Anda di halaman 1dari 3

ASAM HIALURONAT

1. Definisi

Asam hialuronat disebut juga sodium hialuronat (dalam bentuk garam).


Merupakan heteropoilisakarida yang terdapat secara alamiah didalam tubuh manusia, di
jaringan ikat. Selain itu juga merupakan unsur utama cairan synovial, Whartons jelly tali
pusat, badan virerus mata, kartilago dan jaringan ikat longgar. Sifatnya menahan air
dalam jumlah besar dan mengisi ruangan sehingga menjadi bantalan atu pelumas struktur
lain. Asam hialuronat terdiri atas unit rantai disakarida berulang dan mengandung
glucoronic dan N-acetylglucoisamine.
Asam hialuronat mudah berikatan dengan air, hal ini penting untuk pertukaran
bahan antar sel jaringan dan plasma darah. Asam hialuronat dihidrolisis oleh enzim
hialuronidase, yang mengurangi viskositas bahan tersebut. Asam hialuronat mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan kolagen pada jaringan ikat. Protein penghubung
secara nonkovalen mengikat protein inti proteoglikan secara elektrostatik berikatan pada
serabut kolagen sehingga membentuk matriks berikatan silang.
Pada pH fisiologik asam hialuronat menjadi sama sekali terhidratasikan akibat
adanya gugus fungsi karbohidrat anionik. Ini menghasilkan suatu gel atau cairan kental
tergantung pada ukuran molekul. Asam hialuronat dalam jaringan biasaanya bertahan
dengan bahan protein. Bekerja sebagai unsur penting dari zat dasar atau matriks yang
mengikat sel-sel menjadi satu di dalam jaringan dan juga terdapat dalam cairan lendir
dari sendi-sendi dan di dalam cairan yang bekerja seperti lensa mata.
Gel asam hialuronat terdapat di semua organ, tetapi lebih banyak di jaringan
mesnkimal, seperti jaringan ikat, pembuluh darah dan pembuluh limfe. Bahan-bahan
yang beredar melewati darah dan sel jaringan harus berdifusi melalui gel ini, yang tidak
merintangi lewatnya bahan anorganik kecil, air, glukosa dan asam amino, tetapi
merupakan penghalang untuk molekul yang lebih besar seperti protein, benda asing,
bakteri dan virus. Enzim hialuronidase dapat mempercepat penyebaran bahan-bahan
tersebut dengan menghidrolisis asam hialuronat.
2. Struktur
Struktur asam hialuronat berupa polimer asam D-glukoronat dan N-asetil
glukosamina. Kedua turunan monosakarida yang berbeda ini dihubungkan oleh ikatan
glikosida (1,3) membentuk satu unit disakarida yang kemudian berhubungan dengan unit
diskarida yang sama dengan ikatan glikosida (1,4) dan seterusnya.

Struktur Asam Hialuronat


Enzim hialuronidase yang terdapat beberapa bakteri patogen, racun ular, dan
lebah dapat mengkatalisis hidrolisis asam hialuronat menjadi unit-unit penyusun asam
tersebut. Yaitu D-glukosamina, asam D-glukoronat, dan asam asetat.
3. Karakteristik
Organoleptis
pH
BM

: Bubuk atau granul berwarna putih

: 5.08.5 (0.5% w/v larutan encer)


: 3002000 kDa

Kelarutan sodium hialuronat

Larut dalam air, meskipun kecepatan disolusi bergantung pada berat molekul
(BM tinggi lambat melarut, meskipun proses ini dapat ditingkatkan dengan pengadukan).
Sedikit larut dalam campuran air dengan pelarut organik.
4. Spesifikasi sodium hialuronat

5. Aplikasi asam Hialuronat


Asam hialuronat merupakan molekul kunci dalam biomekanik sendi. Dalam
osteoartritis dan arthropati lain, penurunan konsentrasi dan berat molekul asam
hialuronat endogen sangat mengubah sifat cairan sinovial, sehingga menyebabkan

kerusakan kartilag dan memperburuk gejala osteoartritis. Pengobatan dengan asam


hialuronat eksogen berkontribusi pada pemulihan sifat elastis dan viskositas cairan
sinovial, menurunkan nyeri dan memperbaiki fungsi sendi tersebut.
Penelitian AMELIA (Osteoartritis Modifying Effects of Long-term Intra-articular
Adant) dilakukan untuk membandingkan efikasi dan keamanan pemberian injeksi asam
hialuronat berulang dengan plasebo selama periode pemberian 40 bulan. Penelitian ini
merupakan penelitian multisenter, acak, tersamar ganda, dan berkontrol pada 306 pasien
yang memenuhi kriteria OA lutut menurut ACR (American College of Rheumatology),
secara radiologis memiliki grade II-III (Kellgren Lawrence) dan lebar celah sendi >2
mm. Para pasien menerima empat siklus lima suntikan asam hialuronat atau plasebo
secara intraartikuler dengan follow up 6 bulan setelah suntikan siklus pertama dan kedua,
dan 1 tahun setelah siklus ketiga dan keempat.
Hasil penelitian AMELIA ini menawarkan bukti awal bahwa siklus berulang
penyuntikan asam hialuronat secara intraartikuler tidak hanya memperbaiki gejala
osteoartritis lutut selama periode di antara siklus penyuntikan, namun juga memiliki efek
yang menetap selama setidaknya satu tahun setelah siklus terakhir.

Daftar Pustaka
Hope-Sodium Hialuronat.
Navarro-Sarabia F, Coronel P.2011.et al. A 40-month multicentre randomised placebo
controlled study to assess the efficacy and carryover effect of repeated intra-articular
injections of hyaluronic acid in knee Osteoartritis: the AMELIA project. Ann Rheum Dis.

Anda mungkin juga menyukai