Anda di halaman 1dari 17

RESUME PERSEPSI SENSORI

OLEH
Nama

: I Putu Krisna Adi Berata

NIM

: 15.322.2192

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA PPNI BALI
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
2016
1

ANATOMI FISIOLOGI SENSORI PERSEPSI


Oleh : Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati,M.Kep

A. SISTEM PENGLIHATAN
Secara garis besar anatomi fisiologi mata dapat dibagi menjadi 4 kelompok :
1. Kelopak mata ( palpebra )
Yang terdiri dari :
i. Bulu mata
ii. Kelenjar kelopak mata
Dalam kelenjar kelopka mata terdapat :
Seis ( kelenjar minyak )
Moll kelenjar keringat folikel rambut
Meibom berisi sekresi lemak
iii. M. Orbikularis okuli
iv. M. Levator palpebra orbita
2. Bola Mata ( Bulbus Okuli )
2

Terdiri dari 3 lapisan


jaringan :
i. Lapisan fibrosa
ii. Lapisan vaskuler
( uvea )
iii. Lapisan retina
Perjalanan cahaya dari luar
sampai retina :
Cornea Aqueous humor
pupil lensa retina
n. Optikus chiasma
opticus traktus optikus
corpus genilatum lateral
radiatio optica cortek
penglihatan
3. Rongga Orbita
Dinding orbita terdiri atas tulang-tulang :
i. Superior
:os frontal
ii. Lateral
: os frontal,os zigomatikus,os sfenoid
iii. Inferior
: os zigomatik, os maxila,os palatina
iv. Nasal
: os maksila, os lakrimal, os etmoid
Otot-otot orbita :
i. M. Rektus superior dan inferior

: Berkontraksi utk menggerakkan

mata ke atas dan ke bawah


ii. M. Rektus lateral dan medial

: Berkontraksi utk menggerakkan

mata dari sisi ke sisi


iii. M. Obliqus superior dan inferior

: Memutar bola mata dlm

mempertahankan lapangan penglihatan pd posisi berdiri

4. Sistem saluran air mata


Fungsi air mata adalah untuk mencuci dan melumasi mata pada keadaan
normal air mata cukup untuk membasahi melumasi mata, dan setelah
3

evaporasi sebagian, maka sisa cairan air mata di drainase keluar lewat
duktus naso.

B. SISTEM PENDENGARAN

Telinga merupakan organ vestibulococlearis ( keseimbangan / equilibrium dan


pendengaran / hearing )
Telinga dapat dibagi menjadi :
1. Telinga Luar (Eksternal ear)
i. Auricle ( pinna )
Helix, concha tragus, lobule
ii. Meatus acusticus externa ( canalis auditorius external )
Hair, kelenjar sebacea, ceruminous glands
Disebut juga canalis auditorius external
2. Telinga tengah (Middle ear)
i. Cavum tympani
Berisi : auditory bone (malleus, incus, stapes )
Berada di pars petrosa os temporalis
ii. Membran tympani
Batas antara telinga luar dan tengah
Membran semi transparan
* Eustachius tube membantu mempertahankan supaya tekanan udara sama
antara kedua sisi membran tympani yang sangat diperlukan untuk
pendengaran normal.
* Auditory bone :
Malleus
: melekat pada membran timpani
Incus
: antara malleus dan stapes
Stapes
: menggetarkan oval window
* Otot-otot yg menghambat vibrasi ketika suara terlalu keras
M. Tensor tympani (pd malleus)
M. Stapedius (pd stapes)

3. Telinga dalam
Merupakan organ tulang berongga ( hollow bony structures ) yang diisi
cairan. Terdiri dari organ :
Equilibrium semisirkular canalis
Hearing cochlea
* Fisiologi pendengaran :
Bunyi ditangkap daun telinga membran tympani tulang pendengaran
menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli mendorong
endolimfe menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran
tektoria sel rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion
depolarisasi sel rambut pelepasan neurotransmiter potensial aksi
saraf auditorius nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus
temporalis
* Fisiologi Keseimbangan :
5

a. Informasi keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor


vestibuler , visual, dan propioseptik.
b. Pusat integrasi alat keseimbangan tubuh pertama di inti vestibularis.
c. Serebellum merupakan pusat integrasi kedua, juga pusat komparasi
informasi yang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang
sudah lewat.
d. Kanalis semisrkularis berperan pada gerakan kepala berputar, sakulus
berperan pada akselerasi dan deselerasi linier, utrikulus berperan pada
gerakan linier horizontal.
* Gelombang suara normal yang dapat didengar manusia adalah frekuensi 2020.000 Hz ( with greates snsitivity at 1 to 4 kHz )
* Efek penuaan secara fisiologis yang menyebabkan tuli pada lansia adalah :
Serumen cenderung menjadi lebih keras dan kering
Membran timpani menjadi atropi atau sklerotik
Sel di dasar coclea mengalami degenerasi

PATOFISIOLOGI GANGGUAN TELINGA


Oleh : Dr. I Gde Ardika Nuaba, Sp.T.H.T.K.L,(K),Fics
Keluhan Utama pada pasien dengan gangguan pendengaran adalah :

V E RT
IG O
T IN IT
US
DAN
TULI

K E LU
HAN
TA
O TUO
R EM A
O TA L
G IA

Gangguan Telinga dapat dibagi menjadi :


1. Gangguan Telinga Luar
a. Kongenital :
Agenesis : Sindroma Treacer Collin
Mikrotia,makrotia
Fistel / kista prekongenital
b. Di Dapat :
Othematoma / efusi perikordial
Serumen / keratosis obturan
Korpus alienum
Otitis ekterna
2. Gangguan Telinga Tengah
7

a. Membran tympani :
Retraksi
Myringitis
Ruptur
Kalsifikasi
Perforasi
b. Kavum Tympani :
Otitis Media Akut
Otitis Media Serosa
Otitis Media Supuratif kronis
c. Tuba Kataralis :
Impatensi / kebuntuan Tuba Eustachius
E/ ISNA, alergi, tumor nasofaring, pembesaran kel.limfe di muara tuba,
obstruksi hidung, barotrauma
G/ Rasa penuh, otalgia, tinitus, penurunan pendengaran, retraksi
membrana timpani
Tes fungsi tuba: Toyn Bee & Valsava
Th/ Sesuai etiologi, dekongestan
Komplikasi: OMA, OMS / Glue ear
* Penatalaksanaan
T
M
C
O
a
i
a
p
n
m
n
s
a
p
e
a
t
l
a
l
r
n
o
a
w
o

a
w
t
a
l
m
d
i
l
a
e
s
f
l
k
t
t
o
u
o
i
p
d
m
e
i
k
t
o
m
i

3. Gangguan Telinga Dalam


a. Pendengaran ( Koklea )
Tuli saraf
Labirintitis
Tinitus nada tinggi
b. Keseimbangan ( Kanalis semisirkularis,utrikulus, sakulus )
Vertigo perifer
Meniere desease & BPPV

DIET SENSORI PERSEPSI


Oleh : Ibu Markusi,sst

A. MATA
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein tinggi Vit A
Tujuan diet :
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Menambah berat badan hingga mencapai BB normal
Asupan vitamin A yang tinggi
Syarat diet :

Energi tinggi yaitu 40-45 kkal/kg BB


Protein tinggi 2,0 -2,5 gr / kg BB
Lemak cukup 10-25 % dari total energi total
Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan E total
Vitamin dan mineral cukup kecuali vitamin A pemberiannya lebih tinggi sesuai

dengan usia baik peroral maupun melalui makanan


Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna porsi kecil tapi sering
Semua bahan makanan boleh diberikan kecuali makanan yang dimasak
dengan minyak banyak dan santan kental serta bumbu yang tajam seperti
cabe dan merica.
Contoh makanan tinggi vit A :
Mangga, pepaya
Sayuran hijau tua
Kuning telur, hati ayam, daging, susu

B. TELINGA
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein Tinggi Yodium
Tujuan Diet :

Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkakt untuk mencegah


dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Menambah berat badan hingga mencapai BB normal
Asupan yodium yang tinggi
Syarat Diet :

Energi tinggi yaitu 40-45 kkal/kg BB


Protein tinggi 2,0 -2,5 gr / kg BB
Lemak cukup 10-25 % dari total energi total
Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan E total
Vitamin dan mineral cukup kecuali yodium pemberiannya lebih tinggi sesuai

dengan usia baik peroral maupun melalui makanan


Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna porsi kecil tapi sering
Semua jenis bahan makanan boleh diberikan kecuali makanan yang dimasak
dengan minyak banyak dan santan kental serta bumbu yang tajam seperti
cabe dan merica.
Makanan tinggi zat yodium :
Garam
Ikan laut
Rumput laut

TINDAKAN KOLABORATIF PENGOBATAN PADA SISTEM PERSEPSI


SENSORI
Oleh: Bapak P. Santoso, S.Si, Biomed, Apt.
OBAT MATA
Dalam bagian ini, terapi obat dibahas dalam beberapa bagian sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemakaian Obat pada Mata


Kendali kontaminasi mikrobial
Sediaan anti infeksi mata
Kortikosteroid dan antiinflamasi
Pengobatan Glaukoma dan Katarak
Anestesi Lokal
10

* Preparat untuk Mata


Obat dpakai pada mata untuk maksud lokal pada pengobatan bagian
permukaan mata atau bagian dalamnya.
Sering digunakan adalah larutan dalam air, akan tetapi juga biasa dipakai
suspensi, cairan bukan air dan salep mata
* Larutan untuk mata
Larutan untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk
dimasukkan pada mata,selain steril preparat tersebut memerlukan pertimbangan
faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar, viskositas
dan pengemasan yg cocok
1. Pemakaian Obat pada Mata
Bentuk sediaan obat pada mata bisa dalam bentuk salep, tetes mata, lotion
atau injeksi.
Bentuk pemberian tersebut juga tergantung kondisi pasien, kasus pd pasien.
Jadi dosis efektif dari pengobatan yang dilaksanakan pada mata dapat
berbeda-beda dgn kekuatan obat yg diberikan, volume yg dipakai, lamanya
pengobatan yg berhubungan dgn permukaan mata dan frekuensi pemberian.
2. Kendali Kontaminasi Mikrobial
Sediaan mata harus steril sewaktu digunakan.
Penggunaan di rumah tidak boleh digunakan lebih dari 4 minggu setelah
dibuka (kecuali dinyatakan lain).Untuk di bangsal RS harus dibuang 1 minggu
stlh dibuka.
3. Sediaan Antiinfeksi Mata
Kasus infeksi pada mata bisa disebabkan oleh bakteri, virus dan mikro organisme
lainnya. Sindrom klinis berupa : Konjungtivitis, Keratitis dan Uveitis
Manifestasi utama yang timbul Mata merah dan nyeri
*Konjungtivitis
Pengobatan :
Bakteri : Antibiotik topikal (chloramfenicol)
Clamidia : Tetrasiklin atau Eritromisin topikal dan Kotrimoksazol oral,
Eritromisin (atau makrolide lainnya) atau Tetrasiklin oral
Virus : Aciklovir
11

Tetes mata siprofloksasin dapat dipergunakan untuk ulkus kornea,


klortetrasiklin digunakan untuk pengobatan infeksi klamidia termasuk trakoma,
asam fusidat untuk infeksi stafilokokus
i. Antibiotika : Gentamicyn, Neomicin, Framicetin, Ciprofloxacin, Ofloxacin,
Tobramicyn efektif untuk infeksi Pseudomonas Aeruginosa
ii. Anti Virus : Infeksi herpes simpleks, misalnya ulkus kornea dendritik, dapat diobati
dgn asiklovir. Contoh : Poviral salep mata (Kalbe), Zovirax salep mata
iii. Anti Inflamasi/Radang
Sediaan Tetes Mata
Nafazolin-HCl, Antazolin : Albalon-A , Vasacon-A,Isotic Azora .
Na-dikofenak : Flamar
* Glaukoma
Terdapat 4 jenis glaukoma:
1. Glaukoma Sudut Terbuka
Pengobatan yang biasa diberikan :
Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol,
betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan
mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan

meningkatkan

pengaliran cairan dari bilik anterior. Contoh : Tim-Ophtal ,Timolol Maleat


,Ximex Opticom
2. Glaukoma Sudut Tertutup
Pengobatan yang biasa diberikan :
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan
serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase
(misalnya acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik
dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan
intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta
inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan
manitol intravena (melalui pembuluh darah).
3. Glaukoma Kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan
12

4. Glaukoma Sekunder.
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika
penyebabnya adalah peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan
* Katarak
Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi:
1. Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih
2. Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh
3. Katarak hipermatur : ada bagian permukaan lensa yang sudah merembes
melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata
yang lainnya
Pengobatan :
Satu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan
katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa
buatan.
i. Pengangkatan lensa
Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat
lensa:
Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan
kapsulnya. Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah
pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang
suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi).
Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. Pada
saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.
ii. Penggantian lensa
Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan
mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat.
Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa
intraokuler, biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa
di dalam mata.
* Anestesi Lokal
1. Anetesi lokal memungkinkan pengurangan rasa sakit sebelum dan sesudah
operasi, trauma, digunakan pada pembedahan minor seperti pengambilan
jahitan kornea dan sewaktu diadakan pemeriksaan mata
13

2. Anestesi topikal oksibuprokain dan ametokain yang paling sering digunakan.


3. Di Indonesia juga beredar tetrakain (Pantocain).

OBAT TELINGA
* Otitis Eksterna
Pengobatan
Dexametason
Indikasi : Otitis eksterna
Nama obat : Sofradex (Hoescht) tetes telinga
Dosis : 2-3 tetes 3-4 kali sehari
Betametasone
Indikasi : Otitis eksterna
Hidrokortison
Indikasi : Otitis eksterna inflamasi eksematosa
Otosporin (Glaxo), Kemicort (Erbapharma) tetes telinga
Dosis : 2-3 tetes 3-4 kali sehari
Prednison
Indikasi : Otitis eksterna
Gentamisin
Indikasi : infeksi bakteri pada otitis eksterna
Garamycin 0,3% (Schering-Plough) Tetes Mata/Telinga
Neomisin sulfat
Indikasi : infeksi bakteri pd otitis eksterna
Otopain (Interbat) Tetes telinga
Chloramfenicol
Indikasi : Infeksi bakteri
* Otitis Media (Peradangan Telinga Tengah)
Pengobatan
Bakteri-bakteri dan virus-virus dapat menyebabkan otitis media. Bakteri-bakteri
seperti Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), nontypable Hemophilus
influenzae dan Moraxella bertanggung jawab untuk kira-kira 85% dari kasus-kasus
otitis media akut. Virus virus bertanggung jawab untuk sisanya 15%.
14

Otitis Media Akut


Otitis Media Akut adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus.
Otitis media akut bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada
anak-anak terutama usia 3 bulan- 3 tahun
Infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus. timbulnya cepat dan berdurasi pendek
berhubungan dengan akumulasi cairan di telinga tengah bersama dengan tandatanda atau gejala-gejala dari infeksi telinga; gendang telinga yang menonjol biasanya
disertai dengan nyeri, atau gendang telinga yang berlubang, seringkali dengan aliran
dari materi yang bernanah.
Penyebab : bakteri atau virus.
Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke telinga tengah melalui tuba
eustakius atau kadang melalui aliran darah.
Otitis media akut juga bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada sinus atau tuba
eustakius akibat alergi atau pembengkakan amandel.
Gejala :
Biasanya gejala awal berupa sakit telinga yang berat dan menetap.
Bisa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara.
Anak-anak yang lebih muda bisa mengalami mual, muntah, diare dan demam
sampai 40,50.
Gendang telinga mengalami peradangan dan menonjol.
Jika gendang telinga robek, akan keluar cairan yang pada awalnya
mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa
nanah.
Otitis Media Kronis
Penyebab: Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga
(perforasi).

15

Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh:


Otitis media akut
Penyumbatan tuba eustakius
Cedera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan
tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba
Luka bakar karena panas atau zat kimia.
Pengobatan :
Chloramfenicol 10%, lidokain HCl
Indikasi : Otitis eksterna, media akut dan kronis
Nama obat :Colme tetes telinga
Dosis : 3-4x sehari 1-2 tetes
Chloramfenicol, polimiksin-B
Indikasi : Radang telinga bagian luar dan tengah akut dan kronis
Nama obat : Otolin
Dosis : 3-4x sehari 3-4 tetes
Framicetinsulfat, Gramisidin dan Dexametason
Indikasi : inflamasi, infeksi okuler dan otitis media
Nama obat :Sofradex tetes mata dan telinga
Dosis : untuk mata 1-2 tetes 6x sehari . untuk telinga 2-3 tetes 3-4x sehari
Polimiksin B-sulfat, Neomisin sulfat , fludrokortison, lidokain-HCl
Indikasi : Infeksi, otitis media dan antiinflamasi
Nama obat :Otozabom tetes telinga
Pembersihan serumen
Serumen adalah sekret tubuh normal yg memberikan lapisan pelindung pada kulit
meatus dan hanya perlu diambil bila menyebabkan tuli atau mengganggu pandangan
untuk melihat gendang telinga dgn jelas. Biasanya tindakan menyemprot lebih baik
dihindarkan pd pasien dgn riwayat otitis eksterna berulang, gendang telinga
berlubang, atau pembedahan telinga sebelumnya
Serumen dpt diambil dgn cara menyemprot dgn air hangat. Bila perlu dilembutkan
dgn minyak zaitun atau minyak kenari sebelum disemprot.
Contoh docusate sodium merupakan kandungan sediaan dgn nama dagang waxol,
minyak kenari dan minyak zaitun
Docusate Natrium
16

Indikasi : membantu mengeluarkan kotoran telinga


Nama obat :Forumen , Waxol

17

Anda mungkin juga menyukai