Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beras merupakan daging biji dari buah padi yang tersusun dalam setangkai tanaman padi.
Dalam pengertian umum, beras adalah gabah yang sebagian kulitnya telah dihilangkan dengan
cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (huller) serta alat penyesoh
(polisher).
Beras merupakan hasil proses pasca panen dari tanaman padi yaitu setelah tangkai dan
kulit malainya dilepaskan dan digiling atau ditumbuk. Pada saat panen, akan diperoleh biji padi
atau gabah yang tersusun atas dua komponen utama yaitu kariopsis padi (bagian yang dapat
dimakan) dan kulit pembungkus (kulit gabah atau sekam) (Damardjati, 1981).
Beras mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati
beras tersusun dari dua polimer karbohidrat, yaitu: amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
dan amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket. Perbandingan
komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur
nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin
sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang
membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras, dimana beras tersebut
bias diolah menjadi sebuah produk yang juga digemari oleh masyarakat Indonesia,yang

menjadikan penemuan baru menjadikan fermentasi dari beras tersebut sebuah tape
manis. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektroneksternal.
Nilai tambah dari produk fermentasi masih sangat kecil, tapi memiliki nilai social
ekonomi yang tinggi di mata masyarakat. Hasil pertanian bukan hanya dilihat padi selain dari
padi hasil pertanian yang diperoleh yakni, ubi kayu, gandum dan lain- lain yang masih banyak
lagi untuk di kembangkan atau di konsumen.
Didalam fermentasi sudah berperan mikroorganisme yang sudah sangat berperan dalam
fermentasi yang mampu memacu fermentasi tersebut, sehingganya organisme sangatlah
penting. Mikrobiologi merupakan organisme yang hanya dapat di lihat oleh mikroskop dengan
perbesaran yang amat tinggi karena berukuran mikroskopis (1mikron:0,001), mikroorganisme
terdapat dalam populasi yang sangat besar dan beragam terdapat hampir di sekitar lingkungan
alam, habitatnya terdapat di air, tanah, udara, bahkan sebagai parasit pada setiap organisme,
bentuk dan ukuran pun bermacam -macam, berbentuk batang (silindris), bentuk bulat (kokus),
bentuk spiral (spirilium), tidak semua mikroorganisme bersifat merugikan tetapi banyak juga
yang bersifat menguntungkan seperti saccharomyces yang terdapat pada ragi yang kami buat
untuk pembuatan tape, Banyak hal yang perlu kita pelajari dalam mikrobiolologi karena segala
sesuatunya terdapat dilingkungan tempat tinggal kita baik yang menguntungkan atau merugikan.
Oleh Sebab itu, adanya Bio Riset dan percobaan tentang ilmu Bioteknologi.
Menurut Jenkins and Harrington (1991), polypropylene memiliki densitas 0.90 g/cc,
memiliki lapisan yang lebih jernih dibandingkan LDPE (Low Density Polyethylene) atau HDPE
(High Density Polyethylene), lebih kaku dan lebih kuat dibandingkan LDPE, memiliki
permeabilitas yang lebih rendah terhadap kelembaban dan gas dibandingkan LDPE dan HDPE,

serta memiliki titik leleh yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengemas
pada produk pangan. Akan tetapi, PP tidak dapat digunakan sebagai bahan pengemas untuk
produk yang mengalami sterilisasi komersial dengan proses retort.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dilakukan suatu penelitian dengan
judul Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Proses Fermentasi Tape Ketan Putih.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut : Apakah
terdapat pengaruh jenis kemasan terhadap proses fermentasi tape ketan putih ?

C. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untu mengetahui metode pengemasan yang baik terhadap mutu
tape beras ketan pulut putih.

D. Manfaat penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini :
1. Menambah wawasan yang luas dalam proses fermentasi ragi tape.
2. Bisa dijadikan Sebagai salah satu usaha dan menambah nilai ekonomis.

E. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini diduga terdapat salah satu perlakuan fermentasi pada pembuatan
tape beras pulut putih dengan metode pengemasan

Anda mungkin juga menyukai