Anda di halaman 1dari 19

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
I.

PENGKAJIAN
a. Biodata Pasien
Nama

: Tn R

Umur

: 20 tahun

Jenis Kelamin

: Laki laki

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Status Perkawinan : kawin


Pendidikan

: SMP tamat

Alamat

: Pogot Gg V/89 Surabaya

b. Biodata Penanggung jawab


Nama

: Ny. M

Umur

: 19 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan.

Agama

: Islam

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: SMA tamat

Pekerjaan

: IRT

Hubungan dg pasien : Istri.


Alama

c. Keluhan Utama
Nyeri tekan.

: Pogot Gg V/89 Surabaya.

d. Riwayat
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a) Alasan masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu sebelum
masuk Rumah sakit pertama kali disadarai di leher kiri berukuran sebesar
telur ayam, padat kenyal dan makin lama makin membesar, mula mula
benjolan tidak nyeri tekan, tetapi sejak 2 bulan yang lalu pada benjolan
timbul luka luka kemerahan bila ditekan terasa nyeri, nyeri dirasakan
saat benjolan ditekan dan tidak menyebar, nyeri tidak timbul bila tidak di
tekan dan waktu menelan terasa nyeri dileher
Kemudian timbul juga benjolan di leher kanan sebesar kelereng,
p[adat dan nyeri tekan, juga muncul benjolan yang sama di bawah rahang
kanan.
Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien sering merasa sesak di
tenggorokan,. Banyak berkeringat di malam hari dan sulit menelan
Satu minggu sebelum MRS pasien mengatakan bernafas agak
susah, nyeri telan tambah hevat di bawa ke dokter tapi tidak sembuh dan
kemudian di bawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya MRS di Ruang Interne
II
b) Keluhan waktu didata
Pasien mengatakan nyeri saat menelan, nyeri tekan pada daerah
benjolan, terasa mau muntah jika makan terlalu banyak.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Pasien amengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit


tekanan darah tinggi, kencing manis, atau penyakit menular seperti
TBC atau penyakit lain yang menyebabkan harus Masuk rumah sakit.

Penyakit yang pernah diderita hanya batuk pilek dan panas biasa dan
dengan berobat atau membeli obat kemudian sembuh.

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita


penyakit yang sama dengan dirinya

Menurut klien dan keluarga dari pihak keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit hypertensi, penyakit DM ataupun penyakit
menular lain seperti TBC yang menyebabkan harus MRS di Rumah
Sakit.

Penyakit yang pernah diderita hanyalah batuk, pilek dan panas biasa
dan berobat ke dokter atau membeli obat kemudian sembuh.

e. Pola Aktifitas Sehari hari (Activity Daily Living)


NO AKTIFITAS
1

Pola Nutrisi

DI RUMAH
DI
RUMAH
SEHAT
SAKIT
SAKIT
Makan
3
kaliMakan 3 kali sehariPasien
sehari, porsi satuporsi 4 5 sendokmendapatkan
piring habis sakalimakan, sedikit sayurdiet TKTP lunak
makan

habis,dan lauk, nyeri telnPorsi

komposisi
terdiri

makantiap kali makan dandisediakan

dari

nasi,kadang

tempe, ikan, telurbanyak,

komposisisaat

daging,makanan

memakai

seperti bayam danmemakai sayur


kadangMinum

nyeri
menelan

makanan dan

sayurlunak/bubur

sawi,

RS

maudimakan 3 4

lauk seperti tahu,mmuntah jika terlalusendok,


dan

yang

dankadang

mau

muntah

jika

6makan

terlalu

snack, pasien tidakgelas/hari air putihbanyak


berpantang
terhadap

kadang the pasienMinum 4 5


jenismengatakan

nyerigelas/ hari air

makanan tertentu, saat menelan air

putih nyeri telan

Minum

saat menengguk

gelas /hari air putih


kadang kadang

air

Pola Eliminasi

teh.
Bab 1 2 kali/hari,BAB sejak 2 hariBab

hari

Bab di WC, warnayng lalu baru 1 kali,sekali, di WC


kuning

trenggulikonsistensi

agakkonsistense

bau khas faeces,padat, warna kuninglunak


konsistensi
dan

tidak

ahambatan

lunaktrengguli

,di

adajumlah

faeces

WCpadat,

bau khas faeces,

4tidak

BAB 3 4 kalikali/hari warna


sehari

ada

kesulitan BAB.

warnakuning jernih danBAK

kuning jernih, bautak

warna

takkuning trengguli

dalamterobservasi.

pengeluaran faeces BAK

agak

terobservasix/sehari

warna

khas urine, jumlahtidak ada hambatankuning


tak

terobservasidalam

jernih,

prosesbau khas urine,

tidak ada hambatanpengeluaran urine

tidak

nyeri

dalam proses BAK

daerah kelamin,

tak nyeri.

jumlah urine tak


terobservasi,
tidak

ada

gangguan dalam
proses mictie.
3

Pola

Tidur

sehariKlien tidur malam 7Tidur

Istirahat/tidur

semalam 7 8 jam 8 jam mulai jamkurang lebih 6


Malam hari mulai21.00

WIB

tidur

jambangun pad

22.00 WIB

dan05.00 WIB

bangun
lebih
WIB

malam

dan7 jam antara jam


pukul22.00

jam

05.00 WIB

kurangTidur siang kurangSiang hari tidur


jam

05.00lebih 2 jam mulaiantara jam 13.00


jam

Siang hari tidur 1 sampai

13.00

WIBWIB

sampai

dengandengan jam 15.-

2 jam mulai jambangun jam 15.0000 WIB tidur


13.00 14.30 WIBWIB tidur memakaimemakai

tidak ada gangguanbantal dan selimut dibantak, selimut


tidur

dlam kamar dengandan

Tidur

Pola

memakaipenerangan

dengan

lampupenerangan

bantal dan selimutdop

lampu

TL

dikamar

(lampu yang ada

menggunakan

di Rumah Sakit)

lampu tidur (dop)


PersonalMandi 2 kali sehariKlien mandi 2 kaliMandi

Hygie

dikamar

Ne

memakai

mandi,di

kamar

kali

mandisehari di kamar

sabunmemakai sabun danmandi Rumah

mandi dan selesaiselesai

sakit

memakai

memakai handuk. menggunakan

sabun

Gosok gigi 2 kalihanduk

selesai memakai

dan

sehari, bersamaanGosok gigi 2 kalihanduk


dengan mandi
Keramas

sehari

bersamaanGosok

kalidengan

mandibersamaan

seminggu atau bilamemakai pasta


pasien

merasaKertamas

kotor

gigi

dengan

mandi

kalimemakai

psata

keramasseminggu atau bil;agigi

memakai

merasa kotor

Pasien selama si

shmphoo dan gantiGanti pakaian 1 kaliRS keramas 1


baju sehari sekali,sehari

atau

bilakali ganti baju 1

kuku panjang bilamerasa kotor.

kali er hari atau

dipotong

bila

merasa

kotor.
5.

Pola Aktifitas

Pasien

tidakPasien tidak bekerjaPasien

lebih

hanya beraktifitas dibanyak

di

mempunyai
pekerjaan
biasa

tetaprumah

bekerja

proyek

dantempat tidur dan

dimembantu pekerjaankadang ke KM
ataurumah

sepertiatau kadang ke

membangun

menyapu dan lainWC

rumah/mengecat

sebagainya.

tidak

dn

jika
ada

rumah orang atauWaktu

yang

pekerjaan yang lain untuk

lainkegiatan

nontonacara

Bekerja mulai jamTV/mendengarkan

pemeriksaaan

07.00 WIB sampairadio atau ngobrolpasien


sore hari kurangdengan
lebih

17.00

atau

anggotajalan

dnkeluarga

kadang

jalan

disekitar

istirahat pada siang

ruangan dengan

hari kurang lebih 1

ditemani

jam

istrinya.

mulai

13.00

jam

sampai

dengan jam 14.00


WIB
waktu

senggang

diguanakan untuk
nonton

TV

ngobrol

atau

bersama

keluarga
Klien

jarang

rekreasi
6.

Ketergantungan Pasien mengatakanSejak


sejak umur kurangpasien
lebih

12

sampai

menikahPasien
tidak

lagimendapatkan

tahunminuman

program therapy

ednganberalkohol,

rokokdari dokter.

menikah umur 19masih


tahun

mengkonsumsi

mengkonsumsi

kurang

minuman

bungkus sehari

beralkohol tiap hari


merokok

sejak

masuk SMP rata


rata sehari habis 1

lebih

bungkus
Pasien

tidak

mengalami
ketergantungan
terhadap obat dan
makanan tertentu
f. Data Psikology

Status emosi
Stabil, pasien tampak bisa mengendalikan emosinya, pasien

mengatakan saya sedih dengan adanya benjolan di leher saya sehingga


saya mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Pasien mengatakan
Apakah penyakit saya ini bisa cepat disembuhkan dan bagaimana
pengobatannya. pasien mengatakan merasa malu dengan keadaannya
sekarang pasien tampak sedih bila diajak bicara tentang penyakitnya.

Konsep Diri
1) Body Image
Pasien mengatakan merasa bergaul karena sakit yangh dialaminya
dan pasioen menyadari karena sekarang sedang sakit dan butuh
perawatan dan pengobatan dari pihak RS
2) Self Ideal
Klien merasa tidak terganggu dengan aturan yang diterapkan oleh
pihak

RS karena

menurut

klien

hal

ini

adalah

untuk

kesembuhannya.
3) Self esteem
Klien mengatakan diperlakukan dengan baik, ramah, sopan dan
sabar baik oleh petugas maupun keluarga dan mendapat bantuan
dalam menghadapi sakitnya
4) Role
Klien bersikap kooperatif saat dilakukan tindakan tinpra,
penjelasan dari perawat/dokter. Klien mematuhi ketentuan tentang

hal yang harus dilakukan maupun yang dilarang klien lebih banyak
diam.
Di rumah pasien bekerja tidak tetap kadang di proyek atau
membangun rumah orang dan atau pekerjaan yang lainnya
Sedangkan di Rumah Sakit pasien menyadari dirinya sebagai
pasien yang butuh perwatan dan pengobatan
Pasien mengatakan karena sakit ini tidak bisa menjalankan aktifitas
seperti biasanya
5) Identitas
Klien menyadari saat ini sedang sakit dan lemah bukan individu
yang sehat dan mandiri seperti dahulu. Membutuhkan bantuan dan
dukungan

penuh

dari

keluarga

untuk

memenuhi

segala

kebutuhannya.
g. Data Sosial
1) Pendidikan
2) Sumber penghasilan

: tamat SMA
: pasien bekerja tidak tetap lebih banyak di

bangunan kadangh membangun rumah orang lain kadng ikut proyek


pasien mengatakan hubungan dengan teman sekerjanya berjalan dengan
baik
3) Pola komunikasi

: Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan

Indonesia dengan nada suara lemah, volume suara datar.


Klien sering menanyakan tentang penyakit dan keadaannya sekarang
apakah ia bisa cepat sembuh dari sakitnya dan bagaimana tentang prosedur
pengobatannya, pasien jarang bicara dengan pasien lain karena merasa
malu dengan benjolan yang ada di lehernya
4) Pola Interaksi
Pasien tinggal serumah dengan istri dan orang tuanya
Pasien mengatakan hubungan dengan semua anggota keluarga berjalan
dengan baik (harmonis) dibuktikan dengan banyak keluarga yang datang
menjenguk dan menungguinya.
Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain karena merasa malu
dengan adanya benjolan di lehernya

5) Prilaku
Pasien lebih banayak menghabiskan waktu di tempat tidur untuk istirahat
Waktu yang lain pasien biasa beraktifitas seperti makan, mandi dan
kekamar mandi
Pasien tampak menutupi lehernya dngan sleyer ketika keluar dari kamar
untuk jalan jalan di sekitar ruangan
h. Data Spiritual

Pasien mengatakan beragama islam

Pasien mengatakan dirumah rajin menjalakan ibadah sesuai dengan


ajaran agamanya seperti sholat dan mengaji serta berdoa serta ibadah
yang lain

Di Rumah sakit pasien rajin melaksanakan sholat di kamarnya dan


berdoa mengaharap kesembuhannya.

Klien mengatakan menerima sakitnya sebagai cobaan yang diberikan


oleh Tuhan Yang Maha Esa dan pasien mengatakan akan pasrah dan
berusaha untuk kesembuhannya

i. Pemeriksaan Fisik
Secara Umum
1. Keadaan Umum

: baik, pasien tampak sakit ringan pasien bisa

melaksanakan aktivitas sehari hari dengan baik tanpa bantuan dari


orang lain hanya kebutuhan tertentu yang mmbutuhkan bantuan
minimal dari perawat seperti minum obat.
2. Kesadaran

: Composmentis

3. Antopometri

: TB

4. Tanda vital

:T
S

GCS : E4 V5 M6

: 168 cm

BB

: 57 kg

: 110/70 mmHg

: 90 x/menit

: 36 5 o C

RR

: 20 x/menit

Secara khusus (Chepalo Cauda)


a) Kepala dan leher

Ekspresi wajah tampak sedikit gelisah, bentuk oval tampak bersih


tidak ditemukan adanya bekas luka ekspresi wajah tampak sedikit

gelisah/cemas, kadang menyeringai saat menelan, pasien tampak


menyeringai saat leher ditekan.

Rambut : Pendek, warna hitam, bersih, rambut tidak mudah dicabut


bentuk kepala oval dan tidak ada nyeri tekan. Rambut hitam dan tidak
rontok, agak kotor dan tidak ada ketombe, tidak ditemukan adanya
kutu

Kulit kepala : bersih, tidak didapatkan adanya bekas luka, ataupun


benjolan abnormal

Mata
Simetris, konjungtiva tarsal warna merah muda, sclera tidak ikterus,
pupil isokor, fungsi penglihatan baik, tidak ada bercak reflek cahaya
(+), kornea jernih

Hidung : Mucosa hidung warna merah muda, simetris, septum nasi


tegak berada di tengah, tidak terdapat adanya polip, bersih dan fungsi
penciuman baik

Telinga : Simetris, auricula tidak ada infeksi, liang telinga warna


merah muda, bersih tidak didapatkan adanya cerumen yang mengeras
ataua menggumpal, fungsi pendengaran baik ditandai dengan pasien
bisa menjawab pertanyaan dengan spontan

Mulut : Mucosa merah muda, bibir merah muda, tidak kering,


lidah bersih, gigi bersih tidak ada caries, tidak ada radang pada
tonsil,tidak terdapat stomatitis, fungsi mengunyah, pengecapan baik.

b) Leher

Asimetris

Terdapat pembesaran kelenjar lymfe pada leher kiri multiple dengan


diameter kurang l;ebih 20 cm, terdapat benjolan dibawah rahang kanan
diameter 4 5 cm terdapat benjolan pada leher kanan dengan diameter
kurang lebih 5 cm, terdapat radang pada leher kiri, konsistensi
benjolan padat, kenyal dan nyeri tekan.

Movement tidak maksimal nyeri saat menoleh kekiri

Trachea : mengalami deviasi

Vena jugularis dan arteri carotis tak terevakuasi

c) Pemeriksaan Thorak
1. Pulmonum

Inspeksi : bentuk thorak simetris, bersih, tak tampak adanya tarikan


intercostae

yang

berlebihan, pernafasan

dan

iramareguler

teratur,terdapat pembesaran kelenjar lymfe axila kanan dan kiri, nafas


spontan.

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, gerak
nafasreguler, tidak ada pernafasan tertinggal, tidak ada krepitasio

Perkusi : sonor pada paru kanan dan kiri

Auskiulatsi : suara nafas vesikuler, Tidak ada suara ronkhi ataupun


wheezing pada paru kanan dan kiri.

2. Cor

Inspeksi : Tidak terlihat adanya ictus cordis, pulsasi jantung tidak


tampak

Palpasi : Teraba Ictus Cordis pada ICS IV V sinestra MCL, pulsasi


jantung teraba pada apek, Thrill tidak ada

Perkusi : suara redup (pekak/dullness) pada daerah jantung


Batas kanan

: pada sternal line kanan

Batas kiri

: ICS V midklavikuler line kiri

Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan dari jantung

d) Abdoment
a. Inspeksi : Simetris, bersih, tidak didapatkan adanya benjolan atau
bekas luka, supel, perut datar dan tidak membuncit.
b. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba masssa abnormal
c. Perkusi : Suara tympani perut
d. Auscultasi : Peristaltik usus 14 16 x/menit
e) Inguinal genetalia dan anus

Pembesaran kelenjar limfe inguinalis kanan dan kiri kurang lebih 2 cm


padat dan kenyal

Jenis kelamin laki lak, bersih, tidak didapatkan adanya jamur dan
infeksi

Fungsi eliminasi lancar

f) Ekstremitas

Atas
Lengkap, jari tangan lengkap, akral hangat, tidak ada cacat, simetris
gerakan maksimal, kekuatan otot baik, agak anemis pada jari kaki,
turgor kulit baik, skala kekuatan otot 5 5

Bawah
Lengkap, jari tangan lengkap
Bersih tidak ada bekas luka, simetris, movement maksimal, tidak ad
luka, tidak ada nyeri, kekuatan otot baik
Skala kekuatan otot

55

g) Integument

Turgor baik, warna kulit sawo matang, tidak ada alergi

Tidak ada alergi atau iritasi kulit, tidak ada kelainan postur tubuh,
pergerakan maksimal

Terdapat benjolan pada leher kiri dengan diameter kuarng lebih 20 cm

Kuku warna merah muda

j. Data Penunjang
k. Pemeriksaan Diagnostik
a. laboratorium tgl 22/10 2001
PEMERIKSAAN
Gula darah sesaat
Urea Nitrogen
Kreatinin serum
Bilirubin direct
Bilirubin total
SGOT
SGPT

H AS I L
94 mg/dl
11 mg/dl
1,0 mg/dl

NORMAL
< 120 mg/dl
10 20 mg/dl
Lk : < 1,5

0,38 mg/dl
1,90 mg/dl
17 u/l
13 u/l

Pr : < 1,2
< 0,25
< 1,0
< 42
< 40

Fosfatase alkali
48 u/l
b. Laboratorium tanggal 19/10 2001
JENIS

32 - 92

HASIL

PEMERIKSAAN
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
PCT
MPV
% Lymph
% Mono
% Gran
Eosinofil
Basofil
Lymphosit
Monosit
Granulosit

HARGA NORMAL

6,6 THSN/ CU MM
4, 48 MILL/CU MM
13,5 Grams/DL
39,3 %
87,7 Cu Microns
30,1 Picograms
34,4 %
15,1 %
0, 169
7, 2 Cu Microns
22,5
11,4
66,1

1,5 THSN/CU MM
0,8 THSN/ CU MM
4,3 THSN/ CU MM

c. Pemeriksaan Patology/Sitology 10 Oktober 2001


Bahan

: Biopsi tumor leher

Kesimpulan

: Non Hodgkin lymfoma maligna, difuse large cell,

high grade, stadium III B


d. Pemeriksaan foto thoraks PA 19 oktober 2001
Cor

: besar dan bentuk normal

Pulmo : tak tampak proses metastasis, taka tampak kelainan


Kedua sinus frenicocostalis tajam
Tak tampak osteolistik dan osteoblastik
e. Pemeriksaan dengabn USG Abdoment 22 Oktober 2001
Hepar

: besar normal, intensitas ocheparencim bormal


homogen, system vena porta/vena hepatica normal,
tak tampak nodule, kiste, abcess
Gall blader
polyp (-)

: besar normal, dinding baik, batu

Pancreas

: besar normal;, intensitas echoparencim baik, tak


tampak nodule kiste abcess, kalsifikasi

Lien

: membesar intensitas echoparencim baik, systema


calyseal tak tampak estasis, tak tampak nodule,
kiste abcess batu

Tak tampak pemesaran kelenjar pada aorta


Kesimpulan

: splenomegali

Tak tampak proses metastasis pada hepar dan kelenjar pada aorta
l. Therapy medik

Diet TKTP lunak

Multivit 3 dd 1 tab

Prednison 3 dd 4 tab

ANALISA DATA
TGL

D AT A

Kemungkinan MASALAH

28/10

Subyektif

PENYEBAB
Kesulitan

2001
10.00

Pasien mengatakan bila menelanmenelan


terasa sakit

sekunder

Pasien mengatakan bila makanterhadap


terlalu banyak atau minum terlalupenekanan massa
banyak akan teasa mau muntah
Pasien mengatakan berat badan
sebelum sakit 62 kg
Pasien mengatakan porsi yang
disediakan RS cuma habis 3 4
sendok makan
Obyektif
Keadaan umum baik
T 110/70 mmHg
N 90 x/menit
S 36 5 o C

pada oesopagus

Nutrisi

R 20 x/menit
Porsi yang disediakan RS cuma
habis setengah porsi
Pasien terlihat menyeringai saat
menelan makanan
Pasien mendapatkan diet TKTP
lunak
TB : 168 cm
BB : 56 Kg
Terdapat

pembesaran

kelenjar

limfe pada leher kiri dengan


diameter 20 cm benjolan bawah
rahang kanan diameter 4 5 cm
benjolan

leher

kanan

dengan

diameter kurang lebih 5 cm


konsistensi padata dan kenyal
serta nyeri tekan
Hasil PA : Non Hodgkin Lymfoma
difuse large cell high grade stad
28/10
2001
09.00

III B
Data Subyektif

Perubahan

Pasien mengatakan merasa sedihbentuk


karena ada benjolan pada lehernya tubuh

anatomiImage)
(adanya

Pasien mengatakan merasa maluLymfoma)


karena keadaannya sekarang
Data Obyektif
Pasien tampak sedih saaat diajak
bicara tentang penyakitnya
Ekspresi muka tampak sedikit
gelisah
Terdapat

pembesaran

kelenjar

Konsep diri (body

lymfe di leher dengan diameter


kurang lebih 20 cm
Pasien

tampak

jarang

bicara

dengan pasien di sebelahnya


Pasien menutupi lehernya dengan
sleyer saat jalan jalan diluar
PA : LNH Difuse Large cell, High
28/10

Grade Stad III B


Data Subyektif

2001

Pasien mengatakan sedih karenadeficit

09.00

ada benjolan pada leher kirinya


Pasien

Knowledge

menanyakan

penyakitnya
disembuhkan

tentangringan)

penyakit

dan

apakahprosedur

bisa
dan

Psikologis (cemas

segerapengobatan
bagaimana

prosedur pengobatannya
Data obyektif
Keadaan umum baik
Ekspresi wajah tampak sedikit
gelisah
Pasien

tampak

menanyakan

tentang penyakit yang dideritanya


T 110/70 mmHg
N 90 x/menit
R 20 x /menit
S 36 5 o C
PA : LNH Difuse Large Cell High
28/10

Grade III B
Data Subyektif

Penekanan syarafRasa

nyaman

200109.00 Pasien mengatakan nyeri tekandi leher akibat(nyeri tekan)


pada daerah benjolan di leher
Data Obyektif
Pasien tampak menyeringai saat
benjolan di tekan

LNH

Tedapat

pembesaran

kelenjar

lymfe di leher dengan diameter 20


cm
Terdapat nyeri tekan
PA : LNH Difuse Large Cell High
Grade Stad III B
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kesulitan


bernafas sukunder terhadap penekanan massa pada oesopahgus

2.

Gangguan psikologis ( cemas ringan ) berhubungan dengan knowledge deficit


tentang penyakit dan prosedur pengobatan

3.

Perubahan konsep diri (body Image) berhubungan dengan perubahan bentuk


anatomi tubuh (adanya limfoma)

4.

Gangguan rasa nyaman (nyeri tekan) berhubungan dengan penekana saraf di


leher akibat adanya limfoma

INTERVENSI KEPEAWATAN
Diagnosa

Tujuan

Keperawatan
Ketidakefektifan

Kriteria Hasil
Tujuan:
Kebutuhan
nutrisi
dapat
terpenuhi
Kriteria Hasil :
-BB
meningakat
-Nafsu
makan
pasien mening
kat
-Gangguan
penelanan
berkurang
-Rasa sakit
pada
waktu
menelan
berkurang

nutrisi kurang dari


kebutuhan
berhubungan
dengan kesulitan
bernafas sukunder
terhadap
penekanan massa
pada oesopahgus

Intervensi

Rasional

1.

1.

Lakukan

pendekatan

Pasien dan

pada keluarga

lebih

pasien dan

kooperatif.

keluarganya

2.Pasien mendapat

2.

Jelaskan pada informasi

yang

pasien dan keluarga tepat.


penyebabnya

dari 3.Pasien mendapat

rasa sakit dan cara informasi


mengurangi

rasa tepat.

sakit.
3.

yang

4.Untuk
Jelaskan pada memudahkan

pasien tentang
penyakitnya
akibatnya

pasien menelan
dan 5.Untuk mengetahui

jika

ia perkembangan

tidak makan.
4.

pasien

Anjurkan pada 6.Untuk menetukan

kelurga

untuk diit yang diperoleh

memberikan

oleh px

makanan tambahan
yang ringan untuk
dicerna
5.

Obervasi TTV

6.

Kolaborasi

dengan

tim

kesehatan dan ahli


Gangguan
psikologis
( cemas ringan )
berhubungan
dengan
knowledge deficit
tentang

penyakit

dan

prosedur

pengobatan

Tujuan
:
Kecemasan
berkurang atau
hilang
Kriteria Hasil :
- Pasien tenan
g tidak gelisah
-Pasien tidak
cemas.
-Pasien
mengetahui
tentang
penyakitnya
-TTV dalam
batas normal

gizi
1.

Berikan 1.Pasien mengetahui

penjelasan

tentang tentang

penyakit,

penyakitnya,

pencegahan

dan menambah

penyembuhannya

pengetahuan serata

2.

mengurangi

yang

Dengarkan

menjadi cemas

masalah dan keluhan 2.


pasien.
3.

rasa

diharapkan

mampu
Anjurkan

menguranggi

kepada pasien untuk masalah pasien.


banyak istirahat dan 3. diharapkan dapat
menenangkan diri.

meningkatkan status

4.

mental

TTV

Obervasi

pasien sehingga
dapat mempercepat
proses
penyembuhan.
4. untuk mengetahui
perkembangan
pasien

Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC
Carpenito, Lynda Juall. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Melia. Penatalaksanaan
Penyakit
Kanker
Limfoma
Hodgin. http://terapimelia.blogspot.com diakses 2 Mei 2016 Jam 18.00

Non

Anda mungkin juga menyukai