BANTANG ALAM II
A.
Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan
bumi melalui
garisgaris
ketinggian.
Gambaran
ini,
disamping
tinggi
rendahnya permukaan dari pandangan datar (relief), juga meliputi pola saluran,
parit, sungai, lembah, danau, rawa, tepilaut dan adakalanya pada beberapa
jenis peta, ditunjukkan juga, vegetasi dan obyek hasil aktifitas manusia. Pada
peta topografi standard,
umumnya
dicantumkan
juga
tandatanda
yang
topografi
mutlak
dipakai,
terutama
didalam
perencanaan
Didalam
kegiatan geologi,
peta
topografi
terpakai
sebagai peta dasar untuk pemetaan, baik yang bersifat regional ataupun detail,
disamping foto udara atau jenis citra yang lain. Peta topografi juga dipelajari
sebagai
tahap
awal
dari kegiatan
lapangan
untuk
membahas
tentang
gerak
tanah/bahaya
longsor
Gambar 1
Peta Topografi
B.
terjal.
Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai.
Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,
jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta
yang disajikan.
Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih
3 garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur
lebih tinggi.
Rangkaian garis
punggungan gunung.
Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan
suatu lembah/jurang
Garis kontur yang bergigi menunjukan suatu depresi ( lubang atau
kontur
yang
berbentuk huruf
"U"
menandakan
Sumber : www.google.com/image/petatopografi
Gambar 2
Jenis Garis Kontur
C.
Morfologi Lereng
1.
dinyatakan dalam persen lereng. Persen lereng didefinisikan sebagai nisbah dari
beda tinggi dua titik terhadap jarak mendatar antara kedua titik tersebut.
a.
2.
pada pola yang dibentuk sungai tersebut. Adapun jenis-jenis yang dimaksud
sebagai berikut:
a. Pola aliran sungai dendritik. Merupakan pola aliran yang menyerupai
percabangan batang pohon. Percabangannya tidak teratur dan memiliki
arah juga sudut yang beragam. Pola ini berkembang di bebatuan yang
cenderung homogen dan tidak melalui kontrol struktur. Pla aliran sungai
yang satu ini tidaklah teratur dan umumnya dijumpai di wilayah dataran
atau wilayah berpantai juga wilayah plato.
b. Pola aliran sungai rectangular.Pola aliran ini terdapat pada daerah
dengan struktur patahan (fault) atau mempunyai banyak retakan (joint).
Pola aliran ini ditandai oleh pertemuan aliran sungai utama dengan anak
sungai membentuk pola saling tegak lurus.
c. Pola aliran annular. Merupakan pola aliran yang arahnya menyebar
secara radial dimulai dari suatu titik yang tinggi dan kemudian berjalan ke
arah hilir untuk selanjutnya kemudian menyatu dalam satu aliran.
d. Pola Aliran Trellis.Pola aliran ini berbentuk seperti teralis atau menyirip
seperti daun.Terdapat pada daerah dengan struktur lipatan, biasanya juga
didukung oleh adanya patahan atau retakan. Pola aliran ini terbentuk
ketika lembah sempit berbatuan lunak dipisahkan oleh perbukitan paralel
berbatuan resisten.
e. Pola aliran sentripetal merupakan ola aliran yang berlawanan dengan
pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang
berupa cekungan (depresi). Pola aliran sentripetal merupakan pola aliran
yang umum dijumpai di bagian barat dan barat laut Amerika, mengingat
sungai-sungai yang ada mengalir ke suatu cekungan, di mana pada
musim basah cekungan menjadi danau dan mengering ketika musin
f.
Sumber: http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/09/memahami-pola-aliran-sunga
Gambar 3
Pola Aliran Sungai
3.
Kerapatan Sungai
Tabel 1
karakteristik dari nilai indeks kerapatan sungai
D.
Proses-proses Geomorfologi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep
pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk
hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi
tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya. Erosi Tanah sering terjadi karena beberapa faktor
diantaranya adalah :
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
Foto 2
Erosi di Israel
2.
Pengendapan
Ada beberapa akumulasi dari pendapan sungai yaitu :
a. Akumulasi mineral kasar yang biasa terjadi di kaki pegunungan atau di tepi
alur.
b.
c.
d.
Dataran banjir
Dataran banjir yaitu dataran luapan banjir sungai akibat hujan atau lelehan
b.
Pelapukan
Pelapukan adalah proses perusakan atau penghancuran kulit bumi oleh
tenaga eksogen. Pelapukan di setiap daerah berbeda beda tergantung unsureunsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu
dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter,
sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja Menurut
proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
maupun ukuranya.Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi
halus. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya
berlangsung secara mekanik.
b.
Pelapukan Organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan
manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah,
serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang
dibuat oleh binatang.Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini
dapat
bersifat
mekanik
atau
kimiawi.
Pengaruh
sifat
mekanik
yaitu
Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
De Sitter, L.U., 1956, Structural Geology, McGraw-Hill Book Co. Ltd., 1st
Edition,International Student Edition.
Bates, R.L. and Jackson, Yulia A. (Editors), 1980, Glossary of Geology, 2nd
Edition, American Geol. Inst., Falls Church, Virginia.
Hambali ahmad, Panduan Praktikum Geomorfologi. http www.academica
. edu/4536450/PANDUAN_PRAKTIKUM_GEOMORFOLOGI, Diakses
Pada tanggal 01 April. 15 2014 pukul 01:25