3% 11%.
Luka terkontaminasi (Contamined Wounds). Yang dimaksud dengan luka
terkontaminasi adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan
operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi
dari saluran cerna. Pada jenis kategori ini juga termasuk insisi akut,
inflamasi nonpurulen. Kemungkinan terjadinya infeksi pada jenis luka ini
endogen.
Jenis Luka berdasarkan mekanisme terjadinya luka, terbagi menjadi 7 :
1.
Luka Insisi (Incised Wound), terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam.
Contohnya adalah luka yang terjadi akibat dari proses pembedahan pembedahan.
2.
Luka Memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan
dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3.
Luka Lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda
lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4.
Luka Tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti pisau
yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.
5.
Luka Gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh
kaca atau oleh kawat.
6.
Luka Tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung
biasanya lukanya akan melebar.
7.
Luka Bakar (Combustio), yaitu luka akibat terkena suhu panas seperti api,
matahari, listrik, maupun bahan kimia.
Kasus:
Anak R, 18 thn terjatuh dari sepeda motor saat hendak ke kampus. Kaki dan
tangan kanannya berdarah dan kotor akibat terseret di jalan raya. Ia dibawa ke
poliklinik UKSW untuk mendapat perawatan. Sesampainya di Poliklinik, An. R
menangis dan meringis kesakitan dan pada kaki dan tangan yang lecet akibat
trauma
tersebut.
IDENTITAS KLIEN
Nama
: An. R
Umur
: 18 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jln.Kartini 11 a
Keluhan Utama
1. Pengkajian
Tanggal dan jam pengkajian
Identitas Klien
Nama
: anak R
Umur
: 18 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Identitas penanggung jawab : Keluhan utama
:
Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang :
b. Riwayat penyakit terdahulu : c. Riwayat penyakit keluarga : DO:
- Klien terlihat menangis dan meringis kesakitan
DS:
P
: Akibat terseret di jalan raya
Q
: Sperti diiris-iris
R
: Lokasi keluhan nyeri pada kaki dan tangan
S
: skala nyeri 10
T
: Keluhan nyeri tersebut mulai dirasakan saat klien sudah
sampai di poliklinik
2. Analisa data dan Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
No
Data
Problem
1.
DS:
P
: Akibat terseret di
Keluhan nyeri
jalan raya
Q
: Sperti diiris-iris
Diagnosa
Keluhan nyeri b.d kecelekaan
: skala nyeri 10
: Keluhan nyeri
b. Diagnosa Keperawatan
(Dx Resiko) : Keluhan nyeri b.d kecelekaan
Intervensi Keperawatan
No
1.
Diagnose
Keperawatan
Keluhan nyeri b.d
Setelah
kecelekaan
asuhan
ditandai dengan:
selama 3 x 24 jam :
Intervensi
dilakukan 1. Lakukan
keperewatan
Rasional
pegkajian
Respon
secara
sangat
nyeri
komprehensif
nyeri
individual
sehingga
termasuk
lokasi,
penangananya pun
meringis kesakitan
karakteristik,
durasi,
berbeda
dibuktikan
masing-masing
ontro presipitasi.
individu.
level
nyeri:
dapat
dengan
klien
melaporkan 2. Gunakan
teknik
untuk
Komunikasi
yang
komunikasi terapeutik
terapetik
frekuensi
untuk
meningkatkan rasa
nyeri,
mengetahui
pengalaman
menyatakan
klien sebelumnya.
kenyamanan
fisik 3. Kontrol
nyeri
percaya
mampu
klien
terhadap
perawat
ontro
sehingga
dapat
dan psikologis, TD
lingkungan
yang
lebih
mempengaruhi
nyeri
dalam
kooperatif
program
manajemen nyeri.
20x/mnt
pencahayaan,
Control
nyeri
dibuktikan
dengan
klien
melaporkan
gejala
nyeri
control
dan
nyeri.
dibuktikan
dengan
klien
melaporkan
gejala
nyeri
control nyeri.
dan
kebisingan.
yang
nyaman
4. Kurangi
ontro
teknik
untuk
non
farmakologis
klien
mereduksi
nyeri.
Pengalihan
(relaksasi,
dapat
membantu
presipitasi nyeri.
5. Ajarkan
Lingkungan
distraksi
nyeri
dengan
relaksasi
dan
nyeri..
distraksi
dapat
6. Berikan
untuk
analgetik
mengurangi
nyeri.
mengurangi
yang
sedang
timbul.
7. Evaluasi
tindakan
Pemberian
pengurang
analgetik
nyeri/ontrol nyeri.
tepat
8. Kolaborasi
dokter
dengan
bila
komplain
pemberian
nyeri
ada
tentang
analgetik
tidak berhasil.
yang
dapat
membantu
klien
untuk beradaptasi
dan
nyeri.
mengatasi