Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

KISTA OVARIUM

Pembimbing :

Dr. Amuransyah, Sp.OG


Penyusun :

Lydwina J.C.
030.06.148

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan &


Penyakit Kandungan
Rumah Sakit Otorita Batam
Periode 23 Mei 30 Juli 2011
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus dengan judul:


Kista Ovarium
Telah diterima dan disahkan oleh :
Dr.Amuransyah, Sp.OG

Pada Tanggal ..............


Dalam Rangka Memenuhi Tugas
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan & Kandungan
Di Rumah Sakit Otorita Batam
Periode 23 Mei 30 Juli 2011

Batam,
Pembimbing:

( Dr.Amuransyah, Sp.OG)

DAFTAR ISI
Judul..........................................................................................................................1
Lembar pengesahan.................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Status Pasien.............................................................................................................4
Follow up..................................................................................................................11
Analisa Kasus...........................................................................................................16
Kista Ovarium..........................................................................................................18
Daftar Pustaka.........................................................................................................30

LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. R.E.

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 40 tahun

Pendidikan

: SD kelas II

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Katolik

Suku/bangsa

: Ende Flores

Alamat

: Kampung Nanas

Tgl. Masuk RS

: 14 Mei 2011 pukul 17.15 WIB

MR

: 29-21-71

IDENTITAS ADIK
Nama

: K

Umur

: 38 tahun

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Petani

Agama

: Katolik

Alamat

: Kampung Nanas

II. ANAMNESIS ( autoanamnesis tanggal 25 Mei 2011 pukul 14.00 WIB)

Keluhan Utama
Keluhan sakit pada perut terutama bagian ulu hati sejak 3 bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan
Sesak, kaki bengkak, mual, dan muntah.

Riwayat Penyakit Sekarang


Tujuh tahun yang lalu, os melahirkan anak keduanya. Satu bulan
setelah melahirkan os mulai merasakan nyeri di perut kanan bagian bawah,
4

nyeri tidak bertambah berat sehingga os mengabaikannya. Awalnya badan os


gemuk tetapi dalam beberapa bulan berat badan os turun kira kira 10 kg dan
meninggalkan perut yang membuncit. Makin lama ukuran perut os makin
bertambah besar dan dalam 3 bulan terakhir ini os merasakan nyeri seperti
diremas pada seluruh bagian perut terutama pada bagian ulu hati. Nyeri
dirasakan menetap.
Sesak juga dirasakan seiring bertambah besar ukuran perut os, ketika
tidur terlentang. Batuk kadang-kadang karena sesak. Os juga mengalami
bengkak pada kakinya. Os masih dapat melakukan aktivitas sehari hari
walau badan terasa lemas. Os mengaku menjadi lebih sering berkemih atau
sulit menahan kencing, tidak anyang-anyangan, dan tidak ada darah atau batu.
Os juga mengaku menjadi jarang BAB.
Os dirawat sejak seminggu yang lalu tetapi os belum merasakan
perbaikan. Mual masih dirasa dan muntah cairan kekuningan. Nafsu makan os
semakin menurun dan perut terasa penuh walau hanya minum sedikit air.

Riwayat Menstruasi
Haid pertama kali umur

: 12 tahun

Siklus haid

: teratur

Lamanya

: 3 4 hari

Banyaknya

: 2-3 X ganti pembalut/ hari

Dismenorea

: (-)

Selama terdapat benjolan pada perut os, os masih mengalami


menstruasi tidak teratur setiap bulan, terkadang semakin banyak jumlahnya,
yakni dapat mengganti 4 x pembalut setiap harinya, tidak nyeri, dan tidak
menjadi lebih lama. Keputihan juga menjadi lebih lama tetapi tidak berbau,
tidak gatal, dan tidak berwarna hijau.

Riwayat Menikah
Menikah 2 kali, pada tahun 1992 1998 suami meninggal karena demam
berdarah. Pernikahan kedua pada tahun 2001 2004, cerai.

Riwayat Kehamilan
1. Laki-laki / BBL 2500 gr / tahun 1995 / PN / cukup bulan / bidan / sehat
2. Laki-laki / BBL 3000gr / tahun 2004 / PN / cukup bulan / bidan /
meninggal dengan penyebab tidak diketahui.

Riwayat KB
Tidak pernah memakai KB

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-), alergi obat dan makanan
(-). Darah cepat terhenti bila terluka.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-), alergi obat dan makanan
(-), riwayat anggota yang mengalami seperti ini (-). Riwayat keganasan (-).

Riwayat Operasi
Os tidak pernah dioperasi apapun sebelumnya.

Riwayat Kebiasaan
Merokok (-), minum alkohol (-), minum jamu (-), narkoba (-).

III.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum

tampak sakit sedang, lemas dan pucat

Kesadaran

Compos mentis

Tanda Vital

: TD

: 100/70mmHg

Berat badan

: 100x/menit

RR

: 20 x/m

: 36.3 0C

: 80 kg (berat badan rata-rata 50 kg)

Kepala

: Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut.

Mata

: Konjungtiva pucat +/+, sklera tidak kuning.


6

THT

: Sekret tidak ada, mukosa tidak hiperemis

Leher

Perabaan kelenjar tiroid tidak teraba,perabaan kelenjar getah


bening tidak teraba.

Thoraks :
o Cor

: S1-S2 normal reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada

o Pulmo

: Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada

o Mammae : sepasang, simetris kanan dan kiri, areola berwarna gelap,


dan retraksi puting -/-. Nyeri tekan -/-, tidak teraba massa.
Abdomen :
o Inspeksi : buncit, terlihat dilatasi vena pada dinding abdomen, stiae
(+), umbilicus menonjol
o Palpasi :

Dinding abdomen tegang

Teraba massa memenuhi seluruh abdomen, permukaan rata dan


licin, mobile, nyeri tekan (-)

Hepar dan lien tidak dapat dinilai

Defense (-), undulasi (+)

Ukuran lingkar perut = 134 cm

Ukuran processus xiphoid ke simphisis pubis = 72 cm

o Perkusi : redup pada seluruh abdomen


o Auskultasi : bising usus (+)
Ekstremitas :

Akral hangat +/+, oedema tungkai pitting +/+, pembesaran

kelenjar lipat paha -/ Genitalia

o Pemeriksaan luar : keputihan, tidak berbau, tidak hijau


o Pemeriksaan dalam : teraba portio kaku, panjang 2 cm, arah posterior,
dapat dilewati satu jari longgar, dinding vagina terdorong ke arah luar
karena efek tekanan.
o Colok dubur : spinchter ani normotonus, mukosa rekti rata, licin,
teraba massa pada jam 12 ke arah rektum, besar tidak dapat ditentukan,
berjumlah satu dengan batas tegas, permukaan rata. Pada sarung
tangan terdapat lendir dan feses.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium 20 Mei 2011

Hematologi
Golongan darah

:B

Hb

: 7,7 g/dL

Leukosit

: 10.300/mm3

Hematokrit

: 24,1%

Trombosit

: 730.000/mm3

Eritrosit

: 4,43 juta/mm3

LED

: 61/jam

Kimia Darah
Bilirubin total

: 0,45 mg/dl

Bilirubin Direct

: 0.14 mg/dl

SGOT

: 13 U/l

SGPT

: 6 U/l

Alkali phospatase

: 78 U/l

Ureum

: 21,5 mg/dl

Creatinin

: 0,38 mg/dl

Asam Urat

: 3,0 mg/dl

Total Protein

: 6,1 gr/dl

Albumin

: 3,2 gr/dl

Elektrolit
Natrium

: 134 meq/L (135-147)

Kalium

: 4,0 meq/L (3,5-5,0)

GDS

: 107 mg/dL (70-140)

Urine
Berat jenis 1,015

Sedimen urin

PH

:6

Leukosit

: 5 7 / LPB

Protein

: ++++

Eritrosit

: 0 1 / LPB

Reduksi

Epithel

:+

Benda keton :

Bakteri

: negatif

Bilirubin

Kristal

: negatif

Urobilinogen :
Urobilin

:-

Darah samar : +++++


Laboratorium 24 Mei 2011

Hematologi
Hb

: 7,1 g/dL (12-14)

Leukosit

: 8.500/mm3 (5000-10000)

Hematokrit

: 23,4% (37-47)

Trombosit

: 478.000/mm3

Eritrosit

: 4,43 juta/mm3 (4,2-5,4)

LED

: 59/jam (0-20)

Pemeriksaan USG
Kesan:
-

sugestif kista campur padat, dominan kistik intraabdomen disertai


hidronefrosis ringan pada ginjal kanan ec penekanan massa.

Tumor abdomen suspek kista ovarium suspek malignancy.

V. RESUME
Pasien perempuan umur 40 tahun datang dengan keluhan utama nyeri pada
seluruh perut terutama ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan pada perut yang
makin membesar sejak 7 tahun yang lalu. Mual dan muntah serta penurunan nafsu
makan. Sesak juga dirasakan seiring bertambah besar ukuran perut os, bertambah
berat ketika tidur terlentang. Os juga kadang batuk karena sesak dan kaki os bengkak.
Os masih dapat melakukan aktivitas sehari hari walau badan terasa lemas. Riwayat
menstruasi tidak teratur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, abdomen buncit, terlihat
dilatasi vena pada dinding abdomen, umbilicus menonjol, hepar dan lien tidak dapat
dinilai, Teraba massa memenuhi seluruh abdomen, permukaan rata dan licin, mobile,

nyeri tekan (-), undulasi (+), ukuran lingkar perut 134 cm, dan ukuran processus
xiphoid ke simphisis pubis 72 cm, perkusi redup pada seluruh abdomen. Pada
ekstremitas oedema tungkai pitting.
Pada pemeriksaan hematologi didapatkan Hb 7,1 g/dl. Kesan USG tumor
abdomen supek kista ovarium suspek malignancy.
VI. DIAGNOSIS
-

Kista ovarium suspek keganasan

Anemia ec. Penyakit kronik

Hidronefrosis ginjal kanan ec. penekanan massa

VII. PENATALAKSANAAN
Rencana diagnostik

Observasi tanda vital

Rontgen thoraks, EKG

CT scan whole abdomen dengan kontras

Pemeriksaan tumor marker CEA dan CA125

Konsul dokter penyakit dalam dan paru untuk persiapan operasi

Rencana Terapi

IVFD RL/12 jam

Injeksi ranitidin 2 x 50 mg

Drip neurobion 1 ampul per hari

Transfusi PRC 4 labu

Diet TKTP 1800 kalori

Rencana tindakan operatif

VIII. PROGNOSIS
Ad vitam

: dubia ad bonam

Ad sanationam

: dubia ad malam

Ad fungsionam

: ad malam

10

FOLLOW UP
Tanggal Subjektf
26/5/11- Mual
27/5/11

Okjektif
T: 100/60, N: 68x/menit, S:

Assesment
Penatalaksanaan
Kista ovarium -IVFD RL/12 jam

berkurang, 36,8C, P: 22x/menit

suspek

BAB

keganasan

+,

sesak (-)

Konjungtiva pucat +/+

Nafsu

-Injeksi ranitidin 2 x 50
mg

Anemia

ec. -Furosemid 1x1

Abdomen :

Penyakit

-KSR 1x1

makan

- Ukuran lingkar perut = 134 cm

kronik

-Drip

belum

- Ukuran processus xiphoid ke

membaik.

simphisis pubis = 72 cm

Hidronefrosis
ginjal

neurobion

ampul per hari

kanan -Periksa

Terasa

Ekstremitas :

ec. penekanan

begah.

- Akral hangat +/+, oedema

massa

darah

ulang

selesai transfusi
-Diet TKTP 1800 kalori

tungkai pitting +/+


Hasil EKG: tidak ditemukan
28/5/11

Keluhan

kelainan
T: 100/60, N: 64x/menit, S:

sama.

36,5C, P: 24x/menit

suspek

Mual
-

-, Abdomen :

Anemia

mg
ec. -Drip

Penyakit

neurobion

ampul per hari

sesak (-)

- Ukuran lingkar perut = 135 cm

kronik

-Diet TKTP 1800 kalori

Nafsu

- Ukuran processus xiphoid ke

perbaikan

-Furosemid dan KSR

makan

simphisis pubis = 74 cm

Hidronefrosis

belum

Ekstremitas : - Akral hangat +/

ginjal

membaik.

+, oedema tungkai pitting +/+

ec. penekanan

Terasa

massa

begah.

Lab darah:
-

Hb: 12,1 gr/dl

Ht : 38,2 %

Leukosit: 11.200/mm3

29/5/11-

-Injeksi ranitidin 2 x 50

keganasan

berkurang, Konjungtiva pucat +/+


BAB

Kista ovarium -IVFD RL/12 jam

Keluhan

Trombosit: 385.000/mm3
T: 90/60, N: 68x/menit, S:

stop

kanan -Konsul

anastesi,

rencana operasi
-Rencana

usg

sebelum operasi

Kista ovarium -IVFD RL/12 jam

11

ulang

31/5/11-

sama.

36,8C, P: 24x/menit

suspek

-Injeksi ranitidin 2 x 50

Mual

keganasan

berkurang, Konjungtiva pucat +/+

dengan

BAB

perlengketan

-, Abdomen :

sesak (-)

- Uk. lingkar perut = 133,5 cm

Nafsu

- Uk.

makan

processus

xiphoid

ke

mg
-Drip

Anemia

Ekstremitas : - Akral hangat +/

membaik.

+, oedema tungkai pitting +/+

teruskan

perbaikan
-

-Konsul dokter anastesi,

Hidronefrosis

Terasa

ginjal

begah.

ec. penekanan

rencana operasi

kanan -Rencana

massa
1/06/11

ampul per hari


-Furosemid dan KSR

kronik

belum

sama.

36,3C, P: 24x/menit, BB: 80,5

suspek

Mual

kg

keganasan

sebelum operasi

-Injeksi ranitidin 2 x 50
mg

berkurang,

dengan suspek -Drip

BAB

perlengketan

sesak (-)

Abdomen :

Nafsu

- Uk. lingkar perut = 133,5 cm

Penyakit

makan

- Uk.

kronik

belum

processus

xiphoid

ke

simphisis pubis = 73,5 cm

Anemia

Ekstremitas : - Akral hangat +/

Terasa

+, oedema tungkai pitting +/+

begah.
Hasil CT-scan kontras:

ampul per hari

teruskan
-Terjadwal

operasi

tanggal 4 Juni 2011

kanan -Laparotomi rencana

ec. penekanan

kisterektomy,

massa

appendiktomi,

Kista intrabdomen, sangat besar,

ommentektomy,

tidak infiltrasi tetapi menekan

adhesiolysis

organ-organ

dokter bedah

sekitar

ke

arah

superoposterior dan colon ke


arah

posterior.

Hepar,

lien,

ginjal

tidak

pankreas,

dan

tampak

kelainan,

-Furosemid dan KSR

Hidronefrosis
ginjal

neurobion

ec. -Diet TKTP 1800 kalori

perbaikan

membaik.

ulang

-Pemasangan kateter
Kista ovarium -IVFD RL/12 jam

T: 90/60, N: 76x/menit, S:

usg

-Colon inloop

Keluhan

+, Konjungtiva pucat +/+

ec. -Diet TKTP 1800 kalori

Penyakit

simphisis pubis = 73 cm

neurobion

bersama

-Sediakan darah 2 labu

hanya

penekanan akibat massa.


12

4/06/11

(operasi)

T: 100/60, N: 72x/menit, S:

Kista ovarium -Monitoring tanda vital

36,4C, P: 20x/menit, BB: 80,5

sinistra

-IVFD TriDex : Asering

kg

permagna

= 2 : 1, 30 tpm

dengan adhesi -Transfusi


Laporan operasi:
-

dijumpai

omentum

massa

kistik

dilakukan

adhesiolysis

(untuk 2 hari)
-Inj. Metronidazole 3 x
dan

500mg drip (untuk 2

salfingooforektomi sinistra
-

berat total tumor = 30 kg

oleh dokter bedah dilakukan

hari)
- Supp. Kaltrofen 3 x 50
mg (untuk 2 hari)

explorasi, ommentektomi, dan

-Inj. Transamin 3 x 500

appendiktomi
-

tidak

dijumpai

mg (untuk 2 hari)
tanda-tanda

-Diet bertahap : cair

malignancy
-

kantong WBC (Hb >


-Inj. Ceftriaxon 3 x 1gr

berasal dari ovarium kiri


cairan kista coklat encer

10gr/dl)

menempel ke dinding perut


-

darah

bubur susu padat

terpasang 3 buah drain

-Balance cairan
-Rencana jaringan di
-

Sakit pada T: 90/60, N: 68x/menit, S:

7/06/11

daerah

36,8C, P: 24x/menit

laparatomi

operasi.

KU : TSB

kista ovarium -Transfusi

Mual

+,

post

periksakan (PA)
operasi -IVFD TriDex : Asering

5/06/11-

sinistra

= 2 : 1, 30 tpm
darah

teruskan

muntah -.

Konjungtiva pucat +/+

permagna

Flatus +

Abdomen:

dengan adhesi

ganti cefadroxil 3 x

omentum

500 mg.

BAB -.

terpasang 3 buah drain

Pusing -.

suhepatic produksi 200 cc darah

Pegal

serous,

subsplenic

produksi

pada

50cc, dan cavum douglasi 100cc

-Inj. Ceftriaxon stop,

-Inj.

Metronidazole

stop, ganti oral 3 x 500


mg.

daerah

Genitalia: terpasang kateter

- Supp. Kaltrofen stop,

punggung.

Ekstremitas : Akral hangat +/+,

ganti

oedema tungkai +/+

Mefenamat 3 x 500

dengan

mg.
13

as.

-Inj. Transamin stop,


Lab darah:
-

Hb: 10,4 gr/dl

Ht : 32,0%

Leukosit: 13.400/mm3

8/06/11-

ganti dengan oral 3x

Sakit

10/06/11 berkuran
pada

500 mg.
- Becom 1 x 1 tab.

Trombosit: 243.000/mm3
T: 90/50, N: 60x/menit, S:

operasi -IVFD TriDex : Asering

36,7C, P: 20x/menit

laparatomi

KU: TSS

kista ovarium - Cefadroxil 3 x 500 mg

daerah

sinistra

operasi.
Mual

post

Konjungtiva pucat -/-

= 2 : 1, 30 tpm
-Metronidazole 3 x 500

permagna

-, Abdomen:

mg.

dengan adhesi - as. Mefenamat 3 x 500

muntah -.

terpasang 3 buah drain

Flatus +

suhepatic produksi 50cc darah


subsplenic

omentum

BAB +.

serous,

Dapat

50cc, dan cavum douglasi 120cc

duduk

Ekstremitas : Akral hangat +/+,

produksi

mg.

perbaikan

-Transamin 3x 500 mg.

klinis

- Becom 1 x 1 tab
-Memakai gurita atau
kain untuk perut

oedema tungkai +/+ berkurang

Cek darah selesai


transfusi

-Off drain subhepatic


dan
11/06/11

dan

kateter
operasi -IVFD TriDex : Asering

Sakit

T: 90/60, N: 68x/menit, S:

berkurang

36,8C, P: 24x/menit, BB: 51 kg

laparatomi

pada

KU: TSR

kista ovarium - Cefadroxil 3 x 500 mg

daerah

sinistra

operasi.
Mual

post

subsplenic

Konjungtiva pucat -/-, Abdomen:

muntah -.

cavum douglasi kurang dari

permagna

= 2 : 1, 30 tpm
-Metronidazole 3 x 500
mg.

dengan adhesi - as. Mefenamat 3 x 500


omentum

mg.

Flatus +

20cc

-Transamin 3x 500 mg.

BAB +.

Ekstremitas : Akral hangat +/+,

- Becom 1 x 1 tab

Dapat

oedema tungkai +/+ berkurang

-Obat

duduk

diteruskan,

habiskan
Lab darah:

-Off

drain

14

cavum

Hb: 12,4 gr/dl

Ht : 39,0%

Leukosit: 6.200/mm3

Trombosit: 355.000/mm3
12/06/11 Tidak ada T: 100/70, N: 72x/menit, S:

douglasi
-Rencana pulang

keluhan

36,8C, P: 20x/menit

post

operasi -os boleh pulang

laparatomi
kista ovarium

Konjungtiva pucat -/-

sinistra

Abdomen:

permagna

- datar, luka operasi kering

-kontol poli 1 minggu


atau jika ada keluhan
-obat habiskan

dengan adhesi

Ekstremitas : Akral hangat +/+,

omentum

oedema tungkai +/+ sedikit

dengan
perbaikan
klinis

15

ANALISA KASUS

Pada kasus ini, Ny. R.E., 40 tahun dengan diagnosis kista ovarium sinistra permagna
yang merupakan diagnosis pasien yang ditegakkan berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan tindakan operatif.

Anamnesis
-

Berdasarkan anamnesa didapatkan data pasien berusia 40 tahun, hal ini


sesuai dengan presdisposisi pendertita kista ovarium dengan 50%
penderitanya berusia antara 30 50 tahun.

Tumor yang terjadi kemungkinan ganas karena ukurannya yang semakin


membesar dalam 7 tahun, disertai dengan gejala klinis seperti tubuh yang
semakin kurus walau perut membuncit, nafsu makan menurun, dan gejala
anemia. Dikatakan kemungkinan karena tidak didapatkan tanda perdarahan
pergavinam yang biasanya didapat pada keganasan.

Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarii musinosum karena kista ini
dapat berukuran sangat besar (sampai mencapai 70 kg) yang seringkali
simptomatis atau hanya disertai keluhan abdomen yang tidak khas. Gejala
gejala yang sering ditemukan pada kista ovarium antara lain nyeri
abdomen (tumpul atau tajam, mendadak atau perlahan lahan), mual,
muntah, riwayat menstruasi yang tidak teratur, atau disertai dengan
perdarahan uterus yang abnormal, nyeri baik selama menstuasi ataupun
pada awal dan akhir menstruasi, gejala akibat pertumbuhan tumor
(gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak nafsu makan, dan rasa
sesak), serta sinkope atau syok.

Pemeriksaan fisik
-

Pada abdomen terlihat buncit, tegang, teraba massa intraabdomen


berukuran 134 x 72, konsistensi keras, permukaan licin, dapat digerakkan,
nyeri tekan (-).

16

Pada pemeriksaan rectal touche ditemukan massa yang menekan rektum


sehingga mengakibatkan susah buang air besar.

Pemeriksaan penunjang
-

Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal kecuali Hb yang rendah


menunjukan adanya anemia, pasien tidak menunjukan gejala syok yang
menunjukan anemia terjadi secara kronis, karena penyakit yang
dideritanya.

Kesan USG tumor abdomen supek kista ovarium suspek malignancy.

Hasil CT-scan kontras: Kista intrabdomen, sangat besar, tidak infiltrasi


tetapi menekan organ-organ sekitar ke arah superoposterior dan colon ke
arah posterior. Hepar, lien, pankreas, dan ginjal tidak tampak kelainan,
hanya penekanan akibat massa.

Pemeriksaan tumor marker tidak dilakukan karena masalah biaya.

Operatif
-

Pada operasi terlihat dijumpai massa kistik menempel ke dinding perut


berasal dari ovarium kiri, cairan kista coklat encer.

Berat total tumor = 30 kg.

Tidak dijumpai tanda-tanda malignany ditunjukan dengan tidak adanya


pembesaran kelenjar kelenjar.

Tidak dilakukan pemeriksaan patologi anatomi sehingga tidak didapat


diagnosis pasti.

17

TINJAUAN PUSTAKA
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,
perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah
kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

Kista adalah

pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal


dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan
lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut
kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa
kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kista non-neoplastik dan kista neoplastik.
- Kista ovarium non neoplastik

kista folikel

kista korpus lutein

kista teka lutein

kista inklusi germinal

kista endometrium

- Neoplasti jinak
kistik:

kistoma ovari simpleks

kistadenoma ovarii serosum

kistadenoma ovarii musinosum

kista endometroid

kista dermoid

solid:

Fibroma

Leimioma

18

Fibroadenoma

Papiloma

Angioma

Limfangioma

Tumor brenner

Tumor sisa adrenal

Insiden Penyakit Kista Ovarium


Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium)
dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab
kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini
disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan
keluhan apabila sudah berada dalam stadium akhir. Kista dermoid yang merupakan
bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita yang berusia antara 20-30
tahun.
Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi
ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada
wanita wanita yang mulai menopause.
Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma
bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat
asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri
perut dan perasan yang tidak menyenangkan.
Epidemiologi Penyakit Kista Ovarium
Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan
penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas
insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,515,3 per 100.000 populasi).
Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per
100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista
fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira
22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.
19

Etiologi Penyakit Kista Ovarium


Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan
hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur
timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.
Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai
saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon
terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH)
normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran
maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau
gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang
fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah
yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening,
berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung
telur, serta terapi hormon.
Faktor resiko terjadinya kista ovarium

Riwayat kista ovarium sebelumnya

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)

Tingkat kesuburan

Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

Terapi tamosifen pada kanker mamma

Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan.
Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira
4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

20

Gambar 1. Anatomi Ovarium


Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat
ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.
Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang ,
sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.Ujung yang dekat dengan tuba
terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang
diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan
ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu
dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal
dari gubernakulum.

Gambar 2. Ovarium dan folikel-folikel dalam berbagai tingkat perkembangan

21

Struktur ovarium terdiri atas:


1. korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang
berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial ;
2. medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan
satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya
akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan badian terpenting dari
ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula
dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan
sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang matang terisi dengan likuor folikulli,
mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.
Folikel de Graff yang matang terdiri atas :
1. ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai
nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula;
2. stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil
dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada
perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor
follikuli;
3. teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel
yang lebih kecildaripada sel granulosa;
4. teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.
Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan
ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat
pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut dilepas.
Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai
persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi
dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula
jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul
22

perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus rubrum.
Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen kuning,
dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung
lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan
ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik,
sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi korpus
albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih
besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada kehamilan 4 bulan.
Patofisiologi Penyakit Kista Ovarium
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan
kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi
ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat.
Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter
lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista
ditengah-tengah.
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis
dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mulamula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau
sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan

23

yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang
sudah pecah dan segera menutup kembali.
Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah
lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan
berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak,
sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit
pada daerah pelvis.
Pada

neoplasia

tropoblastik

gestasional

(hydatidiform

mole

dan

choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg


menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas,
induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang
clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila
disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas
dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling
sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik
parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa
dan mucinous.
Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini
adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel
primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan
germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
Dari gambaran klinis, kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak
menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang
menyebabkan perdarahan intraperitoneum dan gejala akut abdomen ,sakit yang hebat
di daerah perut bagian bawah, dan kaku.
Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala
seperti:

rasa sakit pada panggul,

sakit pinggang,

sakit saat berhubungan seksual,

pendarahan rahim yang abnormal.

24

Gambaran Radiologi Kista Ovarium


Gambaran radiologis kista ovarium dapat dilihat pada pemeriksaan foto polos
pelvis, ultrasonografi, nuclear medicine, CT-Scan, dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI).

Foto Polos Pelvis

Gambar 3. Kista Dermoid Ovarium Potongan AP

Ultrasonografi Kista Ovarium


o Dapat membantu untuk mengetahui karakteristik dari kista ovarium
o Kista unilokuler dan memiliki dinding tipis yang mengelilingi suatu
kavitas yang terdiri dari terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus
(internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah
di dalam kista . Kista ini tidak mungkin menjadi suatu kanker.
Sebagian besar kista tersebut adalah folikular fungsional atau kista
luteal kistadenoma serosa atau kista inklusi.
o Kista kompleks memiliki lebih dari satu ruangan/septa (multiokular) ,
dinding tebal, proyeksi ke dalam lumen atau pada permukaan atau
kondisi abnormal dalam isi kista. Kista maligna biasanya termasuk
dalam kategori ini.

25

o Kista hemoragik, endometrioma dan dermoid pada pemeriksaan


sonogram memiliki karakteristik yang dapat membantu untuk
membedakannya dari kista maligna kompleks.
o Sonogram tidak dapat membantu untuk membedakan hidrosalpin,
paraovarian, dan kista tuba dari kista ovarium.
o Ultrasonografi endovaginal dapat menguraikan secara rinci struktur
morfologi pelvis.
o Ultrasonografi transabdominal lebih baik daripada endovaginal
ultrasonografi untuk evaluasi besarnya massa dan menilai struktur
intraabdominal lain seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat pemeriksaan
transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan vesica urinaria
terisi/penuh.

Patologi Anatomi Kista Ovarium


Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah
cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus
oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti
anggur. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan
tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Gambar 4. Kista Ovarium Benigna


Ini adalah kista benigna ovarium. Kemungkinan kista ini adalah kista folikuler.
Kadang-kadang kista dapat mencapai ukuran tertentu dalam sentimeter dan, jika
terjadi ruptur dapat menyebabkan nyeri pada perut.

26

Gambar 5. Teratoma Ovarium Matur


Teratoma ovarium atau dermoid cyst terjadi karena jaringan dalam telur yang
tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang,
lemak. Kista dapat terjadi pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul
gejala rasa sakit bila kista terpuntir/pecah.

Diagnosis Banding Kista Ovarium


Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak
penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium, adalah :
Endometriosis
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik
yang difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang
padat.
Kehamilan Ektopik
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring
sign pada tuba, dengan dinding yang tebal disertai cairan yang
bebas disekitarnya. Tidak ada pembuahan intrauterine.
Kanker Ovarium

27

o Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding


tebal dan ireguler.

Penatalaksanaan Penyakit Kista Ovarium


Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan
sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun
tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak
memerlukan penanganan medis.
Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan
pemeriksaan USG. Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple berdasarkan hasil
pemeriksaan USG tidak dibutuhkan pengobatan. Meskipun demikian, pengawasan
tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kists ampai dengan beberapa siklus
menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan
karena akan mengecil sendiri.

Pendekatan

Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur dan
tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak
memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG
ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista membesar.
Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopouse jika kista
berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.

Pil Kontrasepsi
o Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk
mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi
peluang pertumbuhan kista.

Pembedahan

28

o Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode


menstruasi, semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri,
pada masa postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2
tindakan bedah yang utama, yaitu: Laparoskopi dan Laparatomy.
o Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang
dilakukan dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang (berdiameter 510 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar
digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera
untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor,
sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain,
misalnya laser yang akan mengangkat kista ovarium.

Prognosis Penyakit Kista Ovarium


Kelangsungan Hidup

Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang
untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (5 Years
survival rate) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 2030%, sedangkan sebagian besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan
stadium lanjut.

Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan


dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini
belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat
kanker terkemuka di dunia sekalipun.

Kelangsungan Organ

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang


dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang
pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang berarti.Kista jenis ini
termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan medis.

29

Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter


melakukan pemeriksaan USG. Meskipun demikian, pengawasan tetap harus
dilakukan terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus
menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat
diabaikan karena akan mengecil sendiri.

30

Daftar Pustaka
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol. 2. Jakarta : ECG; 2004. p. 934, 1035-7.
2. DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and
Treatment 8th edition. Norwalk : Appleton & Lange; 1994. p. 744-51.
3. Helm,

CW.

Ovarian

Cyst.

19

maret

2008.

(Available

at

http://.emedecine.com/med/topic1699.htm, accessed on 30 Juni 2011)


4. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium
Neoplastik Jinak. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta : Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. p. 388-9.
5. Moeloek FA, Nuranna L, Wibowo N, Purbadi S. Standar Pelayanan Medik
Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia; 2006. p.130-1
6. Ovarian

Cyst.

April

2008.

(Available

at

http://en.wikipedia.org/wiki/Ovarian_cyst, accessed on 30 Juni 2011)


7. Sanders

M.

Mucinous

Cystadenocarcinoma.

(Available

at

http://radiology.uchc.edu/Atlas/GYN/530b.htm, accessed on 30 Juni 2011)


8. Winknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 1999. p. 346-65.

31

Anda mungkin juga menyukai