Oleh :
ICHWAN SUGIANTO
NPM : 11 02 14087 / TS
1. Sekularisasi
Radikalisme
Fundamentalisme yang extrem menginginkan perubahan cepat,
menyeluruh, dan mutlak masyarakat modern saat ini kembali ke keadaan
masa lalu selaras dengan kebenaran/ajaran asli agama(Kitab Suci).
Masyarakat modern saat ini dianggap salah mutlak dan harus diubah
secara total. Gerakan ini disebut Radikalisme (dari kata radix artinya
akar) yang menginginkan perubahan sampai ke akar-akarnya. Tuntutantuntutanperubahan-perubahan dilakukan dengan kekerasan. Radikalisme
menjadi sangat berani dan extrem karena dilandasi kepercayaan bahwa
tuntutan perubahan dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Bahkan segala
gerakan itu dilakukan demi Tuhan dan dengan kekuatan Tuhan.
Bila ditanggapi secara kritis, fundamentalisme dan radikalisme
adalah keliru. Apakah ada kebenaran agama yang sungguh-sungguh asli
dan mutlak benar tanpa mengikuti perkembangan pemikiran manusia dan
zaman? Sejak awal mula agama lahir dari pengalaman manusia, dan
berkembang bersama dengan pemikiran dan pperadaban manusia. Maka
tuntutan mutlak untuk kembali ke fundamen masa lalu, tidak dapat
dibenarkan. Apalagi di sertai dengan kekerasan dengan mendatangkan
penderitaan pada orang lain. Apalagi dengan mengatasnamakan Tuhan.
Tuhan tidak menghendaki kekerasan apapun.
2. Perceraian secara prinsipil juga layak ditolak oleh semua orang, terutama
mereka yang menjunjung tinggi kesucian perkawinan dan kesetiaan cinta
suami-istri. Perceraian berarti kegagalan dalam mengembangkan dan
menyempurnakan cinta suami-istri. Walaupun begitu, orang-orang yang
nyatanya sudah bercerai tidak dapat dinilai secara serba sama. Harus
dibedakan antara orang yang menceraikan dan diceraikan, antara orang
yang bercerai karena tidak tahan lagi menerima perlakuan kejam dari
patner dan orang yang bercerai karena tertarik pada orang lain. Tidak
banyaklah orang yang senang atau sengaja merusak hubungan mereka
dengan patner yang pernah mereka cintai. Perceraian sering terjadi
karena banyak faktor, bukan hanya karena kesalahan suami-istri ssendiri.
Karena itu, lebih berguna membantu mereka yang sudah bercerai dengan
pendamping yang penuh pengertian dari pada menjatuhkan nama baik
mereka atau melulu menyampaikan kecaman. Bila masih mungkin,
baiklah mereka di bantu suppaya dapat rujuk lagi. Siapa tahu, dengan
bantuan banyak orang yang mengenal mereka, mereka dapat dirukunkan
kembali.
Banyak angket telah dibuat untuk meyakinkan kita tentang
banyaknya penyelewengan yang dilakukan oleh suami atau istri,
terutama oleh suami. Mungkin hasil angket itu tidak mencerminkan
kenyataan secara sempurna. Namun tidak mustahil bahwa angket