Kista Ovarium Ny R
Kista Ovarium Ny R
KISTA OVARIUM
Pembimbing :
Lydwina J.C.
030.06.148
LEMBAR PENGESAHAN
Batam,
Pembimbing:
( Dr.Amuransyah, Sp.OG)
DAFTAR ISI
Judul..........................................................................................................................1
Lembar pengesahan.................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Status Pasien.............................................................................................................4
Follow up..................................................................................................................11
Analisa Kasus...........................................................................................................16
Kista Ovarium..........................................................................................................18
Daftar Pustaka.........................................................................................................30
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. R.E.
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 40 tahun
Pendidikan
: SD kelas II
Pekerjaan
Agama
: Katolik
Suku/bangsa
: Ende Flores
Alamat
: Kampung Nanas
Tgl. Masuk RS
MR
: 29-21-71
IDENTITAS ADIK
Nama
: K
Umur
: 38 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Katolik
Alamat
: Kampung Nanas
Keluhan Utama
Keluhan sakit pada perut terutama bagian ulu hati sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan
Sesak, kaki bengkak, mual, dan muntah.
Riwayat Menstruasi
Haid pertama kali umur
: 12 tahun
Siklus haid
: teratur
Lamanya
: 3 4 hari
Banyaknya
Dismenorea
: (-)
Riwayat Menikah
Menikah 2 kali, pada tahun 1992 1998 suami meninggal karena demam
berdarah. Pernikahan kedua pada tahun 2001 2004, cerai.
Riwayat Kehamilan
1. Laki-laki / BBL 2500 gr / tahun 1995 / PN / cukup bulan / bidan / sehat
2. Laki-laki / BBL 3000gr / tahun 2004 / PN / cukup bulan / bidan /
meninggal dengan penyebab tidak diketahui.
Riwayat KB
Tidak pernah memakai KB
Riwayat Operasi
Os tidak pernah dioperasi apapun sebelumnya.
Riwayat Kebiasaan
Merokok (-), minum alkohol (-), minum jamu (-), narkoba (-).
III.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Compos mentis
Tanda Vital
: TD
: 100/70mmHg
Berat badan
: 100x/menit
RR
: 20 x/m
: 36.3 0C
Kepala
Mata
THT
Leher
Thoraks :
o Cor
o Pulmo
Hematologi
Golongan darah
:B
Hb
: 7,7 g/dL
Leukosit
: 10.300/mm3
Hematokrit
: 24,1%
Trombosit
: 730.000/mm3
Eritrosit
: 4,43 juta/mm3
LED
: 61/jam
Kimia Darah
Bilirubin total
: 0,45 mg/dl
Bilirubin Direct
: 0.14 mg/dl
SGOT
: 13 U/l
SGPT
: 6 U/l
Alkali phospatase
: 78 U/l
Ureum
: 21,5 mg/dl
Creatinin
: 0,38 mg/dl
Asam Urat
: 3,0 mg/dl
Total Protein
: 6,1 gr/dl
Albumin
: 3,2 gr/dl
Elektrolit
Natrium
Kalium
GDS
Urine
Berat jenis 1,015
Sedimen urin
PH
:6
Leukosit
: 5 7 / LPB
Protein
: ++++
Eritrosit
: 0 1 / LPB
Reduksi
Epithel
:+
Benda keton :
Bakteri
: negatif
Bilirubin
Kristal
: negatif
Urobilinogen :
Urobilin
:-
Hematologi
Hb
Leukosit
: 8.500/mm3 (5000-10000)
Hematokrit
: 23,4% (37-47)
Trombosit
: 478.000/mm3
Eritrosit
LED
: 59/jam (0-20)
Pemeriksaan USG
Kesan:
-
V. RESUME
Pasien perempuan umur 40 tahun datang dengan keluhan utama nyeri pada
seluruh perut terutama ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan pada perut yang
makin membesar sejak 7 tahun yang lalu. Mual dan muntah serta penurunan nafsu
makan. Sesak juga dirasakan seiring bertambah besar ukuran perut os, bertambah
berat ketika tidur terlentang. Os juga kadang batuk karena sesak dan kaki os bengkak.
Os masih dapat melakukan aktivitas sehari hari walau badan terasa lemas. Riwayat
menstruasi tidak teratur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, abdomen buncit, terlihat
dilatasi vena pada dinding abdomen, umbilicus menonjol, hepar dan lien tidak dapat
dinilai, Teraba massa memenuhi seluruh abdomen, permukaan rata dan licin, mobile,
nyeri tekan (-), undulasi (+), ukuran lingkar perut 134 cm, dan ukuran processus
xiphoid ke simphisis pubis 72 cm, perkusi redup pada seluruh abdomen. Pada
ekstremitas oedema tungkai pitting.
Pada pemeriksaan hematologi didapatkan Hb 7,1 g/dl. Kesan USG tumor
abdomen supek kista ovarium suspek malignancy.
VI. DIAGNOSIS
-
VII. PENATALAKSANAAN
Rencana diagnostik
Rencana Terapi
Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam
Ad fungsionam
: ad malam
10
FOLLOW UP
Tanggal Subjektf
26/5/11- Mual
27/5/11
Okjektif
T: 100/60, N: 68x/menit, S:
Assesment
Penatalaksanaan
Kista ovarium -IVFD RL/12 jam
suspek
BAB
keganasan
+,
sesak (-)
Nafsu
-Injeksi ranitidin 2 x 50
mg
Anemia
Abdomen :
Penyakit
-KSR 1x1
makan
kronik
-Drip
belum
membaik.
simphisis pubis = 72 cm
Hidronefrosis
ginjal
neurobion
kanan -Periksa
Terasa
Ekstremitas :
ec. penekanan
begah.
massa
darah
ulang
selesai transfusi
-Diet TKTP 1800 kalori
Keluhan
kelainan
T: 100/60, N: 64x/menit, S:
sama.
36,5C, P: 24x/menit
suspek
Mual
-
-, Abdomen :
Anemia
mg
ec. -Drip
Penyakit
neurobion
sesak (-)
kronik
Nafsu
perbaikan
makan
simphisis pubis = 74 cm
Hidronefrosis
belum
ginjal
membaik.
ec. penekanan
Terasa
massa
begah.
Lab darah:
-
Ht : 38,2 %
Leukosit: 11.200/mm3
29/5/11-
-Injeksi ranitidin 2 x 50
keganasan
Keluhan
Trombosit: 385.000/mm3
T: 90/60, N: 68x/menit, S:
stop
kanan -Konsul
anastesi,
rencana operasi
-Rencana
usg
sebelum operasi
11
ulang
31/5/11-
sama.
36,8C, P: 24x/menit
suspek
-Injeksi ranitidin 2 x 50
Mual
keganasan
dengan
BAB
perlengketan
-, Abdomen :
sesak (-)
Nafsu
- Uk.
makan
processus
xiphoid
ke
mg
-Drip
Anemia
membaik.
teruskan
perbaikan
-
Hidronefrosis
Terasa
ginjal
begah.
ec. penekanan
rencana operasi
kanan -Rencana
massa
1/06/11
kronik
belum
sama.
suspek
Mual
kg
keganasan
sebelum operasi
-Injeksi ranitidin 2 x 50
mg
berkurang,
BAB
perlengketan
sesak (-)
Abdomen :
Nafsu
Penyakit
makan
- Uk.
kronik
belum
processus
xiphoid
ke
Anemia
Terasa
begah.
Hasil CT-scan kontras:
teruskan
-Terjadwal
operasi
ec. penekanan
kisterektomy,
massa
appendiktomi,
ommentektomy,
adhesiolysis
organ-organ
dokter bedah
sekitar
ke
arah
posterior.
Hepar,
lien,
ginjal
tidak
pankreas,
dan
tampak
kelainan,
Hidronefrosis
ginjal
neurobion
perbaikan
membaik.
ulang
-Pemasangan kateter
Kista ovarium -IVFD RL/12 jam
T: 90/60, N: 76x/menit, S:
usg
-Colon inloop
Keluhan
Penyakit
simphisis pubis = 73 cm
neurobion
bersama
hanya
4/06/11
(operasi)
T: 100/60, N: 72x/menit, S:
sinistra
kg
permagna
= 2 : 1, 30 tpm
dijumpai
omentum
massa
kistik
dilakukan
adhesiolysis
(untuk 2 hari)
-Inj. Metronidazole 3 x
dan
salfingooforektomi sinistra
-
hari)
- Supp. Kaltrofen 3 x 50
mg (untuk 2 hari)
appendiktomi
-
tidak
dijumpai
mg (untuk 2 hari)
tanda-tanda
malignancy
-
10gr/dl)
darah
-Balance cairan
-Rencana jaringan di
-
7/06/11
daerah
36,8C, P: 24x/menit
laparatomi
operasi.
KU : TSB
Mual
+,
post
periksakan (PA)
operasi -IVFD TriDex : Asering
5/06/11-
sinistra
= 2 : 1, 30 tpm
darah
teruskan
muntah -.
permagna
Flatus +
Abdomen:
dengan adhesi
ganti cefadroxil 3 x
omentum
500 mg.
BAB -.
Pusing -.
Pegal
serous,
subsplenic
produksi
pada
-Inj.
Metronidazole
daerah
punggung.
ganti
Mefenamat 3 x 500
dengan
mg.
13
as.
Ht : 32,0%
Leukosit: 13.400/mm3
8/06/11-
Sakit
10/06/11 berkuran
pada
500 mg.
- Becom 1 x 1 tab.
Trombosit: 243.000/mm3
T: 90/50, N: 60x/menit, S:
36,7C, P: 20x/menit
laparatomi
KU: TSS
daerah
sinistra
operasi.
Mual
post
= 2 : 1, 30 tpm
-Metronidazole 3 x 500
permagna
-, Abdomen:
mg.
muntah -.
Flatus +
omentum
BAB +.
serous,
Dapat
duduk
produksi
mg.
perbaikan
klinis
- Becom 1 x 1 tab
-Memakai gurita atau
kain untuk perut
dan
kateter
operasi -IVFD TriDex : Asering
Sakit
T: 90/60, N: 68x/menit, S:
berkurang
laparatomi
pada
KU: TSR
daerah
sinistra
operasi.
Mual
post
subsplenic
muntah -.
permagna
= 2 : 1, 30 tpm
-Metronidazole 3 x 500
mg.
mg.
Flatus +
20cc
BAB +.
- Becom 1 x 1 tab
Dapat
-Obat
duduk
diteruskan,
habiskan
Lab darah:
-Off
drain
14
cavum
Ht : 39,0%
Leukosit: 6.200/mm3
Trombosit: 355.000/mm3
12/06/11 Tidak ada T: 100/70, N: 72x/menit, S:
douglasi
-Rencana pulang
keluhan
36,8C, P: 20x/menit
post
laparatomi
kista ovarium
sinistra
Abdomen:
permagna
dengan adhesi
omentum
dengan
perbaikan
klinis
15
ANALISA KASUS
Pada kasus ini, Ny. R.E., 40 tahun dengan diagnosis kista ovarium sinistra permagna
yang merupakan diagnosis pasien yang ditegakkan berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan tindakan operatif.
Anamnesis
-
Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarii musinosum karena kista ini
dapat berukuran sangat besar (sampai mencapai 70 kg) yang seringkali
simptomatis atau hanya disertai keluhan abdomen yang tidak khas. Gejala
gejala yang sering ditemukan pada kista ovarium antara lain nyeri
abdomen (tumpul atau tajam, mendadak atau perlahan lahan), mual,
muntah, riwayat menstruasi yang tidak teratur, atau disertai dengan
perdarahan uterus yang abnormal, nyeri baik selama menstuasi ataupun
pada awal dan akhir menstruasi, gejala akibat pertumbuhan tumor
(gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak nafsu makan, dan rasa
sesak), serta sinkope atau syok.
Pemeriksaan fisik
-
16
Pemeriksaan penunjang
-
Operatif
-
17
TINJAUAN PUSTAKA
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan
menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,
perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah
kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.
Kista adalah
kista folikel
kista endometrium
- Neoplasti jinak
kistik:
kista endometroid
kista dermoid
solid:
Fibroma
Leimioma
18
Fibroadenoma
Papiloma
Angioma
Limfangioma
Tumor brenner
Tingkat kesuburan
Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan.
Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira
4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
20
21
perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus rubrum.
Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen kuning,
dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung
lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan
ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik,
sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi korpus
albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih
besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada kehamilan 4 bulan.
Patofisiologi Penyakit Kista Ovarium
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan
kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi
ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat.
Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter
lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista
ditengah-tengah.
Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis
dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mulamula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional
dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau
sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan
23
yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang
sudah pecah dan segera menutup kembali.
Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah
lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan
berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak,
sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit
pada daerah pelvis.
Pada
neoplasia
tropoblastik
gestasional
(hydatidiform
mole
dan
sakit pinggang,
24
25
26
27
Pendekatan
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur dan
tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak
memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG
ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista membesar.
Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopouse jika kista
berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
Pil Kontrasepsi
o Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk
mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi
peluang pertumbuhan kista.
Pembedahan
28
Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang
untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (5 Years
survival rate) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 2030%, sedangkan sebagian besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan
stadium lanjut.
Kelangsungan Organ
29
30
Daftar Pustaka
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol. 2. Jakarta : ECG; 2004. p. 934, 1035-7.
2. DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and
Treatment 8th edition. Norwalk : Appleton & Lange; 1994. p. 744-51.
3. Helm,
CW.
Ovarian
Cyst.
19
maret
2008.
(Available
at
Cyst.
April
2008.
(Available
at
M.
Mucinous
Cystadenocarcinoma.
(Available
at
31