0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
137 tayangan2 halaman
Praktikum ini menguji dampak cairan pembersih lantai yang mengandung benzalkonium klorida terhadap kematian ikan mas. Ikan mas dipapar cairan pembersih dengan konsentrasi berbeda selama 48 jam. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 30 ppm menyebabkan kematian 50% ikan. Hal ini menunjukkan bahwa cairan pembersih beracun dan dapat membunuh ikan dalam waktu singkat tergantung konsentrasinya.
Praktikum ini menguji dampak cairan pembersih lantai yang mengandung benzalkonium klorida terhadap kematian ikan mas. Ikan mas dipapar cairan pembersih dengan konsentrasi berbeda selama 48 jam. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 30 ppm menyebabkan kematian 50% ikan. Hal ini menunjukkan bahwa cairan pembersih beracun dan dapat membunuh ikan dalam waktu singkat tergantung konsentrasinya.
Praktikum ini menguji dampak cairan pembersih lantai yang mengandung benzalkonium klorida terhadap kematian ikan mas. Ikan mas dipapar cairan pembersih dengan konsentrasi berbeda selama 48 jam. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 30 ppm menyebabkan kematian 50% ikan. Hal ini menunjukkan bahwa cairan pembersih beracun dan dapat membunuh ikan dalam waktu singkat tergantung konsentrasinya.
pada praktikum toksikologi dengan tema dampak polusi limbah
terhadap kecacatan ikan hasil tangkapan menggunakan bahan 10 ikan
Mas dan zat yang digunakan adalah cairan pembersih lantai ( so klin lantai dengan komposisi zat kimia benzalkonium chlorida ) dengan konsentrasi berbeda ( 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm). Setelah pengamatan selama 48 jam diperoleh hasil jumlah kematian ikan karena paparan akut ( 48 jam ) sebagai berikut pada perlakuan 0 ppm ikan yang mati sebanyak 6, perlakuan 10 ppm sebanyak 1 ikan mati, perlakuan 20 ppm tidak ada yang mati, perlakuan 30 ppm sebanyak 5 ikan mati, perlakuan 40 ppm tidak ada yang mati dan dikarenakan untuk menghitung nilai LD50, nilai a yang merupakan log dosis terendah yang menyebabkan kematian 100% jadi dibuat asumsi pada perlakuan 60 ppm semua ikan mati. Berdasarkan perhitungan nilai LD50 dengan rumus _________________________________________________________ diperoleh hasil nilai LD50 dari cairan pembersih lantai yaitu sebesar 1,197 ppm. Senyawa benzalkonium chlorida termasuk pada golongan senyawa amfoterik karena menghasilkan dua muatan listrik apabila dilarutkan, yaitu muatan anion dan muatan kation. Senyawa ini tidak dipengaruhi oleh kesadahan air dan bahan organik, tidak berbau, tidak beracun, tidak korosif, dan cenderung membentuk busa. Klorida yang ditambahkan pada pembersih ini tidak dapat bertindak sebagai sanitaiser, melainkan sebagai bahan yang dapat meningkatkan efektifitas daya pembersih. Pembersih ini tidak stabil pada kondisi pH tinggi tetapi tidak menimbulkan korosi. ( Lindawati,2012 ). aplikasi enzalkonium chloride (BAC) menimbulkan efek terhadap ikan Mas. Efek dalam jangka waktu singkat dapat dilihat dari uji toksisitas akut dan efek dalam jangka waktu yang panjang dapat dilihat dari uji subletal. Secara visual hewan uji yang terkontaminasi BAC memperlihatkan gejala stress, ditandai dengan gerak renang kurang stabil dan cenderung berada di dasar wadah ( rudiyanti, 2009 ). Pada praktikum ini menunjukan kematian 50% pada ikan yang di uji selama 48 jam pada perlakuan 30 ppm. Organ organ yang terkontaminasi, seperti organ insang dan hati, tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena terjadi kerusakan jaringan ( dwi, 2013 ). Hal itu dibuktikan dengan melihat warna insang pada ikan yang telah mati yaitu berwarna putih pucat dan tingkah laku ikan yang tidak seimbang. Mortalitas ikan uji tidak hanya disebabkan oleh kandungan toksik saja, tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor lain yaitu kebersihan air media dan metabolisme dari ikan itu sendiri. Menurut Mautudina (2000), zat toksikan atau polutan dapat menghambat kerja enzim di dalam tubuh ikan. Kematian ikan uji tersebut disebabkan karena
zat toksikan (pembersih lantai) yang terjerap ke dalam tubuh ikan
berinteraksi dengan membran sel dan enzim sehingga kerja enzim menjadi tidak stabil. Dengan demikian, kerja enzim terhambat atau terjadi transmisi selektif ion-ion melalui membran sel. Dari analisa ini dapat dilihat bahwa untuk pembersih lantai daya racunnya sangat kuat ( tergantung tingkat konsentrasi), sehingga mampu mematikan 50 % populasi dalam waktu 48 jam dengan perlakuan 30 ppm. Menurut Mangkoedihardjo (1999), mengatakan bahwa suatu zat toksikan efeknya terhadap organisme bersifat akut apabila zat tesebut mampu mematikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 14 hari. Berdasarkan kenyatan diatas didapatkan bahwa pembersih lantai merupakan zat toksikan yang mempunyai efek berbahaya terhadap suatu biota yang hidup di perairan, karena dalam waktu 48 jam populasi ikan yang terdapat dalam media yang terpapar oleh pembersih lantai tersebut mati. Daftar pustaka : Lindawaty Valentina, 2012. KOEFISIEN FENOL BENZALKONIUM KLORIDA 1,5% DAN PINE OIL 2,5% DALAM LARUTAN PEMBERSIH LANTAI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. skripsi. Universitas Kristen Maranatha Rudiyanti,s.2009. pertumbuhan dan survival rate ikan Mas pada berbagai konsentrasi pestisida regent 0,3 G. jurnal saintek perikanan, 5(1) : 39-47 Hardini, dwi. 2012. Pengaruh konsentrasi pemaparan surfaktan terhadap toksisitas dan kerusakan jaringan ikan nila. Jurnal perikanan dan kelautan vol. 3 no. 1 : 59-63. FPIK Unpad Mautudina M. 2000. Uji Toksisitas Lindi Terhadap Ikan Mas. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan, ITS, Surabaya.