negara untuk menunjang pencapaian tujuan negara.
(Suwarjono)
Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia
secara praktis dan teoretis dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan negara.

Keterkaitan Perekayasaan Pelaporan


Keuangan dengan Teori Akuntansi
Perekayasaan adalah proses terencana yang melibatkan
pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk menentukan
teori, pengetahuan yang tersedia untuk menghasilkan suatu
produk yang konseptual.
Jadi teori akuntansi merupakan susunan konsep, definisi,
hipotesis yang menyajikan secara sistematis gambaran
fenomena
akuntansi
untuk
mengevaluasi
praktek
perekayasaan pelaporan keuangan dan memberikan
pedoman prosedur dalam perekayasaan pelaporan keuangan.

Rerangka Konseptual Versi IAI


IAI mengadopsi kerangka konseptual IASC sehinggga konsep
dasar yang dipilih juga mengikuti IASC.
Konsep dasar tersebut adalah :
1. Basis Akrual (Accrual basis)
2. Usaha berlanjut (Going concern)

Rerangka Konseptual Versi FASB


FASB memanfaatkan rerangka konseptual karena akan
memberi FASB suatu landasan umum dan penalaran dasar
untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan
alternatif-alternatif dalam pengembangan standar akuntansi.
Penetapan rerangka konseptual tidak secara langsung
memecahkan masalah-masalah akuntansi tetapi lebih
merupakan petunjuk dan alat untuk memecahkan masalah.

Rerangka Konseptual (FASB)


Sasaran

Melayani kepentingan publik dengan menjediakan struktur


dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan untuk
memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang
berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu
bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam
rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam
perekonomian masyarakat (negara).

Rerangka Konseptual (FASB)


Manfaat atau fungsi
1.
2.
3.
4.
5.

Pedoman bagi penyusun standar


Acuan pemecahan masalah praktik akuntansi
Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan
Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian
Peningkatan keterbandingan antarperusahaan

Rerangka Konseptual (FASB)


Komponen Konsep

1.
2.
3.
4.

Tujuan pelaporan keuangan


Kriteria kualitas informasi
Elemen-elemen statemen keuangan
Pengukuran dan pengakuan

Rerangka Konseptual Versi IASC


Rerangka konseptual versi IASC disebut Framework for the
Preparation and Presentation of Financial Statement. Untuk
komponen tujuan IASC menyebutnya sebagai tujuan statemen
keuangan bukan tujuan pelaporan keuangan sebagaimana
FASB menyebutnya karena lingkup penerapan standar IASC
adalah internasional, karakteristik lingkungan negara menjadi
tidak relevan. Hal ini menyebabkan IASC tidak lagi
menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam rerangka
konseptualnya karena makna tujuan pelaporan keuangan
sebagaimana didefinisikan FASB mengandung konteks
lingkungan.

Rerangka Konseptual Versi IASB


Rerangka konseptual menurut IASB berisi tentang:
Definisi tujuan laporan keuangan
Identifikasi karakteristik kualitatif yang memberikan manfaat
pada informasi akuntasi
Definisi elemen dasar laporan Keuangan beserta konsep
pengakuan dan pengukuran.
Relevansi dengan kebutuhan pengambil keputusan
Reliable

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (PABU)


Definisi PABU
PABU memberi definisi sebagai elemen, pos,
atau objek statemen keuangan atau istilah
yang digunakan dalam pelaoran keuangan agar
tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh
penyusun dan kesalahan interpretasi oleh
pemakai.

ISI PABU SEBAGAI RERANGKA PEDOMAN


Kriteria kewajaran penyajian informasi dalam
bentuk statemen keuangan adalah suatu
rerangka pedoman dan bukan semata mata
standar akuntansi. Rerangka pedoman ini berisi
komponen komponen yang tersusun secara
hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual
maupun autoritas.

PABU Versi APB


PABU Versi Rubin
PABU Versi SAS No.69
PABU Versi SPAP

Keterkaitan Rerangka Konseptual dan Teori


Akuntansi
Kerangka konseptual mungkin dapat dipandang sebagai teori
akuntansi yang terstruktur. Hal inidisebabkan struktur
kerangka konseptual sama dengan struktur teori akuntansi
yangdidasarkan pada proses penalaran logis. Atas dasar
penalaran ini, teori merupakan prosespemikiran menurut
kerangka konseptual tertentu untuk menjelaskan apa yang
harus dilakukanapabila ada fakta atau fenomena baru.
Kerangka konseptual dapat digambarkan dalam bentukhirarki
yang memiliki beberapa tingkatan

PROSES PEREKAYASAAN PELAPORAN


KEUANGAN DI INDONESIA
(JIKA MELAKUKAN SENDIRI)

Bagaimana Jika Indonesia Tidak mengadopsi?


UU yang mengatur Pelaporan Keuangan
UUD 1945 khususnya yang mengatur bagian Keuangan
Negara , yaitu BAB VIII hal Keuangan. Pasal 23, 23 A, 23 B,
23 C, dan 23 D.
UU no, 17 tahun 2003 tentang keuangan negara,
UU no. 1 th, 2004 tentang perbendaharaan,
UU no. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan atas tanggung
jawab Pengelolaan Keuangan Negara

Sperti dijelaskan di atas tiap negara memiiki keunikan


tersendiri pada kerangka konseptual
Namun, pada kenyataannya IAI lebih memilih untuk
mengadopsi kerangka konseptual dari IASB.

Menurut pendapat kelompok kami, Indonesia seharusnya bisa


menggunakan kerangka konseptual sendiri tanpa mengadopsi.
Melalui IAI, seharusnya kerangka konseptual tiap negara
dapat dipelajari dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
Karena ternyata di USA sendiri, kerangka konseptual tersebut
juga mendapat kritikan karena dianggap perkembangan agak
lambat.

Dengan Indonesia memiliki kerangka sendiri maka akan


memudahkan Indonesia dalam membuat Pelaporan Keuangan
yang terus berkembang dan sesuai dengan kondisi di
Indonesia
Kerangka konseptual negara lain bisa dijadikan sebagai
pengawasan terhadap perkembangan pelaporan keuangan
dan sebagai pembanding kerangka konseptual di Indonesia.
Sehingga, IAI menggunakan kerangka konseptual IASB sebagai
pembanding, bukan untuk diadopsi.

Tujuan ekonomik dan sosial negara


Tujuan pelaporan keuangan

Proses
Perekasayaan

Proses pertimbangan

Gambar 3.1

Rerangka konseptual

Media pelaporan
Informasi Akuntansi

Statemen Keuangan

Tujuan Pelaporan Keuangan:


Pelaporan Keuangan Tujuan Ekonomik dan Sosial Negara adalah
menyediakan informasi keuangan untuk dasar pengambilan
keputusan ekonomik dan sosial.
Proses Pertimbangan:
Konsep-konsep dasar apa yang relevan?
Siapa subjek pelaporan (entitas pelapor)?
Siapa yang dituju oleh informasi?
Informasi apa yang dilaporkan?
Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melapor?
Dasar pengukuran apa untuk mengkualifikasi?
Apa saja kriteria pengakuan hasil pengukuran?
Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?
Bagaimana informasi disajikan dalam medium.

Rerangka Konseptual:
Dijabarkan dalam standar akuntansi dan acuan lainnya
sehingga membentuk Prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU)
Media Pelaporan:
Bentuk
Isi
jenis

SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai