KONJUNGTIVITIS BAKTERIALIS
Oleh:
Mustika Febriani Rizona 1010312073
Erinne
1010313091
Vivi Hafizarni
0810313172
Pembimbing:
dr. Getry Sukmawati, Sp.M(K)
BAB 1
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
-
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Tanggal Pemeriksaan
: Nn. A
: Perempuan
: 32 tahun
: Indarung, Padang
: Ibu Rumah Tangga
: 09 Juni 2015
Anamnesa
Keluhan Utama :
Mata kanan terasa gatal,merahdanberairsejak 1 minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Mata kanan merah dan berairsejak 1 minggu yang lalu
- Mata kanan terasa ada yang mengganjal dan gatal sejak 1 minggu yang
-
STATUS
OD
OS
OFTALMIKUS
Visus
koreksi
Visus
tanpa 5/5
5/5
dengan -
koreksi
Refleks fundus
Silia / supersilia
+
- Trikiasis (-)
+
- Trikiasis (-)
Palpebra superior
Madarosis (-)
Edema (+)
- Madarosis (-)
Edema (-)
Palpebra inferior
Edema (-)
Edema (-)
Aparat lakrimalis
Konjungtiva
Hiperlakrimasi
Normal
Hiperemis (+), Papil (-), folikel Hiperemis (-), Papil (-),
Tarsalis
Konjungtiva
(-)
Hiperemis (+)
folikel (-)
Hiperemis (-)
Forniks
Konjungtiva Bulbii Injeksi siliar (-)
Sklera
Kornea
Kamera
Hemoragik
Hiperemis
Bening
subkonjunktiva (-)
Putih
Bening
Anterior
Iris
Pupil
Cukup dalam
Coklat
Refleks cahaya (+/+),
Coklat
Refleks
cahaya
(+/+),
2-3 mm,
sentral
Bening
Bening
bulat, sentral
Bening
Bening
- Media
Media bening
Media bening
-Papil optikus
- Makula
c/d = 0,3-0,4
Refleks fovea (+)
c/d = 0,3-0,4
Refleks fovea (+)
- aa/vv retina
aa : vv = 2 : 3
aa : vv = 2 : 3
- Retina
Lensa
Korpus vitreum
Fundus :
(-)
Tekanan
Normal palpasi
okuli
Posisi bulbus okuli Ortho
Gerakan
bulbus Bebas
Ortho
Bebas
okuli
Gambar
Diagnosis Kerja
- Konjungtivitis bakterialis akut OD
Diagnosis Banding
- Konjungtivitis Viral
- Konjungtivitis Alergi
Anjuran Pemeriksaan
- Pewarnaan gram dan giemsa
- Pemeriksaan KOH
Rencana Terapi
- Nasihat : Pasien di istirahatkan/di isolasi di rumah, dilarang menggosokgosok mata dengan tangan melainkan dengan menggunakan tisu bersih
yang sekali buang, menjaga higien perorangan pasien dan keluarga,
-
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis, bersama
dengan kornea dan limbus membentuk epitel permukaan okular. Fungsinya cukup
penting untuk kesehatan okuler karena kontribusinya terhadap tear film dan juga
proteksi okuler.1,4
Konjungtiva meliputi 3 macam yaitu konjungtiva bulbar, konjungtiva forniks dan
konjungtiva palpebra.
permukaan
konjungtiva
sekretorik
(duktus-duktus
kelenjar
Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel konjungtiva terdiri atas dua hingga lima lapisan sel epitel
ini
dapat
menjelaskan
gambaran
reaksi
papiler
pada
radang
Konjungtivitis
2.3.1
Definisi Konjungtivitis
Konjungtivitis bakterialadalah peradangan konjungtiva yang ditandai oleh
dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi, atau radang pada selaput lendir
yang menutupi belakang kelopak dan bola mata yang disebabkanolehbakteri.2,3
2.3.2
Epidemiologi
Radang konjungtiva (konjungtivitis) adalah penyakit mata yang paling
umum di dunia. Penyakit ini bervariasi dari hiperemia ringan dengan berair mata
sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.3,5
2.3.3
Etiologi
Faktorrisikountukkonjungtivitisbakterialisadalahkebiasaanhigienitas yang
buruk,
higienitaslensakontak
yang
buruk,
pascaoperasimata,
yang
menjadipenyebabkonjungtivitisbakterialisantara
lain:2
- Neisseria gonorrhoeae
- Neisseria meningtidis
- Streptococcus pneumonia
- Staphylococcus aureus
- Pseudomonasaeruginosa
- Moraxella lacunata
- Proteus mirabilis
- Corynebacteriumdiptheriae
Kokus Gram Positif
Stafilokokus sp
Stafilokokus hidup normal pada kulit, kelenjar pada kulit dan
membran mukosa pada mamalia sehat. Bakteri ini tumbuh
seperti kumpulan buah anggur pada kultur namun bisa terlihat
terpisah-pisah, berpadangan atau pada rantai pendek pada
hapusan spesimen okular. Stafilokokus memproduksi biofilm
eksternal
yang
mengganggu
dengan
fagositosis
dan
beradaptasi
dan
bisa
menimbulkan
resistensi
agen
10
Pseudomonas sp
Pseudomonas aeruginosa berbentuk Basil gram negatif yang
biasanya ditemukan pada air yang terkontaminasi. Infeksi ocular
P. Aeruginosa biasanya berat. Faktor virulen pada P. Aeruginosa
meliputi falgela polar, adhesin, dan fili permukaan. Bakteri ini
mensekresikan
sejumlah
toxin
yang
mengacaukan
sintesis
Citrobacter,
Seratia,
Salmonella,
Shigella
dan
Haemophilus sp
Haemophilus sp memiliki variasi pada morfologi nya dari
cocobasil hinggal basil pendek. Isolasi kultur diperlukan untuk
memperkaya media seperi agar coklat. Spesies ini merupakan
parasit obligat pada membrane mukosa mamalia dan dapat
12
Patofisiologi
Konjungtivitis bakteri di karakteristikkan dengan pertumbuhan dan
substansia
propia.
Sumberdariinfeksibakteribisadidapatmelaluikontaklangsungdengansekretdariindiv
idu
yang
terinfeksi
(biasanyamelaluikontakmata-tangan)
flora
sepertistreptococci,
normal
staphylococci
danjenisCorynebacterium.Perubahanpadamekanismepertahanantubuhataupunpadaju
mlahkoloni flora normal tersebutdapatmenyebabkaninfeksi.Perubahanpada flora
normal
dapatterjadikarenaadanyakontaminasieksternal,
penyebarandari
organ
sekitarataupunmelaluialirandarah.
Mekanismepertahanan
primer
terhadapinfeksiadalahlapisanepitel
yang
meliputikonjungtivasedangkanmekanismepertahanansekundernyaadalahsistemimun
yang
berasaldariperdarahankonjungtiva,
terdapatpadalapisan
lisozimdanimunoglobulin
air
yang
mata,
mekanismepembersihanolehlakrimasidanberkedip.Adanyagangguanataukerusakanpad
amekanismepertahananinidapatmenyebabkaninfeksipadakonjungtiva. 2
2.3.5
Klasifikasi
American
Academy
Opthalmologymengklasifikasikonjungtivitisbakterialisberdasarkan
penyakitnya, seperti yang tercantum di tabel di bawahini:2
Onset Penyakit
Tingkat
OrganismePenyebab
Keparahan
Ringan - Sedang
Staphylococcus aureus
Moraxella lacunata
13
of
onset
Proteus spp
Enterobacteriaceae
Akutatausubakut
(jam
Sedang Berat
hari)
Pseudomonas
Haemophilusinfluenzae
biotype
111*
Haemophilusinfluenzae
Streptococcus pneumonia
Staphylococcus aureus
Neisseria gonorrhoeae
Berat
Neisseria meningitidis
2.3.6
Manifestasi Klinis
Umumnya,
konjungtivitisbakterialisbermanifestasidalambentukiritasidanpele
baranpembuluhdarah
(injeksi)
bilateral,
eksudatpurulendenganpalpebrasaling
melengketsaatbanguntidurdankadang-kadang
edema
palpebra.Infeksibiasanyamulaipadasatumatadanmelaluitanganm
enularkematasebelahnya.3,5,7
Gejala
yang
dirasakanpasiendapatbervariasiolehkarenaitupentingmengetahui
tandakonjungtivitisyaituberupa:
1. Hiperemia:
matatampakmerahakibatdilatasipembuluhdarahdanmerupa
kantandaklinis
yang
paling
mencolok.
Kemerahan paling
nyatapadakonjungtivaforniksdanmengurangkearahlimbus,
dikenaldenganinjeksikonjungtiva.
Warnamerahterangmengesankankonjungtivitisbakteri.3
14
yang
2. Mata
yang
berlebihansebagairesponterhadapsensasibendaasingdaniritan.
3. Eksudasi:
eksudatberlapis-lapis
danamorfmengesankankonjungtivitisbakterial,
yang
biasanyamenyebabkanbanyakkotoranmatasaatbanguntidurpagihari.
Jikaeksudatberlebihandansalingmelengketnya
palpebral
agaknyadisebabkanolehbakteriatauklamidia.3
Gambar 6.Eksudasi
4. Pseudoptosisadalahturunnyapalpebra
karenainfiltrasikemuskullusmuller
(M.
superior
Tarsalis
superior).
Keadaaninidijumpaipadakonjuntivitisberat.
Mis.Trachomadankonjungtivitisepidemica.3
5. Hipertrofipapilar: reaksikonjungtiva
berupapapilkecil,
licin,
Bilakonjungtivadengan
yang
nonspesifik,
sepertibeludru.
papilla
merahmengesankanpenyakitbakteri.3
15
alergika,
namun
dapat
timbul
pada
16
Gambar 9.Kemosis
7. Folikel: hyperplasia limfoid flokal di dalam lapisan limfoid
konjungtiva yang terdiri dari sentrum germinativum yang
paling sering ditemukan pada infeksi virus dan klamidia.3
yang
meliputi
seluruh
epitel,
yang
bila
diangkat,
antigen
stafilokok
atau
17
mikrobakterial.
Diawali
dengan
Walaupun
diagnosis
konjungtivitis
bakterial
secara
klinis,
diagnosis
konjungtivitis
bakterial
dibagi
AKUT
KRONIK
Staphylococcus
Staphylococcus
aureus
Streptococcus
aureus
Moraxella lacunata
18
pneumoniae
Haemophilus
Enteric bacteria
influenzae
a. Konjungtivitis bakterial hiperakut
kuning
kehijauan
hiperemis
Pseudomembran
yang
konjungtiva,
dan
banyak
dan
membran
pada
edema
mata,
palpebra.
konjungtiva
dapat
(smear)
konjungtivitis
penunjang
harus
purulen
dalam
bentuk
segera
dilakukan
hiperakut.
Sampel
kultur
pada
diambil
dan
kasus
dari
19
bakterial
mukopurulen
(kataralis)
akut
akut
merupakan
atau
bentuk
dengan
hiperemis
konjungtiva
dan
sekret
konjungtivitis
bakterial
akut
biasanya
sering
dikeluhkan
oleh
20
penderita
konjungtivitis
dan
Streptococcus
pyogenes
juga
dapat
reaksi
membranosa
terutama
pada
lama
dan
sering
ditandai
dengan
perdarahan
lain
yang
sering
ditemukan
pada
perdarahan
subkonjungtiva,
kemosis,
hipertrofi
biasanya
baik
dan
jarang
ditemukan
menurun.
dapat
pemeriksaan
fisik
ditegakkan
yang
lewat
cermat
dan
anamnesis
terapi
dan
biasanya
bakterial
kronik
merupakan
bentuk
blefarokonjungtivitis
angular
kronik
yang
Agen
etiologik
lain
yang
ditemukan
pada
(Proteus
spp.,
Klebsiella
pneumoniae,
Serratia
didapatkan
ringan.
Selain
itu,
biasanya
pada
pasien.7
Pemeriksaan
fisik
dapat
22
Blefaritis
Konjungtivitis alergi
Konjungtivitis toksik
2.3.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan konjungtivitis bakterial dilakukan sesuai
jenis
klinisnya
dan
biasanya
dilakukan
lewat
terapi
besar
tatalaksana
konjungtivitis
bakterial
terbanyak
konjungtivitis
bakterial
bersifat
akut
dan
tingkat
keparahan
penyakit.8
Antibiotik
yang
23
terpilih
adalah
injeksi
ceftriaxone
gram
secara
yang
berperan
dalam
penipisan
kornea
dapat
memberikan
penisilin
300.000
IU/kg/hari
atau
dengan
pasien
konjungtivitis
bakterialis
hiperakut
mata
dijaga
dengan
24
melakukan
kompres
hangat,
pemberian
terapi
medikamentosa,
penderita
Komplikasi
kornea
marginal
dapat
terjadi
pada
infeksi
N.
didapatkan
terjadi
pada
18
dari
kasus
Prognosis
BAB 3
DISKUSI
26
anamnesis
danpemeriksaanfisikpadapasienmenunjangdiagnosakerjakonjungtivitis
akut
27
28