Anda di halaman 1dari 3

Nadzar yang sudah jelas bentuk nya ada empat macam :

a. Yang berupa ibadah dan membawa kedekatan kepada Allah SWT.


Nadzar yang seperti itu wajib ditunaikan .
b. Yang berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Nadzar seperti ini haram
untuk ditunaikan.
c. Yang berupa perbuatan makruh. Nadzar seperti ini juga makruh untuk
ditunaikan.
d. Yang berupa perbuatan mubah. Seperti ini boleh untuk ditunaikan dan
boleh juga. Bagi yang tidak yang menunaikan nadzar seperti ini, tidak
ada hukuman apapun.
SYARAT-SYARAT SAHNYA NADZAR.
Yang berkitan dengan subjek nadzar Antara lain:
a. Kelayakan Antara akal dan usia (baligh). Denagn demikian, tidak sah
nadzar yang ducapkan oleh orang gila, anak kecil, maupun remaja
yang belum baligh. Sebab mereka adalah golongan yang tidak
dibebani kewajiban syariat sehingga tidak memiliki keyalayan untuk
bernadzar.
b. Islam. Dengan demikian, tidak sah nadzar dari orang kafir, seklipun
setelah bernadzar ia masuk islam. Artiya dalam kondisi itu tidak
diwajibkan mmenuhi nadzar tadi. Sebab pada saat mengcapkannya ia
belum memiliki kelayakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Adapun status merdeka tidak menjadi syarat bagi sahnya
nadzar, sehingga nadzar adri seorang budak tetap dipandang sah.
Demikian juga kondisi yang tidak dalam paksaan juga tdak menjadi
syarat sahnya nadzar mnurut Madzhab Hanafi. Namun, menurut
Madzhab SyafiI dipandang sebagai syarat, sehngga menurut mereka
tidak sah nadzar dari orag yang terpaksa.
SYARAT-SYARAT YANG TERKAIT OBJEK NADZAR

a. Objek nadzar adalah sesuatu yag secara syariat dimungkinkan


keberadaannya. Dengan demikian, tidak sah nadzar yang tidak
memugkinkan

keberadaannya

menurut

syariat,

seperti

ucpan

seseorang,saya bernadzar karena Allah SWT. Untuk berpuasa di


malam hari. Ketidaksahan nadzar seperti ini dikarenakan malam hari
bukanlah waktu untuk berpuasa.
b. Objek nadzar adalah sesuatau yang bersifat mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Seperti shalat, puasa, haji, sedekah. Dengan demikian,
tidak sah nadzar yang bersifat kemaksiatan kepada Allah SWT, seperti
ucapan seseorang, saya bernadzar kepada Allah SWT. Untuk minun
khamr.
,
Artinya:Tida boleh bernadzar dengan kemaksiatan kepada Allah
SWTserta dengan sesuatu yang tidak dimiliki.(H.R Muslim, Abu Dawud,
dan An-Nasaidari Imran Ibn Al-Husain r.a).
Jadi kesimpulannya tidak boleh merealisasikan nadzar yang
berbentuk kemaksiatan. Selanjutnya, jumhur ulama berpendapat
bahwa tidak ada kewajiban apapun bagi pelaku nadzar jenis ini. Namun
menurut Abu Hanifah sebagaimana dapat dijelaskan nanti, yang
bersangkutan harus membayar kafarat (denda penebus).
c. Obje nadzar hendaknya merupakan jenis ibadah atau kedekatan
kepada Allah SWT. Yang menjai target pada zatnya. Dengan demikian,
tidak boleh bernadzar dengan perbuatan seperti menjenguk orang
sakit, melayat jenazah, berwudlu, mengkafani mayat, membangun
masjd, dsb. Meskipun seluruh perbuatan iniadalah ibadah yang
mendekatkan pelakuya kepada Allah SWT, hanya saja ia biasanya
bukanlah ibadah yang menjadi target pada zatnya.
Sebagaimana telah dijelaskan, objek nadzar haruslah ibadah
yang menjadi target pada zatnya, seperti halnya objek sumpah.itulah

alesannya mengapa dibolehkan nadzar dengan shalat, puasa, haji,


umroh, ittikaf, dan ibadah yang lain. Dikareakan seluruhnya merupak
ibadah yang menjadi target pada zatya yang berasal dari jenis ibadah
yang diwajibkan dalam syariat. Sementara Rasulullah SAW. Telah
menyatakan, Siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah, maka
hndaklah merealisasikan.
d. Harta yang menjadi objek nadzar hendaklah harta yang merupaan
milik orang yang bernadzar itu pada saat nadzar ducapkan disamping
itu, hendaklah nadzar tersebut terkait dengan harta yang dilekatkan
kepemilikannya

kepada

subjek

nadzar

atau

yang

dilekatkan

kepemilikannya pada sebab kepemilikan dengan demikian orang yang


bernadzar degan apa yang tida dimiliki maka nadzarnya tidak sah
berdasarkan

kesepakatan

ulama

karena

Rasulullah

SAW

telah

bersabda,

Tidak berlaku nadzar dengan sesuatu yang tidak dimiliki.
e. Objjek nadzar itu hendaklah bukan ibadah yang fardu atau wajib.
Artinya tidak sah bernadzar dengan ibadah-ibadah fardu, baik fardu
ain seperti shalat lima waktu, atau puasa ramadhan, maupun fardiu
kifayah seperti jihad fisabilillah dan shalat jenazah. Hal itu dikarenakan
mewajibkan sesuatu ibadah yang asalnya telah wajib adalah tindakan
yang sangat tidak layak.

Anda mungkin juga menyukai