Anda di halaman 1dari 2

pada praktikum toksikologi dengan tema dampak polusi limbah

terhadap kecacatan ikan hasil tangkapan menggunakan bahan 10 ikan


Mas dan zat yang digunakan adalah cairan pembersih lantai ( so klin
lantai dengan komposisi zat kimia benzalkonium chlorida ) dengan
konsentrasi berbeda ( 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm).
Setelah pengamatan selama 48 jam diperoleh hasil jumlah kematian ikan
karena paparan akut ( 48 jam ) sebagai berikut pada perlakuan 0 ppm
ikan yang mati sebanyak 6, perlakuan 10 ppm sebanyak 1 ikan mati,
perlakuan 20 ppm tidak ada yang mati, perlakuan 30 ppm sebanyak 5
ikan mati, perlakuan 40 ppm tidak ada yang mati dan dikarenakan untuk
menghitung nilai LD50, nilai a yang merupakan log dosis terendah yang
menyebabkan kematian 100% jadi dibuat asumsi pada perlakuan 60 ppm
semua ikan mati. Berdasarkan perhitungan nilai LD50 dengan rumus
_________________________________________________________ diperoleh hasil
nilai LD50 dari cairan pembersih lantai yaitu sebesar 1,197 ppm.
Senyawa benzalkonium chlorida termasuk pada golongan senyawa
amfoterik karena menghasilkan dua muatan listrik apabila dilarutkan,
yaitu muatan anion dan muatan kation. Senyawa ini tidak dipengaruhi
oleh kesadahan air dan bahan organik, tidak berbau, tidak beracun, tidak
korosif, dan cenderung membentuk busa. Klorida yang ditambahkan pada
pembersih ini tidak dapat bertindak sebagai sanitaiser, melainkan sebagai
bahan yang dapat meningkatkan efektifitas daya pembersih. Pembersih
ini tidak stabil pada kondisi pH tinggi tetapi tidak menimbulkan korosi.
( Lindawati,2012 ). aplikasi enzalkonium chloride (BAC) menimbulkan efek
terhadap ikan Mas. Efek dalam jangka waktu singkat dapat dilihat dari uji
toksisitas akut dan efek dalam jangka waktu yang panjang dapat dilihat
dari uji subletal. Secara visual hewan uji yang terkontaminasi BAC
memperlihatkan gejala stress, ditandai dengan gerak renang kurang stabil
dan cenderung berada di dasar wadah ( rudiyanti, 2009 ). Pada praktikum
ini menunjukan kematian 50% pada ikan yang di uji selama 48 jam pada
perlakuan 30 ppm. Organ organ yang terkontaminasi, seperti organ
insang dan hati, tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena terjadi
kerusakan jaringan ( dwi, 2013 ). Hal itu dibuktikan dengan melihat warna
insang pada ikan yang telah mati yaitu berwarna putih pucat dan tingkah
laku ikan yang tidak seimbang. Mortalitas ikan uji tidak hanya disebabkan
oleh kandungan toksik saja, tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor lain
yaitu kebersihan air media dan metabolisme dari ikan itu sendiri. Menurut
Mautudina (2000), zat toksikan atau polutan dapat menghambat kerja
enzim di dalam tubuh ikan. Kematian ikan uji tersebut disebabkan karena

zat toksikan (pembersih lantai) yang terjerap ke dalam tubuh ikan


berinteraksi dengan membran sel dan enzim sehingga kerja enzim
menjadi tidak stabil. Dengan demikian, kerja enzim terhambat atau terjadi
transmisi selektif ion-ion melalui membran sel.
Dari analisa ini dapat dilihat bahwa untuk pembersih lantai daya
racunnya sangat kuat ( tergantung tingkat konsentrasi), sehingga mampu
mematikan 50 % populasi dalam waktu 48 jam dengan perlakuan 30 ppm.
Menurut Mangkoedihardjo (1999), mengatakan bahwa suatu zat toksikan
efeknya terhadap organisme bersifat akut apabila zat tesebut mampu
mematikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 14 hari. Berdasarkan
kenyatan diatas didapatkan bahwa pembersih lantai merupakan zat
toksikan yang mempunyai efek berbahaya terhadap suatu biota yang
hidup di perairan, karena dalam waktu 48 jam populasi ikan yang terdapat
dalam media yang terpapar oleh pembersih lantai tersebut mati.
Daftar pustaka :
Lindawaty Valentina, 2012. KOEFISIEN FENOL BENZALKONIUM KLORIDA
1,5% DAN PINE OIL 2,5% DALAM LARUTAN PEMBERSIH LANTAI TERHADAP
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. skripsi. Universitas Kristen
Maranatha
Rudiyanti,s.2009. pertumbuhan dan survival rate ikan Mas pada
berbagai konsentrasi pestisida regent 0,3 G. jurnal saintek perikanan, 5(1)
: 39-47
Hardini, dwi. 2012. Pengaruh konsentrasi pemaparan surfaktan
terhadap toksisitas dan kerusakan jaringan ikan nila. Jurnal perikanan dan
kelautan vol. 3 no. 1 : 59-63. FPIK Unpad
Mautudina M. 2000. Uji Toksisitas Lindi Terhadap Ikan Mas. Tugas Akhir.
Jurusan Teknik Lingkungan, ITS, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai