Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

DAN UNIT KERJA

RSIA AL HASANAH
Jl. Sri Rejeki No. 91 B Telp (0351) 463173, Fax : (0351) 467733
E-Mail : rsbalhasanah@yahoo.co.id

KOTA MADIUN
RUMAH SAKIT IBU ANAK AL HASANAH
Jalan Sri Rejeki No 91 B Telp (0351) 463173, Fax (0351) 467733

KOTA MADIUN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AL HASANAH MADIUN
NOMOR : 049 / SK / RSIA.AH MN / XI / 2014
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN UNIT KERJA
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AL HASANAH MADIUN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AL HASANAH MADIUN

Menimbang

: a. Bahwa guna mendukung Mutu Pelayanan Kesehatan di RSIA Al


Hasanah maka untuk kegiatan administratif dan umum untuk
penyelenggaraannya membutuhkan suatu bagian khusus untuk
pengelolaannya yang disebut Bagian Tata Usaha
b. Bahwa untuk Penyelenggaraan Tata Usaha khususnya di RSIA Al
Hasanah Madiun maka dipandang perlu dibentuk Bagian Tata Usaha
dan sebagai acuan kerja dari Bagian tata Usaha itu sendiri haru disusun
Pedoman Pengorganisasian Bagian Tata Usaha
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut dalam diktum a dan b maka
dipandang perlu disusun Pedoman Pengorganisasian Bagian Tata
Usaha RSIA Al Hasanah dengan Keputusan Direktur RSIA Al Hasanah

Mengingat

: 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045 /
MENKES / PER / XI / 2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
di Lingkungan Departemen Kesehatan
4. Surat Keputusan Ketua Yayasan Al Hasanah Madiun Nomor : 004 /
Y.AH MN / XI / 2014 / 01 Tentang Pedoman Pengorganisasian RSIA
Al Hasanah Madiun

RUMAH SAKIT IBU ANAK AL HASANAH


Jalan Sri Rejeki No 91 B Telp (0351) 463173, Fax (0351) 467733

KOTA MADIUN
M E M U T U S K AN
Menetapkan

PERTAMA

: Keputusan Direktur tentang Pedoman Pengorganisasian Bagian Tata Usaha


RSIA Al Hasanah Madiun.

KEDUA

: Pedoman Pengorganisasian Bagian Tata Usaha RSIA Al Hasanah Madiun


sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

KETIGA

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian


hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

: MADIUN

Pada Tanggal

: 01 NOVEMBER 2014

DIREKTUR RSIA AL HASANAH MADIUN

dr. PARISUKO
NIK : 044.01.06.10

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Amercan Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang
melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanent
menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, serta diagnosis
serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
definisi Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya rumah sakit merupakan organisasi social dibawah pemerintah yang
berorientasi non profit. Untuk dana operasional mereka mendapatkan dana dari pemerintah.
Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung masyarakat yang
berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik.
Hal ini menimbulkan industri jasa dibidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi
profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsure social
sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru dalam industri
jasa dibidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta berupaya
memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan professional
untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna jasanya (pasien).
Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa yaitu perusahaan yang
memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan
tersebut.
Berbeda dengan perusahaan jasa lain yang ditawarkan rumah sakit berhubungan langsung
dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai kemanusiaan harus
dijunjung tinggi. Rumah Sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode etik profesi bagi
setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit
lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada
mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian rumah sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa penunjang
merupakan pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen RSIA Al Hasanah mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai rumah
sakit dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai. Perencanaan ini
dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan rumah sakit.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktivitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam rumah sakit, yang meliputi

pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan


kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Acounting)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan, pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan manajemen
agar pelaksanaan dapat diserahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh rumah
sakit, untuk tujuan tersebut manajemen harus selalu mengadakan pendekatan dan
perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran
yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan
dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil
sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk
menilai prestasi masa lalu untuk meletakkan tanggung jawab adanya penyimpangan yang
terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, direktur, Komite, Bidang dan Unit Kerja
membuat rencana kerja dan anggaran. Rencana Kerja dan anggaran akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengalaman kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan antara
ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari empat
perspektif yaitu :
1. Keuangan, contoh : target keuangan / pendapatan
2. Pelanggan, contoh : indeks kepuasan pelanggan
3. Bisnis Intenal, contoh : program kerja
4. Pembelajaran dan pertumbuhan, contoh : peningkatan kemampuan pegawai dengan diklat
internal dan eksternal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
diberikan oleh badan layanan umum (rumah sakit) kepada masyarakat. Indikator SPM adalah
tolak ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan
besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa
masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan Indikator ini dimonitoring,
dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam rapat kerja bulanan.
Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih
baik.

BAB II
GAMBARAN UMUM RSIA AL HASANAH
Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah merupakan Rumah Sakit khusus dengan pelayanan
kesehatan yang berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak, yang didukung dengan tenaga-tenaga
profesional medis dan penunjang medis yang berkompeten dibidangnya.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah berlokasi di Jalan Sri Rejeki No. 91 B Telp : (0351)
463173, Fax : (0351) 467733, E-Mail : rsbalhasanah@yahoo.co.id Kota Madiun Kode Pos
63114 Jawa Timur.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah secara status berada dibawah kepemilikan Yayasan Al
Hasanah. Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah merupakan Kelas Type C dengan Nomor
Registrasi Rumah Sakit 3577052, saat ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah dipimpin
oleh dr. Parisuko selaku Direktur.
Secara Singkat Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah pada awal berdirinya hanya
merupakan Bidan Praktek Mandiri pada periode Tahun 1975 sampai dengan Tahun 1999
kemudian seiring semakin banyaknya pengunjung yang membutuhkan pelayanan kesehatan
dan masuknya Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang berpraktek maka
ditingkatkanlah menjadi Rumah Bersalin Al Hasanah pada periode Tahun 2000 sampai
dengan Tahun 2003, seiring dengan perkembangan yang didukung dengan meningkatnya
kebutuhan dan permintaan masyarakat untuk Rumah Bersalin Al Hasanah dapat menangani
tindakan Sectio Caesarea di lingkungan Rumah Bersalin Al Hasanah maka perijinannya
ditingkatkan lagi menjadi Rumah Sakit Bersalin Al Hasanah pada periode Tahun 2004 sampai
dengan 2014 dan tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Madiun Nomor : 503 / 401.303 / 1107 /
2014 tentang Perizinan Penyelenggaraan Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah, Rumah
Bersalin Al Hasanah ditingkatkan kembali menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak sampai
sekarang.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah memberikan berbagai pelayanan yang meliputi
Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari Pemeriksaan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan,
Pemeriksaan USG 2 D dan USG 4 D oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi,
Pemeriksaan Penyakit Kandungan, Pap Smear, Senam Hamil, Pemeriksaan Bayi dan Anak
Oleh Dokter Spesialis Anak, Pemeriksaan Imunisasi Bayi, Tumbuh Kembang Anak, Pijat
Bayi dan Baby Spa. Selain Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak juga melayani
Rawat Inap Untuk Ibu dan Rawat Inap Untuk Anak, Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam,
Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Gizi,
Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan Sarana dan Prasarana umah Sakit, Pelayanan Penyehatan
Lingkungan dan Pelayanan Laundry dan Linen,
Selain berbagai pelayanan tersebut diatas Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah juga
didukung dengan sarana prasarana yang memadai mulai dengan fasilitas kamar perawatan
yang terdiri dari Kamar VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III dengan standar fasilitas yang
selalu mengikuti perkembangan dan keinginan masyarakat. Rumah Sakit Ibu dan Anak Al
Hasanah Al Hasanah juga dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang selalu berkembang
mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan. Rumah Sakit Al
Hasanah juga dilengkapi dengan sarana umum seperti halaman parkir yang luas, mushola,
kamar mandi umum dan ruang tunggu yang luas dan nyaman.

BAB III
MOTTO, FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN RSIA AL HASANAH
1. Motto
Senyum anda adalah kepuasan kami
2. Falsafah
Bersama mensyukuri apa yang telah dianugerahkan dan mengikhtiari harapan hidup dan
kehidupan yang sehat wal afiat
3. Visi
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak melalui pelayanan medis yang
prima
4. Misi
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak
b. Memberikan pelayanan kehamilan, persalinan secara profesional dan paripurna
c. Terwujudnya peningkatan kualitas kesehatn ibu dan anak
d. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak
e. Meningkatkan sumberdaya kesehatan dibidang pelayanan kesehatan ibu dan anak
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat indonesia khusunya
kesehatan ibu dan anak
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSIA AL HASANAH

2. Keterangan / Pengertian
Unit Struktural :
a. Direktur
Adalah pejabat tertinggi di RSIA Al Hasanah
b. Kepala Bagian / Kepala Bidang
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam
pelayanan rumah sakit, yaitu :
1) Kepala Bagian Tata Usaha
2) Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
3) Kepala Bidang Penunjang
c. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagi bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit, Unit kerja rumah sakit berada
dibawah tanggung jawab Kepala Bidang / Kepala Bagian, unit kerja RSIA Al Hasanah
terdiri dari :
1) IGD
2) Unit Kamar Operasi
3) Unit Rawat Jalan
4) Unit Rawat Inap
5) Unit Rekam Medis
6) Unit Farmasi
7) Unit Laborat
8) Unit Gizi
9) Unit Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
10) Unit Pengelolaan Limbah
11) Unit Sterilisasator Alat
12) Unit Laundry
13) Sub. Bagian Kepegawaian dan Diklat
14) Sub. Bagian Keuangan
15) Sub. Bagian Diklat
Unit Non Struktural :
a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur, dalam rangka pengembangan
pelayanan rumah sakit, Komite yang ada di RSIA Al Hasanah antara lain :
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite PPI

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE, BAGIAN / BIDANG DAN UNIT KERJA
1.

Struktur Komite Medik

DIREKTUR

KETUA KOMITE MEDIS

SEKRETARIS

KETUA
SUB KOMITE
KREDENSIAL

KETUA
SUB KOMITE
MUTU
PROFESI

KETUA
SUB KOMITE
ETIK DAN
DISIPLIN

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

2.

Struktur Komite Keperawatan

DIREKTUR

KETUA KOMITE KEPERAWATAN

SEKRETARIS

KETUA
SUB KOMITE
KREDENSIAL

KETUA
SUB KOMITE
MUTU
PROFESI

KETUA
SUB KOMITE
ETIK DAN
DISIPLIN

ANGGOTA

ANGGOTA

ANGGOTA

3.

Struktur Komite PPI

DIREKTUR

KETUA KOMITE PPI

SEKRETARIS

TIM PPI

IPCN

IPCLN

IPCLN

IPCLN

4.

Struktur Bagian Tata Usaha

DIREKTUR

KEPALA
BAGIAN TATA USAHA

SEKRETARIS

KEPALA
SUB. BAGIAN
KEPEGAWAIAN

KEPALA
SUB BAGIAN
KEUANGAN

KEPALA
SUB. BAGIAN
DIKLAT

STAF

STAF

STAF

5.

Struktur Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan

DIREKTUR

KEPALA
BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

SEKRETARIS

KEPALA
IGD

KEPALA
UNIT
KAMAR
OPERASI

KEPALA
UNIT
RAWAT
JALAN

KEPALA
UNIT
RAWAT
INAP

6.

Struktur Bidang Penunjang

DIREKTUR

KEPALA
BIDANG PENUNJANG

SEKRETARIS

UNIT
REKAM MEDIS

UNIT
GIZI

UNIT
FARMASI

UNIT
LABORAT

UNIT
LAUNDRY

UNIT
STERILISATOR ALAT

UNIT
UPLRS

UNIT
UPSRS

7.

Struktur Unit IGD

DIREKTUR

KEP[ALA BIDANG
PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

KEP[ALA IGD

KOORDINATOR
IGD

TIM 1

TIM 2

TIM 3

TIM 4

8.

Struktur Unit Kamar Operasi

DIREKTUR

KEP[ALA BIDANG
PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

KEPALA
UNIT KAMAR OPERASI

KOORDINATOR
PERAWAT

TIM 1

TIM 2

9.

Struktur Unit Rawat Jalan

DIREKTUR

KEP[ALA BIDANG
PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

KEPALA
UNIT RAWAT JALAN

KOORDINATOR
PERAWAT

TIM 1

TIM 2

10.

Struktur Unit Rawat Inap

DIREKTUR

KEP[ALA BIDANG
PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

KEPALA UNIT
RAWAT INAP

KOORDINATOR
PERAWAT

TIM 1

TIM 2

TIM 3

TIM 4

11.

Struktur Unit Rekam Medis

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
REKAM MEDIS

REGISTRASI

CODING DAN
INDEXING

FILLING

ANALISA
DAN
PELAPORAN

12.

Struktur Unit Laborat

DIREKTUR

KEPALA
BIDANG PENUNJANG

PENANGGUNG JAWAB

KEPALA UNIT
LABORATORIUM

STAF

13.

Struktur Unit Farmasi

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT FARMASI

BAGIAN
PENGADAAN DAN
PENYIMPANAN

BAGIAN
PERACIKAN OBAT
DAN PELAYANAN

14.

Struktur Unit Gizi

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
GIZI

DISTRIBUSI
BAHAN
MAKANAN

PENERIMA
DAN PEMISAH
BAHAN
MAKANAN

PENGELOLA
BAHAN
MAKANAN

PENYAJI DAN
PENATA
MAKANAN

15.

Struktur Unit Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
UPSRS

STAF

STAF

16.

Struktur Unit Pengelolaan Limbah

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
UPLRS

STAF

STAF

17.

Struktur Unit Sterilisator Alat

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
STERILISATOR ALAT

STAF

STAF

18.

Struktur Unit Laundry

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA UNIT
LAUNDRY

STAF

STAF

BAB VI
URAIAN TUGAS
1. Direktur
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan Visi dan Misi Rumah Sakit
b. Menyusun Program dan Anggaran Rumah Sakit
c. Menetapkan Peraturan dan Menata Organisasi Rumah Sakit
d. Menyusun Rencana Strategis Rumah Sakit
e. Menjalin Kerjasama dengan Pihak Luar Rumah Sakit
f. Menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan pihak lainnya yang terkait
g. Memimpin dan mengelola rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit
h. Senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna
i. Memelihara dan Mengelola Kekayaan Rumah Sakit
j. Melaksanakan kebijakan pengembangan dalam mengelola rumah sakit
k. Menyiapkan rencana jangka panjang, rencana bisnis dan anggaran rumah sakit
l. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi rumah sakit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit
m. Memberikan laporan kinerja rumah sakit kepada ketua yayasan
n. Menyiapkan laporan tahunan, laporan berkala dan laporan lainnya yang dibutuhkan
Wewenang :
a. Mewakili rumah sakit baik didalam maupun diluar rumah sakit
b. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit
c. Menetapkan organisasi dan tata kerja rumah sakit lengkap dengan susunan jabatan
dan rincian tugasnya
d. Membuat dan mengakhiri perjanjian dengan pihak lain yang mempunyai hubungan
kerja dengan rumah sakit
2. Komite Medik
Uraian Tugas :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
di rumah sakit
b. Memelihara mutu profesi staf medis
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis
Wewenang :
a. Memberikan rekomendasi kepada direktur tentang pemberian izin untuk melakukan
pelayanan medis (entering to the profession) dilakukan melalui Seb. Komite
Kredensial
b. Memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin
(maintaining profesionalism), dilakukan oleh Sub. Komite Mutu Profesi melalui audit
medis dan pengembangan profesi berkelanjutan (continuing profesional development)
c. Memberikan rekomendasi kepada direktur tentang penangguhan kewenangan klinis
tertentu hingga pencabutan izin melakukan pelayanan medis (expelling ftom the
profession), dilakukan melalui Sub. Komite Etika dan Disiplin Profesi
Komite Medis tersusun atas :

a. Sub. Komite Kredensial


Uraian Tugas :
1) Menyusun dan mengkompilasi daftar kewenangan klinis sesuai dengan masukan
dan kelompok staf medis berdasarkan norma keprofesian yang berlaku
2) Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengkajian :
- Kompetensi
- Kesehatan fisik dan mental
- Perilaku
- Etika profesi
3) Mengevaluasi data pendidikan profesional kedokteran / kedokteran gigi
berkelanjutan
4) Melakukan wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis
5) Menilai dan merumuskan kewenangan klinis yang adekuat
6) Melaporkan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite medis
7) Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik
8) Merekomendasikan kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis
Wewenang :
1) Mengatur dan melaksanakan redensial dan rekredensial
2) Menentukan atau memilih mitra bestari (peer group) untuk proses kredensial
dan rekredensial
3) Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis(delineation of clinical
previlage)
4) Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical appointment)
5) Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical previlage)
tertentu dan
6) Memberikan rekomendasi perubahan / modifikasi rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical previlage)
b. Sub. Komite Mutu
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi pelaksanaan audit medis
2) Merekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis
3) Merekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit tersebut
4) Merekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan
Wewenang :
1) Menetapkan audit kasus dan audit medik
2) Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medik
3) Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan
4) Memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring)
c. Sub. Komite Etik dan Disiplin
Uraian Tugas :

1)
2)
3)
4)

3.
4.
5.
6.
7.

Penilaian etika dan disiplin profesi kedokteran


Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
Merekomendasi pendisplinan pelaku profesional di rumah sakit
Pemberian nasehat atau pertimbangan dalam pengambilan keputusn etis pada
asuhan medis pasien
Wewenang :
1) Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin
Komite Keperawatan
Komite PPI
Bagian Tata Usaha
Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang
Bidang Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai