Anda di halaman 1dari 4

DOA QUNUT

Cara bacaan doa qunut. Umum mengetahui doa qunut dibaca pada iktidal rakaat kedua waktu
solat subuh. Hukum membaca doa qunut adalah sunat ab'ad (sunat yang dituntut).
Doa qunut:

Bacaan Doa Qunut


Bacaan Rumi:
Allah hummah dini fiman hadait.
Wa'a fini fiman 'afait.
Watawallani fiman tawalait.
Wabarikli fimaa a'tait.
Waqinii syarramaa qadzait.
Fainnaka taqdhi wala yuqdha 'alaik. Waiinahu layadziluman walait. Walaa ya'izzuman 'adait.
Tabaa rakta rabbana wata'alait.
Falakalhamdu 'ala maaqadzait.
Astaghfiruka wa'atubu ilaik.
Wasallallahu 'ala Saidina Muhammad. Wa'ala alihi wasahbihi Wasallam.

Maksudnya:
Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaiman mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan

Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan


Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi
Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Jika anda menjadi imam, anda perlu membaca dan mengubah kalimah tertentu. Manakala,
makmum tidak perlu membaca pada kalimah-kalimah tersebut hanya perlu menadah tangan
serta menyambutnya dengan amin sahaja. Kalimah kalimah tersebut ialah :
"Allah humah dini" kepada "Allah humah dina"
"Wa'a fini " kepada "Wa'a fina "
"Watawallani" kepada "Watawallana"
"Wabarikli" kepada "Wabariklana"
"Waqinii" kepada "Waqina"
Read more: http://www.adibsite.com/2013/08/bacaan-doa-qunut-solatsubuh.html#ixzz4CMUlJV1L

Hukum Doa Qunut Witir di Shalat Tarawih


Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.
Membaca doa qunut dalam shalat Witir khususnya saat Qiyam Ramadhan- adalah sunnah.
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu disyariatkannya pada shalat witir; ada yang
berpendapat sepanjang tahun, selama bulan Ramadhan, dan pada sejak pertengahan
Ramadhan sampai akhir. Ringkasnya, bahwa di bulan Ramadhan pada shalat tarawihnya
dianjurkan untuk berqunut pada witirnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata, Adapun qunut dalam witir maka itu
boleh, tidak harus. Karena dari sebagian sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada yang
tidak qunut, ada yang qunut pada pertengahan kedua dari Ramadhan, ada yang qunut
sepanjang tahun. Dan para ulama, sebagian mereka ada yang menyukai yang pertama seperti
Imam Malik. Ada pula yang menyukai yang kedua seperti Imam Al-SyafiI dan Ahmad dalam
satu riwayat. Ada di antara mereka yang menyukai pendapat ketiga seperti Abu Hanifah dan
Imam Ahmad dalam satu riwayat yang lain. Semuanya itu boleh. Siapa yang mengerjakan
salah satu darinya maka ia tidak dicela. (Dari Fatawa Al-Kubra: 2/245)
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Ubay bin Kaab, bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam shalat witir lalu qunut sebelum Ruku. (Dihassankan
Syaikh Al-Albani)
Syaikhul Islam berkata lagi, Hakikat perkara ini bahwa qunut witir termasuk bentuk doa
yang dibaca dalam shalat. Siapa yang mau melaksanakannya, ia mengerjakannya. Siapa yang
mau, ia meninggalkannya. Sebagaimana seseorang boleh memilih untuk witir tiga rakaat,
lima rakaat, atau tujuh rakaat. Sebagaimana pula ia boleh memilih witir yang tiga rakaat, jika
mau ia boleh memutusnya (dua rakaat salam dilanjut satu rakaat,-pent) dan menyambungnya
(dengan sekali salam,-pent). Begitu juga ia diberi pilihan dalam doa qunut; jika mau ia
kerjakan dan jika mau ia boleh tinggalkan. Apabila ia shalat mengimami mereka di bulan
Ramadhan, jika ia qunut sepajang bulan (Ramadhan) ia melakukan sesuatu yang baik. Dan
jika ia qunut pada pertengahan kedua juga telah mengerjakan sesuatu yang baik. Jika ia tidak
qunut sama sekali, ia juga melakukan sesuatu yang benar. (2/271)
Fatwa Syaikh Bin Bazz
Pertanyaan: Apa hukum membaca doa qunut dalam sahlat witir pada malam-malam
Ramadhan. Apakah boleh meninggalkannya? Jazakumullahu Khairan
Jawab: Doa Qunut dalam shalat Witir adalah Sunnah. Apabila ditinggalkan dalam sebagian
kesempatan maka tidak mengapa.
Dalam sebagian fatwa beliau yang lain, dikatakan: Apakah qunut witir dengan cara yang
sudah maruf memiliki landasan, ada dalilnya?

Jawab: Ya, qunut dalam Shalat witir pada malam Ramadhan adalah sunnah. Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengajarkannya kepada Al-Hasan bin Ali. Dan
pengajaran Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada salah seorang sahabat merupakan
pengajaran untuk umat secara keseluruhan. Maka mereka (para ulama) berkata,sSepatutnya
bagi seorang mukmin apabila shalat di rakaat terakhir untuk mengangkat kedua tangannya
setelah bangkit dari ruku dan berdoa: Allahumma Ihdina Fiiman Haadait dan doa-doa yang
dihafalnya. Lalu ia sujud sebagaimana dikerjakan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan
para sahabatnya. (Sumber: http://www.binbaz.org.sa)
Disebutkan oleh Al-Tirmidzi, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajari AlHasan Radhiyallahu 'Anhu doa dalam qunut. Dan diriwayarkan pula oleh Al-Tirmidzi dan
Ahmad serta yang lainnya, Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu 'Anhuma berkata: Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajariku beberapa kalimat yang aku baca dalam qunut
witir:







Ya Allah berilah aku petunjuk bersama orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.
Berilah aku keafiatan bersama orang-orang yang telah Engkau beri keafiatan. Lindungi aku
bersama orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berkahilah aku dalam apa yang Engkau
telah berikan kepadaku. Selamatkanlah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan.
Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menetapkannya dan tidak lah Engkau dikenai
ketetapan itu. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau cintai. Maha suci dan
Mahatinggi Engkau, Wahai Rabb kami. (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, Al-Nasai, dan Ibnu
Majah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa, no. 426)
Pelaksanaannya paling utama dikerjakan sebelum ruku. Walaupun jika dikerjakan sesudah
ruku maka tak mengapa. Diriwayatkan dari Ubay bin Kaab, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengerjakan shalat witir, lalu beliau qunut sebelum ruku.
(HR. Abu Dawud, al-Nasai, dan Ibnu Majah)
Ringkasnya, bahwa qunut dalam shalat witir dalam qiyam Ramadhan (tarawih) memiliki
landasan yang kuat. Artinya disunnahkan. Walaupun jika tidak witir tidak bisa disalahkan.
Boleh dikerjakan selama bulan Ramadhan. Boleh juga setelah masuk pertengahan keduanya.
Waktu paling utamanya sebalum ruku, walaupun kalau bada ruku juga dibolehkan. Dan
mencukupkan doa yang matsur tanpa menambahnya dengan doa sangat panjang itu yang
lebih selamat dan mendekati kebenaran. Wallahu Taala Alam. [PurWD/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2013/07/23/25957/hukum-doa-qunutwitir-di-shalat-tarawih/#sthash.nqJLY8qh.dpuf

Anda mungkin juga menyukai