Disusun oleh :
M IQBAL MUTTAQIN
RADEN ARGA SAKTI Y
SITI ROFIAH
REZA MUKHTAMAR
GILANG HUSAENI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah K3 Dasar dengan materi Kesehatan
Keselamatan Kerja dasar. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah K3 Dasar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik
dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca..
Wassalam,
Serang,
September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR .......... i
DAFTAR ISI ................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............ 1
1.2 Rumusan masalah ...........
2
1.3 Tujuan ......... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1....................................................................................Sej
arah keselamatan dan kesehatan kerja .............
3
2.2...........................................................................Teori
teori tentang kesehatan keselamatan kerja ... 9
2.3
Pengertian k3 ....
10
2.4
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja ..........
....... 11
2.5
Undang-undang yang mengatur mengenai k3
.............. 11
2.6
Jenis-jenis bahaya dalam k3 .
13
2.7
Kecelakaan kerja .......
15
2.8
Pengertian 5 faktor bahaya k3 di tempat kerja
.................... 20
2.9
Pakaian pengaman (APD) .
21
2.10 Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja ..... 27
2.11 Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja ..... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan
keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan
pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang
dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari.
Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat
melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah
capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan
tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan
menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan
tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan
yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan
untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi,
unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor
fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Dalam tahun 1760 sebelum Masehi, Raja hammurabi, yang
merupakan pendiri dynasti Babylonia, menyusun kumpulan
undang-undang dan peraturan yang kemudian disebut Kode
Hammurabi. Kode ini, telah diterima oleh raja dari dewa
matahari, Shamash, yang memberikan prosedur mengenai hakhak milik, hak perorangan, dan hutang-piutang. Ini diberikan
antara lain untuk mengatur kerusakan yang disebabkan oleh
pengabaian dalam berbagai perdagangan. Sebagai contoh, ini
mengatur mengenai hal berikut :
Jika seorang pembangun membangun rumah untuk seseorang
dan tidak membangunnya secara tepat, kemudian rumah
tersebut runtuh dan menewaskan pemiliknya, maka pembangun
harus dihukum mati.
Jika pembuat kapal membuat perahu untuk seseorang dan tidak
membuatnya dengan kuat, jika selama tahun yang sama perahu
tersebut rusak, maka pembuat kapal harus memperbaikinya
dengan biayanya sendiri. Kapal yang telah diperbaiki tersebut
harus diberikan kepada pemiliknya.. Peraturan-peraturan ini
tampaknya mirip dengan building codes dan OSHA standard
mengenai Pekerjaan Galangan Kapal serta persyaratan Workers
Compensation.
Hippocrates, ahli fisika Yunani yang terkenal, disebut
sebagai bapak pengobatan. Sekitar tahun 400 SM dia berusaha
8
2.2 Teori Teori Tentang Kesehatan Keselamatan Kerja
Seringkali kita dengar berita ada kecelakan di tempat kerja.
Lebih-lebih kecelakaan kerja di Proyek. Menurut beberapa
sumber terungkap bahwa sektor konstruksi menjadi penyumbang
tertinggi kecelakaan kerja bila dibanding dengan sektor lain.
1. Teori Heinrich ( Teori Domino)
Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan terjadi dari
suatu rangkaian kejadian. Ada lima faktor yang terkait dalam
rangkaian kejadian tersebut yaitu : lingkungan, kesalahan
manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan,
dan cedera atau kerugian ( Ridley, 1986 ).
2. Teori Multiple Causation
9
4. Teori Domino Terbaru
Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah berkembang
suatu teori yang mengatakan bahwa penyebab dasar terjadinya
kecelakaan kerja adalah ketimpangan manajemen. Widnerdan
Bird dan Loftus mengembangkan teori Domino Heinrich untuk
memperlihatkan pengaruh manajemen dalam mengakibatkan
terjadinya kecelakaan.
5. Teori Reason
Secara Filosofis
Secara Keilmuan
Secara umum
semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan
partisipasi kerja.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan
13
15
2.7 Kecelakaan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja bertalian dengan apa yang
disebut dengan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja yang
disebabkan karena faktor melakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja
juga diartikan sebagai kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
atau suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
tenaga kerja.
Faktor material atau peralatannya, misalnya bahan yang
seharusnya dibuat dari besi dibuat dengan bahan lain yang
9).
Diantara penyederhanaan tersebut, faktor manusia adalah
penyebab kecelakaan kerja di Indonesia yang paling
dominan. Para ahli belum dapat menemukan cara yang
benar-benar jitu untuk menghilangkan tidakan karyawan
yang tidak aman tersebut. Tindakan-tindakan tersebut
diantaranya membuat peralatan keselamatan dan
keamanan tidak beroperasi dengan cara memindahkan,
mengubah setting, atau memasangi kembali, memakai
peralatan yang tidak aman atau menggunakannya secara
tidak aman, menggunakan prosedur yang tidak aman saat
mengisi, menempatkan, mencampur, dan
mengkombinasikan material, berada pada posisi tidak
aman di bawah muatan yang tergantung, menaikkan lift
dengan cara yang tidak benar, pikiran kacau, tidak
17
Secara lebih rinci akibat dari kecelakan kerja dengan 5K yaitu:
Kerusakan
Kekacauan organisasi
Keluhan dan kesedihan
Kelainan dan cacat
Kematian.
Elektronik (manufaktur)
Teriris, terpotong
Terlindas, tertabrak
Berkontak dengan bahan kimia atau bahan
berbahaya lainnya
Kebocoran gas
Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan
Terjepit, terlindas
Teriris, terpotong, tergores
Jatuh terpeleset
Tertabrak
18
Terkena benturan keras
Terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan
hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan
embun yang beracun
Konstruksi
Kemungkinan jatuh dari ketinggian
Kejatuhan barang dari atas
Terinjak
Terkena barang yang runtuh, roboh
Terkena benturan keras
Terjatuh, terguling
Terjepit, terlindas
Tertabrak
19
Tabel di bawah merupakan daftar singkat bahaya dari faktorfaktor bahaya di atas :
6. Emosi Negatif.
2.9 Pakaian Pengaman (Apd)
Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan
1. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap
bahaya yang mungkin ada.
2. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga
ketidaknyamanannya harus yang paling minim.
21
3. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat
diterima.
4. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain,
misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang
lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
5. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi
yang cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll)
yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak
dipakai.
6. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari
partikelpartikel panas terkait di celana, masuk di kantong
atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
7. Overall katun memenuhi semua persyaratan yang
disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah
yang paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.
dan berkancingkan.
Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari
bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun
baju bawah.
Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin.
Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah
kerusakan permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau
penyangga dan sebagainya.
22
PAKAIAN KERJA
Pilihlah pakaian kerja yang kuat dan betulbetul
cocok sehingga merasa senang dalam pekerjaan.
Hindari pakaian dengan ikat pinggang, gesper dan
kancing yang menonjol yang dapat menyebabkan
kerusakan pada kendaraaan pada waktu bekerja.
Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau
terbakar, kulit harus selalu tertutup, kecuali
terpaksa benar.
23
Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya
itu harus terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan.
Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
Alat pelindung mata,
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang
menyilaukan dan juga dari debu.
Alat pelindung kepala
Pengendaan administrasi
Contoh:
Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan istirahat
Menyusun peraturan k3
Memasang tanda-tanda peringatan
Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalahkeselamatan-dan-kesehatan-kerja.html#ixzz3DNz5FEsF
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalahkeselamatan-dan-kesehatan-kerja.html
http://arnaldowaric.wordpress.com/2014/01/19/makalahkesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/
http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/pengertian-k3keamanan-kesehatan-dan.html
http://hanscoy.blogspot.com/2009/04/sejarah-keselamatan-dankesehatan-kerja.html
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatandan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dankesehatan-kerja-di-indonesia-1
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09
/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.html
http://pujiiastutii.wordpress.com/2012/09/11/manfaat-k3-dalambekerja-beserta-tujuannya/