Anda di halaman 1dari 3

6.

6 Memperkuat Posisi Pasar Perusahaan Melalui Scope Operasinya


Lepas dari pertimbangan - pertimbangan tindakan kompetitif serta pengaturan
pengaturan waktunya, ada lagi sebuah pertimbangan yang berkaitan dengan
keputusan-keputusan manajerial yang dapat mempengaruhi kekuatan posisi pasar
perusahaan.
Keputusan keputusan yang berkaitan dengan scope operasi berfokus pada
aktivitas mana saja yang akan dilakukan oleh perusahaan secara internal, dan
mana yang tidak. Scope operasi ini ada dua macam yakni:
a. Scope Horizontal
Berkaitan dengan jajaran segmen produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan di pasar. Contoh : Merger dan akuisisi
b. Scope Vertikal
Berkaitan dengan sejauh mana perusahaan terlibat dalam aktivitas aktivitas
yang menciptakan mata rantai nilai keseluruhan dalam industry.
6.7 Strategi Merger Horizontal dan Akuisisi
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan.
Sementara itu Akuisisi adalah kombinasi sebuah perusahaan yang mengakuisisi
membeli perusahaan lain dan menyerap aktivitas operasional manajemen
perusahaan yang dibelinya tersebut. Perbedaan prinsip antara merger dan akuisisi
ada pada kepemilikan, control manajemen serta pengaturan keuangannya.
Mengkombinasikan operasi dua atau lebih perusahaan melalui merger dan akuisisi
adalah sebuah strategi yang menarik untuk memperkuat daya saing perusahaan,
yang pada akhirnya membuka peluang peluang baru di pasar. Ada 5 manfaat yang
didapat dari merger dan akuisisi yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan


Mengembangkan diferensiasi produk
Mengurangi persaingan di pasar
Meningkatkan daya tawar perusahaan terhadap supplier dan pembeli
Meningkatkan fleksibilitas serta kemampuan dinamis perusahaan.

Ada banyak hal yang menyebabkan baik merger maupun akuisisi gagal mencapai
hasil yang diharapkan, misalnya seperti :
a. Penghematan biaya terlalu kecil dan tak berdampak
b. Hasil pencapaian kapabilitas daya saing dicapai terlalu lama, atau malah
tidak berhasil dicapai sama sekali
c. Upaya upaya untuk membentuk budaya perusahaan mendapatkan
hambatan besar dari para karyawan
d. Perbenturan kultur atau kepentingan para pemangku kepentingandari
perusahaan-perusahaan yang merger yang terlibat dalam proses akuisisi
6.8 Strategi Integrasi Vertikal

Strategi integrasi secara vertical yang dilakukan perusahaan pada dasarnya adalah
strategi membangun mata rantai operasi (dan produksi) menyeluruh, atau nyaris
menyeluruh dari hulu ke hilir.
Strategi integrasi vertical dapat memperluas lini aktivitas bisnis perusahaan
berjalan ke belakang untuk mengamankan suplai dan ke depan untuk langsung
berinteraksi dengan pelanggan
Hal-hal yang berkaitan dengan strategi integrasi vertical, seperti:
a. Keunggulan keunggulan strategi integrasi vertical
b. Kelemahan kelemahan strategi integrasi vertical
c. Menimbang-nimbang keuntungan dan kerugian
integrasi vertical.

menerapkan

strategi

6.9 Strategi Alihdaya (Outsourcing) : Merampingkan Scope Operasional


Berkebalikan dari strategi integrasi vertical, strategi alihdaya atau outsourcing
merampingkan scope operasional bisnis perusahaan. Strategi alihdaya melibatkan
keputusan penuh kesadaran dari manajemen perusahaan untuk meninggalkan
beberapa mata rantai nilai dan melimpahkannya pada pihak ketiga (eksternal) yang
dianggap lebih efisien. Dengan cara ini, maka manajemen akan berfokus pada
beberapa hal saja, misalnya menjaga image dan merk serta melakukan pemasaran
yang efektif.
Outsourcing bisa menjadi keunggulan yang kompetitif ketika :
a. Bila suatu aktivitas operasional bisa dilakukan dengan lebih baik atau lebih
murah oleh pihak luar yang memiliki spesialisasi
b. Bila aktivitas yang dialihdayakan bukanlah aktivitas operasional yang krusial
dan tidak berpengaruh pada kemampuan perusahaanuntuk mencapai
keunggulan
kompetitif
yang
berkesinambungannamun
juga
tidak
mengabaikan kompetensi intinya
c. Bila outsourcing akan merampingkan operasional perusahaan dengan cara
memperbaiki
fleksibilitas
organisasional
dan
mempercepat
waktu
pelemparan produk ke pasar
d. Bila outsourcing mengurangi resiko perusahaan saat teknologi berubah atau
preferensi konsumen berubah
e. Bila outsourcing membantu perusahaan mendiversifikasikan berbagai
keahlian secara cepat dan efisien
f. Bila outsourcing akan membantu perusahaan berkonsentrasi pada bisnis
intinya, mengoptimalkan sumberdaya sumberdaya intiny, dan bahkan dapat
melakukannya dengan lebih baik lagi
Namun demikian tak dapat dipungkiri bahwa outsourcing juga memiliki resiko
besar, bahaya dari aktivitas outsourcing adalah bahwa perusahaan berpotensi
menghasilkan terlalu banyak aktivitas yang salah, yang pada akhirnya akan
melemahkan kapabilitasnya sendiri. Contohnya adalah proses outsourcing beresiko
melemahkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan inovasi produknya.
6.10 Strategi Aliansi dan Kemitraan

Aliansi stratejik dan kemitraan yang bekerjasama menyediakan cara untuk


mendapatkan beberapa manfaat yang ditawarkan oleh integrasi vertical,
outsourcing(alihdaya) serta merger dan akuisisi, dan pada saat yang sama
meminimalkan masalah-masalah yang mungkin timbul.
Saat ini semakin banyak perusahaan yang mengaplikasikan aliansi stratejik dan
kemitraan untuk memperluas scope operasinya melalui ekspansi internasional dan
strategi-strategi diversifikasi.
Aliansi stratejik adalah kesepakatan formal antara dua atau lebih perusahaan yang
terpisah dimana di dalamnya terkandung kolaborasi yang secara stratejik relevan,
keduanya sama sama memberi kontribusi sumberdaya, berbagi resiko dan kendali
atas operasi bisnis, dan saling tergantung satu sama lain. Tak jarang aliansi tersebut
juga terlibat dalam aktivitas pemasaran, penjualan dan distribusi bersama,
berkolaborasi dalam mendesain serta memproduksi produk baru dan bersama-sama
mengembangkan teknologi.
Lima faktor yang membuat sebuah aliansi disebut stratejik yang
membedakannya dengan aliansi atau kerjasama pada umumnya, yakni:

jelas

a. Aliansi
tersebut
membantu
membangun,
mempertahankan,
atau
meningkatkan kompetensi utama atau keunggulan kompetitif perusahaan
b. Aliansi tersebut membantu menghadapi ancaman-ancaman persaingan
c. Aliansi tersebut meningkatkan daya tawar para anggota aliansi terhadap
supplier ataupun pembeli
d. Aliansi tersebut membantu membuka peluang peluang pasar baru yang
penting
e. Aliansi tersebut dengan teliti memperhitungkan resiko yang signifikan
terhadap bisnis perusahaan
Aliansi aliansi bisnis terbaik selalu selektif, berfokus pada aktivitas aktivitas
penciptaan nilai nilai tertentu, di dalam atau melampaui batasan batasan
industry, termasuk saat mencapai manfaat manfaat kompetitif tertentu.
Kesemuanya itu akan membuat perusahaan lebih mampu membangun kekuatannya
dan terus belajar.

Anda mungkin juga menyukai