1. Pendekatan CSR
a. Obstruktif
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan
seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha usaha menolak atau
menutupi pelanggaran yang dilakukan. Perusahaan memilih untuk lebih
tidak peduli terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) dan
berperilaku tidak etis dan ilegal.
b. Defensif
Perusahaan hanya memenuhi persyaratan hukum atas komitmennya
tehadap lingkungan sosialnya, padahal seharusnya perusahaan tersebut
dapat membayar lebih dari persyaratan hukum yang ditetapkan.
c. Akomodatif
Perusahaan berperilaku etis dan legal dalam memenuhi persyaratan
hukum atas komitmennya terhadap lingkungan sosialnya, dan dapat
memenuhi kebutuhan lingkungan sosialnya jika diminta.
d. Proaktif
Perusahaan secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi
kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
2. Teori Motivasi
a. Teori Motivasi Kebutuhan (need)
Teori yang berfokus pada untuk memuaskan keinginan orang yang
bekerja di tempat kerja untuk menghasilkan outcome yang
memuaskan. Premis dasarnya adalah orang termotivasi untuk
mendapatkan outcome ditempat kerja untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Manajer harus menentukan apa yang dapat memuaskan
pekerja dan memastikan bahwa setiap orang menerima outcomes jika
mereka berkinerja baik.
b. Teori Motivasi Harapan (Ekspektasi)
Teori yang menyatakan bahwa motivasi akan tinggi ketika para pekerja
percaya bahwa tingginya pengharapan (effort) akan menyebabkan
kinerja juga tinggi, dan kinerja yang tinggi akan mengarahkan pada
pencapaiaan hasil yang diinginkan.
c. Teori Motivasi Kesetaraan (Equity)
Teori yang berfokus pada persepsi pekerja tentang adil atau tidak
adilnya outcome dari pekerjaan mereka dengan input yang mereka
berikan.
3. Perbedaan antara transactional dan transformational leadership
a. Transactional
Kepemimpinan yang menggunakan kekuatan penghargaan dan
paksaan untuk mendorong pekerja memiliki kinerja yang tinggi, jika
pekerja yang memiliki kinerja yang tinggi akan diberikan hadiah dan
jika pekerja yang gagal akan diberikan hukuman. Mendorong pekerja
untuk berubah tetapi tidak ingin mengubah dirinya sendiri. Tidak
memiliki visi dan kepemimpinan transformational.
b. Transformational
Membuat pekerja menyadari akan pentingnya pekerjaan dan kinerja
mereka untuk organisasi dengan memberikan feedback kepada
pekerja. Membuat pekerja menyadari bahwa mereka dibutuhkan untuk
a. Transactional
Kepemimpinan yang menggunakan kekuatan penghargaan dan paksaan
untuk mendorong pekerja memiliki kinerja yang tinggi, jika pekerja yang
memiliki kinerja yang tinggi akan diberikan hadiah dan jika pekerja yang
gagal akan diberikan hukuman. Mendorong pekerja untuk berubah tetapi
tidak ingin mengubah dirinya sendiri. Tidak memiliki visi dan
kepemimpinan transformational.
b. Transformational
Membuat pekerja menyadari akan pentingnya pekerjaan dan kinerja
mereka untuk organisasi dengan memberikan feedback kepada pekerja.
Membuat pekerja menyadari bahwa mereka dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan pengembangan pekerjaan/organisasi.
Memotivasi untuk bekerja agar organisasi menjadi baik.
Kelebihan = munculnya ide ide baru atau kreasi baru, tidak merubah
hierarki organisasional yang ada sekarang, mengurangi konflik antar
karyawan.
Kekurangan = diperlukan biaya dan waktu untuk melakukan training
karyawan baru, ada rasa ketidakpuasan karyawan yang dapat
mengurangi keloyalitasan, perlunya adaptasi karyawan baru terhadap
lingkungan kerja
KOMUNIKASI
AD : Berbagi informasi antara dua atau lebih individu atau kelompok untuk
mencapai pemahaman yang sama
Pentingnya komunikasi yang baik :
1.
2.
3.
4.